Anda di halaman 1dari 2

MOTIVASI ISLAM DALAM PENGEMBANGAN IPTEK

Oleh : Desica Nur Adimia, DTI, 1406571155


Data Publikasi :
 Mubarak,K.H.Zakky.2007.Menjadi Cendikiawan
Muslim.Jakarta:Magenta Bhakti Guna
 https://www.academia.edu/9503371/Asnawan_PENDIDIKAN_ISLAM_
DAN_TEKNOLOGI_KOMUNIKASI
 http://www.teknoislam.com/2013/07/hadits-tentang-ilmu-pengetahuan-
dan.html
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang
Paling Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya" (Al-'Alaq : 1-5)
Ayat tersebut diatas mendorong Umat Islam untuk pandai membaca, berfikir
dan berkreasi. semakin banyak membaca, semakin banyak manfaat yang
diperoleh. Ilmu akan bertambah, bahasa makin baik, dan wawasan makin
luas. Bacalah alam ini. Bacalah Al Qur'an ini. Bacalah buku-buku ilmu
pengetahuan. Jadi, membaca merupakan kunci pembuka untuk mempelajari
ilmu pengetahuan.
Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan sebagaimana yang dicerminkan
dalam wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
tersebut diatas. Begitu besar perhatian Islam terhadap ilmu pengetahuan,
sehingga setiap orang Islam baik laki-laki maupun perempuan diwajibkan
untuk menuntut ilmu.
Sabda Nabi : "Mencari ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam laki-laki dan
perempuan" (HR. Ibnu Abdil Bar). Dimanapun ilmu berada, Islam
memerintahkan untuk mencarinya. Sabda Nabi: "Carilah ilmu meskipun di
negeri Cina" (HR Ibnu 'Adi dan Baihaqi). Menuntut ilmu dalam Islam tidak
berhenti pada batas usia tertentu, melainkan dilaksanakan seumur hidup.
tegasya dalam hal menuntut ilmu tidak ada istilah "sudah tua". Selama hayat masih
dikandung badan, manusia wajib menuntut ilmu. Hanya caranya saja

hendaklah disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan masing-masing.


Perintah menuntut ilmu sepanjang masa ini diterangkan dalam Hadits Nabi
SAW. "Carilah ilmu sejak buaian sampai ke liang lahad".
Dengan memiliki ilmu, seseorang menjadi lebih tinggi derajatnya dibanding
dengan yang tidak berilmu. Atau dgn kata lain, kedudukan mulia tidak akan
dicapai kecuali dengan ilmu. Firman Allah SWT mengatakan "Niscaya Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat" (Al Mujadilah : 11)
Dan juga "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang
yang tidak mengetahui" (Az-Zumar : 9). Sementara itu, penghormatan
terhadap penuntut ilmu dijelaskan pula dalam beberapa Hadits Nabi SAW.
diantaranya : "Tidaklah suatu kaum berkumpul disalah satu rumah Allah,
sambil membaca al Qur'an dan mempelajarinya kecuali mereka dinaungi oleh
para malaikat, mereka diberikan ketenangan, disirami rahmat dan selalu
diingat Allah".
"Sesungguhnya, malaikat akan meletakkan sayapnya (menaungi) pada
pencari ilmu karena senang apa yang sedang dituntutnya".
Menurut hadits tersebut diatas, tempat-tempat majlis ilmu itu dinaungi
malaikat, diberikan ketenangan (sakinah), disirami rahmat dan dikenang Allah
di singgasana-Nya. Begitulah penghormatan yang diberikan kepada orang-
orang yang menuntut ilmu pengetahuan itu.
Ilmu pengetahuan dapat memperluas cakrawala dan memperkaya bahan
pertimbangan dalam segala sikap dan tindakan. Keluasan wawawasan,
pandangan serta kekayaan informasi akan membuat seseorang lebih
cenderung kepada obyektivitas, kebenaran dan realita. Ilmu yang benar dapat
dijadikan sarana untuk mendekatkan kebenaran dalam berbagai bentuk.
Tentunya bagi seorang muslim, dibalik wajah-wajah kebenaran itu tersirat
kebenaran yang mutlak adalah Allah SWT. Dengan kata lain, ilmu yang benar
mendorong seseorang beriman kepada Allah SWT. Bahkan lebih dari itu, ilmu
yang benar dapat pula memperkuat dan meningkatkan keimanan seseorang Ilmu dapat
memperkuat iman, dan iman melahirkan kepatuhan dan tawadhu'

kepada Allah SWT.


Firman Allah SWT : "Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini Al
Qur'an itulah yang hak (petunjuk yang benar) dari Tuhanmu, lalu mereka
beriman dan tunduk hati mereka kepada-Nya" (al Hajj : 54).
Dari salah satu hadits nabi yang diriwayatkan oleh Abu Daud : "Dari Abu
Darda' berkata, saya mendengar Rasulallah SAW bersabda : 'Kelebihan
seseorang alim dari seseorang 'abid (banyak ibadah) seperti kelebihan bulan
pada bintang-bintang".
Menurut hadits ini orang yang berilmu melebihi dari orang yang banyak
ibadah laksana bulan melebihi bintang-bintang. Ilmu manfaatnya tidak
terbatas, bukan hanya bagi pemiliknya. Tapi ia membias ke orang lain yang
mendengarkannya atau yang membaca karya tulisnya. Sedangkan ibadah
manfaatnya terbatas hada pada sipelakunya.Ilmu atasar dan pengaruhnya
tetap abadi dan lestari selama masih ada orang yang memanfaatkannya,
meskipun sudah beberapa ribu tahun. Tetapi orang yang melakukan shalat,
puasa, zakat, haji, bertasbih, bertakbir dll tetap diberi pahala oleh Allah SWT,
akan tetapi semua ini segera berakhir dengan berakhirnya pelaksanaan dan
kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai