ARNIDA MUSTAFA
Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
Korespondensi : Jl. Poros Makassar-Parepare km 83, Mandalle, Kabupaten Pangkep,
Sulawesi Selatan
E-mail:Orangestip_nida@yahoo.com
ABSTRACT
dari kajian ini adalah untuk mengetahui air. Alat-alat yang digunakan pada
proses pembuatan pati ubi kayu dan penelitian ini adalah timbangan, pisau,
menganalisis pembuatan pati ubi kayu parutan, baskom, kain saring, oven dan
dengan teknik neraca massa. desikator.
Diagram alir pada pembuatan
tepung pati ubi kayu dapat dilihat pada
METODE PENELITIAN gambar 1.
Bahan-bahan yang digunakan pada
penellitian ini adalah ubi kayu (2 kg) dan
Ubikayu2 kg
Pengupasan
kulit dan kotoran
Pemarutan
Bubur umbi
Pengendapan limbahcair
Pasta
Pengeringan (KA 14 %)
Tepungkasar
Penggilingan
TepungTapioka
Tahapan pembuatan pati ubi kayu 2. Tahap kedua pengambilan pati dengan
adalah proses penimbangan berat awal ubi penambahan air, termasuk juga dalam
kayu atau singkong. Daging ubi kayu atau perlakuan ini pengendapan dan
singkong dipisahkan dari kulitnya dengan pencucian.
cara pengupasan. Selama pengupasan 3. Tahap ketiga
dilakukan sortasi bahan baku dengan pembuangan/penghilangan air. Untuk
pemilihan singkong atau ubi kayu yang membantu kegiatan ini bisa dilakukan
bagus. Daging ubi kayu dan kulit singkong dengan pengeringan melalui panas
di timbang dengan cara terpisah.Daging dan pemusingan.
ubi kayu di cuci sampai bersih di dalam 4. Tahap terakhir adalah melakukan
bak yang berisi air untuk memisahkan penepungan agar diperoleh tepung
kotoran yang menempel pada ubi yang dikehendaki. Termasuk dalam
kayu.Daging ubi kayu diparut secara urusan ini penghancuran dan beberapa
manual (parutan biasa) sampai halus pekerjaan lainnya.
menjadi bubur umbi.Umbi yang sudah Pengolahan ubi kayu menjadi
diparut ditimbang kembali, kemudian tepung dimulai dari sortasi ubi kayu yaitu
ditambahkan air sehingga terbentuk bubur pemilihan ubi kayu yang bagus. Ubi kayu
dan diremas-remas agar pati lebih banyak yang jelek atau rusak dipisahkan dan tidak
yang terlepas dari sel umbi.Bubur umbi diikutkan pada proses selanjutnya. Hal ini
kemudian disaring dengan kain saring untuk menghindari rasa pahit dan
sehingga pati lolos dari saringan sebagai keracunan yang disebabkan oleh asam
suspensi pati, dan serat tertinggal pada sianida yang ada dalam ubi kayu. Ubi kayu
saring. Suspensi pati yang diperoleh menghasilkan umbi yang mengandung
kemudian ditampung pada wadah pati. Pada umbi ubi kayu terdapat racun
pengendapan.Suspensi pati hasil ekstraksi asam sianida. Pada ubi kayu manis
diendapkan di dalam wadah pengendapan kandungan asam sianida pada umbi sangat
selama 12 jam. Pati akan mengendap rendah sehingga tidak dapat menimbulkan
sebagai pasta. Cairan di atas endapan efek keracunan bagi yang
dialirkan dan ditampung di dalam wadah mengkonsuminya. Sedangkan ubi kayu
yang lain, dan pasta dikeringkan dengan pahit kandungan asam sianida sangat
alat pengering (oven) sampai kadar air tinggi sehingga dapat meimbulkan
dibawah 14 %.Produk yang telah kering keracunan bagi yang mengkonsumsinya
atau tepung kasar kemudian digiling (Anonim, 2007).
sampai (sekurang-kurangnya 80 mesh) Tahapan proses selanjutnya adalah
menjadi tepung tapioka. pengupasan kulit yaitu daging ubi kayu
dipisahkan dengan kulitnya dengan cara
HASIL DAN PEMBAHASAN pengupasan. Bagian-bagian umbi yang
tidak berguna dihilangkan karena akan
Proses Pengolahan Tepung Ubi Kayu
menggangu proses pengolahan.
(Tapioka)
Proses pembuatan tapioka secara Selanjutnya proses pencucian dilakukan
umum terdiri atas pengupasan kulit, dengan cara meremas-remas ubi kayu di
pencucian, pemarutan, pemerasan atau dalam bak yang berisi air, tujuannya
ekstraksi, pengendapan, penggilingan atau adalah untuk memisahkan kotoran yang
penepungan. Menurut Lingga (1993), ada menempel pada singkong. Pencucian ini
empat tahap pembuatan tepung tapioka, dilakukan dengan mengalirkan air ke arah
yaitu: yang berlawanan dengan arah aliran umbi;
1. Tahap pemecahan sel dan pemisahan atau dilakukan dalam bak dimana air harus
butiran pati dari unsur lain yang tidak sering diganti (sehingga dibutuhkan
larut. Termasuk dalam kegiatan ini banyak air) (Anonim, 2007).
pengupasan, pencucian, pemarutan Tahapan proses selanjutnya adalah
dan penyaringan. pemarutan dilakukan dengan secara
manual yaitu dengan menggunakan
parutan biasa. Umbi diparut halus sampai
130 Analisis Proses…(Arnida Mustafa)
menjadi bubur umbi. Tujuannya untuk dasarnya kualitas tapioka sangat ditentukan
memecah dinding sel agar butir pati yang oleh beberapa faktor, yaitu :
ada di dalamnya dapat keluar. Setelah 1. Warna Tepung; tepung tapioka
bubur ditambah air (4 kg) kemudian yang baik berwarna putih.
dilakukan pemerasan atau ekstraksi 2. Kandungan Air; tepung harus
suspensi pati dengan menggunakan kain dijemur sampai kering benar
saring sehingga pati dapat lolos dari sehingga kandungan airnya
saringan sebagai suspensi pati. Pemerasan rendah.
dilakukan dengan cara meremas-remas 3. Banyaknya serat dan kotoran;
bubur pati sehingga patinya dapat keluar. usahakan agar banyaknya serat
Penyaringan dilakukan menggunakan air dan kayu yang digunakan harus
yang cukup sampai air saringan jernih yang umurnya kurang dari 1
untuk memisahkan butir tepung pati dari tahun karena serat dan zat
ampas. Pati yang telah tersuspensi dalam kayunya masih sedikit dan zat
air saringan selanjutnya diendapkan patinya masih banyak.
sesegera mungkin. 4. Tingkat kekentalan; usahakan
Setelah proses pemerasan (ekstraksi) daya rekat tapioka tetap tinggi.
dan penyaringan dilakukan proses Untuk ini hindari penggunaan air
pengendapan. Suspensi pati hasil ekstraksi yang berlebih dalam proses
ditampung dalam wadah pengendapan. produksi.
Tujuan dari pengendapan yaitu untuk
memisahkan bagian atau komponen air
Neraca Massa Proses Ekstraksi Ubi
dengan asta. Air dibagian atas endapan
Kayu
dipisahkan dengan endapan, air tersebut
Neraca massa digunakan untuk
disimpan di wadah yang lain. Sedangkan
melihat jumlah bahan yang masuk dengan
endapannya diambil dan dikeringkan.
bahan yang keluar dari suatu proses
Pengeringan dilakukan dengan
berdasarkan hukum kekekalan massa, yaitu
menggunakan oven pada suhu 680C
jumlah alliran masuk sama dengan jumlah
sampai diperoleh kadar air di bawah 14 %.
aliran keluar. prinsip dasar yang
Maksud dan tujuan pengeringan adalah
digunakan apabila dalam suatu proses
untuk mengurangi kandungan air sehingga
tidak ada akumulasi dalam peralatan
diperoleh tapioka yang kering. Kadar air
prosessing, maka jumlah bahan yang
yang terlalu tinggi akan memudahkan
masuk akan sama dengan jumlah bahan
tumbuhnya jamur/cendawan dan
keluaran. hal ini berarti bahwa tidak ada
menimbulkan bau yang tidak disukai.
bahan yang hilang dan tidak ada
Seyogyanya kadar air tapioka hasil
penambahan bahan dari luar.
pengeringan 13% namun kisaran kadar air
Suatu sistem apapun, jumlah
14,5-17% masih dapat diterima dalam
materi akan tetap walaupun terjadi
perdagangan. Standar mutu tapioka untuk
perubahan bentuk ataupun keadaan fisik.
faktor kadar air (maksimal) adalah 17 %
oleh sebab itu dalam suatu proses
(Tabel 1).
pengolahan akan terjadi jumlah bahan
Hasil pengeringan pasta pati
yang masuk akan sama dengan jumlah
berupa tepung tapioka kasar. Tepung
bahan yang keluar sebagai produk yang
kasar ini selanjutnya digiling dengan
dikehendaki ditambah dengan jumlah yang
menggunakan blender sampai (sekurang-
hilang atau produk samping
kurangnya 80 mesh) menjadi tepung
(wirakartakusumah, 1989). Berikut
tapioka. Secara visual, warna memegang
disajikan tabel input output dari proses
peranan penting dalam penentuan suatu
pembuatan pati ubi kayu.
mutu produk yang dihasilkan. Warna
Neraca massa proses pembuatan
tepung tapioka yang dihasilkan adalah
pati ubi kayu pada setiap tahapan dapat
berwarna putih. Hal ini menandakan
dilihat pada gambar 2.
bahwa kualitas tepung tapioka tersebut
memenuhi standart mutu tapioka. Pada
AGROINTEK Volume 9, No. 2 Agustus 2015 131
sel pati tidak terekstraksi dengan ukuran butiran yang kecil dan halus
sempurna. Demikan pula pada proses sehingga mudah keluar akibat tiupan udara
penggilingan, biasanya pada proses ini melalui celah-celah yang terdapat pada
apabila tidak ditangani dengan baik maka sepanjang aliran tepung sampai pada
banyak tepung yang terbuang karena kemasan.
Ubikayu 2 kg
Pencucian
pemarutan
Buburubikayu 1,609kg
Pengendapan Air
Pengeringan Air
Penggilingan
Tapioka 0,3742 kg