1
Jusna dan 2Tibertius Nempung
1
Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Halu Oleo
2
Staf Pengajar Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Halu Oleo
email:jusnaekonomi@gmail.com
ABSTRACT
This study aimed to determine the roles of sea transportation in supporting the flow of
goods and people at Maligano District in Muna Regency. Sources of information used in this
study were 7 informants, comprising of: 1 head of Maligano District (key informant), 2
merchants, 2 farmers, and 2 ship owners. Data were analyzed using a method of descriptive
analysis by describing the characteristics and condition of the subject of the study or by
analyzing the data obtained descriptively. Results of analyzing the obtained data led the
researcher to conclude that the construction of port and procurement of K.M. Rembulan and
speed boats had played a role in the increase of merchants or people doing economic activities
around the port, resulting in the increase of people’s incomes, as well as in the flow of goods
and people as can be seen from the increased number of passengers and quantity and kinds of
goods that are transported via Maligano-Raha route since it is easier now for the people to
move between the two areas by sea.
1. Pendahuluan
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JE 189
Jusna dan Tibertius Nempung : Peranan Transportasi Laut........
merupakan salah satu sarana yang sangat penting bagi kehidupan perekonomian
masyarakat, karena lancar atau tidaknya proses pengangkutan khususnya pengangkutan
laut mempengaruhi tingkat aktivitas maupun perkembangan ekonomi masyarakat.
Tingkat perekonomian masyarakat yang baik senantiasa membutuhkan sarana
transportasi yang memadai yang merupakan mobilitas masyarakat yang menunjang
aktivitas kehidupan masyarakat sehari-hari.
Transprotasi laut merupakan salah satu subsektor transportasi yang turut menjadi
bagian penting dalam menunjang aktivitas masyarakat kepulauan. Hal ini juga menjadi
salah satu sasaran dalam peningkatkan perekonomian nasional dalam menunjang
perdagangan antar pulau seperti yang terjadi di Sulawesi Tenggara khususnya
Kecamatan Maligano. Wilayah kepulauan di Kecamatan Maligano menjadikan
transportasi laut sebagai salah satu alat bantu yang digunakan untuk menghubungkan
satu pulau dengan pulau lainnya yang terus dikembangkan. Orientasi merupakan
kegiatan yang dilakukan dalam bentuk peninjauan untuk mendapatkan suatu cara atau
sikap yang tepat dalam membangun kegiatan perdagangan antar pulau dengan
menggunakan kapal motor dan speed boat yang sekaligus menjadi salah satu tindak
untuk memenuhi kebutuhan transportasi.
Transportasi laut memberikan kontribusi yang sangat besar bagi perekonomian
nasional dan daerah sebagaimana amanat dalam Undang-Undang No. 17 Tahun 2008
menjadi suatu yang sangat strategis bagi wawasan nasional serta menjadi sarana vital
yang menunjang tujuan persatuan dan kesatuan nasional. Perlu diketahui juga kontribusi
transportasi laut menjadi semakin penting karena nilai biaya yang dikeluarkan adalah
paling kecil bila dibandingkan dengan biaya transportasi darat dan udara.
Perkembangan transportasi laut di Kecamatan Maligano sangat memegang peranan
penting. Dengan adanya pembangunan pelabuhan pada tahun 1995, pengadaan speed
boat, dan kapal penumpang KM Rembulan pada tahun 2002 merupakan suatu proses
arus pelayaran dengan melayani rute Maligano-Raha. Dengan adanya perkembangan
tersebut tentu bisa berdampak positif baik bagi penumpang dan proses distribusi barang,
maupun aktivitas masyarakat lainnya. Selain itu, usaha tersebut juga menyediakan
lapangan kerja bagi masyarakat sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran.
Rute atau jalur pelayaran dari setiap kapal mesin dan speed boat ditetapkan
untuk meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat lokal. Rute yang ditetapkan
tersebut merupakan kerja sama antara stakeholder di daerah. Stakeholder yang
dimaksud adalah pemerintah daerah, pihak yang memiliki sarana transportasi
masyarakat lokal yang bekerja sama dalam membangun perekonomian daerah. Salah
satu rute penyeberangan yang turut membangun ekonomi daerah adalah rute
transportasi laut dari Kecamatan Maligano menuju Kota Raha di Kabupaten Muna
untuk memindahkan orang dan barang.
Di mana usaha transportasi laut yang beroperasi terdiri dari 1 unit kapal motor
dan 4 buah speed boat yaitu KM Rembulan, Maligano Start, Satria Jaya Saniava, Prima
Dona, Lintas Samudra. Adapun kapasitas atau daya tampung masing-masing untuk KM
Rembulan memuat kurang lebih 120 orang, dimana tarif penumpang perorangnya Rp.
17.000,- sedangkan speed mempunyai kapasitas atau daya tampung kurang lebih 100
orang, dengan tarif perorangnya Rp. 20.000,- serta kecapatan waktu yang ditempuh KM
Rembulan dan speed kurang lebih satu jam. Adapun jumlah penumpang dalam setiap
tahun berubah-ubah, karena banyak faktor yang mempengaruhinya.
Dengan dikembangkannya pembangunan pelabuhan Maligano serta
ditingkatkannya jumlah unit kendaraan yang beroperasi di pelabuhan Maligano yang
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JE 190
Jusna dan Tibertius Nempung : Peranan Transportasi Laut........
telah menunjang dalam mempercepat penyeberangan barang dan jasa dari Kecamatan
Maligano menuju Kota Raha, maka akan membantu percepatan pertumbuhan ekonomi
masyarakat Kecamatan Maligano sehingga hal ini menarikpeneliti untuk melakukan
penelitian peranan transportasi laut dalam menunjang arus barang dan orang di
Kecamatan Maligano Kabupaten Muna.
2. Kajian Literatur
Konsep Transportasi
Transportasi berasal dari kata latin yaitu transportare, dimana trans berarti
seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau membawa. Jadi
transportasi berarti mengangkut atau membawa (sesuatu) ke sebelah lain atau dari suatu
tempat ke tempat lainnya. Transportasi seperti itu merupakan suatu jasa yang diberikan
guna memuat barang atau orang untuk dibawa dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Abbas Salim (2006) mengemukakan bahwa transportasi adalah kegiatan pemindahan
barang muatan dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Dikatakan juga bahwa
transportasi menjadi dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan masyarakat
serta pertumbuhan industrialisasi. Dengan adanya transportasi menyebabkan adanya
spesialisasi atau pembagian pekerjaan menurut keahlian sesuai dengan budaya, adat
istiadat, dan budaya suatu bangsa atau daerah. Kamaluddin (2003) menyatakan bahwa
transportasi atau pengangkutan merupakan sarana ekonomi yang berfungsi untuk
menunjang pemindahan sesuatu (manusia, hewan, dan barang) dari suatu tempat tujuan
dengan maksud untuk menciptakan kegunaan tempat (place utility ) dan kegunaan
waktu (time utility).
Sakti Adji Adisasmita (2012) mengemukakan bahwa trasportasi adalah sarana
penghubung atau yang menghubungkan antara daerah produksi dan pasar, atau dapat
dikatakana pendekatan daerah produksi dan pasar atau sering kala dikatakan
menjembatani produsen dan konsumen. Siregar (2012) mengemukakan bahwa kegiatan
pengangkutan dapat terlaksana jika terpenuhi hal-hal: (1) Ada barang atau jasa atau
orang yang diangkut; (2) Tersedianya kendaraan sebagai alat angkutan; dan (3) Adanya
jalan raya tempat melintasnya kendaraan angkutan. Menurut Raharjo Adisasmita (2010)
transportasi adalah kegiatan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat
tujuan. Dalam kegiatan transportasi diperlukan empat komponen yakni : tersedianya
muatan yang diangkut, terdapatnya kendaraan sebagai sarana angkutannya, adanya jalan
yang dapat dilaluinya dan tersedianya terminal.
Fungsi transportasi memegang peranan pening dalam usaha mencapai tujuan
pengembangan ekonomi dalam suatu bangsa. Adapun tujuan pengembangan ekonomi
yang bisa diperankan oleh jasa transportasi adalah : (Burhanuddin, 2003).
1) Meningkatkan jenis dan jumlah barang jadi dan jasa yang dapat dihasilkan para
konsumen, industri dan pemerintah.
2) Mengembangkan indusri nasional yang dapat menghasilkan devisa serta
mensupply pasaran dalam negeri.
3) Menciptakan dan memelihara tingkatan kesempatan kerja bagi masyarakat.
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JE 191
Jusna dan Tibertius Nempung : Peranan Transportasi Laut........
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JE 192
Jusna dan Tibertius Nempung : Peranan Transportasi Laut........
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JE 193
Jusna dan Tibertius Nempung : Peranan Transportasi Laut........
Jumlah Pedagang
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JE 194
Jusna dan Tibertius Nempung : Peranan Transportasi Laut........
Tabel 1 Jumlah Pedagang yang Melakukan Akitifitas Ekonomi di Sekitar Pelabuhan Maligano
Sebelum Pembangunan Pelabuhan dan Pengembangan Transportasi Laut
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JE 195
Jusna dan Tibertius Nempung : Peranan Transportasi Laut........
dipelabuhan ini juga senang karena apabila mereka mau belanja sesuatu, mereka
tidak perlu jau-jauh harus mencari diluar wilayah pelabuhan ini karena kami
suda menyediakan apa yang menjadi kebutuhan mereka itu.”..(Wa Enga, 27
tahun).
Tabel 2 Jumlah Pedagang yang Melakukan Akitifitas Ekonomi
Sesudah Pembangunan Pelabuhan Maligano
Tahun Jenis barang
Pedagang Kios Warung Pedagang Bengkel Buruh
kaki lima (unit) Makan Bensin (unit) Kapal
(orang) (unit) (orang) (orang)
2002 2 3 2 - - -
2003 2 3 2 - - -
2004 2 3 2 - - -
2005 2 3 2 1 - -
2006 3 4 2 1 - -
2007 3 4 2 1 - -
2008 4 5 2 2 - -
2009 5 5 2 2 - -
2010 5 5 3 2 - -
2011 8 6 3 2 - -
2012 8 6 3 3 1 -
2013 8 7 3 3 2 -
2014 9 8 5 3 2 2
2015 9 10 5 4 2 3
Sumber: Data primer 2015
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JE 196
Jusna dan Tibertius Nempung : Peranan Transportasi Laut........
2001 yaitu 23.438 orang, dengan kecepatan waktu yang di tempuh dari Kecamatn
Maligano menuju Kota Raha yaitu 2 jam.
Namun Setelah adanya pengembangan transportasi laut yaitu pengadaan KM.
Rembulan dan speed sebagaimana Tabel 3 menunjukkan jumlah penumpang yang
melintasi rute Maligano–Raha, tahun 2002 mengalami peningkatan bahkan hampir dua
kli lipat atau sebesar 93,69 persen. Jumlah penumpang terus mengalami pertumbuhan
setiap tahunnya hingga tahun 2012. Jumlah penumpang pada tahun 2013 mengalami
penurunan 5 persen lebih disebabkan oleh cuaca buruk. Sementara jumlah penumpang pada
tahun 2015 juga mengalami penurunan disebabkan masyarakat masyarakat beralih ke rute
lain yaitu Pure-Raha. Tetapi tidak begitu berpengaruh besar terhadap jumlah
perkembangan penumpang karena letak Kecamatan Maligano adalah yang paling
strategis. Kondisi kegiatan transportasi dengan jumlah penumpang menggambarkan
adanya kegiatan ekonomi yang berlangsung pada masyarakat Maligano yang melakukan
transportasi melalui laut ke Kota Raha. Hal ini menunjukaan bahwa dengan adanya
pengembangan transpotasi laut maka jumlah penumpang yang melintasi Maligano-
Raha, semakin bertambah dan kecepatan yang digunakan untuk melintasi rute ini lebih
cepat yaitu kurang lebih 1 jam.
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JE 197
Jusna dan Tibertius Nempung : Peranan Transportasi Laut........
sehingga dapat mempermudah jarak dan menghemat waktu tempuh dalam perjalanan
masyarakat pengguna jasa speed boat.
Speed boat yang beroperasi pada pelabuhan Maligano sebanyak 4 unit, dengan
jadwal operasi setiap hari adalah 2 (dua) unit yang beroperasi sekali dalam sehari dan 2
unit lainnya beroperasi sebanyak 2 (dua) kali dalam sehari. Dengan jadwal
penyeberangan yang telah disusun sedemikian rupa maka dapat mengakomodir setiap
kepentingan penyeberangan bagi penumpang atau pengguna jasa angkutan laut. umlah
kapasitas penumpang minimum bagi speed boat adalah sebanyak kurang lebih 20 orang
dan jumlah kapasistas maksimum sebanyak 100 orang. Hal in berdasakan hasil
wawancara bersama pemilik kapal Speed pada tanggal 15 November 2015 sebagai
berikut:
Disamping itu ada juga petikan wawancara bersama ABK Speedboat yang
dilakukan wawancara pada tanggal 16 November 2015 sebagai berikut:
“kalau kita menyeberang itu tergantung jumlah penumpang yang ada. Jumlah
speed ini ada empat buah, dan yang berangkat itu sesuai daftar keberangkatan.
Kalau lagi sepi biasanya asal sudah cu kup sesuai kapasitas paling rendah yah
kita berangkat. Kan kalau yang datang belakangan nanti pada speed
keberangkatan berikutnya. Kalaupun padat penumpang yah bisa satu kali
berangkat dua speed. (Dirman, 21 Tahun)
Dari hasil dua wawancara tersebut diatas dapat kita ketahui bahwa apabila speed
itu sudah memenuhi standar keberangkatan sesuai kapasitas, maka segera akan
berangkat, sebab jadwal keberangkatan sudah diatur. Dan apabila bertepatan dengan
pengguna jasa angkutan laut itu lagi padat, maka yang diberangkatkan itu bisa
bersamaan lebih dari satu speedboat.
Perkembangan jumlah dan jenis barang serta jumlah kendaraan roda dua yang
di angkut sebelum dan sesudah keberadaan KM rembulan dan speed boat pada rute
Maligano-Raha sajikan pada Tabel 4 yang menunjukkan bahwa setelah adanya
pengadaan KM. Rembulan dan speed jumlah kendaraan dan hasil pertanian yang di
angkut semakin meningkat di mana jumlah kendaraan dari tahun 2002-2014 selalu
peningkatan, jumlah kendaraan 2014 yaitu 7.825 unit dan pada tahun 2015 menurun
menjadi 6.094 unit karena masyarakat menggunakan rute lain.sedangkan hasil
pertanian setiap tahun meningkat di mana pada tahun 2015 paling tertinggi
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 76 ton karena hasil panen seperti jambu
mete, nilam,pisang dan kopra paling banyak diproduksi, yang didukung oleh musim
yang baik.
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JE 198
Jusna dan Tibertius Nempung : Peranan Transportasi Laut........
Daftar Pustaka
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JE 199
Jusna dan Tibertius Nempung : Peranan Transportasi Laut........
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JE 200