Anda di halaman 1dari 2

Musik merupakan bidang seni yang sering digunakan sebagai pelengkap dan penyempurna hal-hal yang

ada di sekitar kita. Tidak bisa dibayangkan menonton film horor tanpa musik, pergi ke pesta tanpa musik,
atau mengunjungi tempat hiburan lainnya yang tidak ada musik. Namun, pernahkah anda terpikir untuk
meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia dengan menekankan pendidikan musik seperti Finlandia
dan negara-negara maju lainnya, atau menggunakan musik untuk meningkatkan moral anak-anak
bangsa dan menurunkan tingkat kriminalitas seperti yang telah dilakukan oleh Venezuela melalui El
Sistema mereka? Tujuan utama dalam esai ini adalah menguraikan kontribusi yang telah, sedang, dan
akan saya lakukan untuk Indonesia, bersama dengan mimpi-mimpi saya untuk Indonesia.

Sejak zaman peradaban Yunani kuno, Aristoteles percaya bahwa jenis musik yang baik memiliki kuasa
untuk menyembuhkan yang sakit dan membentuk karakter personal ke arah yang positif. Oleh karena
itu, musik merupakan salah satu dari pilar utama pendidikan zaman tersebut yang dikenal sebagai
quadrivium bersama dengan aritmatika, geometri, dan astronomi. Hari ini, doktrin tersebut telah
diadopsi oleh berbagai negara maju di dunia. Di Asia, negara-negara seperti Cina, Korea Selatan, Jepang,
Taiwan, Singapura, dan negara-negara lainnya telah berhasil menggunakan musik klasik untuk
meningkatkan sistem pendidikan mereka, meningkatkan status sosial para warganya, menyediakan
lapangan pekerjaan bagi warganya dan bahkan berhasil menjadi raksasa-raksasa dalam pagelaran
kompetisi musik di Eropa dan Amerika. Suatu hal yang disayangkan bahwa banyak sekali warga
Indonesia yang berpandangan kalau kita tidak seharusnya menganut aliran musik ini dengan alasan
untuk menjaga identitas musik tradisional kita, namun saya harus katakan bahwa saya tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.

Globalisasi adalah kunci dari semua ini. Globalisasi merupakan hal yang tidak bisa dan tidak seharusnya
dihindari oleh negara yang ingin terus berkembang. Sebagai contohnya, banyak orang tidak tahu
bagaimana andil musik tradisional gamelan Jawa telah menginspirasi komponis Perancis ternama abad
ke-20, Claude Debussy. Sistem tangga nada, struktur, dan warna suara gamelan pun dianut oleh
komponis tersebut dan menjadi bagian penting dalam komposisi-komposisinya, mempengaruhi
komponis-komponis lain setelahnya, dan menjadi identitas aliran musik mereka yang hari ini kita kenal
sebagai impressionism. Dan itu hanyalah salah satu contoh bagaimana Indonesia telah membawa
perubahan melalui musik.

Sebagai musisi Indonesia yang telah berkecimpung di dunia musik di Filipina, kontribusi yang telah saya
lakukan bagi Indonesia adalah membawa nama Indonesia di kompetisi-kompetisi piano tingkat
internasional di Manila yang telah saya menangkan di tahun 2015 dan 2016, menjadi orang Indonesia
pertama untuk tampil sebagai solis Manila Symphony Orchestra, menjadi satu-satunya pianis dari badan
mahasiswa yang diberi kepercayaan khusus untuk menjadi pianis pengiring di berbagai konser dan
rekaman di sekolah St. Scholastica’s College dan peraih penghargaan Sr. Baptista Battig Award tahun
2017, menjadi pianis asal Indonesia pertama dari MAMCC Choir asal Filipina yang telah berkunjung ke
berbagai tempat termasuk sekolah dan rumah sakit di Indonesia dan mempromosikan format musik
paduan suara yang menjadi keunggulan dari negara Filipina. Di Indonesia sendiri saya telah dan sedang
aktif sebagai guru musik dan pelatih paduan suara di komunitas saya, yang saya yakini telah
meningkatkan kesadaran mereka akan pengaruh musik dalam berbagai aspek kehidupan.
Dalam dokumen “Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025 – Rencana Pengembangan
Industri Musik Nasional 2015-2019”, disinggung bahwa misi dari program ini adalah untuk
mengembangkan dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya untuk menciptakan industri musik
yang berdaya saing, kondusif dan dinamis, dan seperti telah disinggung dalam dokumen tersebut, saya
percaya bahwa semuanya itu bisa dimulai dengan revolusi di dunia pendidikan musik. Bila saya
mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan saya di luar negeri, saya berjanji akan
mendukung program ini dengan meningkatkan tingkat kesadaran rakyat Indonesia akan pengaruh musik
klasik dan siap menjadi dosen yang akan menyediakan program dan disiplin yang setara dengan tingkat
internasional. Program ini akan membawa keuntungan bagi Indonesia dengan menarik mahasiswa asing
untuk menempuh pendidikan di Indonesia, sarana untuk anak-anak bangsa memilih universitas di
Indonesia ketimbang universitas di luar negeri untuk melanjutkan pendidikan musik, dan menyediakan
lapangan pekerjaan melalui pendidikan musik.

Einstein pernah berkata, “Setiap orang adalah jenius. Tetapi jika anda menilai ikan dengan
kemampuannya dalam memanjat pohon, ikan itu akan menjalani hidupnya mempercayai bahwa ia
bodoh”. Ya, saya percaya bahwa masih begitu banyak bakat anak-anak bangsa yang bakatnya tidak bisa
tersalurkan oleh karena keterbatasan pendidikan musik di Indonesia, dan inilah saatnya untuk
menyediakan sarana untuk mereka bisa berkembang di bidang yang mereka benar-benar cintai, untuk
Indonesia yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai