PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mengingat kondisi yang demikian itu, maka dicari sumber lain yang
mempunyai kualitas relatip baik ( air tanah ). Tidak semua air tanah dapat langsung
digunakan untuk keperluan air minum, terutama untuk sumur dalam, air tanah
dangkal bekas sungai, dan air tanah dangkal bekas rawa. Air jenis ini banyak
mengandung besi, mangan dan kesadahan relatip tinggi, dan pH rendah. Sehingga
air akan berwarna kuning muda hingga coklat.
Warna dalam air minum berpengaruh dari segi estiteka. Secara
psykologis, air yang berwarna dirasa tidak aman dikonsumsi. Maka air minum
sebaiknya tidak berwarna. Menurut peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No : 046/MenKes/IX/1990. Warna air maksimum yang diperbolehkan
adalah 15 TCU. Air yang mempunyai warna lebih dari 15 TCU akan dapat terlihat
oleh orang awam jika dimasukkan ke dalam gelas.
Warna air pada umumnya berasal dari hasil kontak antara air dengan sisa-
sia tumbuhan, seperti daun-daunan, batang kayu dalam berbagai tingkat proses
1
perobakan. Sisa-sisa tumbuhan tersebut terdiri atas ekstrak tumbuhan (tannin, asam
humat, humus, penguraian lignin). Disamping itu warna juga berasal dari logam
besi, mangan, dan limbah pabrik. Warna yang disebabkan oleh zat organik dan
logam yang mudah larut dalam air disebut warna sejati (true color). Jika warna air
disebabkan oleh bahan-bahan tersuspensi yang juga menimbulkan warna disebut
warna semu.
B. PERMASALAHAN
BAB II
2
SATUAN OPERASI
A. PENDAHULUAN
Satuan operasi adalah bagian dari ilmu dan teknik, maka ia sangat
mendasarkan diri pada ilmu pengetahuan dan pengalaman. Teori dan praktek harus
digabungkan disini untuk menghasilkan alat-alat yang dibuat, dirakit, di operasikan
dan dipelihara, maka teori dan peralatan akan dibahas secara bersama-sama.
Dalam buku-buku acuan ilmiah, sejak awal tahun 70-an telah dimulai
penggunaan suatu sistem satuan-satuan yang diharapkan dapat berlaku untuk
seterusnya diseluruh dunia, sistem ini disebut System International (disingkat SI).
Beberapa satuan yang akan sering dijumpai adalah sebagai berikut :
1. Massa
3
Catatan : Untuk keperluan standard (bagi seluruh dunia), secara khusus telah dibuat suatu
logam campuran platina-iridium yang mempunyai massa tepat 1 kilogram dan yang kini
disimpan secara baik di Perancis.
2. Panjang
[ Untuk satuan panjang ini dibuat juga sebuah standard (dengan panjang tepat 1 meter)
yang dibuat dari logam serupa serta tersimpan pada tempat yang sama dengan yang
termaksud pada ad.a diatas ]
3. Waktu
Baik dalam metric, English Unit maupun dalam SI, satuan untuk waktu
yang digunakan adalah sama, yaitu sekon (s), (= detik).
4. Kecepatan
5. Percepatan
6. Gaya
Gaya ialah suatu hasil yang diperoleh bila suatu massa diberi (atau
mengalami) suatu percepatan. Dalam rumus dapat dituliskan :
F=m.a
Keterangan : F = gaya
m = massa
a = percepatannya
4
Catatan : Pengertian massa dan berat suatu benda sering sekali terkacau, dimana berat
benda sebenarnya adalah gaya yang bekerja terhadap massa benda tersebut, akibat
adanya gaya tarik bumi. Untuk 1 kg suatu massa, besarnya gaya tersebut (beratnya)
adalah :
Satuan gaya dalam SI disebut Newton (N). Satu N adalah besarnya gaya
yang perlu untuk memberikan percepatan bagi 1 kilogram suatu massa sebesar 1
m/s2, atau dapat dituliskan :
1 N = 1 kg m/s2
7. Tekanan
Yang dimaksud dengan tekanan adalah suatu gaya yang bekerja terhadap
suatu luas permukaan tertentu. Besarnya tekanan tersebut dinyatakan dengan
besarnya gaya yang bekerja per satuan luas yang ada.
Gaya
Tekanan = , maka satuannya adalah satuan gaya per satuan luas.
Luas
Satuan tekanan yang lazim kita kenal sebagai pound per square inch
(psi) harus secara benar difahami, bahwa pound dalam hal ini pengertiannya
adalah pound-force. Demikian pula satuan kg/cm2 yang sering tampak/tertera
pada suatu alat ukur tekanan, dimana yang dimaksud adalah kg-force/cm2.
5
Apabila diketahui bahwa : 1 kg = 2.20462 lb; 1 inch = 2.54 cm, atau 1 cm =
0.3937 in, density (massa jenis) air raksa (Hg) pada O 0C sebesar 13.5951 g/cm2
(lihat Tabel. 2.1.)
6
t, 0C Mass g./cc Volume of 1 g. t, 0C Massa g./cc Volume of 1 g.
in cc. in cc.
Maka massa air raksa setinggi 76.00 cm yang menekan permukaan seluas 1
cm2 adalah sebesar : m = (1 cm2) (76 cm) (13.5951 g/cm3)
Akhirnya kita dapatkan pengertian yang sesuai dengan definisi (dan yang sering
kita jumpai dalam tabel konvensi), yaitu : 1 atm (Std) =14.696 psia
Karena telah diketahui bahwa , 1 lbf = 0.45359 kgf dan 1 kgf = 9.8067 N serta 1
in = 0.0254 m, Maka : 1 atm (Std) = 14.696 lbf / in2
7
Mengingat tekanan dalam prakteknya mencapai ratusan psi, maka untuk
memperkecil bilangan yang ada, digunakan satuan kilo Pascal (kPa), sehingga :
1 atm (Std) = 101.325 kPa
Selain itu terdapat pada satuan tekanan yang disebut bar, dimana :
8. Suhu
0 0C = 32 0F = 273.1 K
100 0C = 212 0F = 373.1 K
-17.8 0C = 0 oF = 255.3 K
-273.1 0C = -459.6 0F = 0 K
K = (0C + 273.1)
[ Catatan : Suhu absolut digunakan dalam berbagai jenis perhitungan, misalnya seperti pada
aplikasi rumus Boyle-Gay Lussac dan lain sebagainya. ]
9. Usaha (Kerja) dan Energi
8
Satu joule adalah usaha atau energi yang keluar dari gaya sebesar 1
Newton dalam memindahkan suatu titik sepanjang 1 meter dengan arah yang
sama dengan arah gaya tersebut. Jadi : 1 Joule = 1 N.m
Mengingat bahwa : 1 N = 1 kg.m/s2 dan 1 kgf = 9.81 kg m/s2, (atau 1 kg m/s =
1 1
kgf), maka : 1 Joule= kgf = 0.102 kgf . m (atau = 0.737 lbf
9.81 9.81
.ft)
[ Catatan :Seperti halnya dengan Pascal, maka untuk joule lebih sering digunakan kilo Joule (kJ) ]
Untuk satuan energi (panas) satuan yang lazim digunakan adalah Kalori (Cal)
dan/atau British Thermal Unit (BTU).
Satu gram kalori ialah banyaknya energi yang diperlukan untuk menaikkan suhu
1 gram air murni dari 14.5 0C menjadi 15.5 0C pada tekanan 1 atm.
(Serupa dengan kalori 1 BTU adalah jumlah energi yang diperlukan untuk menaikkan
suhu 1 lb air 1 0F)
1 kilogram kalori (=1k Cal) = 0.148 J dan 1 BTU = 1055.6 J = 0.252 k Cal
Yang termasuk dengan tenaga atau daya adalah usaha yang bekerja
dalam waktu tertentu. Satuannya adalah Joule/Second (J/S), yang disebut Watt.
Selain itu terdapat pula satuan tenaga yang juga sering digunakan, yaitu
Horsepower (Hp), dimana :
1000
1 Hp = 746 W = 0.746 kW atau : 1 kW = 1000 W = Hp = 1.34 Hp, dan
746
2685600 J/h
1Hp =746 W X 3600 s/h = 2685.6 J/h = = 2545 BTU/h
1055.06J/BTU
11. Viskositas
9
Viskositas dari suatu cairan adalah gaya iris (shear force) yang
diperlukan untuk menggeser lapisan cairan (yang seolah-olah telah diiris
didalam cairan itu sendiri) selama satu satuan waktu untuk setiap satu satuan
luas.
Satuan viskositas lainnya adalah centistoke (cSt), yaitu satuan dari viskositas
kinematik, dimana pengertiannya adalah :
viskositas dinamik
viskositas kinematik = ,
density
Sehingga satuan centistoke adalah :
1 dyne.s/cm 2 1 g cm s -2 .s cm -2
1 cSt = =
g/cm 3 g.cm -3
10
Karena ketiga sistem ini sama-sama banyak dipakai, kita sering harus
mengkonversikan nilai besaran dari sistem satu ke sistem yang lain. Hal ini
dilakukan dengan menggunakan faktor-faktor konversi.
Untuk mempermudah konversi dari satuan yang satu ke satuan yang lain,
berikut ini akan ditampilkan Tabel 2.2. konversi satuan.
a. Panjang
Cm Meter Km in ft Mil
b. Luas
Meter2 Cm2 ft2 in2 Mil Lingkaran
c. Volume
Meter3 Cm3 Liter ft3 in3
d. Massa
11
Gram Kg Slug u Oz Lb Ton
e. Massa Jenis
C. PENGENDAPAN
1. Teori
Pengendapan merupakan salah satu teknik operasi pengolahan air buangan,
untuk memisahkan parttikel-partikel padat yang tersuspensi dalam air. Pirnsip
pemisahan ini didasarkan pada perbedaan massa jenis antara partikel-partikel padat
dan cairannya. Gaya-gaya yang bekerja pada partikel selama pengendapan dapat
dlihat pada Gambar 2.1
FD= Cd(w/2)AS2
O
S
Fi = (s-w) gV
Gambar 2.1 : Pengendapan partikel tunggal dalam air yang tenang (Re < 1)
Keterangan : S = Kecepatan pengendapan
Fi = Impelling force.
12
FD = Drag force.
w = Massa jenis air.
s = Massa jenis partikel.
g = Percepatan gravitasi.
V = Volume partikel.
A = Luas permukaan partikel.
Cd = Koofisien drag force.
Selama pengendapan, partikel mempunyai kecepatan yang tetap. Sehingga
jumlah gaya yang bekerja pada pertikel sama dengan nol ( F = 0 ).
Maka Fi - FD = 0 Fi = FD
(s-w) g V = Cd Aw S2/2 V = 1/6 D3 dan A = 1/4 D2
4 (ρ ρ w )
sehingga S2 = gD s (2-1)
3 Cd ρw
Harga Cd tergantung dari kondisi aliran yang merupakan fungsi bilangan Reynolds.
Untuk Re < 1 nilai Cd = 24/Re (2-2 )
3/4
Untuk 1 < Re < 50 nilai Cd = 24/Re ( 2-3 )
Untuk 50 < Re < 1600 nilai Cd = 4,7/Re1/3 ( 2-4 )
Untuk Re >1600 nilai Cd = 0,4 ( 2-5)
Dengan Re = S D/ ( 2-6 )
Substitusi antara pers (2-1) dengan pers (2-2), pers (2-3), pers (2-4), pers
(2-5), dan pers (2-6). Pada kisaran bilangan Reynolds, persamaan kecepatan
pengendapan dapat dinyatakan sebagai berikut :
Untuk Re < 1
(ρ w ρ o ) 2
S = 1/18 g D (2-7)
ρw
Untuk 1 < Re < 50
1 0,8
ρ w ρo 0.8
(2-8)
S= 0.6 g 0.8 D1,4
10ν ρw
Untuk 50 < Re < 1600
1 (ρ w ρ o ) 0.6
S= 0.2 g
0.6
0.6 D0.8 (2-9)
2,13 ν ρ w
Untuk Re >1600
( w o ) 0,5
S = 1,83 g 0.5
D0.5 (2-10)
0,5
w
Dengan demikian partikel tersuspensi dapat diendapkan dalam segala
kondisi, tergantung pada berapa ukuran partikel yang ada dalam air buangan.
13
Untuk memisahkan partikel tersuspensi yang mempunyai diameter sangat kecil
diperlukan aliran yang tenang (1>Re>50). Sehingga selama pengendapan berlaku
hukum Newton.
2. Pengendap Horisontal
Bak pengendap horisontal merupakan alat pengendap yang paling lama
digunakan, karena alat ini mempunyai konstruksi yang sederhana dan tidak
memerlukan hitungan yang rumit. Pengendap horizontal dapat dilihat pada Gmb
2.2
Rumus-rumus yang digunakan selama pengendapan :
Q=SA (2-11)
Q =VA (2-12)
Keterangan :
Q = Debit
S= Kecepatan pengendapan
A = Luas permukaan = Panjang x Lebar.
V= Kecepatan linier air.
A = Luas penampang air = Lebar x Tinggi
Untuk menilai kondisi pengaliran digunakan parameter bilangan tak
berdemensi Re ( Reynold number ) dan Fr ( Froude number )
Re = V R/ (2-13)
Fr = V2/g R (2-14)
Keterangan : R = Radius hidroulic =(LXT)/(L + 2T)
= Viskositas kenematik yang harganya tergantung suhu operasi
g = Percepatan gravitasi (9,81 M/det2)
V
T
S
P L
Q L
14
Gambar 2.2 : Pengendap horisontal
dari rumusan diatas seakan akan tinggi pengendap tidak mempengaruhi proses
pengendapan. Pengaruh tinggi bak akan terlihat pada kondisi aliran. Jika tinggi bak
dibuat tinggi maka V akan rendah, Re turun, tetapi Fr semakin kecil. Sebagai
pedoman untuk menentukan tinggi bak digunakan kreteria desain :
T = 0,17 A1/3 (2-15)
Contoh :
Rencanakan bak pengendap horisontal, untuk memidahkan partikel-
partikel diskret dengan debit 800 gpm dan overflow rate 8,2 10-4 ft3/ft2second.
selanjutnya ramalkan, apakan selama pengaliran akan terjadi penggerusan endapan
didasar bak.
Jawab :
Q = 800 gpm Q = 1,7824 ft3/S
S0 = 8,2 10-4 ft3/ft2second
1,7824 ft 3 /S
A = Q/S0 A= A= 2173,67 ft2
8,2 10 -4 ft 3 /ft 2S
P:L=4:1
4L2 = 2173,67 ft2 L = 23,3 ft ( 24 ft)
2173,67 ft 2
A = P X L P = = 90,5 ft (91 ft)
24 ft
15
LxT 24 ft x 2,42 ft
R= R= R = 2,0155 ft
L 2T (24 4,84)ft
Kontrol Fr
V2 (0,0306 ft/S) 2
Fr = Fr = Fr= 1,4 x 10-5
gR 32,15 ft/S2 x 2,0155 ft
.
C
D
V0
0 H
S0
w
A
16
a
a
17
0.1 M 3 /det
Q = A Sin V0 A = A = 57.73 M2
2.10 -3 M/det Sin 60
Ukuran tersebut diatas belum termasuk : Zone masukan, Zone keluaran. Zone air
jernih, dan zone lumpur.
D. FILTRASI
Filtrasi juga termasuk penurunan tingkat kekeruhan air. Air yang keluar dari
mata air dan juga air sumur membuat orang berpikir mengapa air tersebut jernih,
hasil pemikiran mana kemudian menuju ke arah filtrasi dengan pasir.
Filtrasi dengan media pasir untuk pertama kali dibuat pada tahun 1804
dengan skala kecil dan pada tahun 1828 dengan skala besar di Inggris. Filter serupa
baru muncul di Amerika pada tahun 1872.
18
a. Secara Gravity
Fungsi dari pada media pasir adalah menahan partikel-partikel zat padat
hingga tidak dapat melewati/menembus lapisan pasir tersebut. Floc yang tidak
dapat terendapkan pada bak pengendapan akan dapat tertahan pada permukaan
butiran pasir yang ada dan membentuk suatu lapisan pada permukaan tersebut,
lapisan ini lebih lanjut dapat akan menahan partikel-partikel halus lainnya,
sehingga akhirnya, air yang keluar dari filter pasir menjadi jernih.
a. Penghambatan Mekanis
Lapisan pasir yang digunakan sebagai filter media akan tersusun begitu
rupa sehingga antara butiran pasir yang satu dengan yang lainnya membentuk
rongga-rongga yang berukuran sangat kecil, atau dapat disebut sebagai pori-
pori. Partikel yang relatip besar akan tertahan dibagian atas permukaan pasir,
sedangkan yang berukuran halus akan dapat masuk kedalam pori-pori tersebut.
Oleh karenanya ukuran pori-pori tersebut akan mengecil dan mengakibatkan
terjadinya penghambatan mekanis.
b. Sedimentasi
Rongga-rongga diantara butiran-butiran pasir yang berukuran relatip
besar akan dapat berfungsi sebagai suatu bak pengendapan kecil. Partikel-
partikel halus, zat-zat kolloid bahkan sejumlah bakteri dapat
mengendap/tertahan pada rongga-rongga tersebut.
c. Kegiatan Biologis
19
Di dalam air terdapat berbagai jenis organisme, dari sel yang berukuran
kecil sampai yang besar (makro-organisme). Kehidupan organisme dalam air
sering terjadi bahwa yang besar dan kuat akan memakan yang kecil dan lemah.
Makro-organisme banyak yang hidup pada lapisan yang telah terbentuk pada
permukaan butiran pasir (-lapisan tersebut adalah yang dinamakan “DIRTY
SKIN”). Kegiatan kehidupan makro organisme yang ada di dirty skin tersebut
akan banyak berpengaruh terhadap organisme yang lainnya, termasuk pula zat-
zat organik yang mungkin terbawa didalam air yang disaring. Kejadian inilah
yang menyebabkan filter pasir dapat menghilangkan bakteri, warna, rasa, dan
bau. Selain itu senyawa Fe dan Mn yang melarut dalam air (sehingga tidak
dapat dipisahkan sebelumnya, karena kadar oksigen yang terlarut dalam air
menjadi rendah), akan dapat dirubah menjadi bentuk senyawa-senyawa yang
tidak dapat larut dalam air, setelah kadar oksigen menjadi tinggi (akibat adanya
kegiatan dari pada kehidupan makro-organisme termaksud diatas), sehingga
akan dapat tertahan pada filter.
20
b. Harus tidak mengandung lempung (clay), kapur serta zat-zat
organik.
c. Ukurannya harus seragam
d. Mempunyai mechanical strength yang tinggi (tahan
benturan)
e. Susut (hilang) bila direndam dalam larutan HCl (encer)
selama 24 jam tidak melebihi 5 %
Ukuran butiran pasir ada yang halus, sedang dan kasar, yang
pemanfaatannya perlu disesuaikan dengan air yang akan disaring. Distribusi
ukuran butiran pasir untuk ke-3 kategori tersebut diatas adalah sebagaimana yang
tertera pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3: Prosentase Distribusi Ukuran Butiran Pasir
Ukuran butiran, mm
Ukuran
Halus Sedang Kasar
%
Min Max Min Max Min Max
21
c. Pada saat pencucian, mendistribusikan air pencuci secara
merata ke seluruh bagian lapisan pasir diatasnya (aliran air pencuci adalah
dari bawah ke atas).
Kerikil yang digunakan tersusun atas 5 - 6 lapis dengan ukuran kerikil yang
paling kecil berada pada lapisan teratas dan yang paling besar, paling bawah.
Kerikil yang digunakan sebagai penyangga harus bersih, keras (tidak mudah
tergerus), berbentuk bulat, bebas dari tanah liat (clay) serta benda-benda asing dan
mempunyai massa jenis minimum 1600 kg/m3. Ketebalan lapisan kerikil beserta
masing-masing ukuran kerikil untuk lapisan yang bersangkutan adalah
sebagaimana yang tertera pada Tabel 2.4
Tabel 2.4 : Ketebalan Lapisan Kerikil
22
Ukuran kerikil bagian bawah =(40 – 60) mm
Lapisan kerikil penyangga disangga oleh beton yang dibuat dengan
kemiringan menuju dasar bak/tanki untuk keperluan under drain.
(Catatan : Laju filtrasi pada filter pasir lambat relatip kecil, sehingga perlu permukaan
yang luas, hal mana mengakibatkan biaya konstruksinya menjadi tinggi.)
Kapasitas filtrasi = (125 – 300) mgad ( 125 mgad = 2 gpm per ft2)
Luas = (40 – 250) m2
Ketebalan saringan = 45 cm kerikil dan 75 cm pasir
Banyaknya lapisan = (4-5) lapisan dengan masing-masing ketebalan sekitar
kerikil 10 cm
Ukuran butiran kerikil = maks 40 mm dan min 3 mm
23
c. Saluran air untuk keperluan back wash. Pencucian secara back wash
dengan air bersih akan memerlukan waktu sekitar 10 menit. Pencucian
biasanya dilakukan setelah beroperasi 1-3 hari, tergantung jenis air yang difilter
dan laju filtrasinya.
Untuk filter pasir cepat diperlukan umpan air dengan kekeruhan antara
(35–40) NTU.
Jenis filter ini termasuk filter pasir cepat, yang mempunyai sistem tertutup
(filter tersebut biasanya berada dalam sebuah silinder) dan unitnya kecil. Ukuran
filter yang vertikal, berdiameter 0.3 - 2.75 m dan tinggi 2 – 2.5 m, yang horisontal
berdiameter 2 - 3 m dan panjangnya bisa sampai 9 m.
b. Kerugiannya adalah :
1). Kapasitas keseluruhannya kecil, meskipun laju penyaringan per m2 tinggi.
2). Harganya tinggi, sehingga tidak sesuai untuk pelayanan air dalam jumlah
besar.
3). Pemeriksaan dan pengendalian mutu air tidak dapat dilakukan secara
sempurna, karena tempatnya tertutup.
24
4). Pemeriksaan filter media serta penggantiannya dan perbaikan pada under
drainage system sulit dilakukan (karena tertutup).
5). Pemisahan bakteri dan penurunan turbidity tidak dapat terlaksana secara
efisien
6). Perlu pompa tambahan untuk memompa air yang akan disaring.
25