Anda di halaman 1dari 8

RELINE ( pelapisan kembali )

Perbaikan terhadap permukaan geligi tiruan yang menghadap jaringan mulut


dengan suatu bahan basis baru sehingga menghasilkan adaptasi yang akurat lagi
pada permukaan jaringan dan kontak gigi tiruan.

REBASING ( penggantian basis )

Suatu proses laboratoris untuk menggantikan basis geligi tiruan yang lama dengan bahan
material yang baru.

Perubahan-perubahan yang terjadi pada basis geligi tiruan

1. Hilangnya retensi & stabilisasi


2. Hilangnya dimensi vertikal oklusal
3. Hilangnya dukungan otot-otot wajah
4. Pergeseran geligi tiruan dalam arah
horizontal : hubungan oklusi yang salah
5. Perbaikan letak bidang oklusal

Relining Rebasing

Perubahan sedikit – sedang Perubahan sedang - maksimal


INDIKASI

1. 3-6 bulan pasca insersi GT immediate


2. Ketika adaptasi basis GT terhadap jaringan mulut berkurang
3. Ketika untuk alasan medis maupun sosial, pasien tidak dapat melakukan
kunjungan untuk penggantian basis GT dan tidak terdapat kontraindikasi
4. Tidak dapat dilakukan penggantian basis GTP pada pasien tersebut dan
tidak terdapat kontraindikasi

KONTRAINDIKASI

1. Bila resorbsi yang terjadi terlalu luas


2. Bila jaringan dibawahnya teriritasi dan/ atau hipertropik/ hiperplastik
3. Bila pasien memperlihatkan gejala kelainan TMJ
4. Bila pasien mengalami kesulitan bicara
5. Bila penampilan gigi tiruan tidak memuaskan pasien
6. Bila hubungan intermaksila tidak memuaskan

TEKNIK PENCETAKAN

DIRECT / CHAIRSIDE INDIRECT

STATIK FUNGSIONAL

MULUT TERBUKA MULUT TERTUTUP


 Merupakan teknik yang  Paling sering digunakan
sulit dan memerlukan  Menggunakan basis gigi
banyak tenaga tiruan yang lama sebagai
 Memerlukan bantuan sendok cetak
operator dalam mencetak  Pasien disuruh mengigit
dengan teknik ini dengan mulut tertutup dalam
keadaan oklusi sentrik
TAHAPAN RELINING

 Direct

1. Campur powder dan liquid self cure-acrilik


2. Tuang pada basis gigi tiruan yang lama secara merata
3. Masukkan ke dalam mulut pasien
4. Instruksikan pasien untuk menutup mulut dalam keadaan oklusi
sentrik
5. Keluarkan dari mulut pasien dan buang kelebihan akrilik

 Indirect
1. Basis gigi tiruan yang lama digunakan sebagai sendok cetak
2. Pencetakan dengan elastomer
3. Boxing & Cor dengan stone model kerja
4. Model kerja ditanam dalam kuvet
5. Aplikasi bahan akrilik baru pada basis geligi tiruan lama
6. Packing
7. Finishing & polishing
8. Insersi

TAHAPAN REBASING

1. Basis gigi tiruan yang lama digunakan sebagai sendok cetak


2. Pencetakan dengan elastomer
3. Boxing & Cor dengan stone model kerja
4. Model kerja dipasang di artikulator pada lengan bawah
5. Gips ditanam pada lengan atas sampai menutupi 1/3 geligi tiruan
6. Buang basis akrilik yg lama
7. Wax up basis
8. Flasking & Packing
9. Finishing & polishing
10. Insersi
REPARASI GIGI TIRUAN

Proses perbaikan gigi tiruan yang masih dapat digunakan karena gigi tiruan tersebut
menjadi rusak atau kurang dapat memenuhi fungsinya. Perawatan ini sering diperlukan
pasien pada pada kasus darurat karena gigi tiruanya patah pada waktu yang tidak tepat .

INDIKASI REPARASI GT

 GT MASIH DAPAT DIKEMBALIKAN KE DALAM MULUT DENGAN BAIK

 BASIS AKRILIK GT RETAK/PATAH

 CLASP GTS PATAH / PENAMBAHAN CLASP GTSL

 PENAMBAHAN ANASIR GIGI BARU KRN ADA PENCABUTAN GIGI


PENYEBAB FRAKTUR PADA GT

DAPAT TJD FRAKTUR/PATAH BASIS GT KETIKA :

A. GT sedang digunakan atau berfungsi  akibat resorpsi tlg alveolar, frenulum


labial terlalu tinggi

B. GT terjatuh pada permukaan yg keras (mis.lantai) atau penekanan yg berlebihan


saat pembersihan GT

MACAM REPARASI GT

 REPARASI SEDERHANA

Tidak memerlukan pencetakan dalam mulut

Bahan yg dipakai adalah resin akrilik self-cured

 REPARASI KOMPLEKS

Memerlukan pencetakan di dalam mulut (mis. utk pembuatan clasp baru,


penambahan anasir gigi baru)

Bahan yg dipakai adalah resin akrilik self-cured atau heat-cured

Tahap kerja :

1) Midline fracture (mainly in maxillary dentures)

a. Garis patah pada gigi tiruan dibersihkan dari sisa makanan dan kotoran
lainnya sehingga kedua bagian yg patah dapat dipertemukan dengan baik.
b. Kedua bagian dipertemukan kembali dengan bantuan bur, yang dilekatkan
dengan malam perekat pada satu gigi dan permukaan resin didekatnya. Pada
garis patah tidak diteteskan malam, agar kedua bagian dapat diperiksa
ketepatan posisinya
c. Kemudian olesi basis gigi tiruan dengan vaselin, lalu adonan gips
dituangkan dengan perlahan-lahan ke permukaan palatal gigi tiruan, sambil
digetarkan agar tidak ada udara yag terjebak dan sisa adonan gips diletakkan
diatasnya untuk membentuk model.
d. Model dilepaskan dari gigi tiruan dan resin pada kedua garis patah dipotong
dan di bevel, bila perlu di buat undercut. Kemudian dipasang pada
modelnya.
e. Campur powder dan liquid self cured akrilik, lalu tuang dengan hati-hati
kedalam celah yg akan disambung sampai terisi penuh dan rata.
f. Finishing & polishing
g. Insersi
2) Fracture with missing or lost part

Dilakukan pencetakan di dlm mulut pasien


3) Fracture with broken or missing teeth
Daftar Pustaka

1. Zarb, George A, et.all. Buku Ajar Prostodonti untuk Pasien Tak Bergigi
Menurut Boucher, Edidi 10, Jakarta : EGC, 2002
2. Knechtel, Mark E DDS; Robert W. Loney, DMD,MS. Improving the
Outcome of Denture Relining. Journal of the Canadian Dental Association.
September 2007, Vol. 73, No. 7.p 587-591. www.cda-adc.ca/jcda
3. Basker,R.M and J.C. Davenport, Prosthetic Treatment of The Edentulous Patient,
Fourth Edition,Blackwell Munksgaard, a Blackwell Publishing Company.
2003
4. Hayakawa, Iwao D.D.S.D.D.Sc. Principles and Practices of Complate Dentures,
Associate Professor,Faculty of Dentistry, Tokyo Medical and Dental University,
Tokyo, Japan.

Anda mungkin juga menyukai