disusun oleh :
SUDIRMAN SUKARDI (C451170071)
INTAN ROIHATUL JANNAH HASLY (C451170171)
RISMA YUDHA ARYANTONO (C451170281)
HAIRUL UMAM (C451170021)
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis teknik
penyambungan dan perhitungannya pada jaring.
II. PEMBAHASAN
2.1.3. Take up
Jika ingin menyambung dua lembar jaring yang memiliki jenis potongan yang
sama tetapi memiliki jumlah mata jaring yang berbeda maka dapat digunakan
teknik penyambungan take up. Misalkan terdapat jaring A memiliki jumlah mata
jaring sebanyak 200 dan jaring B memiliki jumlah mata jaring sebanyak 300. Maka
cara yang dpat dilakukan adalah dengan cara mengambil perbandingan dari kedua
sisi yang akan disambungkan maka akan didapatkan perbandingan 2:3. Dapat
diartikan bahwa tiap dua mata jaring pada jaring A harus disambungkan dengan
tiga mata jaring disisi jaring B. Hal yang demikian disebut dengan cara menyisip.
Gambar 3. Menyisip
Selain dengan teknik menyisip (creasing) teknik take up juga dapat dilakukan
dengan cara mencari selisih dua bagian jaring yang akan disambung. Sebagaimana
yang telah dicontohkan diatas. Ini berarti bahwa selisih tersebut harus dibagi rata
untuk penyisipan agar 200 mata pada sisi A dapat dijadikan 300 mata, atau harus
bagi rata untuk merangkapkan sisi B dari 300 mata agar menjadi 200 mata. Teknik
ini disebut merangkap (baiting).
mata jaring160 mesh dan akan di sambung ke badan jaring yang memiliki mesh
size yang sama dengan bagian sayap dengan jumlah mata jaring 160 mesh seperti
pada gambar. 6 bisa disambung menggunakan teknik penyambungan mesh to mesh.
Untuk penyambungan bagian badan 1 dan badan 2 yang memiliki mesh size dan
jumlah mata jaring yang berbeda dapat menggunakan teknik penyambungan
merangkap atau menyisip dengan perhitungan sebagai berikut :
Jumlah mata jaring pada badan 1 adalah 140 dengan ukuran mata jaring
1
4 2 𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖 akan disambung dengan badan jaring 2 yang miliki jumlah mata jaring
210 dengan ukuran mata jaring 3 inchi seperti pada gambar. 6. Untuk
penyambungan dengan teknik meyisip maka perlu dicari perbandingan untuk kedua
jumlah mata jaring, sehingga didapatkan perbandingan 1:2, yang artinya setiap 2
mata jaring pada badan 2 akan disisipkan ke 1 mata jaring badan 1 dengan cara
digantung.
Jika menggunakan teknik merangkap maka perlu dicari selisih jumlah mata
jaring badan 2 dan badan 1. Jumlah jaring badan 1 = 140, Jumlah mata jaring badan
2 = 210, Selisih mata jaring 210-140 = 70, sehingga didapatkan jumlah mata jaring
yang akan disipkan adalah 140/70 = 2, yang berarti Setiap 2 mata jaring pada badan
2 akan dirangkap pada 1 mata jaring badan 1.
Untuk menyambung badan jaring 2 (mesh size = 3”) dan badan 3 (mensh
1
size 2 ") yang memiliki perbedaan ukuran mata jaring namun memiliki jumlah
2
mata jaring yang sama yakni 160 mata, maka dapat disambung menggunakan
teknik penyambungan mesh to mesh. Hal ini berlaku juga untuk badan 3 dan
kantong, karena memiliki ukuran berbeda namun jumlah mata jaring yang sama,
maka dapat disambung menggunakan teknik mosh to mesh.
Sedangkan penyambungan kantong dan code end dapat menggunakan
teknik take up (menyisip atau merangkap), ini dikarenakan perbedaan jumlah mata
jaring yang berbeda walaupun memiliki ukuran mata jaring yang sama. Jika
menggunakan taknik menyisip maka pertama dicari dulu perbandingan jumlah mata
jaring kantong dan code end, sehingga didapat perbandingan 3:4 yang berarti setiap
3 mata jaring pada kantong akan sisipkan 4 mata jaring pada code end. Sedangkan
untuk merangkap perlu di cari selisih antara jumlah mata jaring kantong dengan
code end. Jumlah mata jaring kantong adalah 80 sedangkan code end 60, sehingga
didapatkan selisih 80-60 = 20, sehingga mata jaring yang akan di rangkap adalah
80/20 = 4 sehingga kita akan merangkap setiap 4 mata jaring kantong kedalam 3
mata jaring pada code end.
III. Penutup
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari tulisan yang berjudul perhitungan dan teknik
penyambungan jaring diantaranya adalah terdapat empat jenis penyambungan yang
bisa dilakukan dalam menyambung jaring diantaranya, sambungan mesh dangan
mesh, sambungan point dengan point, take up dan lashing. Keempat teknik
penyambungan ini memiliki cara yang berbeda sesuai dengan jenis potongan dan
mata jairng serta terdapat teknik perhitungan dalam penyambungan.
DAFTAR PUSTAKA