Anda di halaman 1dari 45

 Manusia yang bekerja di lingkungan suatu

organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja,


pekerja atau karyawan).
 Potensi manusiawi sebagai penggerak.
 Organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.
 Potensi merupakan asset, berfungsi sebagai
modal (non material/non finansial) di dalam
organisasi, -- dapat diwujudkan menjadi potensi
nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam
mewujudkan eksistensi organisasi.
Suatu seni untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi melalui pengaturan
orang-orang lain untuk
melaksanakan berbagai pekerjaan
yang diperlukan, atau dengan kata
lain tidak melakukan pekerjaan
pekerjaan itu sendiri.
 Perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan kegiatan-
kegiatan pengadaan, pengembangan,
pemberian kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan dan pelepasan sumber
daya manusia agar tercapai berbagai
tujuan individu, organisasi dan
masyarakat
 Manajemen Personalia adalah
penarikan, seleksi,
French pengembangan, penggunaan
dan pemeliharaan sumber
daya manusia oleh organisasi
Amstrong (1994)

 Bagaimana orang-orang dapat


dikelola dengan cara yang
terbaik dalam kepentingan
organisasi
Kenooy (1990):
 Suatu metode memaksimalkan
hasil dari sumber daya tenaga
kerja dengan mengintergrasikan
MSDM kedalam strategi bisnis.

 Pendekatan yang khas, terhadap


manajemen tenaga kerja yang
Storey (1995)

berusaha mencapai keunggulan


kompetitif, melalui pengembangan
strategi dari tenaga kerja yang mampu
dan memiliki komitmen tinggi dengan
menggunakan tatanan kultur yang
integrated, struktural dan teknik-teknik
personel.
1. Persiapan dan 2. Pengembangan
Seleksi dan Evaluasi
 Analisis dan Desain  Orientasi, Penempatan,
Jabatan dan PHK
 Perencanaan SDM  Pelatihan dan
 Rekrutmen Pengembangan
 Seleksi  Perencanaan Karir
 Penilaian Kinerja
3. Kompensasi dan 4. Hubungan
Proteksi Kekaryawanan dan
› Upah/Gaji, Insentif,
Audit
Tunjangan, dan › Hubungan
Layanan Kekaryawanan
› Keamanan, › Hubungan Serikat
Keselamatan, dan Pekerja-Manajemen
Kesehatan › Audit MSDM
 Penyediaan Staf (Staffing)
 Pengembangan Sumber Daya Manusia
(Human Resource Development/HRD)
 Kompensasi
 Keselamatan dan Kesehatan
 Hubungan Kekaryawanan dan
Perburuhan
 Penyediaan staf (staffing) merupakan proses
untuk memastikan bahwa organisasi memiliki
jumlah karyawan yang tepat dengan berbagai
keahlian yang memadai untuk menjalankan
pekerjaan-pekerjaan yang tepat, pada waktu
yang tepat, untuk mencapai tujuan organisasi.
 Penyediaan staf mencakup:
› Analisis jabatan
› Perencanaan SDM
› Perekrutan dan seleksi
 Pengembangan SDM (human resource
development/HRD) adalah fungsi utama
MSDM yang tidak hanya terdiri atas
pelatihan dan pengembangan namun juga
aktivitas-aktivitas perencanaan dan
pengembangan karir individu,
pengembangan organisasi, serta
manajemen dan penilaian kinerja.
 Kompensasi mencakup seluruh imbalan yang
diberikan kepada karyawan sebagai penghargaan
atas jasa mereka, yang meliputi:
› Kompensasi finansial langsung: Bayaran yang
diterima dalam bentuk gaji, upah, komisi, bonus,
dsb.
› Kompensasi finansial tidak langsung
(tunjangan): Semua imbalan finansial yang tidak
termasuk dalam kompensasi langsung seperti cuti
dibayar, cuti sakit, liburan, asuransi kesehatan, dsb.
› Kompensasi nonfinansial: Kepuasan yang
diterima seseorang dari pekerjaan itu sendiri atau
dari lingkungan psikologis dan/atau fisik di mana
orang tersebut bekerja.
 Keselamatan adalah terlindunginya para
karyawan dari luka-luka yang disebabkan
kecelakaan yang berhubungan dengan
pekerjaan.
 Kesehatan adalah terbebasnya para
karyawan dari penyakit fisik maupun
emosional.
 Kedua aspek di atas penting karena para
karyawan yang bekerja dalam lingkungan
yang aman dan menikmati kesehatan
yang baik akan cenderung lebih produktif
dan memberikan manfaat jangka panjang
bagi organisasi.
 Suatu perusahaan secara hukum harus
mengakui adanya serikat pekerja dan
berunding dengannya dengan itikad baik
jika para karyawan perusahaan tersebut
menginginkan adanya serikat pekerja
untuk mewakili mereka.
 Aktivitas SDM yang terkait dengan
perundingan kolektif seringkali disebut
sebagai hubungan industrial.
 Fungsi Manajemen (FM) terdiri atas:
1. Fungsi Perencanaan
2. Fungsi Pengorganisasian
3. Fungsi Pengarahan
4. Fungsi Pengkoordinasian
5. Fungsi Pengontrolan/Pengawasan
 Fungsi Operasional (FO) terdiri
atas:
1. Fungsi Pengadaan
2. Fungsi Pengembangan
3. Fungsi Pemberi Kompensasi
4. Fungsi Integrasi
5. Fungsi Pemeliharaan
Komponen Manajemen Strategik SDM :
1. STAKE HOLDER
• Internal
• Eksternal
2. Fungsi Stretegis MSDM
3. Hubungan Kerjasama antar Departemen
4. Visi, Misi Tujuan Perusahaan
5. Budaya Organisasi
1. Pengadaan SDM (Procurement)
 a. Perencanaan SDM
 b. Analisis Jabatan
 c. Recruitmen, seleksi
 d. Penempatan dan Pembekalan / orientasi

2. Pengembangan SDM (Personnel Development)


 a. Penilaian Prestasi Kinerja
 b. Pelatihan dan Pengembangan
 c. Pengembangan Karier
3.Balas Jasa (Job Compensation)
 Upah,
 gaji,
 Tunjangan,
 Program Kesejahteraan
4. Integrasi Kerja
 Motivasi kerja
 Disiplin kerja
 Partisipasi kerja
 Kepemimpinan
 Kepuasan kerja
5. Pemeliharaan SDM (Personnel
Maintenance)
 Kesehatan dan keselamatan kerja
 Coaching & konseling kerja
 Manajemen stres
6. Pemisahan (Pemutusan Hubungan
Kerja)
 Pensiun
 Hubungan Industrial
Merupakan suatu Kompensasi sebagai suatu
kompensasi yang sistem pemberian balas
harus diberikan oleh jasa dan penghargaan yang
organisasi kepada diberikan oleh organisasi.
para karyawannya Hal tersebut sangat penting
atas pelaksanaan bagi karyawan sebagai
individu, di mana
kerja karyawan dan kompensasi akan menjadi
juga ditujukan untuk ukuran nilai atau karya
memberikan motivasi mereka , yang pada
bagi pelaksanaan akhirnya dapat menunjukan
kerja di masa yang status serta martabat
akan datang. mereka di antara karyawan
itu sendiri, keluarga dan
masyarakat.
 Kompensasi Fungsi Kompensasi :
merupakan balas Menurut Martoyo (1994),
fungsi kompensasi
jasa yang diberikan adalah :
oleh organisasi /  Penggunaan SDM
perusahaan kepada secara lebih efisien
karyawan, yang dan lebih efektif
dapat bersifat  Mendorong
finansial maupun stabilitas dan
non finansial, pada pertumbuhan
periode yang tetap. ekonomi
Tujuan :
Sebagai bagian dari manajemen SDM, pemberian
kompensasi bertujuan untuk :
1. Memperoleh karyawan yang memenuhi
persyaratan.
2. Mempertahankan karyawan yang ada
3. Menjamin keadilan
4. Menghargai perilaku yang diinginkan
5. Mengendalikan biaya-biaya
6. Memenuhi peraturan-peraturan legal
1. Harga/ Nilai Pekerjaan 2. Sistem
a. Melakukan analisis Kompensasi yang
jabatan/pekerjaan, maka
didapat informasi : diterapkan
• Jenis keahlian yang a. Sistem
dibutuhkan, Prestasi ;
• Tingkat kompeksitas
pekerjaan, b. Sistem Waktu
• Resiko pekerjaan, dan 3. Faktor-faktor yang
• Perilaku/kepribadian yang mempengaruhi
dituntut oleh pekerjaan Kompensasi
tersebut
b. Melakukan survei “harga a. Kebijakan
”pekerjaan sejenis pada Pemerintah ;
organisasi lain. b. Kondisi
Perusahaan
Merupakan suatu program peningkatan, penurunan
bahkan pemberhentian karyawan atas suatu jabatan
dan pekerjaan tertentu dalam organisasi, yang di
antaranya mencakup :
Promosi
Demosi
Penugasan Kembali
Pemecatan
Pemberhentian
Pensiun
Promosi Promosi Demosi Mutasi
Golongan Jabatan • Penurunan • Perpindahan
• Perpindahan jabatan yang karyawan pada
sama dinilai sebagai posisi atau
karyawan secara
• Perpindahan vertikal yang punishment jabatan secara
Golongan secara struktural horisontal, guna
dengan Jabatan lebih tinggi peningkatan
yang sama jabatannya pengetahuan,
keterampilan,
sikap dan lainnya
Fungsi pengawasan mengiringi fungsi perencanaan,
seperti yang didefinisikan oleh Robert J. Mockler
bahwa pengawasan manajemen adalah, Suatu usaha
sistematik untuk:

1. Menetapkan standar pelaksanaan yang sesuai


dengan tujuan-tujuan dalam perencanaan,

2. Merancang sistem informasi umpan balik,


3. Membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang
telah ditentukan sebelumnya,

4. Menentukan dan mengukur penyimpangan-


penyimpangan,

5. Mengambil tindakan koreksi yang diperlukan dalam


rangka menjamin agar semua sumber daya yang
dimiliki perusahaan dipergunakan dengan cara paling
efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan
perusahaan.
Dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah
atau penyimpangan-penyimpangan dari standar
atau tujuan sehingga memungkinkan tindakan
koreksi dapat segera dilakukan sebelum suatu
tahap kegiatan tertentu diselesaikan
Mengukur hasil-hasil kegiatan yang telah diselesaikan,
penyebab-penyebab penyimpangan ditentukan dan
penemuan-penemuan diterapkan untuk pelaksanaan
kegiatan-kegiatan serupa di masa yang akan datang.
Pengawasan ini bersifat historis, di mana pengukuran
dilakukan setelah kegiatan selesai dilakukan
 Kepemimpinan merupakan
suatu proses pengarahan dan
pemberian pengaruh pada
kegiatan-kegiatan sekelompok
anggota yang saling
berhubungan tugas satu sama
lainnya
 Orang lain (bawahan/pengikut), para
anggota kelompok telah membantu
penentuan status pemimpin dan membuat
proses kepemimpinan dapat berjalan, mana
kala mereka mau menerima pengarahan dari
pemimpinnya.
 Pembagian kekuasaan, pemimpin memiliki
wewenang untuk mengarahkan kegiatan
para bawahannya, sementara bawahan tidak
memiliki wewenang untuk mengarahkan
kegiatan pemimpinnya secara langsung.
 Menggunakan pengaruh, pemimpin tidak
hanya dapat memerintah bawahan untuk
melakukan suatu pekerjaan tertentu dan
mereka juga harus bisa memberikan
pengaruh tentang bagaimana suatu
perkerjaan yang diperintahkannya dapat
dilaksanakan dengan baik.
 Para teorisi yang pertama kali
menjelaskan tentang aspek
kepemimpinan menerangkan bahwa
pemimpin memiliki ciri-ciri atau sifat
tertentu yang menyebabkan mereka
dapat memimpin para pengikutnya
 Para teorisi sifat-sifat kepemimpinan juga
beranggapan bahwa kemampuan
kepemimpinan itu, dilahirkan dan bukan
dibuat.
 Belum ditemukan adanya satu
sifat tertentu yang dapat
membedakan bahwa seorang
pemimpin dengan sifat-sifat
tertentu yang dimilikinya, dapat
lebih efektif di bandingkan
dengan pemimpin lain dalam
memimpin para pengikutnya
Pendekatan perilaku mencoba
Pendekatan perilaku
untuk menentukan apa yang memusatkan
dilakukan oleh para pemimpin perhatian pada dua
efektif, misalnya bagaimana
mereka menjalankan tugas- aspek kepemimpinan,
tugasnya, bagaimana mereka yaitu :
mendelegasikan tugas-tugas,
bagaimana mereka • Fungsi-fungsi
berkomunikasi dan memotivasi Kepemimpinan
bawahannya
• Gaya-gaya
Kepemimpinan
Fungsi-fungsi
Fungsi-fungsi yang pemeliharaan kelompok
berhubungan dengan atau sosial. Hal ini
tugas atau menyangkut segala sesuatu
pemecahan masalah. yang dapat membantu
Hal ini menyangkut kelompok untuk menjalankan
pemberian saran untuk pekerjaannya dengan lancar,
pemecahan masalah, diantaranya melakukan
pemberian informasi persetujuan dengan
dan pendapat. kelompok lain, menengahi
perbedaan pendapat, dll.
Berorientasi pada Berorientasi pada
tugas karyawan
• Mengarahkan dan • Lebih memotivasi karyawan
mengawasi bawahan secara dari pada mengawasinya,
tertutup untuk menjamin gaya kepemimpinan ini
bahwa tugas dilaksanakan dilakukan dengan
sesuai dengan keinginannya memberikan dorongan
kepada karyawan untuk
melaksanakan tugas-tugas

Anda mungkin juga menyukai