Anda di halaman 1dari 5

NAMA : INTAN SEPTIANA (F1D215032)

PROGRAM STUDI : TEKNIK GEOLOGI


MATA KULIAH : GEOWISATA PROVINSI JAMBI
TUGAS I
1. Urutan dan istilah-istilah yang menggunakan kata wisata
Menurut UU No.10 Tahun 2009 Tentang Pariwisata. “Definisi wisata yaitu
berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan
yang disediakan masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerinatah daerah”.
Adapun istilah yang menggunakan kata wisata yaitu :
 Pariwisata, segala sesuatu yang berkaitan dengan wisata, termasuk
pengusahaan obyek daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang
tersebut. Dijelaskan pula bahwa wisata merupakan suatu kegiatan bepergian
dari suatu tempat ke tempat tujuan lain di luar tempat tinggalnya, dengan
maksud bukan untuk mencari nafkah, melainkan untuk menciptakan kembali
kesegaran baik fisik maupun psikis agar dapat berprestasi lagi
 Agrowisata, kegiatan wisata yang berlokasi/berada di kawasan pertanian,
terutama tanaman perkebunan (kopi, teh, cokelat, dll) dan tanaman buah-
buahan. Agrowisata adalah salah satu daya tarik agrowisata ialah adanya
kesempatan bagi pengunjung untuk memetik (memanen) buah dan hasil
perkebunan lainnya. Selanjutnya hasil panen ditimbang dan dihargai
pengunjung sesuai dengan harga yang ditetapkan pengelola.
 Ekowisata, Dilihat dari makna dasar, kata ekoiwsata dapat dijabarkan sebagai
berikut, Eko yang dalam bahasa Greek (Yunani) berarti Rumah, dan Tourism
yang berarti wisata atau perjalanan. Pengertian selanjutnya oleh beberapa ahli
kata Eco dapat diartikan sebagai Ecologi atau Economi sehingga dari dua
kata tersebut akan memunculkan makna Wisata ekologis (Ecological
Tourism) atau Wisata Ekonomi (Economic Tourism) dan hal ini masih terus
diperdebatkan oleh para ahli mengenai makna dari kata dasar tersebut.
 Bahari Wisata, Wisata Maritim (Marina) atau Bahari Wisata yang dikaitkan
dengan kegiatan olah raga di air, lebih-lebih danau, bengawan, teluk atau laut.
Seperti memancing, berlayar, menyelam, berselancar, balapan mendayung
dan lainnya.
 Geowisata
Pengembangan Obyek wisata alam obyek wisata alam sangat erat
kaitannya dengan peningkatan produktifitas sumber daya hutan dalam
konteks pembangunan ekonomi, sehingga selalu dihadapkan pada kondisi
interaksi berbagai kepentingan yang melibatkan aspek kawasan hutan,
pemerintah daerah, aspek masyarakat, dan pihak swasta di dalam suatu sistem
tata ruang wilayah.
Kendala pengembangan obyek wisata alam berkaitan erat dengan: (a)
Instrumen kebijaksanaan dalam pemanfaatan dan pengembangan fungsi
kawasan untuk mendukung potensi obyek wisata alam; (b) Efektifitas fungsi
dan peran obyek wisata alam ditinjau dari aspek koordinasi instansi terkait;
(c) Kapasitas institusi dan kemampuan SDM dalam pengelolaan obyek wisata
alam di kawasan hutan; dan (d) Mekanisme peran serta masyarakat dalam
pengembangan pariwisata alam.
2. Jenis-Jenis Wisata
Menurut Fandeli (1995), wisata dapat dibedakan menurut motif wisatawan
untuk mengunjungi suatu tempat. Jenis-jenis pariwisata tersebut adalah sebagai
berikut
a. Wisata Alam, Kegiatan perjalanan yang dilakukan pada tempat-tempat yang
indah secara alami, memiliki panorama yang indah, sejuk, dan membuat
suasana menjadi nyaman.
b. Wisata Budaya, perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk
memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan
atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat,
kebiasaan adat istiadat mereka,
c. Wisata Sejarah, sebuah Perjalanan yang dilakukan pada tempat-tempat yang
memiliki Nilai Sejarah. Misalnya Candi, Makam, Museum.
d. Wisata Pendidikan, Perjalanan Wisata yang dilakukan ke suatu tempat yang
memiliki sumber pengetahuan tertentu yang ingin dipelajari.
e. Wisata Pertanian, Perjalanan ke Tempat-tempat tempat pertanian.Misalnya
Perkebunan, ladang prmbibitan, dan lain-lain.
f. Wisata Religi, Perjalanan ke Tempat-tempat yang memiliki Unsur Religi
agama tertentu.
g. Wisata Bahari, perjalanan ke tempat-tempat wisata laut, untuk menikmati
keindahan dan Pesona Laut.
h. Wisata Konvensi, wisata jenis politik adalah apa yang dinamakan wisata
konvensi. Berbagai negara pada dewasa ini membangun wisata konvensi ini
dengan menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan–ruangan tempat
bersidang bagi para peserta suatu konfrensi, musyawarah, konvensi atau
pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional.
i. Wisata Kuliner, Perjalan ke tempat tertentu untuk menikmati jenis Masakan
Khas suatu daerah yang Unik.
j. Wisata Cagar Alam (Taman Konservasi), Untuk jenis wisata ini biasanya
banyak diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan
usaha–usaha dengan jalan mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam,
taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya
dilindungi oleh undang–undang.
k. Wisata Kesehatan, Hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan
dengan tujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari di
mana ia tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan
rohani dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas
mengandung mineral yang dapat menyembuhkan.
l. Wisata Olahraga, perjalanan dengan tujuan berolahraga atau memang sengaja
bermaksud mengambil bagian aktif dalam peserta olahraga disuatu tempat atau
Negara seperti Asian Games.
Indonesia memiliki banyak potensi di daerah-daerah yang belum
dikembangkan atau dijadikan daerah tujuan wisata (DTW). Dalam rangka
pengembangan pariwisata, selain terdapat sejumlah potensi yang dapat diandalkan,
juga terdapat sejumlah hal yang dapat menjadi kendala.
Adapun kendala-kendala yang akan dihadapi dalam pengembangan
pariwisata, antara lain adalah
 Pertama, sering timbulnya konflik dan kerusuhan sosial serta situasi dan
konsisi politik yang masih memanas, berakibat pada kurang terjaminnya
keamanan bagi para wisatawan. Berbagai kerusuhan yang sering terjadi
selama tahun 1998, terjadi penurunan jumlah wisatawan asing yang datang ke
Indonesia.
 Kedua, rendahnya mutu pelayanan dari para penyelenggara pariwisata,
persaingan yang tidak sehat di antara para penyelenggara pariwisata serta
kurangnya pemahaman terhadap pentingnya pelindungan konsumen yang
sangat ditekankan di Eropa, Amerika dan Australia, merupakan kendala yang
sangat menghambat pariwisata di Indonesia.
 Ketiga, rendanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengembangan
pariwisata merupakan kendala. Sebab banyak rencana pengembangan yang
gagal karena kurang mendapat dukungan dari masyarakat akibat rendahnya
kesadaran tersebut.
 Keempat, kurangnya modal dan rendahya sumberdaya manusia, terutama
tenaga yang terampil dan profesional dalam hal manajerial di bidang
pariwisata merupakan kendala yang seringkali muncul terutama pada negara-
negara berkembang, termasuk Indonesia.
 Kelima, sistem transportasi yang belum memadai seringkali menjadi kendala
dalam pariwisata yang perlu ditinjau kembali, untuk meningkatkan
pelayannya dari segi kualitas maupun kuantitasnya
Walaupun telah terbuka peluang-peluang sebagaimana dikemukakan di atas,
pengembangan pariwisata pada saat ini maupun yang akan datang akan
diperhadapkan pada tantangan-tantangan, sebagai berikut :
 Pertama, adanya berita-berita tantang kerusuhan, kebakaran hutan, dan
kondisi lain yang kurang baik di Indonesia cukup menjadi komoditas yang
laku dijual oleh negara-negara yang kurang senang dengan Indonesia. Hal ini
merupakan tantangan bagi Indonesia untuk segera menciptakan keamanan.
Keamanan merupakan hal yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan baik dari
dalam maupun luar negeri.
 Kedua, sistem informasi yang kurang memadahi juga tantangan yang perlu
mendapat perhatian serius dalam pengelolaan pariwisata. Hal ini menjadi
penting agar pengalaman masa lalu tidak terulang. Sistem informasi ini antara
lain bertugas untuk memberikan klarifikasi, sekaligus secara proaktif
menyiapkan dan memberikan informasi tentang obyek wisata, kesiapan
sarana, prasarana dan lain-lain. Selain itu, juga dapat dimanfaatkan untuk
mempromosikan pariwisata di Indonesia ke negara-negara lain.
 Ketiga, masalah SDM merupakan tantangan yang cukup berat bagi
pengembangan pariwisata, karena SDM sangat menentukan segala sesuatu
yang perhubungan dengan pariwisata. Pariwisata sangat mementingkan
profesionalisme baik dalam pengelolaan investasi maupun dalam bidang
perhotelan, transportasi, komunikasi dan informasi.
 Keempat, akibat rendahnya SDM dan kurangnya modal dalam negeri akan
membuka kemungkinan bahwa pariwisata akan dikuasai oleh pihak asing
yang memiliki SDM yang lebih baik dan lebih siap dari segi modal. Untuk itu
dibutuhkan upaya-upaya khusus untuk menghindari hal tersebut.
 Kelima, belum meratanya arus penerimaan wisatawan, di mana ada DTW
tertentu sangat ramai dikunjungi wisatawan sementara itu DTW yang lain
sangat sepi. Peristiwa ini mengindikasikan bahwa selain kurang menarik,
dapat terjadi karena belum diketahui oleh wisatawan.

DAFTAR PUSTAKA
Fandeli, Chafid. 1995. Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. Yogyakarta :
Liberty.
Setiyono, B. dkk. 2012. Perencanaan Pengembangan Wisata Alam Dan Pendidikan
Lingkungan Di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Cikampek. Jurnal
Wacana : Vol. 15, No.3
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan Alam.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bahan Analisa Log Sumur
    Bahan Analisa Log Sumur
    Dokumen6 halaman
    Bahan Analisa Log Sumur
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Teori Geosinklin Dan Teori Apung Benua
    Teori Geosinklin Dan Teori Apung Benua
    Dokumen18 halaman
    Teori Geosinklin Dan Teori Apung Benua
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Uts Si
    Uts Si
    Dokumen7 halaman
    Uts Si
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Nama Tiket
    Nama Tiket
    Dokumen2 halaman
    Nama Tiket
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Bahan
    Bahan
    Dokumen6 halaman
    Bahan
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Makalah Hidrologi
    Makalah Hidrologi
    Dokumen11 halaman
    Makalah Hidrologi
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Kalimantan Fix
    Kalimantan Fix
    Dokumen25 halaman
    Kalimantan Fix
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Surat Lamaran
    Surat Lamaran
    Dokumen2 halaman
    Surat Lamaran
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Zaman Silur
    Zaman Silur
    Dokumen12 halaman
    Zaman Silur
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Cover Hidro
    Cover Hidro
    Dokumen1 halaman
    Cover Hidro
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Fisiografi Sumbar
    Fisiografi Sumbar
    Dokumen1 halaman
    Fisiografi Sumbar
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Bahan
    Bahan
    Dokumen6 halaman
    Bahan
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • L Mergui
    L Mergui
    Dokumen8 halaman
    L Mergui
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Trias
    Trias
    Dokumen5 halaman
    Trias
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Tugas Geowisata
    Tugas Geowisata
    Dokumen5 halaman
    Tugas Geowisata
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Klan Batuan Beku
    Klan Batuan Beku
    Dokumen8 halaman
    Klan Batuan Beku
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Daftar Estimasi Belanja Bahan Dan Logistik
    Daftar Estimasi Belanja Bahan Dan Logistik
    Dokumen3 halaman
    Daftar Estimasi Belanja Bahan Dan Logistik
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Denah Rumah
    Denah Rumah
    Dokumen1 halaman
    Denah Rumah
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan Ke Setrip
    Pertemuan Ke Setrip
    Dokumen5 halaman
    Pertemuan Ke Setrip
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Laporan Resmi Atjie
    Laporan Resmi Atjie
    Dokumen27 halaman
    Laporan Resmi Atjie
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Laporan Resmi Atjie
    Laporan Resmi Atjie
    Dokumen27 halaman
    Laporan Resmi Atjie
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Bakal Judul Skripsi
    Bakal Judul Skripsi
    Dokumen2 halaman
    Bakal Judul Skripsi
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen5 halaman
    Tugas 1
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Lpran Mineral Optik Pngamatan Mikroskop
    Lpran Mineral Optik Pngamatan Mikroskop
    Dokumen34 halaman
    Lpran Mineral Optik Pngamatan Mikroskop
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen3 halaman
    Tugas 1
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan Ke Setrip
    Pertemuan Ke Setrip
    Dokumen5 halaman
    Pertemuan Ke Setrip
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Teknologi Sebagai Kegiatan
    Teknologi Sebagai Kegiatan
    Dokumen1 halaman
    Teknologi Sebagai Kegiatan
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat
  • Teknologi Sebagai Kegiatan
    Teknologi Sebagai Kegiatan
    Dokumen1 halaman
    Teknologi Sebagai Kegiatan
    Yuni Parwati Mundi R
    Belum ada peringkat