1
maka perbandingannya menjadi air-semen tambah pozzolan. Dengan kata lain,
berat air sebanding dengan berat semen ditambah pozzolan.
2
2. Campuran Beton untuk Pekerjaan Skala Kecil
Untuk campuran beton dengan skala pekerjaan yang kecil berat atau volume
total dikalikan dengan perbandingan air-semen sehingga akan didapatkan berat atau
volume masing-masing komponen. Proporsi volume yang digunakan yaitu sekitar dua
pertiga dari jumlah volume asli komponen.
1. Beton Ready-mix
Beton ready-mix dicampur di pabrik pusat, dan dikirim ke tempat kerja dengan
menggunakan truck mixer. Tiga metode pencampuran yang dapat digunakan untuk beton
ready-mix:
Pusat campur beton dicampur sepenuhnya dalam mixer stasioner dan dikirimkan
menggunakan truk pengaduk (2 rpm sampai 6 rpm).
Beton campuran kecil sebagian dicampur dalam mixer stasioner dan diselesaikan
dalam truk mixer (4 rpm sampai 16 rpm).
Beton Truk-campuran dicampur sepenuhnya dalam truk mixer (4 rpm sampai 16
rpm).
3. Penyimpanan Beton
Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk meyimpan beton dilokasi kerja.
Beton harus disimpan untuk menghindari terjadinya keretakan, penguapan dan
segregasi pada beton.
3
4. Pemompa Beton
Pemompaan sering digunakan untuk proyek-proyek konstruksi besar. Pemompaan
memberikan bentuk khusus langsung ke beton. Harus dilakukan pengawasan atu
perhatian agar beton tercampur dengan benar. Slump harus berada antara 40mm-
100mm sebelum dipompa. Selama dipompa, slump aka menurun sekitar 12mm-
25mm.
5. Pemadatan Beton
Beton berkualitas membutuhkan pemadatan menyeluruh untuk mengurangi udara
terperangkap pada campuran. Pada pekerjaan kecil, pemadatan pada beton dapat
dicapai secara manual dengan metode ramming dan tamping. Untuk pekerjaan besar,
vibrator (alat yang digunakan untuk memadatkan beton) digunakan untuk
memadatkan beton.
4
mencapai final setting (beton telah mengeras).Lamanya perawatan yaitu sekitar 7 hari
berturut-turut mulai dari hari kedua setelah pengecoran.
Perawatan beton dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu:
1. Mempertahankan jumlah air dalam beton selama proses pengerasan awal. Metode
yang digunakan yaitu penggenangan atau perendaman, penyemprotan dan
pengkabutan serta menggunakan penutup basah.
2. Mengurangi hilangnya air pada permukaan beton. Metode yang digunakan yaitu
menutupi beton dengan kertas kedap air atau plastic, menggunakan senyawa
pembentuk membrane serta membiarkan cetakan tetap ditempatnya.
3. Mempercepat perkembangan kuat tekan dengan memberikan tambahan panas dan
pelembab. Metode yang digunakan yaitu menggunakan uap panas, selimut isolasi
serta berbagai teknik pemanasan.
5
Jika menggunakan serbuk gergaji, jangan berasal dari kayu yang mengandung asam
karena dapat merusak beton. Untuk ketebalannya yaitu setebal 50 mm atau 2 inci dan
harus merata di atas permukaan beton serta tetap terjaga dalam kondisi lembab.Selain
itu jika menggunakan jerami, jerami di hampar merata di atas permukaan beton
dengan ketebalan 150 mm atau 6 inci.Agar tidak tertiup angin, sebaiknya dalam
pelaksanaannya di tutup dengan terpal atau goni.
4. Menutup Beton Dengan Kertas Kedap Air atau Plastik (impervious papers or
plastic sheets)
Kertas yang digunakan untuk perawatan beton adalah gabungan dari 2 lembar
kertas yang kuat direkatkan dengan material pengikat (misalnya aspal) dan diperkuat
dengan serat untuk menutup permukaan beton muda guna menghalangi kehilangan air
selama perawatan beton. Keuntungan dari penggunaan metode ini adalah tidak
dibutuhkan penambahan periodik air karna perawatan beton dengan kertas akan
meningkatkan hidrasi semen dengan mencegah hilangnya kelembaban dari beton.
Selain kertas, lembaran plastik polietilen dapat juga digunakan untuk perawatan
beton.Lembar polietilen ringan, efektif menjaga kelembaban serta mudah
diaplikasikan. Cara pengaplikasian lembaran plastik ini sama dengan pengaplikasian
menggunakan kertas.
6
7. Uap Panas (Steam Curing)
Metode uap panas merupakan salah satu metode mempercepat perawatan beton.
Ada 2 jenis perawatan beton dengan uap panas yaitu :
1. Perawatan dengan uap panas tekanan rendah. Perawatan dengan cara ini adalah
untuk mempercepat waktu pemeliharaan yang dapat dilakukan pada tekanan
atmosfir dan temperatur di bawah 100°C dan dimaksudkan untuk menghasilkan
siklus pekerjaan yang pendek pada industri beton pracetak.
2. Perawatan dengan uap panas tekanan tinggi berbeda dengan metode
pemeliharaan dengan uap bertekanan rendah dan bertekanan atmosfir. Metode
ini digunakan bila diperlukan pekerjaan beton yang memerlukan persyaratan
berikut :
Diperlukan kekuatan awal tinggi dan kekuatan 28 hari dapat dicapai dalam
waktu 24 jam.
Diperlukan keawetan yang tinggi dengan ketahanan terhadap serangan sulfat
atau bahan kimia lainnya, juga terhadap pengaruh pembekuan atau
temperatur yang tinggi.
Kedua jenis perawatan dengan uap memerlukan waktu dan biaya yang
berbeda.Waktu perawatan dengan tekanan tinggi lebih cepat dibanding dengan
yang bertekanan rendah.
7
Pelat lantai dasar di atas tanah yang tak membeku atau lapisan keras ditutupi
dengan suatu lapisan isolasi fiberglass sebagai pelindungnya umumnya cukup untuk
mengawetkan panas yang terjadi di dalam beton. Untuk kondisi musim dingin yang
buruk harus diimbangi dengan menutupi pelat memakai tenda yang rendah yang
bahannya terbuat dari lembar polythene atau terpal dan memasang pemanas di
dalamnya agar suhu beton dapat dipertahankan di atas 5°C.
9. Metode pemanasan dengan listrik (electrical, hot oil dan infrared curing)
Metode ini merupakan salah satu metode mempercepat perawatan beton dengan
menggunakan resistor yang berfungsi untuk menyalurkan arus listrik. Yang
berfungsi sebagai resistor adalah campuran beton itu sendiri, tulangan yang terdapat
di dalam penampnag beton. Di dalam pelaksanaannya ditemui kesukaran yang
membuatnya hampir tidak mungkin untuk menyalurkan arus listrik pada keseluruhan
bahan di lapangan. Ini disebabkan terbatasnya panjang penulangan dan besarnya
penampang yang harus dialiri dan hal yang sama juga terlihat bila menggunakan
batang tulangan prategang sebagai resistor. Dari hasil pengamatan, kabel prategang
lebih sesuai bila digunakan sebagai resistor. Oleh karena itu pemeliharaan elektrik
akan memberikan hasil yang baik jika menggunakan kabel prategang.
2. Creep Property
Creep didefinisikan sebagai peningkatan bertahap dalam regangan, dengan waktu,
di bawah beban berkelanjutan.Creep beton adalah proses jangka panjang, dan itu
berlangsung selama bertahun-tahun. Meskipun jumlah creep beton relatif kecil, itu
8
bisa mempengaruhi kinerja struktur. Efek creep bervariasi dengan jenis struktur.
Dalam hanya didukung balok beton bertulang, creep meningkatkan defleksi dan,
karena itu, meningkatkan stres dalam baja
3. Permeability
Beton yang baik terbuat dari material yang kuat dan tahan lama secara
alami.Maksudnya, jika material pembentuk beton sudah kuat dan tahan, bisa dijamin
beton yang dihasilkan juga lebih kuat. Ciri-cirinya beton yang kuat dan memiliki daya
tahan yang tinggi adalah: padat, kedap air (tidak berpori), tahan terhadap perubahan
suhu, dan tahan terhadap keausan dan pelapukan. Kekuatan dan daya tahan saling
berhubungan.Semakin tinggi kekuatan (mutu) beton, semakin tinggi pula daya
tahannya.
Pengujian kekuatan tekan adalah tes yang paling umum dilakukan pada kekuatan
beton . Kekuatan tekan adalah salah satu persyaratan desain struktural utama untuk
memastikan bahwa struktur akan mampu membawa beban dimaksudkan.
Sebagaimana ditunjukkan sebelumnya, kekuatan tekan meningkatkan sebagai rasio
air-semen menurun.Karena air-semen Rasio secara langsung berkaitan dengan mutu
beton, kuat tekan juga digunakan sebagaimengukur kualitas, seperti daya tahan dan
9
ketahanan terhadap cuaca. Dengan demikian, dalam banyakkasus, desainer
menentukan tinggi kekuatan tekan dari beton untuk memastikan tinggikualitas,
bahkan jika kekuatan ini tidak diperlukan untuk menyokong struktural. kuat tekan
berat beton normal adalah antara 20 MPa sampai 40 MPa (3000 psi-6000 psi). Di
Amerika Serikat, tes dilakukan pada spesimen silinder dandistandarisasi oleh ASTM
C39 baik di laboratorium atau di lapangan.
10
estimasi kekuatan yang lebih baik pada beton, karena pengukuran ketahanan penetrasi
dilakukan tidak hanya di permukaan tetapi juga di kedalaman sampel beton.
7. Tes Kematangan
Kematangan dari campuran beton didefinisikan sebagai tingkat hidrasi semen,
yang bervariasi sebagai fungsi dari waktu dan suhu. Oleh karena itu, diasumsikan
bahwa, untuk campuran beton tertentu, kekuatan adalah fungsi dari kedewasaan.
Kematangan digunakan untuk memberikan perkiraan kekuatan beton dengan
memonitor suhu beton dengan waktu. Tes ini (ASTM C1074) pengujian yang
dilakukan pada beton segar selama beberapa hari. Kematangan meteran keharusan
dikalibrasi untuk setiap campuran beton.
2. Flowable Fill
Flowable fill merupakan bahan penyemenan dengan kuat tekan 8,3 MPa (1200
Psi) atau kurang. Flowable fill digunakan sebagai pengganti pada aliran pemadatan
granular. Isi campuran Flowable fill terdiri dari semen, pasir dan air dengan tambahan
fly ash, slag dan admixtures.
3. Shotcrete
Shotcrete merupakan mortar atau beton dengan aggregate kecil yang
disemprotkan pada permukaan beton. Shotcrete juga dikenal sebagai beton sprayed
yang ditempatkan pada permuukaan vertical maupun horizontal.
4. Beton Ringan
Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis lebih ringan daripada
beton pada umumnya. Beton ringan mempunyai bahan baku utama terdiri dari pasir
silika, kapur, semen, air, ditambah dengan suatu bahan pengembang yang kemudian
dirawat dengan tekanan uap air. Tidak seperti beton biasa, berat beton ringan dapat
diatur sesuai kebutuhan. Keunggulan beton ringan ada pada berat, sehingga apabila
digunakan pada proyek bangunan akan dapat mengurangi berat bangunan itu sendiri.
5. Beton Berat
Beton berat merupakan beton yang memiliki berat isi yang lebih tinggi dari
beton normal (2400 kg/m3) yaitu sekitar 3300 kg/m3 sampai 3800 kg/m3 . Beton berat
biasanya digunakan pada bangunan-bangunan seperti untuk perlindungan biologi,
instalasi nuklir, unit kesehatan dan bagunan fasilitas pengujian dan penelitian
atom.Beton berat dibuat dengan menggunakan agregat berat seperti bijih besi maupun
bahan alami yang berat.
12
pengadukan yang kurang baik dan kelembaban udara. Cara penanggulangannya yaitu
dengan menggunakan metode curing compound.
8. Beton Polimer
Dengan pemberian polimer sebagai bahan perekat tambahan pada campuran beton,
akan dihasilkan beton dengan kuat tekan yang lebih tinggi dan dalam waktu yang lebih
singkat. Bahan yang ditambahkan bisa berupa latex maupun emulsi dari bahan lain.Jenis ini
cocok digunakan pada pekerjaan-pekerjaan pembetonan dalam keadaan darurat seperti
terowongan, tambang dan pekerjaan lain yang membutuhkan kekuatan beton dalam waktu
singkat bahkan dalam hitungan jam.
Disamping itu, jenis beton polimer bisa dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan
ketahanan terhadap bahan kimia tertentu. Metode panambahan polimer selain pada campuran
beton, bisa juga dilakukan pada saat beton sudah kering dengan tujuan untuk menutup pori-
pori beton dan retak kecil (microcrac) karena pengeringan sehingga didapatkan beton yang
kedap air (inpermiable) sehingga keawetan beton bisa meningkat.
9. Beton Berserat
Beton berserat adalah beton yang materialnya ditambah dengan komponen
serat yang bisa berupa serat baja, plastik, glass ataupun serabut dari bahan alami.
Walaupun serat dalam campuran tidak terlalu banyak meningkatkan kekuatan beton
terhadap gaya tarik, perilaku struktur beton tetap semakin baik misalnya
meningkatkan regangan yang dicapai sebelum runtuh, meningkatkan ketahanan beton
terhadap benturan dan menambah kerasnya beton.
13