Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Ekonomi (JE) Vol .

1(1), April 2016


E-ISSN: 2503-1937
Page: 189-200

PERANAN TRANSPORTASI LAUT DALAM MENUNJANG ARUS BARANG


DAN ORANG DI KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA

1
Jusna dan 2Tibertius Nempung
1
Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Halu Oleo
2
Staf Pengajar Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Halu Oleo
email:jusnaekonomi@gmail.com

ABSTRACT

This study aimed to determine the roles of sea transportation in supporting the flow of
goods and people at Maligano District in Muna Regency. Sources of information used in this
study were 7 informants, comprising of: 1 head of Maligano District (key informant), 2
merchants, 2 farmers, and 2 ship owners. Data were analyzed using a method of descriptive
analysis by describing the characteristics and condition of the subject of the study or by
analyzing the data obtained descriptively. Results of analyzing the obtained data led the
researcher to conclude that the construction of port and procurement of K.M. Rembulan and
speed boats had played a role in the increase of merchants or people doing economic activities
around the port, resulting in the increase of people’s incomes, as well as in the flow of goods
and people as can be seen from the increased number of passengers and quantity and kinds of
goods that are transported via Maligano-Raha route since it is easier now for the people to
move between the two areas by sea.

Keywords : sea transportation, flow of goods, people

1. Pendahuluan

Negara Indonesia merupakan negara kepulauan, maka fungsi angkutan laut


sangat penting dalam pembangunan. Sebagai negara kepulauan yang mempunyai luas
sekitar 1,5 juta km2 dengan wilayah laut empat kali luas daratan, maka sudah
sewajarnya bila negara maritim ini menempatkan perhubungan laut dalam kedudukan
yang amat penting karena dalam wilayah seluas itu tersebar 17.508 pulau baik besar
maupun kecil dan hampir setengahnya dihuni oleh manusia yang mutlak saling
berhubungan.
Negara kepulauan Indonesia memiliki kekayaan alam, darat maupun laut yang
sangat melimpah, yang dapat digunakan bagi kesejahteraan masyarakat Bangsa dan
Negara. Dengan kondisi geografis demikian, jaringan transportasi melalui laut dengan
sendirinya harus mampu menjangkau seluas mungkin wilayah nusantara, sampai ke
daerah-daerah kecil sekalipun. Bukan sekadar untuk menyediakan fasilitas lingkungan
bagi penduduk yang ingin bepergian dari satu tempat ke tempat lain atau menyalurkan
barang-barang kebutuhan pokok, namun juga merupakan tali penyikat yang menyatukan
seluruh wilayah nusantara dari berbagai aspek.
Di Provinsi Sulawesi Tenggara, sebagai bagian integral dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia terutama memasuki era otonomi daerah diharapkan semakin
memacu pada pembangunan daerah. Untuk meningkatkan pembangunan ekonomi
membutuhkan jasa angkutan laut atau transportasi laut yang sangat memadai. Angkutan

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JE 189
Jusna dan Tibertius Nempung : Peranan Transportasi Laut........

merupakan salah satu sarana yang sangat penting bagi kehidupan perekonomian
masyarakat, karena lancar atau tidaknya proses pengangkutan khususnya pengangkutan
laut mempengaruhi tingkat aktivitas maupun perkembangan ekonomi masyarakat.
Tingkat perekonomian masyarakat yang baik senantiasa membutuhkan sarana
transportasi yang memadai yang merupakan mobilitas masyarakat yang menunjang
aktivitas kehidupan masyarakat sehari-hari.
Transprotasi laut merupakan salah satu subsektor transportasi yang turut menjadi
bagian penting dalam menunjang aktivitas masyarakat kepulauan. Hal ini juga menjadi
salah satu sasaran dalam peningkatkan perekonomian nasional dalam menunjang
perdagangan antar pulau seperti yang terjadi di Sulawesi Tenggara khususnya
Kecamatan Maligano. Wilayah kepulauan di Kecamatan Maligano menjadikan
transportasi laut sebagai salah satu alat bantu yang digunakan untuk menghubungkan
satu pulau dengan pulau lainnya yang terus dikembangkan. Orientasi merupakan
kegiatan yang dilakukan dalam bentuk peninjauan untuk mendapatkan suatu cara atau
sikap yang tepat dalam membangun kegiatan perdagangan antar pulau dengan
menggunakan kapal motor dan speed boat yang sekaligus menjadi salah satu tindak
untuk memenuhi kebutuhan transportasi.
Transportasi laut memberikan kontribusi yang sangat besar bagi perekonomian
nasional dan daerah sebagaimana amanat dalam Undang-Undang No. 17 Tahun 2008
menjadi suatu yang sangat strategis bagi wawasan nasional serta menjadi sarana vital
yang menunjang tujuan persatuan dan kesatuan nasional. Perlu diketahui juga kontribusi
transportasi laut menjadi semakin penting karena nilai biaya yang dikeluarkan adalah
paling kecil bila dibandingkan dengan biaya transportasi darat dan udara.
Perkembangan transportasi laut di Kecamatan Maligano sangat memegang peranan
penting. Dengan adanya pembangunan pelabuhan pada tahun 1995, pengadaan speed
boat, dan kapal penumpang KM Rembulan pada tahun 2002 merupakan suatu proses
arus pelayaran dengan melayani rute Maligano-Raha. Dengan adanya perkembangan
tersebut tentu bisa berdampak positif baik bagi penumpang dan proses distribusi barang,
maupun aktivitas masyarakat lainnya. Selain itu, usaha tersebut juga menyediakan
lapangan kerja bagi masyarakat sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran.
Rute atau jalur pelayaran dari setiap kapal mesin dan speed boat ditetapkan
untuk meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat lokal. Rute yang ditetapkan
tersebut merupakan kerja sama antara stakeholder di daerah. Stakeholder yang
dimaksud adalah pemerintah daerah, pihak yang memiliki sarana transportasi
masyarakat lokal yang bekerja sama dalam membangun perekonomian daerah. Salah
satu rute penyeberangan yang turut membangun ekonomi daerah adalah rute
transportasi laut dari Kecamatan Maligano menuju Kota Raha di Kabupaten Muna
untuk memindahkan orang dan barang.
Di mana usaha transportasi laut yang beroperasi terdiri dari 1 unit kapal motor
dan 4 buah speed boat yaitu KM Rembulan, Maligano Start, Satria Jaya Saniava, Prima
Dona, Lintas Samudra. Adapun kapasitas atau daya tampung masing-masing untuk KM
Rembulan memuat kurang lebih 120 orang, dimana tarif penumpang perorangnya Rp.
17.000,- sedangkan speed mempunyai kapasitas atau daya tampung kurang lebih 100
orang, dengan tarif perorangnya Rp. 20.000,- serta kecapatan waktu yang ditempuh KM
Rembulan dan speed kurang lebih satu jam. Adapun jumlah penumpang dalam setiap
tahun berubah-ubah, karena banyak faktor yang mempengaruhinya.
Dengan dikembangkannya pembangunan pelabuhan Maligano serta
ditingkatkannya jumlah unit kendaraan yang beroperasi di pelabuhan Maligano yang

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JE 190
Jusna dan Tibertius Nempung : Peranan Transportasi Laut........

telah menunjang dalam mempercepat penyeberangan barang dan jasa dari Kecamatan
Maligano menuju Kota Raha, maka akan membantu percepatan pertumbuhan ekonomi
masyarakat Kecamatan Maligano sehingga hal ini menarikpeneliti untuk melakukan
penelitian peranan transportasi laut dalam menunjang arus barang dan orang di
Kecamatan Maligano Kabupaten Muna.

2. Kajian Literatur

Konsep Transportasi
Transportasi berasal dari kata latin yaitu transportare, dimana trans berarti
seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau membawa. Jadi
transportasi berarti mengangkut atau membawa (sesuatu) ke sebelah lain atau dari suatu
tempat ke tempat lainnya. Transportasi seperti itu merupakan suatu jasa yang diberikan
guna memuat barang atau orang untuk dibawa dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Abbas Salim (2006) mengemukakan bahwa transportasi adalah kegiatan pemindahan
barang muatan dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Dikatakan juga bahwa
transportasi menjadi dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan masyarakat
serta pertumbuhan industrialisasi. Dengan adanya transportasi menyebabkan adanya
spesialisasi atau pembagian pekerjaan menurut keahlian sesuai dengan budaya, adat
istiadat, dan budaya suatu bangsa atau daerah. Kamaluddin (2003) menyatakan bahwa
transportasi atau pengangkutan merupakan sarana ekonomi yang berfungsi untuk
menunjang pemindahan sesuatu (manusia, hewan, dan barang) dari suatu tempat tujuan
dengan maksud untuk menciptakan kegunaan tempat (place utility ) dan kegunaan
waktu (time utility).
Sakti Adji Adisasmita (2012) mengemukakan bahwa trasportasi adalah sarana
penghubung atau yang menghubungkan antara daerah produksi dan pasar, atau dapat
dikatakana pendekatan daerah produksi dan pasar atau sering kala dikatakan
menjembatani produsen dan konsumen. Siregar (2012) mengemukakan bahwa kegiatan
pengangkutan dapat terlaksana jika terpenuhi hal-hal: (1) Ada barang atau jasa atau
orang yang diangkut; (2) Tersedianya kendaraan sebagai alat angkutan; dan (3) Adanya
jalan raya tempat melintasnya kendaraan angkutan. Menurut Raharjo Adisasmita (2010)
transportasi adalah kegiatan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat
tujuan. Dalam kegiatan transportasi diperlukan empat komponen yakni : tersedianya
muatan yang diangkut, terdapatnya kendaraan sebagai sarana angkutannya, adanya jalan
yang dapat dilaluinya dan tersedianya terminal.
Fungsi transportasi memegang peranan pening dalam usaha mencapai tujuan
pengembangan ekonomi dalam suatu bangsa. Adapun tujuan pengembangan ekonomi
yang bisa diperankan oleh jasa transportasi adalah : (Burhanuddin, 2003).
1) Meningkatkan jenis dan jumlah barang jadi dan jasa yang dapat dihasilkan para
konsumen, industri dan pemerintah.
2) Mengembangkan indusri nasional yang dapat menghasilkan devisa serta
mensupply pasaran dalam negeri.
3) Menciptakan dan memelihara tingkatan kesempatan kerja bagi masyarakat.

Arah dan kebijakan pembangunan transportasi laut dilaksanakan fungsi yaitu


antara lain : (Tamin,2000)
1) Meningkatkan peran armada pelayaran nasional, baik untuk angkutan dalam negri
maupun ekspor-impor dengan memberlakukan azas cabatage. Untuk itu

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JE 191
Jusna dan Tibertius Nempung : Peranan Transportasi Laut........

diperlukan dukungan perbankan dalam penyediaan kredit murah bagi peremajaan


armada.
2) Mengurangi bahkan menghapus pungutan-pungutan tidak resmi di pelabuhan,
sehingga tarif yang ditetapkan otoritas pelabuhan tidak jauh berbeda dengan biaya
yang secara riil dikeluarkan pengguna jasa kepelabuhan, melalui peningkatan
kordinasi bagi semua instansi yang terkait dalam proses bongkar muat barang.
Menurut H.F.Ruru (1993) peranan transportasi dari sudut ekonomi adalah:
merangsang pertumbuhan ekonomi, melancarkan dan memudahkan distribusi bahan-
bahan kebutuhan yang berbeda, alat untuk menstabilkan harga, mengurangi isolasi
daerah, menunjang perluasan pasar, dan menunjang terciptanya spesialisasi yang luas.
Sedangkan menurut Widyahartono (1986) bahwa manfaat transportasi laut adalah
sebagai berikut:
1) Transportasi laut merupakan jangkauan terhadap sumber yang dibutuhkan suatu
daerah dan memungkin digunakan sumber yang lebih murah ataupun lebih tinggi
mutunya. Sebagai tambahan barang yang tidak bisa didapatkan di daerah
setempat, didapatkan di daerah lain.
2) Pemakaian sumber daya lebih efisien menyakibatkan timbulnya kekhususan setiap
daerah ataupun pembagian setiap tenaga kerja yang sesuai, yang mengakibatkan
pemahaman jumlah barang yang dikonsumsi, yang berhubungan erat dengan ini
adalah memungkinkan untuk melayani daerah yang luas, sehingga keuntungan
ekonomi dalam skala produksi dapat dimanfaatkan
3) Karena penyaluran barang tidak lagi terbatas pada daerah setempat saja, maka
barang-barang dapat disalurkan dari sumber-sumber alternatif lainnya, apabila
sumber yang biasa dipakai tidak dapat memenuhi semua kebutuhan.
Nasution (2008), mengemukakan bahwa transportasi bukanlah tujuan, melainkan
sarana untuk mencapai tujuan. Dalam hubungan tersebut, akan dikemukakan peranan
transportasi dalam berbagai aktivitas manusia di tinjau dari tiga aspek yaitu:
1) Aspek ekonomi
Transportasi adalah bagian dari suatu kegiatan perekonomian karena dengan
transportasi yang lancar dan memadai maka hasil produksi, distribusi dari
berbagai sektor akonomi seperti pertanian, akan lebih mudah dan lancar untuk
dipasarkan (disalurkan). Dengan kata lain alat transportasi merupakan jembatan
yang mendekatkan sentra-sentra produksi dengan sentra konsumsi untuk
meningkatkan, nilai guna dan nilai waktu suatu barang dan jasa.
2) Aspek sosial budaya
Sebagai makhluk sosial, dalam memenuhi kebutuhan tertentu manusia
memerlukan hubungan antar manusia yang satu dengan manusia yang lainnya
yang tentu memerlukan alat transportasi yang murah, mudah, cepat dan
menyenangkan, sehingga bisa saling beriteraksi.
3) Aspek politik
Transportasi akan mempermudah jaringan aparat pemerintah dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawab sebagai motifator pembangunan dalam berbagai aspek
kehidupan terutama dalam bidang pertahanan, keamanan sehingga dapat
melakukan mobilisasi agar bisa berjalan lancar.
Sementara Salim ( 2006 ), mengemukakan bahwa peranan transportasi meliputi :
1) Dalam kehidupan masyarakat

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JE 192
Jusna dan Tibertius Nempung : Peranan Transportasi Laut........

Transportasi bermanfaat bagi masyarakat, dalam arti hasil–hasil produksi dan


bahan baku suatu daerah dapat dipasarkan kepada perusahaan industri.
2) Spesialisasi secara geografis
Tiap – tiap daerah mempunyai kekhususan dalam arti spesialisasi yang berbeda
untuk masing–masing daerah (wilayah), dengan transportasi dapat
menghubungkan berbagai daerah sehingga dapat mendorong perkembangan dan
pertumbuhan wilayah, dapat melakukan akses antar wilayah dengan lancar dan
cepat.
3) Produksi yang ekonomis
Suatu produksi akan bermanfaat dan ekonomis, bila cukup tersedia modal. Karena
ada transportasi dan produksi dalam arti untuk pelemparan hasil produksi ke
pasar (market).
4) Pembangunan nasional dan HANKAMNAS

Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Transportasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan akan jasa-jasa transportasi, oleh Salim


(2006) dapat dilihat dari dua segi yaitu:
1) Dari segi permintaan (demand)
a. Pertumbuhan penduduk
b. Pembangunan daerah dan wilayah
c. Industri
d. Transmigrasi dan penyebaran penduduk
2) Dari segi penawaran (supply)
a. Peralatan yang digunakan
b. Kapasitas yang tersedia
c. Kondisi teknik alat angkut yang dipakai
d. Produksi jasa yang dapat diserahkan oleh perusahaan angkutan
e. Sistem pembiayaan dalam pengoperasian alat pengangkutan.
Sutarsih Saleh (2003) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan dan penawaran jasa transportasi adalah:
1) Pendapatan Konsumen
Jasa transportasi yang di tawarkan kepada masyarakat sangat tergantung dari
pendapatan masyarakatitu sendiri karena banyak jenis transportasi yang di
sediakan oleh pengusaha untuk kepentingan masyarakat disesuaikan dengan
kemampuan/daya beli masyarakat,
2) Tarik Angkutan
Faktor lain yang bersangkutan dengan engenaan tarik angkutan dari pengusaha
kepada konsumen/pemakai jasa angkutan, sehingga penentuan tari betu-betul
harus dihitung kelayakan, sehingga pengenaan tarik terjangkau oleh masyarakat
yang meminta jasa transportasi dianggap sebagai tarik wajar dan masyarakat mau
meminta jasa transportsi tersebut.
3) Selera konsumen
Selera atau keinginan konsumen dalam penggunaan transortasi sangat bersifat
heterogen memerlukan adanya pelayanan yang maksimal.
Sukirno (2006) faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang dan
jasa adalah: harga barang itu sendiri, harga barang lain yang terkait, harga faktor

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JE 193
Jusna dan Tibertius Nempung : Peranan Transportasi Laut........

produksi, biaya produksi, jumlah pedagang/penjual, tujuan perusahaan, dan kebijakan


pemerintah.
Sarman (2008) telah meneliti dampak perkembangan transportasi di sungai
Konaweeha terhadap masyarakat Desa Anggoipiu Kecamatan Uipai Kabupaten
Konawe, dan menemukan bahwa dengan adanya transportasi sungai Konaweeha dapat
mempemudah arus lalu lintas maupun komunikasi dengan daerah-daerah aliran sungai
lainnya sehingga aktivitas yang berada di daerah pedesaan tidak merasa ketinggalan
khusunya dalam hal perkembngan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menjalankan
kegiatan sehari-hari. Sehingga dalam waktu yang terus berjalan seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mempengaruhi atau merubah
kondisi masyarakat ke arah yang lebih baik khususnya dalam kehidupan sosial-
ekonomi, di mana dalam perkembangan transportasi pada sungai konaweeha tersebut
dapat menambah pendapat masyarakat yang berada tepat pada pesisir Konaweeha.
3. Metode Penelitian
Penelitian menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh
langsung dari sejumlah informan melalui observasi dan wawancara. Sumber informasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah informan yaitu sebanyak 7 orang dengan
rincian sebagai berikut : 1 orang Camat Maligano (key informan), 2 orang pedagang, 2
orang petani, serta 2 orang pemilik kapal. Data Sekunder diperoleh dari dokumentasi
catatan bongkar muat penumpang/barang dari Kantor Pelabuhan Maligano. Analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, dengan bantuan
persentase.
4. Hasil Dan Pembahasan

Jumlah Pedagang

Pelabuhan Maligano merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dengan


penyelenggaraan transportasi laut dimana tempat beroperasi Kapal KM Rembulan dan
Speedboat. Keberadaan pelabuhan Maligano sebagai titik tumpu kapal dan barang
muatan, sungguh sangat diperlukan dalam menunjang transportasi laut. Dari titik
pandang demikian, mutu pelabuhan Maligano turut menjadi salah satu faktor penentu
keberhasilan perjalanan kapal dalam memindahkan barang dan penumpang dari
Kecamatan Maligano ke tempat ibu kota Kabupaten Muna. Tanpa ketersediaan fasilitas
dan mutu yang baik dipelabuhan,maka kelancaran angkutan laut tidak mungkin dapat
diwujudkan.
Sejalan dengan hal itu, maka pembangunan pelabuhan di Kecamatan Maligano
mampu merangsang kegiatan ekonomi, perdagangan, melalui aktivitas perputaran roda
perekonomian, berbagai jenis usaha akan tumbuh. Dengan pembangunan pelabuhan
masyarakat dapat membuka usaha seperti membangun kios, membangan warung
makan, dan ada juga sebagai pedagang keliling. Dengan pembangunan pelabuhan
tersebut maka dapat berdampak positif terhadap kemajuan perekonomian masyarakat
hal ini sesuai dengan hasil wawancawa bersama Camat Maligano yang dilakukan pada
tanggal 16 November sebagai berikut:

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JE 194
Jusna dan Tibertius Nempung : Peranan Transportasi Laut........

“kami menyiapkan sarana dan prasarana dipelabuhan dalam rangka memediasi


kepentingan pengguna jasa pelabuhan, sehingga dapat memberikan dampak
positif terhadap peningkatan ekonomi pada masyarakat Kecamatan Maligano,
karena dengan dibenahinya pelabuhan maka memberikan ruang kepada para
pedagang untuk bisa melakukan aktifitas jual beli disekitaran pelabuhan” (La
Ode Zafrullah, 36 Tahun).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diperoleh suatu informasi bahwa


dengan dibenahinya pembangunan pelabuhan pada Kecamatan Maligano dapat
membantu perekonomian masyarakat Maligano, khususnya para pedagang, baik itu
pedagang keliling maupun pedagang yang mendirikan kios disekitaran pelabuhan.
Dengan kata lain bahwa keberadaan pelabuhan dapat membantu mempermudah
perolehan pendapatan bagi mereka yang belum dengan mudah memperoleh pendapatan
sehingga dapat memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian, jumlah pedagang yang melakukan aktifitas ekonomi
di sekitar wilayah pelabuhan sebelum dan sesudah adanya pembangunandan
pengembangan transportasi laut sebagaimana Tabel 1 dan Tabel 2 menunjukkan bahwa
sebelum adanya pelabuhan dan pengadaan KM. Rembulan dan speed boat, jumlah
pedagang atau jumlah orang yang melakukan aktivitas ekonomi di sekitar pelabuhan
masih sangat sedikit dimana pedagang keliling pada tahun 1999, 1 orang, tahun 2000 -
2001 yaitu 2 orang, kios pada tahun 1999-2001 terdiri 2 unit, pada tahun 2002 terdiri
dari 3 unit.warung makan pada tahun 1999 terdiri dari 1 unit, pada tahun 2000-2001
terdiri dari 2 unit.

Tabel 1 Jumlah Pedagang yang Melakukan Akitifitas Ekonomi di Sekitar Pelabuhan Maligano
Sebelum Pembangunan Pelabuhan dan Pengembangan Transportasi Laut

No Jenis Usaha Sebelum Pembangunan Pelabuhan


1999 2000 2001
1 Pedagang Keliling 1 orang 2 orang 2 orang
2 Kios 2 unit 2 unit 3 unit
3 Warung makan 1 unit 2 unit 2 unit
Sumber: Data primer diolah 2015
Namun setelah adanya pembangunan pelabuhan, maka dapat menambah tenaga
kerja dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bisa menambah peluang
usaha kecil dan menengah sehingga meningkatkan pendapatan serta pemenuhan
kebutuhan hidup dapat terpenuhi. Dari enam jenis usaha yang beroperasi disekitaran
Pelabuhan Maligano dapat mempermudah akses pemenuhan kebutuhan bagi para
penumpang atau konsumen untuk melakukan transaksi ekonomi dalam memenuhi
kebutuhannya. Disamping dapat menghemat waktu dalam memperoleh pelayanan
kebutuhan bagi konsumen, juga dapat mempermuda jarak tempuh untuk mendapat
pelayanan pemenuhan kebutuhan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara bersama
pedagang pelabuhan pada tanggal 17 November 2015 sebagai berikut:

“Dengan dibangunnya pelabuhan maka dapat meningkatkan pendapatan kami,


karena kami merasa bahwa pemerintah telah memberikan kami peluang untuk
mengembangkan usaha kami disekitaran pelabuhan ini. Orang-orang yang

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JE 195
Jusna dan Tibertius Nempung : Peranan Transportasi Laut........

dipelabuhan ini juga senang karena apabila mereka mau belanja sesuatu, mereka
tidak perlu jau-jauh harus mencari diluar wilayah pelabuhan ini karena kami
suda menyediakan apa yang menjadi kebutuhan mereka itu.”..(Wa Enga, 27
tahun).
Tabel 2 Jumlah Pedagang yang Melakukan Akitifitas Ekonomi
Sesudah Pembangunan Pelabuhan Maligano
Tahun Jenis barang
Pedagang Kios Warung Pedagang Bengkel Buruh
kaki lima (unit) Makan Bensin (unit) Kapal
(orang) (unit) (orang) (orang)
2002 2 3 2 - - -
2003 2 3 2 - - -
2004 2 3 2 - - -
2005 2 3 2 1 - -
2006 3 4 2 1 - -
2007 3 4 2 1 - -
2008 4 5 2 2 - -
2009 5 5 2 2 - -
2010 5 5 3 2 - -
2011 8 6 3 2 - -
2012 8 6 3 3 1 -
2013 8 7 3 3 2 -
2014 9 8 5 3 2 2
2015 9 10 5 4 2 3
Sumber: Data primer 2015

Berdasarkan hasil wawancara tersebut diatas telah jelas bahwa pembangunan


pelabuhan membuka peluang usaha bagi masyarakat untuk bisa melakukan aktifitas
ekonomi sehingga dapat meningkatkan pendapatan perkapita. Disisi lain dengan adanya
usaha-usaha kecil yang beroperasi disekitaran pelabuhan maka dapat mempermudah
konsumen untuk membeli kebutuhan yang dibutuhkannya tanpa harus mencari lokasi
diluar pelabuhan untuk melakukan transaksi jual beli. Keberadaan pelabuhan Maligano
beserta sarana dan prasarananya yang telah disiapkan dapat mempengaruhi kondisi dan
kenyamanan pengguna pelabuhan. Fasilitas yang disiapkan semestinya dapat senantiasa
ditingkatkan sebab perkembangan teknologi yang semakin maju tidak menutup
kemungkinan akan berpotensi untuk menghadirkan angkutan laut yang lebih canggih
dan lebih maju.
Jumlah Penumpang
Penyeberangan laut rute Maligano – Raha merupakan salah satu rute pelayaran
antar pulau yang dilakukan masyarakat dan ditetapkan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Muna sebagai jalur pelayanan yang membantu masyarakat untuk
bepekergian atau berpindah dari Kecamatan Maligano menuju Kota Raha dan
sebaliknya. Penumpang yang menggunakan jalur transportasi laut pada rute Maligano-
Raha bukan hanya masyarakat di Kecamatan Maligano tetapi juga masyarakat luar dari
Kecamatan Maligano yaitu masyarakat dari Buton Utara. Sebelum pengadaan KM.
Rembulan dan speed boat jumlah penumpang setiap tahun masih sangat sedikit
dibandingkan dengan setelah pengadaan KM. Rembulan dan speed, dimana pada tahun
1999 jumlah penumpang 19.615, pada tahun 2000 yaitu 23.176 penumpang pada tahun

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JE 196
Jusna dan Tibertius Nempung : Peranan Transportasi Laut........

2001 yaitu 23.438 orang, dengan kecepatan waktu yang di tempuh dari Kecamatn
Maligano menuju Kota Raha yaitu 2 jam.
Namun Setelah adanya pengembangan transportasi laut yaitu pengadaan KM.
Rembulan dan speed sebagaimana Tabel 3 menunjukkan jumlah penumpang yang
melintasi rute Maligano–Raha, tahun 2002 mengalami peningkatan bahkan hampir dua
kli lipat atau sebesar 93,69 persen. Jumlah penumpang terus mengalami pertumbuhan
setiap tahunnya hingga tahun 2012. Jumlah penumpang pada tahun 2013 mengalami
penurunan 5 persen lebih disebabkan oleh cuaca buruk. Sementara jumlah penumpang pada
tahun 2015 juga mengalami penurunan disebabkan masyarakat masyarakat beralih ke rute
lain yaitu Pure-Raha. Tetapi tidak begitu berpengaruh besar terhadap jumlah
perkembangan penumpang karena letak Kecamatan Maligano adalah yang paling
strategis. Kondisi kegiatan transportasi dengan jumlah penumpang menggambarkan
adanya kegiatan ekonomi yang berlangsung pada masyarakat Maligano yang melakukan
transportasi melalui laut ke Kota Raha. Hal ini menunjukaan bahwa dengan adanya
pengembangan transpotasi laut maka jumlah penumpang yang melintasi Maligano-
Raha, semakin bertambah dan kecepatan yang digunakan untuk melintasi rute ini lebih
cepat yaitu kurang lebih 1 jam.

Tabel 3 Jumlah Penumpang Rute Maligano – Raha(PP) Tahun 1999-2015


Tahun Jumlah Penumpang Persentase (%)
1999 19.615 -
2000 23.176 18,15
2001 23.438 1,13
2002 45.397 93,69
2003 45.405 0,02
2004 58.663 29,20
2005 62.875 7,18
2006 67.215 6,90
2007 84.924 26,35
2008 96.492 13,62
2009 110.826 14,86
2010 143.117 29,14
2011 144.160 0,73
2012 144.291 0,09
2013 136.539 -5,37
2014 147.588 8,09
2015 128.440 -12,97
Total 1.415.932
Sumber Data : Kantor Pelabuhan (2015)
Sebagaimana peran transportasi laut pada umumnya, aktifitas penyeberangan
dan pengangkutan barang dari Pelabuhan Maligano oleh KM Rembulan ke Pelabuhan
Laino berjalan lancar. Prosedur penggunaan jasa telah ditetapkan sesuai standar
pelayanan jasa angkutan laut yang tidak bertentangan dengan aturan pemerintah dan
tidak merugikan masyarakat pengguna jasa. Selain dari KM Rembulan yang melakukan
pelayanan transportasi laut, dipelabuhan Maligano juga beroperasi speed boat. Speed
boat merupakan alat transportasi laut yang beroperasi pada Maligano Raha yang lebih
canggih dari perahu sebab dilengkapi dengan mesin yang memiliki kecepatan tinggi

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JE 197
Jusna dan Tibertius Nempung : Peranan Transportasi Laut........

sehingga dapat mempermudah jarak dan menghemat waktu tempuh dalam perjalanan
masyarakat pengguna jasa speed boat.
Speed boat yang beroperasi pada pelabuhan Maligano sebanyak 4 unit, dengan
jadwal operasi setiap hari adalah 2 (dua) unit yang beroperasi sekali dalam sehari dan 2
unit lainnya beroperasi sebanyak 2 (dua) kali dalam sehari. Dengan jadwal
penyeberangan yang telah disusun sedemikian rupa maka dapat mengakomodir setiap
kepentingan penyeberangan bagi penumpang atau pengguna jasa angkutan laut. umlah
kapasitas penumpang minimum bagi speed boat adalah sebanyak kurang lebih 20 orang
dan jumlah kapasistas maksimum sebanyak 100 orang. Hal in berdasakan hasil
wawancara bersama pemilik kapal Speed pada tanggal 15 November 2015 sebagai
berikut:

“dalam mengangkut penumpang, speed ini kadang-kadang kalau lagi sepi


penumpang yah biasanya kapasitas paling rendahnya itu sebanyak 20 orang
dan kalau lagi rame atau padat itu paling tinggi sebanyak 100 orang dan tidak
boleh melebihi kapasitas itu karena kami lebih mengutamakan keselematan
para penumpang. (La harimi, 38 Tahun).

Disamping itu ada juga petikan wawancara bersama ABK Speedboat yang
dilakukan wawancara pada tanggal 16 November 2015 sebagai berikut:

“kalau kita menyeberang itu tergantung jumlah penumpang yang ada. Jumlah
speed ini ada empat buah, dan yang berangkat itu sesuai daftar keberangkatan.
Kalau lagi sepi biasanya asal sudah cu kup sesuai kapasitas paling rendah yah
kita berangkat. Kan kalau yang datang belakangan nanti pada speed
keberangkatan berikutnya. Kalaupun padat penumpang yah bisa satu kali
berangkat dua speed. (Dirman, 21 Tahun)

Dari hasil dua wawancara tersebut diatas dapat kita ketahui bahwa apabila speed
itu sudah memenuhi standar keberangkatan sesuai kapasitas, maka segera akan
berangkat, sebab jadwal keberangkatan sudah diatur. Dan apabila bertepatan dengan
pengguna jasa angkutan laut itu lagi padat, maka yang diberangkatkan itu bisa
bersamaan lebih dari satu speedboat.

Jumlah dan Jenis Barang yang Diangkut

Perkembangan jumlah dan jenis barang serta jumlah kendaraan roda dua yang
di angkut sebelum dan sesudah keberadaan KM rembulan dan speed boat pada rute
Maligano-Raha sajikan pada Tabel 4 yang menunjukkan bahwa setelah adanya
pengadaan KM. Rembulan dan speed jumlah kendaraan dan hasil pertanian yang di
angkut semakin meningkat di mana jumlah kendaraan dari tahun 2002-2014 selalu
peningkatan, jumlah kendaraan 2014 yaitu 7.825 unit dan pada tahun 2015 menurun
menjadi 6.094 unit karena masyarakat menggunakan rute lain.sedangkan hasil
pertanian setiap tahun meningkat di mana pada tahun 2015 paling tertinggi
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 76 ton karena hasil panen seperti jambu
mete, nilam,pisang dan kopra paling banyak diproduksi, yang didukung oleh musim
yang baik.

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JE 198
Jusna dan Tibertius Nempung : Peranan Transportasi Laut........

Tabel 4 Jumlah dan Jenis Barang yang Diangkut


Rute Maligano-Raha Tahun 1999-2015
Tahun Kendaraan roda dua (unit) Hasil Pertanian (ton)
1999 3.182 17
2000 3.417 18
2001 3.290 20
2002 4.136 22
2003 4.157 24
2004 4.232 25
2005 5.180 25
2006 5.136 25
2007 5.652 27
2008 6.112 31
2009 6.130 31
2010 7.288 42
2011 7.354 53
2012 7.156 54
2013 7.162 42
2014 7.825 58
2015 6.094 76
Total 83.614 535
Sumber Data : Kantor Pelabuhan (2015)
5. Kesimpulan

Pembangunan pelabuhan dan pengadaan KM. Rembulan dan speed boat


berperan terhadap jumlah pedagang atau jumlah orang yang melakukan aktivitas
ekonomi di sekitar pelabuhan, serta berperan terhadap arus bongkar muat barang dan
orang yang dilihat dari bertambahnya jumlah penumpang serta jumlah dan jenis barang
yang diangkutmelalui rute Maligano-Raha karena masyarakat semakin mudah untuk
melakukan aktifitas penyeberangan.

Daftar Pustaka

Adisasmita, Rahardjo.2010. Dasar-Dasar Ekonomi Transportasi, Ghalia Ilmu. Jakarta.


Adisasmita, Sakti Adji. 2011. Perencanaan Pembangunan Transportasi,EdisiPertama.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Boediono.2001. Ekonomi Makro, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi.No.
2.Yogyakarta: FE-UG.
H,M,N,Purwostjipto. 2003. Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia. jilid 6,
Djambatan, Jakarta.
Kamaluddin, Rustian .2003 . Ekonomi Transportasi Karakteristik, Teori dan Kebijakan
, Jakarta : Galia Indonesia .
Nasution, M, N. 2008. Manajemen Transportasi. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Poerdarminta, W, J, S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka: Jakarta.
Ruru, H, F. 1993, Bahan Kuliah Ekonomi Pengangkutan, ujung pandang.
Salim, Abbas. 2006 Manajemen Transportasi. Raja Grafindo, Jakarta.

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JE 199
Jusna dan Tibertius Nempung : Peranan Transportasi Laut........

Siregar, Muchtaruddin. 2012. Beberapa Masalah Ekonomi dan Menejemen


Pengangkutan. Jakarta.
Soedjono.2005.Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi dan
Kepuasan kerja Karyawan pada Terminal Penumpang Umun di Surabaya.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan UDL .7, No. 1.STIESIA. Surabaya.
Sukirno, Sadono .2006 .Pengantar Teori Mikro Ekonomi , Edisi Ketiga Raja Grafindo,
Persada . Jakarta.
Sudarsono. 1992. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta: PT Gunung Agung.
Sumantoro. 1998. Naskah akademis Peraturan Perundang-Undangan Ruu tentang
Perdagangan Internasional, Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen
Kehakiman RI: jakarta.
Suparmoko. 2002 . Ekonomi Publik Untuk Keuangan dan Pembangunan. Penerbit
Andi, Jogjakarta.
Sutarsih, Saleh. 2003. Studi Usaha Angkutan Mikrolet Trayek Kota Kendari. IESP:
Skripsi Unhalu.
T, Gilarso. 2004. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta: kanisius.
Tamin, Ofyar ,Z. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Institut Teknologi
Bandung. Bandung : 2000.
Widyhartono . 1986. Peranan Transportasi. BPFE: Yogyakarta.

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JE 200

Anda mungkin juga menyukai