Anda di halaman 1dari 6

KOMPUTASI DAN KOMUNIKASI MULTIMEDIA

KOMPRESI AUDIO MENGGUNAKAN SPECTRO

NAMA : ALMER ARDIAN FALAQY


KELAS : BM3

BROADBAND MULTIMEDIA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2017
1. FORMAT WAV

WAV (WAVE-form) : singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris waveform audio format
merupakan standar format berkas audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM, WAV ini
adalah format utama untuk menyimpan data audio mentah pada Windows dan menggunakan
metode yang sama dengan AIFF Apple untuk menyimpan data. Wav umumnya digunakan untuk
menyimpan audio tak termampatkan, file suara berkualitas CD, yang berukuran besar(sekitar 10
MB per menit). File .wav juga dapat berisi data terkodekan dengan beraneka ragam codec untuk
mengurangi ukuran file. Akan tetapi untuk keperluan mengoleksi musik, transfer via internet dan
memainkan diplayer portable, format ini kurang popular dibandingkan dengan MP3, Ogg Vorbis
dan VMA yang dikarenakan ukuran file yang sangat besar. Ekstensi : .wav atau .wv.

 Kelebihan :
o Suara bagus
o format WAV mudah untuk diubah dan dikompresi ke format MP3 atau lainnya jika
diperlukan.
o Mampu dimainkan pada semua operasi seperti Windows atau Mac, serta browser
populer.
o WAV biasanya menggunakan coding PCM (Pulse Code Modulation). Dengan cara ini ,
detil tidak hilang ketika audio analog didigitalkan dan disimpan. Ini membuat format
WAV (menggunakan PCM) menjadi pilihan untuk mengedit audio high-fidelity.
o Software yang dapat menciptakan WAV dari Analog Sound misalnya adalah Windows
Sound Recorder

 Kekurangan :
o Ukuran memori Besar, sehingga memakan storeage hadisk.
o Susah dishare melalui internet karena ukurannya yang besar.
o WAV jarang sekali digunakan di internet karena ukurannya yang relative besar.
 Hasil kompresi :

Ketika sebuah audio berformat WAV di lihat di spectro maka didapatkan hasilnya adalah grafik
dengan dB yaitu mendekati angka -100 dB. Dengan sample rate sebesar 44KHz, channel sebanyak
2, bits per sample nya sebanyak 16 dan dengan average Biterate nya sebesar 1,411 Kbps. Pada
format WAV tidak terjadi proses kompresi (uncompressed).

2. FORMAT APE

APE adalah format audio yang sangat padat (highly compressed), dengan demikian ukuran file ini
paling kecil dari semua jenis format audio Lossless Format yang ada. Kualitas audio sama dengan
format audio FLAC, ALAC dan format audio lossless lainnya, namun hanya dapat diputar di
beberapa player tertentu saja.

 Kelebihan :
o Ukuran yang kecil, tidak memerlukan ruang harddisk yang besar
 Kekurangan :
o Kualitas audio sama dengan format audio FLAC, ALAC dan format audio lossless
lainnya, namun hanya dapat diputar di beberapa player tertentu saja.
o karakteristiknya yang lebih kompleks, proses decode pun akan membuat prosessor
bekerja lebih keras.

Selanjutnya dari audio dengan format WAV di format atau diubah ke format APE maka
didapatkan hasil grafik dB nya adalah tidak mengalami perubahan dari format aslinya yaitu WAV
sebesar -100 dB. Dengan sample rate sebesar 44 KHz, channel sebanyak 2, bit per sample
sebanyak 16 dan size menjadi 0,23 MB dari original size audionya (WAV) yg sebesar 1,26 MB atau
18% dari audio aslinya dimana pada format APE terjadi proses compressed data, kemudian
dengan average bitrate sebesar 261 Kbps, dan pada format APE ini menggunakan kompresi
tingkat tinggi.

3. FORMAT FLAC

Free Lossless Audio Codec (FLAC) adalah format berkas


untuk kompresi data audio lossless. Sebuah rekaman digital dapat dikompres ke dalam
format FLAC sehingga berukuran lebih kecil, kemudian bila dibutuhkan dapat dikembalikan ke
keadaan semula. Secara rata-rata berkas FLAC berukuran 53% dari ukuran aslinya.

 Kelebihan :
o kualitasnya lebih tinggi daripada mp3.
o Hasilnya lebih bagus dan jelas dari pada DVD
o kompresi data yang dihasilkan hampir sama dengan kualitas audio aslinya.
o Tidak perlu mengeluarkan biaya untuk memakai format ini

 Kekurangan :
o FLAC ini memang memerlukan ruang harddisk yang cukup lega
o Data hasil conversi kapasitasnya semakin besar

 Hasil Kompresi :
Audio dengan format WAV diubah ke format FLAC maka didapatkan hasil grafik dB nya
adalah tidak mengalami perubahan dari format aslinya yaitu WAV sebesar -100 dB atau mungkin
terjadi perubahan tetapi dengan perubahan yang sangat kecil. Kemudian sample rate yang
didapat sebesar 44 KHz, channel sebanyak 2, bit per sample sebanyak 16 dan size menjadi 0,26
MB dari original size audionya (WAV) yg sebesar 1,26 MB atau 20% dari audio aslinya dimana pada
format FLAC terjadi proses compressed data, kemudian dengan average bitrate sebesar 293 Kbps,
dan pada format FLAC ini menggunakan compressor dengan level 57.41.100
4. FORMAT MP3

Mp3 merupakan format kompresi audio yang dikembangkan oleh Moving Picture Experts Group
(MPEG). Format file ini menggunakan Layer 3 kompresi audio yang secara umum digunakan untuk
menyimpan file – file music dan audiobooks dalam hard drive. Format file mp3 mampu
memberikan kualitas suara yang mendekati kualitas CD stereo dengan 16-bit. MP3 mengalami
kejayaan pada tahun 1995, dimana semakin banyak file MP3 tersedia diinternet dan
popularitasnya semakin terdongkrak karena kualitasnya dan kapasitas yang menjadi relatif sangat
kecil. Kualitas suara file MP3 tergantung pada sebagian besar bit rate yang digunakan untuk
kompresi. Bit rate yang digunakan biasanya berkisar antara 128, 160, 192, dan 256 kbps. Semakin
besar bit rate, semakin bagus kualitasnya, namun hal tersebut berpengaruh pada kebutuhan
ruang dalam disk yang semakin besar, atau dengan kata lain berpengaruh pada ukuran file yang
semakin besar. untuk mendapati kualitas yang mendekati kualitas CD diperlukan bit-rate 192
kbps. Kualitas CD dan MP3 sulit dibedakan pada bit-rate 192 kbps. Sebagai file kompresi, MP3
menggunakan teknik lossy compression sehingga ada kemungkinan kualitas file berkurang ketika
dikonversi kedalam MP3. Dalam prakteknya, berkurangnya kualitas file tidak tampak secara
nyata, namun hasil pengurangan. Pada tahun 2001, MP3 Pro generasi berikutnya diperkenalkan
dan menawarkan kualitas suara dan kompresi yang sudah ditingkatkan, namun karena tidak ada
decoder MP3Pro gratisan, format yang sebenarnya luar biasanya ini belum dapat menggantikan
standar MP3. Ekstensi : .mp3

 Kelebihan :
o Merupakan format audio yang sering digunakan yang biasa digunakan sebagai output
file audio
o MP3 memiliki kapasitas yang lumayan kecil.
 Kekurangan :
o Bit rate terbatas, maksimum 320 kbit/s (beberapa encoder dapat menghasilkan bit
rate yang lebih tinggi, tetapi sangat sedikit dukungan untuk mp3-mp3 tersebut
yang memiliki bit rate tinggi).
o Resolusi waktu yang digunakan mp3 dapat menjadi terlalu rendah untuk sinyal-
sinyal suara yang sangat transient, sehingga dapat menyebabkan noise.
o Resolusi frekuensi terbatasi oleh ukuran window yang panjang kecil, mengurangi
efisiensi coding.
o Tidak ada scale factor band untuk frekuensi di atas 15,5 atau 15,8 kHz.
o Mode jointstereo dilakukan pada basis per frame.
o Delay bagi encoder/decoder tidak didefinisikan, sehingga tidak ada dorongan
untuk gapless playback (pemutaran audio tanpa gap). Tetapi, beberapa encoder
seperti LAME, dapat menambahkan metadata tambahan yang memberikan
informasi kepada MP3 player untuk mengatasi hal ini.

 Hasil Kompresi :
Audio dengan format WAV diubah ke format MP3 maka didapatkan hasil grafik dB nya adalah
mengalami perubahan dari format aslinya yaitu WAV -100 dB. Kemudian sample rate yang didapat
sebesar 44 KHz, channel sebanyak 2 dengan stereo, bit per sample sebanyak 16 dan size menjadi
0,29 MB dari original size audionya (WAV) yg sebesar 1,26 MB atau 22% dari audio aslinya dimana
pada format MP3 terjadi proses compressed data, kemudian dengan average bitrate sebesar 320
Kbps, dan pada format MP3 ini menggunakan compressor dengan level 57.40

Anda mungkin juga menyukai