Anda di halaman 1dari 7

BAB II

RUANG LINGKUP STUDI AMDAL

2.1 Status dan Lingkup Rencana Kegiatan yang akan ditelaah


2.1.1 Status studi amdal
Studi AMDAL Rencana Kegiatan Pembangunan Jalur Ganda
Kereta Api Cikudapateuh-Ciwidey mengacu pada Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup No.16 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.05 tahun
2012 tentang Jenis dan Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang
Wajib Memiliki AMDAL, kegiatan Pembangunan Jalur Ganda
Kerata Api Cikudapateuh-Ciwidey wajib dilengkapi AMDAL,
karena jarak pembangunan ≥ 25 Km dan kegiatan ini masuk dalam
kategori bidang Perhubungan.
2.1.2 Kesesuaian Rencana Kegiatan dengan Tata Ruang
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang WilayahNasional (RTRWN), sistem
perkotaan nasional terdiri atas Pusat Kegiatan Nasional (PKN),
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL).
Penetapan PKN dan PKW di Provinsi Jawa Barat.

2.1.3 Uraian Pekerjaan


2.2 Lingkup Rona Lingkungan Awal
2.2.1 Iklim dan Kualitas Udara
2.2.2 Hidrologi dan Kualitas Air
2.2.3 Ruang, Lahan dan Transportasi
a. Ruang dan Lahan
Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Cikudapateuh-Ciwidey
menggunakan lahan yang merupakan jalur kereta api tidak aktif.
Berdasarkan peratuan daerah kota Bandung No. 18 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2011-
2031, daerah cikudapateuh akan dilakukan pemantapan sistem
jaringan transportasi kereta api. Dan berdasarkan peraturan daerah
kabupaten Bandung No. 3 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027,
Pengembangan wilayah perencanaan Soreang – Kutawaringin –
Katapang dengan pusat Kota Soreang sebagai pusat pemerintahan
serta jasa dan perdagangan serta membatasi pengembangan industri
dan tetap mempertahankan kawasan sebagai sentra kegiatan
pertanian. Wilayah Perencanaan Soreang – Kutawaringin –
Katapang dengan pusat Kota Soreang, meliputi Kecamatan
Soreang, Kutawaringin, Katapang, Ciwidey, Pasirjambu,
Rancabali.

b. Transportasi
Kondisi trasnportasi eksisting yang akan terkena pengaruh dari
kegiatan pembangunan jalur ganda kereta api ini adalah kondisi
transportasi jalan raya, terutama pada persimpangan-persimpangan
sebidang dengan rel kereta api.

Tabel 1. Statistik Transportasi Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013

Uraian 2012 2013


Jumlah kendaraan
Sedan, Jeep,
28.225 32.685
Minibus
Bis, Micro Bis 573 574
Truk, Pick up 12.727 14.257
Sepeda Motor 315.350 358.450
Kereta Api
Jumlah Penumpang 3.072.070 3.146.988
Terminal (Rata-rata Jumlah angkutan per hari)
Bus 48 45
Mini Bus 103 60
Angkot 516 525
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah, KAI dan Dinas
Pehubungan Kabupaten Bandung
Jalan mempunyai peranan penting dalam mendukung ekonomi,
sosial budaya, lingkungan, politik, serta pertahanan
keamanan.Sebagai salah satu prasarana transportasi kondisi jalan
harus selalu terpelihara dengan baik. Dari total 1.155,345 km jalan
kabupaten, 51 persen jalan berada dalam kondisi baik, 21 persen
berada dalam kondisi sedang, sedangkan sisanya sebanyak 28
persen berada dalam kondisi rusak dan rusak berat.

2.2.4 Biologi
a. Flora
Secara umum kondisi di sekitar rencana pembangunan rel kereta
api jalur ganda antara stasiun Cikudapateuh dan Ciwidey akan
melewati lahan dengan kontur datar dan perbukitan dimana
penggunaan lahannya mayoritas sebagai sawah, perkebunan, semak
belukar dan perkampungan penduduk terutama lahan yang
berdekatan dengan stasiun.
Demikian pula keberadaan flora di wilayah studi akan digambarkan
mengikuti penggunaan lahan diatas dengan ekosistem flora sebagai
berikut :
i. Vegetasi Sawah
Diluar sekitar tapak proyek dijumpai adanya sawah
irigasi. Jenis padi (Oryza sativa) yang biasa ditanam adalah
jenis hibrida dan IR 64. Dimana menurut masyarakat
setempat 1 Ha sawah mengahasilkan 1 ton padi kering.
ii. Vegetasi Perkebunan
Jenis kelompok perkebunan antara lain jagung (Zea
mayas), Ubi (Ipomea batatas), Ketela Pohon (Manihot
esculenta) dll.
iii. Vegetasi Pekarangan
Secara umum terdapat 3 kelompok jenis tanaman
pekarangan yaitu kelompok tanaman hias, buah dan
sayuran. Jenis kelompok tanaman hias antara lain Lidah
mertua (Sanseviara tripasciata), lidah buaya (Aloe vera),
Kuping Gajah (Anthurium cystallium), dan Poslen (Talinum
triangulare). Kelompok jenis buah-buahan secara umum
antara lain papaya (Carica papaya) dan pisang (Musa
Paridisica) dll. Sedangkan jenis sayuran yaitu cabai rawit
(Capsicum annum), jeruk purut (Citrus hystrix) dll
iv. Vegetasi Semak Belukar
Vegetasi Semak belukar umumnya terletak di lahan
dekat dengan tapak proyek dimana vegetasi ini tumbuh
secara liar dimana jenis tumbuhan rumput atau semak
berupa : Putri Malu (Mimosa invisa), alang-alang (Mikania
Cordata), Rumput gajah (Pennisetrum purpureum), dll

b. Fauna
Demikiannya keberadaan fauna diwilayah studi juga akan
mengikuti ekosistem-ekosistem sebagai habitatnya. Jenis fauna di
wilayah studi diantaranya dari kelas avifauna (burung), mamalia
reptilia dan juga amphibia.
Tidak banyak jenis avifauna yang ditemukan di lokasi
studi. Jenis yang relatif dominan ditemui adalah jenis burung
bondol jawa (Lonchura leugastroides). Jenis burung ini merupakan
jenis burung generalis yang umum dijumpai di sekitar areal
pesawahan.
Untuk beberapa jenis serangga berupa tonggeret
(Cycadidae), jangkrik (Gryllidae), belalang (Caelifera) dll.
Untuk jenis mamalia relative jarang ditemukan hanya beberapa
yakni tikus (Rattus argentiventer). Sedangkan untuk jenis reptil
yang dijumpai yakni kadal kebun (Eutropis multifasciata), cecak
(Hemydactylus prenatus), dll.
Dan untuk jenis amphibia yakni katak sawah (Fejervarya
cancrivora), belut (Monopterus albus), keong sawah (Pila
ampullacea) dll.
2.2.5 Sosial Ekonomi dan Budaya
a. Data Kependuduk
Wilayah studi yang terdiri atas 9 kecamatan dan 2 kota/kabupaten,
yakni 2 kecamatan di Kota Bandung dan 7 kecamatan di Kabupaten
Bandung. Dari luas wilayah dan jumlah penduduk kecamatan-
kecamatan diwilayah studi tidak menunjukan perbedaan secara
signifikan. Data terkait jumlah penduduk dan luas wilayah setiap
kecamatan di wilayah studi dapat dilihat pada tabel 2.

TABEL 2. Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah tahun 2017

Kabupaten/ Luas Jumlah Penduduk


No Kecamatan
Kota (Km²) Laki-laki Perempuan Total
Kota Batununggal 5,03 61.549 59.527 121.076
1
Bandung Buah batu 7,93 47.731 47.625 95.356
Bojongsoang 27,81 63.132 60.562 123.694
Dayeuhkolot 11,03 61.889 59.678 121.567
Pameungpeuk 14,62 39.489 38.004 77.493
Kabupaten
2 Banjaran 42,92 64.462 62.032 126.500
Bandung
Cangkuang 24,61 38.358 37.034 75.392
Soreang 25,51 59.773 57.248 117.021
Ciwidey 48,47 39.892 38.962 78.854
Sumber : BPS Kota Bandung dan Kabupaten Bandung ,2017

b. Mata pencaharian
Penduduk Bandung pada umumnya hidup dari bercocok tanam,
meraka juga memiliki usaha peternakan binatang yang diternakan
berupa sapi, kambing dan unggas.
Selain pertanian dan peternakan sebagai mata pencaharian utama
masyarakat di wilayah studi, dibeberapa kecamatan diwilayah studi
didominasi juga oleh pegawai negeri, perdagangan dan buruh.
c. Pendidikan
2.3 Pelingkupan
Pelingkupan dalam studi AMDAL ini dulakukan untuk
menentukan lingkup studi dan dampak penting yang akan ditelaah. Proses
pelingkupan dilakukan melalui tahapan identifikasi dampak potensial dan
evaluasi dampak potensial yang akan menghasilkan dampak penting
hipotetik (DPH).
Proyek Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Cikudapateuh-
Ciwidey berpotensi menimbulkan dampak terhadap komponen-komponen
lingkungan sebagai berikut :
1. Komponen Kimia-Fisik
a Kualitas Udara
b Kebisingan
c
2. Komponen Lingkungan Biologi
3. Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya

2.3.2 Identifikasi Dampak Potensial


2.3.3 Evaluasi Dampak Potensial
2.3.4 Dampak Penting Hipotetik
2.4 Batas Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian

Anda mungkin juga menyukai