Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL APPRAISAL

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN

TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM

Disusun oleh :

1. Arvina Umaiya Zahro (10215041)


2. Sagita Arisandy (10215042)
3. Ayu Rahma Widhiya Anita (10215043)
4. Rinda Dinarti (10215044)
5. Ajeng Rahma Miaji (10215047)
6. M. Anjas Adi Putra (10215048)
7. Binti Nur A’inun Ma’rifah (10215049)
8. Siti Fatimah (10215050)
9. Sindy Septikasari (10215051)
10. Haris Tirta Kusuma (10215052)
11. Septiawan Agung Dwi Sahuri Eriana (10215053)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2017
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami panjatkan karena
atas berkat dan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas telaah jurnal
“PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS
UTERI PADA IBU POST PARTUM” ini dengan baik.

Atas terselesainya tugas telaah jurnal ini kami mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan kepada kami,
untuk itu kami mengucapkan terima kasih.

Kami berharap pada penyusunan telaah jurnal ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Tetapi kami menyadari dalam penulisan telaah ini masih banyak
kekurangan, untuk itu kami mengaharapkan saran dan kritik yang membangun demi
sempurnanya tugas ini.

Kami mohon maaf apabila terjadi kekurangan dalam penyusunan telaah jurnal
ini. Semoga penyusunan telaah jurnal ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Kediri, 1
Oktober 2017

Penyusun

ii
LEMBAR PENILAIAN CRITICAL APPRAISAL

Nama Mata Ajaran : Sistem Reproduksi


Nama Tugas : Critical Appraisal Artikel Jurnal
No Aspek yang Dinilai Bobot Kriteria Penilaian

1. Pendahuluan 10% Menjelaskan topik, tujuan, dan alat yang


digunakan untuk mengkritisi jurnal.
Memberikan deskripsi singkat makalah dan
deskripsi singkat jurnal yang ditelaah secara
spesifik dan relevan.
2. Kritik Artikel 80% Deskripsi dan kritik jurnal/artikel menggunakan
alat kritik (tool yang tepat) :
Analisa tidak logis Sangat koheren
dan logis
Pemilihan tool yang Tool tepat
tidak sesuai
Ide susah dipahami Ide lugas dan
jelas

3. Kesimpulan 10% Menyimpulkan makalah dan menuliskan refleksi


atas kritik jurnal
4. Pengurangan Nilai 5% Nilai akan mendapatkan pengurangan jika
kriteria berikut tidak terpenuhi : Jumlah kata
kurang atau lebih dari batas toleransi 5% dari
1500
Tidak mengikuti aturan penulisan referensi
dengan benar
Penulisan bahasa indonesia yang baik dan
benar, termasuk tanda baca.

Nilai Total :
Komentar Dosen
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. i


Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Lembar Penilaian ............................................................................................. iii
Daftar Isi .......................................................................................................... iv
BAB 1 Pendahuluan ......................................................................................... 1
BAB 2 Telaah Kritis Artikel Jurnal .................................................................. 2
BAB 3 Penutup .......................................................................................... 7
Daftar Pustaka .................................................................................................. 8

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

Penyebab terbanyak perdarahan setelah persalinan 50% - 60% karena


kelemahan atau tidak adanya kontraksi uterus. Kegagalan miometrium berkontraksi
secara sempurna akan menimbulkan gangguan serius sehingga terjadi perdarahan
hebat setelah melahirkan. Untuk itu penting dilakukannya pelayanan nifas bagi ibu
sebagai salah satu pilar utama dalam startegi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI).
(Syaifuddin, 2009; Coat, Melyn, 2007; Kemenkes RI, 2012)

Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Proses pemulihan kesehatan
pada masa nifas merupakan hal yang sangat penting bagi ibu setelah melahirkan,
sebab selama masa kehamilan dan persalinan terjadi perubahan fisik, terutama organ
reproduksi. (Bobak, dkk, 2004; Varney, dkk, 2007)

Proses pemulihan organ reproduksi pada masa nifas merupakan hal yang
sangat penting. Hal inilah yang mendasari kebutuhan untuk melakukan observasi
Tinggi Fundus Uteri (TFU) dan derajat kontraksi uterus. Uterus yang berkontraksi
dengan baik secara bertahap akan berkurang ukurannya, sampai tidak dapat dipalpasi
lagi diatas simpisis pubis. Kondisi ini tentunya tidak terlepas dari perubahan fisiologi
yang luar biasa terjadi selama kehamilan. (Anderson, dkk, 1998; Fraser, dkk, 2004)

Untuk mencegah dampak yang terjadi, maka diperlukan pengontrolan yang


terapeutik dan teratur melalui senam nifas. Senam nifas merupakan aktifitas atau
latihan peregangan otot yang dilakukan setelah melahirkan meliputi ambulasi dini
dan latihan fisik yang dimulai dari latihan yang sederhana dilanjutkan dengan latihan
yang lebih berat. (Surtiati, 2010)

Berdasarkan hal di atas, kelompok kami mengambil jurnal ini untuk mengetahui
pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum
sehingga diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan intervensi pada ibu pos
partum dalam tindakan keperawatan non farmakologi yang hasilnya dapat
diterapkan di tempat praktek kita sekaligus menambah wawasan pembaca.

1
BAB 2
TELAAH KRITIS ARTIKEL JURNAL

Apakah hasil penelitian ini valid?


2.1 Apakah Masalah Penelitian Jelas
Dalam penelitian ini masalah yang ingin diteliti cukup jelas, yaitu tinggi
fundus uteri pada ibu post partum. Penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post
partum sangat penting untuk menghindari dampak yang dapat terjadi apabila
tidak melakukan senam nifas diantaranya varises, thrombosis vena karena
sumbatan vena oleh bekuan darah yang tidak lancar akibat ibu terlalu
membatasi gerakan selama masa nifas, infeksi karena involusi uterus yang
tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan, serta perdarahan yang
abnormal Dari responden yang diteliti 2 orang tidak berhasil karena paritas dan
usia.
Dengan memberikan intervensi berupa senam nifas dapat merangsang
kontraksi uterus lebih baik sehingga menghindarkan resiko terjadinya
pendarahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam nifas
terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum. Jurnal ini berasal
dari jurnal Keperawatan dari Poltekes Kemenkes Tanjung Karang

2.2 Perlakuan pada Sample


Populasi penelitian ini seluruh ibu nifas di BPS Lia Maria Kecamatan
Sukarame Kotamadya Bandar Lampung selama bulan Juni 2013 berjumlah 33
orang. Jumlah sampel 30 ibu nifas. Pengumpulan data dengan cara
mengobservasi ibu yang melakukan senam nifas dan mencatatnya ke dalam
lembar check list. Analisis data menggunakan uji Chi-square.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental yaitu dengan
rancangan pra eksperimen ( pre eksperiment design) yaitu dengan
menggunakan Perbandingan Kelompok Statis (Static Group Comparison).
Kelompok eksperimen menerima perlakuan yaitu penyuluhan serta senam
nifas sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan apapun. Dalam
penelitian ini penulis melakukan observasi langsung terhadap sampel untuk

2
mengetahui pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada
ibu post partum dan pengukuran langsung pada tinggi fundus uteri.
Pengamatan dan pengukuran dalam penelitian ini dibantu oleh bidan yang
bertugas di BPS Lia Maria yang sebelumnya telah diberi informasi tentang
cara pengisian ceklist.

2.3 Prosedur Penelitian


Sample dibagi menjadi 2 kelompok dari 30 orang total sample.
Kelompok perlakuan dengan senam nifas terdiri dari 15 responden, dan
kelompok kontrol tanpa senam nifas terdiri dari 15 responden. Senam nifas
dilakukan selama 3 hari post partum. Disini terdapat kekurangan dalam
sampel yang diambil, penulis tidak menjelaskan kapan dilakukanya
penyuluhan, dan tidak ada perjanjian terlebih dahulu dan kapan diadakan
penyuluhan.
Dari peralakuan yang diberikan pada responden terdapat 13 orang
(86,7%) mengalami penurunan tinggi fundus uteri yang sesuai. Sedangkan
dari 15 responden yang tidak melakukan senam nifas terdapat 4 orang
(26,7%) mengalami penurunan tinggi fundus uteri yang sesuai.

2.4 Kebutaan “Blinded” Terhadap Intervensi


Pada penelitian ini tidak dijelaskan teknik membuat subjek buta.
Tetapi pengamat yang membantu pengumpulan data dengan mengobservasi
pasien dengan alokasi kelompok dan mempunyai hubungan dengan layanan
klinis. Sehingga setidaknya pada penelitian ini telah menggunakan
“double blinded” sehingga hasil pengumpulan data yang dilakukan tidak
menjadi bias. Seharusnya supaya hasil data benar-benar tidak bias subjek
(single blinding), pengamat (double blinding), dan penganalisis data
(triple blinding) tidak mengetahui tentang status intervensi pada subjek
perlakuan, sehingga mencegah bias pengukuran.

2.5 Keseragaman Kelompok pada Awal Penelitian

3
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh ibu nifas normal di BPS Lia
Maria Kecamatan Sukarame Kotamadya Bandar Lampung selama bulan Juni
2013. Tetapi peneliti menggunakan sample yang tidak homogen. Hal ini
dibuktikan dengan adanya 2 responden pada kelompok perlakuan yang
mengalami penurunan tinggi fundus uteri yang tidak sesuai. Menurut teori,
kegagalan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti paritas, usia, dan senam
nifas. Akibat dari ketidakseragaman kelompok, penelitian ini menjadi rancu
dan hasil penelitian menjadi kurang sempurna.

Bagaimana Hasilnya?
2.6 Berapa besar pengaruh intervensi
Berdasarkan analisis peneliti, senam nifas sangat berpengaruh terhadap
penurunan tinggi fundus uteri. Dari jurnal penelitian, diketahui bahwa dari 15
responden yang melakukan senam nifas terdapat 13 orang (86,7%) mengalami
penurunan tinggi fundus uteri yang sesuai dan 2 orang (13,3%) mengalami
penurunan tinggi fundus uteri tidak sesuai pada hari ke-3 post partum.
Sedangkan dari 15 responden yang tidak melakukan senam nifas terdapat 11
orang (73,3%) mengalami penurunan tinggi fundus uteri yang tidak sesuai dan
hanya 4 orang (26,7%) yang mengalami penurunan tinggi fundus uteri yang
sesuai. Hasil uji statistik peneliti menggunakan Chi Square (x2) diperoleh p-
value = 0,03 (p value ≤ 0,05) yang berarti senam nifas menpengaruhi
penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum di BPS Lia Maria
Sukarame Bandar Lampung. Dari hasil analisis yang dicantumkan peneliti di
dalam jurnal diperoleh pula nilai OR = 17,875 (2,734 – 116,877), yang artinya
ibu post partum yang melaksanakan senam nifas mempunyai peluang 17,875
kali mengalami penurunan tinggi fundus uteri yang sesuai dibandingkan
dengan ibu yang tidak melaksanakan senam nifas pada hari ke-3 post partum.
Dari data tersebut, dapat membuktikan bahwa pemberian intervensi senam
nifas pada ibu post-partum sangat besar pengaruhnya dalam menurunkan
tinggi fundus uteri postpartum.

2.7 Perkiraan Ketepatan Pengaruh/Efek Intervensi

4
Penelitian ini telah memberikan bukti untuk mendukung keefektifan
penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum. Pada penelitian ini,
tepatnya di BPS Lia Maria Bandar Lampung, dari 15 responden yang
melakukan senam nifas terdapat 13 orang (86,7 %) ibu post partum mengalami
penurunan tinggi fundus uteri. Senam nifas ini telah membantu mempercepat
pemulihan keadaan ibu, senam nifas dapat merangsang otot-otot polos
berkontraksi lebih baik, mempercepat proses involusi dan pemulihan fungsi
alat kandungan serta meminimalisasi timbulnya kelainan dan komplikasi.

Pelaksanaan senam nifas ini dapat dipengaruhi oleh peran petugas


kesehatan. Peran petugas kesehatan harus mampu menjalankan perannya
dalam memberikan pendidikan kesehatan, bentuk pendidikan kesehata yang
diberikan oleh petugas kesehatan yang diberikan oleh petugas kesehatan
sebagai pendidik harus mampu menjalankan perannya dalam meningkatkan
pengetahuan para ibu, semakin sering petugas kesehatan memberikan
penyuluhan tentang senam nifas kepada para ibu nifas maka kemungkinan
besar mereka akan melakukannya walaupun tanpa di dampingi seorang
petugas kesehatan.

Dapatkah hasilnya diterapkan secara lokal?


2.8 Penerapan hasil pada praktek
Penelitian ini cukup bagus apabila benar-benar bisa diterapkan pada
tempat praktek. Diharapkan kedepan ada penelitian lebih lanjut tentang
penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum dengan senam nifas.

2.9 Kontribusi Penelitian


Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan senam nifas menjadi salah
satu bentuk intervensi keperawatan mandiri untuk seorang perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien post partum dan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan pada diri seorang manajer
keperawatan.

5
2.10 Manfaat Penelitian
Sudah banyak penelitian yang mengangkat tema sama yaitu tentang
pengaruh senam nifas terhadap penurunan fundus uteri pada ibu post partum.
Penelitian ini patut untuk diapresiasikan, dikarenakan masalah perdarahan
pada ibu post partum yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Hasil dari
penelitian ini bisa dijadikan sebagai data untuk penelitian selanjutnya,
sehingga penelitian selanjutnya dapat lebih baik dari sebelumnya.

6
BAB 3
PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas, secara umum penulis mengambil kesimpulan


bahwa penelitian dalam artikel jurnal ini memiliki kualitas yang baik.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam nifas terhadap penurunan
tinggi fundus uteri pada ibu post partum dengan menggunakan desain penelitian pra
eksperimen (pre eksperimen design), dengan menggunakan Perbandingan
Kelompok Statis (Static Group Comparison) untuk masing-masing kelompok terdiri
15 orang sampel dari 30 orang sample total populasi. Data diperoleh dengan
melakukan observasi, dan pengisian ceklist.
Penelitian ini hanya menerapkan “double blinding” Seharusnya supaya
hasil data penelitian benar-benar tidak bias, maka perlu dibuat blinded subjek,
pengamat, dan penganalisis data dengan tidak mengetahui tentang status intervensi
pada subjek perlakuan.
Pada penelitian ini dilakukan restriksi sampel sehingga karakteristik sample
sama dengan harapan semakin mirip karakteristik sampel hasil penelitian akan
semakin bagus dan akan memudahkan penelitian sehingga tidak menyebabkan
kerancuan.
Hasil penelitian cukup bagus dan efektif apabila diterapkan pada ibu postpartum
yang mengalami penurunan tinggi fundus yang tidak sesuai. Penelitian ini bisa
dijadikan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.

SARAN
a. Saran terkait jurnal penelitian ini yaitu untuk waktu dan data perubahan
penurunan fundus uteri dari hari ke hari di cantumkan sehingga dapat
diketahui seberapa efektif dan seberapa banyak senam yang harus dilakukan
untuk menurunkan tinggi fundus uteri pada ibu post partum.
b. Prosedur penelitian dan perlakuan serta kriteria pengambilan sample dapat
dicantumkan lebih rinci sehingga tidak menimbulkan keambiguan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Rullynil, Nurniati T., Ermawati & Evareny, Lisma. 2013. Pengaruh Senam Nifas
terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri pada Ibu Post Partum di RSUP
DR. M. Djamil Padang . Volume 3, No.3.
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/111

Anda mungkin juga menyukai