DOI: doi.org/10.21009/0305010213
Abstrak
Kurikulum 2013 menekankan pembelajaran fisika menggunakan pendekatan keterampilan proses untuk
mengembangkan keterampilan ilmiah siswa. Berdasarkan temuan dilapangan diperoleh bahwa instrumen
penilaian yang digunakan guru di lapangan belum sesuai dengan proses yang dilakukan dalam
pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian keterampilan proses
sains pada pembelajaran fisika untuk siswa Sekolah Menengah Atas. Instrumen yang dikembangkan
dibatasi pada materi rangkaian arus searah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
pengembangan. Instrumen yang dikembangkan berjumlah tiga puluh lima butir soal tes tertulis dalam
bentuk pilihan ganda. Indikator keterampilan proses sains yang dikembangkan yaitu mengamati,
merumuskan hipotesis, mengidentifkasi variabel, menginterpretasi data, mengkomunikasikan, dan
menerapkan konsep. Validasi ahli dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dengan skala Likert.
Abstract
The curriculum 2013 emphasizes learning physics using process skills approach to develop the scientific
skills of students. Based on need analysis obtained that the assessment instruments used by teachers is not
in accordance with the process of learning. The aims of this research is to produce a science process
skills assessment instruments in learning physics for high school students. The instrument was developed
restricted to direct current circuit subject. The method used in this research is the development of
research. The instrument was developed thirty- five test items written in the form of multiple choice.
Science process skills indicatorsinclude observing, formulating a hypothesis, identifying variables,
interpreting data, communicating, and implementing concept. Expert validation is done by using
observation sheet with Likert scale.
SNF2016-RND-57
Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2016 p-ISSN: 2339-0654
VOLUME V, OKTOBER 2016 e-ISSN: 2476-9398
http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2016/
Pendekatan keterampilan proses terintegrasi dengan pengalaman konkret seperti kegiatan praktikum.
pendekaiatan saintifk dan metode ilmiah. Kegiatan praktikum memberi kesempatan bagi peserta
Untuk mengukur keterampilan proses sains siswa, didik untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau
maka perlu dilakukan alat ukur yang layak dan sesuai mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik
dengan pengalaman belajar yang dialami oleh siswa. kesimpulan atas proses yang dialaminya[6].
Namun, hasil obervasi di lapangan ditemukan bahwa A process skill approach to science intruction means
penilaian yang dilakukan oleh guru lebih ditekankan that learning is focused on intellectual skills rather than
pada penilaian pengetahuan saja bukan keterampilan content…. Process skills are practiced in scientific
prosesnya. Hal tersebut dikarenakan oleh guru belum situations which must necessarily deal with content”[7].
melakukan perencanaan yang matang untuk mengukur Pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran
keterampilan proses sains yaitu mengembangkan sains mengandung pengertian bahwa belajar difokuskan
instrumen penilaian yang mengukur keterampilan pada keterampilan intelektual dibandingkan content
proses sains siswa secara spesifik. (isi).
Untuk menghasilkan sebuah instrumen yang Keterampilan proses sains adalah seluruh
berkualitas dalam sebuah pembelajaran terdapat keterampilan ilmiah yang digunakan untuk menemukan
beberapa langkah yang harus dilalui. Langkah – langkah konsep atau prinsip atau teori dalam rangka
pengembangan instrumen antara lain: (a) menelaah mengembangkan konsep yang telah ada atau
kurikulum dan buku pelajaran agar dapat ditentukan menyangkal penemuan sebelumnya. Keterampilan
lingkup pertanyaan, terutama materi pelajaran, baik luas proses sains meliputi keterampilan: mengobservasi,
maupun kedalamannya; (b) merumuskan tujuan mengkomunikasikan, mengklasifikasi, mengukur,
instruksional khusus; (c) membuat kisi-kisi alat menyimpulkan, meramalkan, mengidentifikasi variabel,
penilaian. Pada kisi – kisi harus tampak abilitas yang mengidentifikasi tabulasi, mengidentifikasi grafik,
diukur serta proporsinya, lingkup materi yang diujikan mendeskripsikan hubungan variabel, memperoleh dan
serta proporsinya, tingkat kesulitan soal dan memproses data, menganalisis penyelidikan,
proporsinya, jenis alat penilaian yang digunakan, jumlah merumuskan hipotesis, melakukan percobaan[8]. Dalam
soal atau pertanyaan, dan perkiraan waktu untuk Nuryani (2005) disebutkan jenis-jenis keterampilan
mengerjakan soal tersebut; (d) menyusun atau menulis proses antara lain: melakukan pengamatan (observasi),
soal-soal berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat; (e) menafsirkan pengamatan (interpretasi),
membuat dan menentukan kunci jawaban soal[1]. mengelompokkan (klasifikasi), meramalkan (prediksi),
Terdapat tujuh langkah penting dalam berkomunikasi, berhipotesis, merencanakan percobaan,
mengembangkan tes, antara lain: (a) menetapkan menerapkan konsep atau prinsip, dan mengajukan
konstruk yang akan diukur; (b) menentukan target pertanyaan.
populasi, hal ini berkaitan dengan karakteristik Penjabaran keterampilan proses sains dalam Ramig,
populasi; (c) mereview tes yang sudah ada; (d) Bailer, & Ramsey (1995) sebagai berikut:
mengembangkan prototype; (e) melakukan evaluasi, 1) Melakukan pengamatan (observasi)
yaitu melakukan telaah ahli untuk menilai instrumen Pengetahuan dalam sains dibentuk berdasarkan
yang dikembangkan dan konsep yang akan diukur eksperimen dan observasi (mengamati). Proses
kemudian melakukan uji coba terbatas dengan sampel pengamatan dapat dilakukan secara kualitatif dan
dari populasi dan melakukan analisis butir terhadap data kuantitatif. Proses kualitatif dilakukan dengan
hasil uji coba; (f) merevisi tes dan melakukan uji coba menggunakan panca indera sedangkan proses
tes hasil revisi; (g) mengumpulkan data melalui uji kuantitatif dilakukan dengan menggunakan panca
validitas dan reliabilitas[2]. indera dan peralatan teknologi. Kemampuan
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk mengamati sangat diperlukan. Dengan melakukan
memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan proses dan pengamatan yang bermakna dapat membantu
hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis, dan mengumpulkan data dalam sebuah proses
berkesinambungan untuk memperoleh informasi yang pemecahan masalah.
bermakna mengenai ketercapaian kompetensi dasar 2) Menginferensi
siswa berdasarkan indikator yang telah ditetapkan Kemampuan Inferensi merupakan kemampuan
sebelumnya. Penilaian dilakukan secara menyeluruh untuk membuat sebuah penjelasan logis yang kita
baik ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan[3]. Hal gunakan untuk menggambarkan kejadian
ini sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Secara berdasarkan pengamatan.
sederhana penilaian dalam kegiatan pembelajaran 3) Mengidentifikasi Variabel
didefinisikan sebagai proses pengukuran apa yang siswa Variabel merupakan faktor – faktor, keadaan,
ketahui dan apa yang mereka lakukan[4]. dan/atau hubungan – hubungan yang dapat berubah
Science process skills are those that allow students atau dapat diubah dalam sebuah kejadian atau
to process new information through concrete sistem. Dalam melakukan sebuah investigasi, maka
experiences[5]. Keterampilan proses sains mengajak siswa membutuhkan kemapuan untuk
siswa untuk memproses informasi baru melalui mengidentifikasi variabel. Jenis variabel yang
SNF2016-RND-58
Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2016 p-ISSN: 2339-0654
VOLUME V, OKTOBER 2016 e-ISSN: 2476-9398
http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2016/
diidentifikasi antara lain: variabel manipulasi siswa. Soft skill yang dikembangkan antara lain
(variabel yang diubah – ubah), variabel respon komunikasi, kerjasama tim, pengambilan keputusan,
(variabel yang berubah akibat variabel manipulasi), kepemimpinan, manajemen kelompok. Berdasarkan
dan variabel kontrol (variabel yang nilainya dibuat pemaparan di atas, penelitian ini bertujuan untuk
tetap). Kemampuan mengidentifikasi variabel mengembangkan instrumen penilaian keterampilan
membantu merumuskan masalah dan membuat proses sains pada pembelajaran Fisika SMA.
prediksi.
4) Memprediksi 2. Metode Penelitian
Kemampuan memprediksi merupakan kemampuan
untuk meramalkan kejadian yang akan terjadi. Dari beberapa permasalahan faktual, fakta empiris,
Prediksi didasarkan pada pengamatan sebelumnya dan alasan teoritis yang telah dipaparkan di atas, maka
atau data yang tersedia. Jumlah data dan ketepatan peneliti memfokuskan penelitian pada pengembangan
data memiliki pengaruh yang kuat terhadap instrumen penilaian keterampilan proses sains dalam
ketepatan sebuah prediksi. pembelajaran fisika di SMA. Peneliti merumuskan
5) Merumuskan hipotesis masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
Kemampuan merumuskan hipotesis berkaitan “Bagaimana mengembangkan instrumen penilaian
dengan kemampuan untuk memprediksi atau keterampilan proses sains pada pembelajaran Fisika
membuat ramalan bagaimana sebuah variabel akan SMA?”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
memberikan pengaruh terhadap variabel yang lain. adalah studi pustaka dan penelitian pengembangan
Hipotesis dirumuskan secara deduktif berdasarkan (development research). Waktu penelitian adalah bulan
teori. Januari – Mei 2016 di SMA Negeri 11 Pandeglang.
6) Menginterpretasi Instrumen penelitian yang dikembangkan meliputi
Kemampuan menginterpretasi adalah kemampuan instrumen tes keterampilan proses sains dalam bentuk
menafsirkan pengamatan berdasarkan pola pilihan ganda. Instrumen tes keterampilan proses sains
data/fakta. dalam penelitian ini dibatasi pada jenis-jenis
7) Menerapkan konsep keterampilan mengamati, mengidentifikasi masalah,
Keterampilan menerapkan konsep dikuasai siswa merumuskan hipotesis, menginterpretasi data,
apabila siswa dapat menggunakan konsep yang mengkomunikasikan, dan menerapkan konsep.
telah dipelajari dalam situasi baru atau menerapkan
konsep itu pada pengalaman-pengalaman baru untuk studi pendahuluan
menjelaskan apa yang sedang terjadi[9]. analisis studi
8) Berkomunikasi analisis kerangka kelayakan kepustakaan
Kemampuan berkomunikasi diantaranya adalah dasar dan penilaian instrumen penilaian
kurikulum 2013 penilaian di keterampilan
kemampuan untuk membaca grafik, tabel, atau lapangan proses sains
diagram dari hasil percobaan, menjelaskan hasil
percobaan. Kemampuan berkomunikasi merupakan tahap pengembangan
kemampuan untuk merubah bentuk penyajian data[9]. penyusunan kisi-
kisi instrumen
penilaian
Karakteristik umum pengukuran keterampilan
proses antara lain: pertama, uji keterampilan proses penyusunan
sains tidak boleh dibebani konsep. Kedua, mengandung instrumen
informasi (berupa gambar, diagram, grafik, data dalam penilaian
tabel atau uraian, atau objek aslinya) yang dapat diolah
validasi ahli
oleh siswa. Ketiga, aspek yang diukur harus jelas dan
hanya mengandung satu aspek saja. Keempat, sebaiknya revisi
ditampilkan gambar untuk membantu menghadirkan
objek. instrumen
Hasil penelitian pengembangan tes keterampilan penilaian kps
proses sains yang telah dilakukan oleh Monica [10] dan
Sahali [11] menyebutkan bahwa tes keterampilan proses Gambar 1 Alur penelitian pengembangan instrumen
sains yang dikembangkan dapat memandu dalam penilaian keterampilan proses sains
penyelidikan ilmiah. Keterampilan proses sains yang
dikembangkan antara lain: mengidentifikasi dan Untuk mengetahui validitas instrumen penilaian
mengontrol variabel, merumuskan hipotesis, mendesain keterampilan proses sains yang dihasilkan dilakukan uji
penelitian, mendefinisikan variabel operasional, validasi instrumen. Pada penelitian ini digunakan
menginterpretasi data. Penelitian yang dilakukan oleh lembar observasi berupa kuisioner. Skala yang
Sunardi [12] menyebutkan bahwa tes keterampilan proses digunakan yaitu skala likert dengan empat kategori
yang dikembangkan dapat mengembangkan soft skill yaitu:
SNF2016-RND-59
Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2016 p-ISSN: 2339-0654
VOLUME V, OKTOBER 2016 e-ISSN: 2476-9398
http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2016/
SNF2016-RND-60
Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2016 p-ISSN: 2339-0654
VOLUME V, OKTOBER 2016 e-ISSN: 2476-9398
http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2016/
Hasil uji validasi oleh dosen ahli dapat dilihat yang dikembangkan layak digunakan sebagai
pada gambar 2. Aspek yang dinilai meliputi: (1) instrumen penilaian untuk mengukur keterampilan
kesesuaian materi dengan tujuan pengukuran; (2) proses sains fisika siswa secara spesifik pada materi
kesesuaian butir instrumen dengan indikator; (3) rangkaian arus searah.
bahasa yang digunakan tidak menimbukan makna
ganda. Berdasarkan hasil uji coba validasi diperoleh
bahwa instrumen penilaian keterampilan proses sains
SNF2016-RND-61
Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2016 p-ISSN: 2339-0654
VOLUME V, OKTOBER 2016 e-ISSN: 2476-9398
http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2016/
Daftar Acuan
98.6
[1] Sudjana, Nana. Penilaian. Bandung, PT Remaja
90.5 Rosdakarya (2009), p.10
89.1 [2] Gall, Meredith D.; Gall, Joyce P.; Gall, Walter
R. Educational Research. New York, Pearson
Education (2003), p.217.
[3] Abdul Majid & Chaerul Rochman. Pendekatan
Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum 2013.
1 2 3 Bandung, PT Remaja Rosdakarya, (2014), p.
250.
[4] Palomba, T. W. Assessment Essentials. San
Gambar 2 Grafik hasil uji validasi dosen ahli Francisco, Jossey Bass, (2015), p.1.
[5] Charlesworth, R., & Lind, K. K.. Science For
Young Children Sixth Edition. United States,
Wadsworth Cengage Learning, (2010), p.77.
4. Simpulan [6] Djamarah. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta,
Rineka Cipta, (2005). p.84.
Instrumen penilaian keterampilan proses sains [7] Ramig, J. E., Bailer, J., & Ramsey, J. M.
adalah alat ukur keterampilan ilmiah siswa dalam Teaching Science Process Skills. United States
melakukan penyelidikan ilmiah. Instrumen penilaian of America, Good Apple, (1995). P.3-5.
kps yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah [8] Toharudin, dkk. Membangun Literasi Sains
tes dalam bentuk pilihan ganda. Peserta Didik. Bandung, Humanlora, (2011).
Langkah-langkah pengembangan instrumen p.35.
penilaian keterampilan proses sains adalah studi [9] Nuryani. Strategi Belajar Mengajar Biologi.
pendahuluan dan tahap pengembangan. Studi Malang, Penerbit Universitas Negeri Malang,
pendahuluan dilakukan dengan menganalisis (2005). p.87.
kerangka dasar dan penilaian kurikulum 2013, [10] Monica, K. M.. Developmnet and validation of
analisis kelayakan instrumen penilaian di lapangan, A Test Integrated Science Process Skills for The
dan studi kepustakaan instrumen penilaian Further Education and Training Learners.
keterampilan proses sains. Tahap pengembangan South Africa: University of Pretoria, (2005).
dilakukan dengan mengembangkan kisi-kisi [11] Shahali, E. H., & Halim, L, Development and
instrumen penilaian sesuai dengan kerangka dasar Validation of a test of integrated science process
yang dipilih, mengembangkan instrumen penilaian, skills, Procedia, (2010), p.142-146.
dan selanjutnya validasi ahli. [12] Sunardi. Pengembangan Keterampilan Proses
Berdasarkan hasil uji validasi oleh dua orang Sains dengan Menggunakan Aplikasi
dosen ahli diperoleh bahwa instrumen penilaian kps Multimedia untuk Mengembangkan Soft Skill,
yang dikembangkan layak digunakan untuk mengukur Seminar Nasional Fisika IV 2013, Semarang,
keterampilan proses sains siswa secara spesifik. Universitas Negeri Semarang, (2013), pp. 163-
168.
Ucapan Terimakasih
Terimakasih kepada kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penulisan makalah ini, dosen
ahli, kepala sekolah SMA N 11 PAndeglang,
responden dari guru dan siswa SMAN 11 Pandeglang.
SNF2016-RND-62