Tahu
Tahu merupakan salah satu bahan makanan pokok yang termasuk dalam
empat sehat lima sempurna. Tahu juga merupakan makanan yang mengandung
banyak gizi dan mudah diproduksi. Untuk memproduksi tahu bahan-bahan yang
dibutuhkan hanya berupa kacang kedelai, sehingga saat ini dapat ditemukan
banyak pabrik pembuat tahu baik dalam bentuk usaha kecil maupun usaha
menjadi bubur.Namun tahu juga dapat dibuat dalam skala rumah tangga atau
industri kecil, dimana tahu dibuat dengan menggunakan blender untuk proses
(Wikipedia, 2011).
Tahu termasuk bahan makanan yang berkadar air tinggi. Besarnya kadar
air dipengaruhi oleh bahan penggumpal yang dipakai pada saat pembuatan tahu.
Bahan penggumpal asam menghasilkan tahu dengan kadar air lebih tinggi
protein tahu tidak terlalu tinggi, hal ini disebabkan oleh kadar airnya yang sangat
5
Universitas Sumatera Utara
6
agak rendah. Selain air, protein juga merupakan media yang baik untuk
digemari di Indonesia seperti halnya tempe, kecap, dan tauco. Tahu adalah salah
satu produk olahan kedelai yang berasal dari daratan Cina. Pembuatan tahu dan
susu kedelai ditemukan oleh Liu An pada zaman pemerintahan Dinasti Han, kira-
kira 164 tahun sebelum Masehi. Komposisi zat gizi dalam tahu cukup baik. Tahu
dinyatakan sebagai NPU sebesar 65%. Tahu juga mempunyai daya cerna yang
sangat tinggi karena serat dan karbohidrat yang bersifat larut dalam air sebagian
besar terbuang pada proses pembuatannya. Dengan daya cerna sekitar 95%, tahu
dapat dikonsumsi dengan aman oleh semua golongan umur dari bayi hingga orang
Jenis-jenis tahu
Tahu putih
Tahu jenis ini biasanya ada yang berbentuk padat. Bentuknya bervariasi mulai
dari yang besar hingga yang kecil. Untuk tahu ini biasanya digunakan untuk
digoreng, dibuat tahu bacem ataupun dibuat untuk campuran makanan berkuah.
Tahu kuning
biasanya tahu jenis ini padat atau disebut juga dengan tahu takwa. Karena
kepadatannya yang lebih dari pada tahu putih ketika dipotong tahu jenis ini tidak
mudah hancur.
Tahu sutera
Disebut tahu sutera karena sangat halus. Tahu jenis ini berwarna putih. Karena
lembutnya tahu ini, biasanya ketika dijual direndam dalam wadah yang berisi air
Biasanya jika kita akan menggunakannya kita perlu merenam terlebih dahulu agar
Tahu bersifat mudah rusak. Pada kondisi normal (suhu kamar) daya
tahannya rata-rata sekitar 1 – 2 hari saja. Setelah lebih dari batas tersebut rasanya
menjadi asam dan terjadi penyimpanganwarna, aroma, dan tekstur sehingga tidak
layak untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh kadar air dan protein tahu relatif
persen dan karbohidrat 1,6 persen. Dengan komposisi nutrisi tersebut, tahu
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1. Komposisi kimia tahu
Komposisi Jumlah
Energi (kal) 6
Air (g) 86,7
Protein (g) 7,9
Lemak (g) 4,1
Karbohidrat (g) 0,4
Serat (g) 0,1
Abu (g) 0,9
Kalsium (mg) 150
Besi (mg) 0,2
Vitamin B1(mg) 0,04
Vitamin B2 (mg) 0,02
Niacin (mg) 0,4
(Sumber : Depkes, 1996)
1. Adanya bakteri yang tahan panas seperti golongan pembentuk spora dan
bersifat termodurik
3. Suhu penyimpanan
4. Adanya enzim tahan panas yang dihasilkan oleh jenis mikroba tertentu
(Mustafa, 2006).
1. Tingkat kepadatan
Pembuatan tahu padat seperti halnya tahu kediri, memerlukan bahan (bakal tahu)
yang jauh lebih banyak daripada bahan yang diperlukan dalam pembuatan tahu
gembur.
Tahu yang dicetak tidak terlalu padat, umumnya relatif lebih mudah rusak (karena
kadar airnya lebih tinggi). Oleh karena itu, umumnya tahu gembur dipasarkan
atau dijual dalam keadaan direndam air. Selain mengawetkan, perlakuan ini juga
(apabila tidak direndam). Namun, air perendaman tersebut harus diganti setiap
hari. Apabila tidak, tahu akan menjadi berlendir, berbau dan berasa asam.
3. Penampilan
ukurannya. Warna yang biasa digunakan untuk tahu adalah kuning, disamping
warna aslinya (putih). Sementara, untuk mendapatkan bentuk dan ukuran yang
Cita rasa tahu akan menjadi lebih lezat apabila ke dalam bakal tahu (sebelum
Kitosan
memperluas bidang aplikasi kitin. Salah satu senyawa turunan kitin yang banyak
suatu amina polisakarida hasil proses deasetilasi kitin. Senyawa ini merupakan
diaplikasikan dalam berbagai bidang seperti adsorben logam, penyerab zat warna
unit dasar suatu gula amino yang diturunkan dari deasetilasi kitin yang merupakan
biopolimer alami yang berlimpah setelah selulosa, kitosan tidak beracun dan
bahkan terurai secara hayati. Bentuk fisiknya merupakan padatan amorf yang
Kitosan adalah turunan kitin yang diisolasi dari kulit udang, rajungan,
kepiting dan kulit serangga lainnya. Kitosan merupakan kopolimer alam yang
mempunyai bentuk lembaran tipis, tidak berbau, berwarna putih, dan terdiri dari
kitin yang dihilangkan gugus asetilnya dengan menggunakan basa pekat sehingga
memfilter mikroba yang merugikan serta memiliki warna dan aroma yang
derivatif deasetilasi dari polimer ini adalah kitin. Kitin adalah jenis polisakarida
terbanyak ke dua di bumi setelah selulosa dan dapat ditemukan pada eksoskeleton
invertebrata dan beberapa fungi pada bagian dinding selnya. Kitosan memiliki
bentuk yang unik dan memiliki manfaat yang banyak bagi pangan, pertanian, dan
medis. Namun, untuk melarutkan kitosan ini cukup sulit karena kitosan hanya
Dua faktor utama yang mencirikan kitosan adalah viskositas atau berat
molekul dan derajat deasetilasi. Oleh sebab itu, pengontrolan kedua parameter
dan menunjukkan sejauh mana proses deasetilasi berjalan. Derajat deasetilasi dan
berat molekul berperan penting dalam kelarutan kitosan, sedangkan derajat deasetilasi
diperoleh dari kulit udang. Produksi kitin biasanya dilakukan dalam tiga tahap
diperoleh dengan deasetilasi kitin yang didapat dengan larutan basa konsentrasi
lebih mudah dan efektif, protein diekstraksi sebagai natrium proteinat yang larut
(Wikipedia, 2011).
hewan berkaki banyak seperti kepiting, ketam, udang dan serangga. Kitosan dan
termasuk polisakarida yang sudah tidak asing lagi bagi kita adalah pati dn
Menurut Rismana (2006) sifat alami kitosan dapat dibagi menjadi dua sifat
besar yaitu, sifat kimia dan biologi. Sifat kimia kitosan sama dengan kitin tetapi
akibat samping, tidak beracun, tidak dapar dicerna, mudah diuraikan oleh
mikroba.
Bersifat sebagai depresan pada sistem saraf pusat. Berdasarkan kedua sifat
tersebut maka kitosan mempunyai sifat fisik khas yaitu mudah dibentuk
menjadi spons, larutan, pasta, membran, dan serat yang sangat bermanfaat.
Biologi kitosan bersifat non toksik, polimer alami, sedangkan sifat kimianya
seperti linear poliamin, gugus amino dan gugus hidroksil yang bersifat reaktif.
dipengaruhi oleh faktor intrinsik seperti jenis kitosan, derajat polimerisasi kitosan,
konstituen nutrien, komposisi kimia atau nutrien dari substrat dan kondisi
peptidoglikan dan sejumlah protein. Sedangkan dinding sel dari gram negatif yang
gram negatif mempunyai membran bagian luar yang berada pada permukaan luar
dari gugus amino yang berinteraksi dengan muatan negatif dari membran sel dari
Jeruk nipis (citrus aurantifolia) termasuk salah satu jenis citrus jeruk,
termasuk jenis tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting. Selain
memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, jeruk nipis juga mengandung asam
sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, felandren,
glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B 1 dan C
(Wikipedia, 2012b).
Jeruk nipis mempunyai rasa lebih asam dari jenis jeruk lainnya. Jenis asam
utama yang dikandungnya adalah asam sitrat.Asam yang terkandung jeruk nipis
Penelitian Sebelumnya
perendaman tahu dalam larutan kunyit pada konsentrasi 18,73% b/v selama 30
menit, menunjukkan kualitas tahu relatif lebih baik dilihat dari segi bakteriologis,
fisik dan daya terima panelis.Dari hasil penelitiannya menunjukan daya awet tahu
dapat bertahan 13 jam yaitu 5 jam lebih lamadari tahu yang tidak direndam di
peredaman dalam natrium klorida dan asam sirat, tahu dapat bertahan selama 12
hari.