Anda di halaman 1dari 17

batu alam sebagai bahan banguna

TUGAS BAHAN BANGUNAN

BATU ALAM SEBAGAI BAHAN BANGUNAN

Nama : Selamet

Nim / Bp : 16318 / 2010

Prodi : Pendidikan Teknik Bangunan

Dosen Pembimbing : Drs. Iskandar G Rani, M.Pd

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2010

BATU ALAM SEBAGAI BAHAN BANGUNAN

Secara umum bila kita membicarakan batu alam, tidak saja hanya meninjau dari bentuk benda alam
yang keras serta berbongkahan besar, tetapi seharusnya juga dari butiran-butiran batuan baik besar,
sedang, sampai halus, temasuk membicarakan benda tanah sebagai bahan bangunan.
Batu alam sebenarnya marupakan bahan bangunan yang mahal. Pemakaiannya biasanya secara tradisi
disuatu daerah, dimana benda ini dihasilkan. Karena sifat dari batu alam itu bila ia dikerjakan mulai dari
penggalian, pengangkutan dan pembentukkannya, kini semakin tinggi harganya.

1. PENGERTIAN:

Batu alam adalah : semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat mineral-
mineral yang telah mengeras akibat proses secara alami seperti, membeku, pelapukan, mengendap dan
adanya proses kimia.

Unsur-unsur yang membentuk batuan yang merupakan lapisan (kerak) luar bumi :

Ø Oksigen (O2) : 49,4 %

Ø Silisium (Si) : 25,4 %

Ø Aluminium (Al) : 7,5 %

Ø Besi ( Fe ) : 4,7 %

Ø Kalsium (Ca) : 3,4 %

Ø Natrium (Na) : 2,6 %

Ø Kalium (K) : 2,4 %

Ø Magnesium (Mg) : 2,0 %

2. Siklus (Terbentuknya) Batu Alam

Ø Magma

Ø Batuan Beku

Ø Batuan Sedimen

Ø Sedimen Anorganik

Ø Batuan Metamorfik

Ø Sedimen Organik

Ø Leburan Silikat-silikat dan Gas pada suhu dan tekanan tinggi

Ø Penurunan Suhu, Kristalisasi dan Pembekuan

Ø Pengaruh Suhu, tekanan dan waktu terjadi perubahan bentuk dan komposisi

Ø Peleburan kembali
Ø Penghancuran mekanik, kimia, pengankutan dan pengendapan

Ø Penghancuran, pengankutan dan pengendapan oleh air, angin, sungai

Ø Pelapukan batuan beku yang tidak mengandung fosil tetapi mengandung biji logam

Ø Pelapukan batuan beku yang tidak mengandung fosil.

3. Jenis-Jenis Batu Alam

Menurut proses kejadiannya :

Batuan Beku,

Gambar:beku.jpg yaitu batuan alam yang terjadi karena magma yang berasal dari inti bumi mendapat
tekanan dalam keadaan panas sekali dan keluar dalam bentuk cair ke permukaan bumi. Karena
pengaruh udara dingin, cairan ini membeku menjadi batu. Batuan ini biasanya berupa batu gunung yang
massif dan tebal lapisannya. Contoh batuan beku adalah : obsidian, perlit, Andesit, basalt, dll.

Batuan Sedimen (batuan lapisan/endapan),

Gambar:sedimen.jpg yaitu batuan karena pengerasan, pengaruh cuaca, terbawa arus sungai kemudian
terendapkan pada dasar sungai, danau atau laut. Contoh batuan sedimen adalah : kapur (batu gamping),
batu bara, batu karang, dll.

Batuan metamorf ( batuan alihan/batuan ubahan)

Gambar:malihan.jpg

batuan sediment yang terkena pengaruh panas dan tekanan yang cukup besar sehingga terjadi
perubahan pada bentuk dan komposisi. Contoh batuan metamorf adalah : batu bara menjadi intan, batu
marmer, batu sabak, antrasit, dll.

Batuan Robohan, yaitu semacam batuan lapisan yang terdiri dari bermacam mineral kontak. Contoh :
pasir, kerikil, batu kali, batu cadas, batu paras, dll.

Pada umumnya jenis-jenis batu alam yang paling banyak dipakai sebagai bahan bangunan adalah
sebagai berikut:

1. Batuan beku, baik batuan beku alam, maupun batuan beku luar, yang sering dipakai ialah: Granit,
Andesit, Rhyolit dan Basalt.

2. Batuan endapan, biasanya ialah: Batu Kapur, Batu Pasir, atau Tuff.

3. Batuan Malihan ( metamorfosa ) ialah: Marmer dan Batu Sabak.


1. Batuan Beku

a. Batuan beku Dalam

Granit merupakan batu alam yang paling banyak dipakai sebagai batu alam untuk bahan
bangunan.Karena kadar kwarsanya tinggi, serta hablurnya besar-besar, maka bila batu ini dipoles akan
memberikan pandangan yang menarik, batunya keras, padat, kuat tekannya antara 7700-60000 N/cm2 ,
dan penyerapan airnya kecil antara 0.002-0.2 %. Oleh karena itu batu ini cukup awet dalam
pemakaiannya. Batu ini cukup mahal, biasanya dipakai sebagai batu lapis,batu untuk lantai atau untuk
kolom. Warnanya dari mendekati putih, sampai agak hitam.

Di Indonesia batu granit cukup langka, hanya terdapat di beberapa tempat, misalnya di Sibolga, di
Palung Malaka antara lain di Riau, Bangka, Nalitung dan Kalimantan Barat. Batu granit di Indonesia
dibeberapa tampat diambil hanya di jadikan sebagai batu pecah untuk agregat.

b. Batuan Beku Luar

Di Indonesia banyak terdapat batuan Andesit dan Basalt. Karena terdapat gunung berapi , yang berjajar
dari ujung Padang sumatra, terus keselatan pulau Jawa, bali sampai NTT dan Sulawesi maka batuan
tersebut dikatan melimpah. Pada umunya didapat dalam bentuk masip atau bongkahan besar atau
merupakan endapan batu keras.Kuat tekannya cukup tinggi antara 6000 – 20000 N/cm2 . jenis yang
agak lapuk misalnya di gunakan untuk pembangunan candi Borobudur atau Prambanan.

Jenis yang keras, pada umunya dipakai sebagai batu belah untuk pondasi. Setelah merdeka batu ini
sering digunakan untuk membuat patung serta tugu. Penggalian batu ini sebagian besar dipakai sebagai
batu pecah untuk agregat, baik itu untuk beton atau sebagai konstruksi jalan raya.

2. Batuan Endapan

a. Batu Kapur

Batu kapur banyak diusahakan sebagai unsur bangunan untuk batu tempel, pelapis lantai, atau ubin
lantai. Karena warnanya yang menarik dari putih, abu-abu, merah sampai kehitaman, serta bargaris-
garis, maka batu ini jika dipoles akan licin dan mengkilap.

Batu kapur sekarang ini sudah banyak diusahakan sebagai unsur bangunan untuk batu tempel, pelapis
lantai atau ubin lantai. Karena warnanya yang menarik dari putih, abu-abu, merah, sampai kadang-
kadang hitam, serta bergaris-garis, maka batu kapur ini jika dipoles, memberi permukaan yang licin dan
mengkilap. Agak berbeda dalam strukturnya antara batu kapur dan marmer meskipun, keduanya berasal
dari bahan yang sama. Marmer merupakan batu kapur yang mengalami perubahan alam, sehingga
mamiliki susunan hablur yang halus sekali serta padat yang jauh mengkilap dibandingan dengan batu
kapur endapan. Pemakai batu kapur untuk unsur bangunan biasanya dicari bata yang kompak karena
sifat lempung yang mudah mengembang dan menyusut sehingga mengakibatkan batu tersebut dapat
pecah dengan sendirinya dalam jangka waktu yang cukup lama. Tambang yang pertama, di
Tulungagung, sehingga dikenal marmer Tulungagung. Kemudia di tempat lain misalnya Jawa
Barat(padalarang) dan di daerah Sukabumi, yang terkenal saat ini terdapat di Lampung.

b. Batu Pasir

Batu endapan ini terbentuk dari pasir yang memadat. Kekerasan dan keawetannya tergantung pada
bahan perekat alam yang membantuknya. Unsur yang membentuk utamanya silikat, tetapi juga
dicampur dengan butiran kapur lempung atau lainnya.warna mulai putih cream sampai tua hitam, kadar
porinya sampai 30%. Biasanya digunakan sebagai batu tempel, untuk lantai kurang baik karena daya aus
terhadap gaya gesekan kurang baik. Terdapat di Jawa Barat tepatnya di G. Walet Sukabumi,terdapat
endapan pasir kwarsa.

3. Batu Malihan

a. Batu Marmer

Marmer merupakan batu kapur yang mengalami malihan yang berubah karena pengaruh suhu dan
tekanan di dalam bumi, sehingga memiliki butiran yang halus merata, serta kepadatan yang tinggi. Kuat
tekan lebuh dari 12000 N/cm2 , bila dipoles halus mengkilap.

b. Batu Sabak

Batu sabak merupakan batuan malihan dari tanah serpih yang memadat dan berlapis-lapis. Batuan ini
dapat dibelah menjadi lembaran tipis sampai 3 mm.

Mengolah Batu alam

Pengolahan batu alam dimulai degan penggalian atau penambangan yang caranya banyak tergantung
dari, bentuk endapan, sifat batuan/ kekerasan batu, skala industri yang mengolah.Setelah batu yang
dihasilkan dibersihkan, biasanya dilakukan pengebran/ pembelahan sehingga bongkahan batu tadi
pecah, kemuian diangkat ketempat penggergajian dan pembentukkan batu sesuai dengan pola yang
diinginkan.

Sifat Batu Alam yang Berhubungan Dengan Pemakaiannya yaitu berdasarkan :

a. Berat dan kekuatan

b. Perubahan bentuk karena basah dan kering

c. Pemuaian thermal

d. Daya sekat panas

e. Pengaruh api dan

f. Pengaruh cuaca terhadap batu alam untuk bangunan


Kuat tekan , berat volume, penyerapan air dan tahan aus, beberapa batu alam,

( Sumber DIN. 52100 )

NO

Jenis

Kuat tekan kg/cm3

Berat vol. (Bulk.Densisity) kg/cm3

Penyarapan air

Tahan aus Los Angels

Granit/ syenit

1600-2400

2,60 – 80

0,2 – 0,5

24 – 38

2
Diorit/ Gabro

1700 - 3000

2,85 – 3,05

0,2 -0,4

± 18

Phorphyrit

1800 - 3000

2,58 – 2,83

0,2 – 0,7

18 – 30

Basalt
2500 - 4000

3,0 - 3,15

0,1 – 0,3

± 18

Basalt lava

800 - 15000

3,0 – 3,15

4,0 - 10

24 lebih

Diabas

1800 - 2500

2,85 – 2,95
0,1 – 0,4

± 18

Kwarsit

1500 - 3000

2,64 – 2,68

0,2 – 0,5

Batu Pasir kwarsa

300 - 1800

2,64 – 2,72

0,2 – 9,0
38 lebih

Batu kapur kesar dan marmer

800 - 1800

2,270 – 2,90

0,2 – 0,6

± 26

10

Batu kapur lunak

200 - 900

2,70 – 2,74

0,2 - 10

11
Traventin

200 - 600

2,69 – 2,72

2,0 – 5,0

12

Batu tufa

200 - 600

2,62 – 2,75

6,0 – 15,0

13

Gneis

1600 - 2800
2,67 – 3,05

0,1 – 0,6

± 45

14

Amphibolit

1700 - 2800

2,75 – 3,15

0,1 – 0,6

± 38

15

Serpentin

1400 - 2500

2,82 – 2,90
0,1 07

± 19

No. 1 – 6 = batuan beku 7- 12 = Batuan endapan 13-15 = Batuan metamorfosa

Syarat batu alam untuk bahan bangunan menurut SII 0378-80

Batu alam untuk pondasi

NO

Jenis bangunan/ konstruksi jalan

Kuat tekan minimum, kg/cm2

Ketahanan aus indeks minimum

Kekekalan

Bangunan berat atau lalu lintas berat

1500

0,80
Kekal(tidak retak tidak hancur)

Bangunan sedang atau lalu lintas sedang

1000

0,70

Idem

Bangunan ringan atau lalu lintas ringan

800

0,60

Idem

Penyerapan air dari batu alam untuk keperluan diatas rata-rata dak lebih dari 3%.

b. Batu alam berasal dari penggalian / penambangan, yang akan dipakai sebagai agregat.

NO

Jenis beton atau konstruksi jalan


Kuat tekan minimum kg/cm2

Ketahanan hancur

Kekekalan, bagian yang hancur

Indeks minimum

Bagian tembus 2 mm maks

Beton diatas K225 atau jalan lalu lintas berat

1200

0,80

16

Maksimum 12,0

Beton K 125-225, atau jalan lalu lintas sedang.

800
0,70

24

Idem

Beton mutu B₀ atau jalan lalu lintas ringan.

600

0,60

30

Idem

Penyarapan ait maksimum rata-rata 3,0 %

Beberapa cara pengujian batu alam

Berat jenis dan porisitas

§ Berat jenis semu yaitu disebut juga dengan berat volume

Adalah berat jenis, dimana volume benda hanya diukur dari yang terlihat atau dari luar, sedang bagian
dalam benda tidak diperhitungkan.

§ Berat jenis yang sesungguhnya


Adalah berat jenis benda itu, diukur dalam keadaan benar-benar masip ( tanpa rongga )

§ Porisitas adalah kandungan rongga –rongga yang ada di dalam batu alam itu.

Penyarapan air memberikan gambaran mengenai kepadatan atau kandungan pori batu alam tersebut.

Kuat tekan merupakan sifat batu alam yang penting untuk diketahui, karena dapat diketahui/
diperkirakan mengenai kepadatan batu serta sifat struktur yang bersangkutan dengan kegunaannya.

Uji ketahanan aus diperlukan untuk mengetahui seberapa besar batu alam tersebut mampu menahan
beban gesekan.

Ketahan Hancur

RANGKUMAN

· Batu alam adalah semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat mineral-
mineral yang telah mengeras akibat proses secara alami seperti, membeku, pelapukan, mengendap dan
adanya proses kimia.

· Jenis-jenis batu alam menurut terjadinya, yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.

· Jenis batu alam yang biasa digunakan sebagai bahan bangunan adalah batu gamping, dolomit, andesit,
basalt, marmer, tras, pasir gunung berapi, batuan gips dan granit.

· Sifat Fisik batu alam yang digunakan untuk bangunan adalah : Mempunyai kuat tekan dan kuat lentur
yang tinggi, keras dan tidak mudah hancur, daya serap air relative kecil, tahan terhadap pengaruh cuaca,
tahan terhadap keausan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Course Note : Bab I. Batu Alam. Terbitan TEDC Bandung Edisi kedua, 1983.

2. Wikipedia bahasa Indonesia

3. Crayonpedia . com

Anda mungkin juga menyukai