Anda di halaman 1dari 2

Tugas Besar MA4172 Kapita Selekta Terapan

Shallow Water Equation


Elsa Thania 10114030

Latar Belakang
Matematika dapat digunakan untuk memodelkan berbagai fenomena alam, termasuk
fenomena pergerakan gelombang. Pergerakan gelombang pun memiliki banyak variasi.
Diantara variasi tersebut penulis akan membahas serta mencoba mensimulasikan dua
macam fenomena gelombang, yaitu pergerakan dua gelombang yang datang dari arah
berlawanan dan pergerakan gelombang dari air tenang yang mendapat gangguan.
Model Matematika
Persamaan dari Shallow Water linear adalah:

ut + gηx = 0

ηt + d0 ux = 0
Persamaan di atas dapat diturunkan menjadi bentuk Riemann sebagai berikut:
p
R+ = u + g/d0 η
p
R− = u − g/d0 η
Dengan hubungan u dan η adalah
1
u = (R+ + R−)
2
1 p
η = ( d0 /g(R+ − R− )
2
Untuk simulasi pertama, yaitu simulasi dua gelombang mendekat dari arah berlawanan
syarat awal yang digunakan R+ (x, 0) = 0 dan R− = 0 dengan syarat batas kanan
R− (L, t) = −sin4πt dan syarat batas kiri R+ (L, t) = sin4πt.
Untuk simulasi kedua, yaitu simulai gelombang yang muncul dari tengah syarat awal
yang digunakan adalah R+ (x, 0) = 0 dan R− = 0 dengan syarat batas
R+ (N x/2 + 1, n) = −sin4πt dan R− (N x/2, n) = sin4πt
Skema Numerik
Skema numerik yang digunakan pada kedua simulasi adalah sama, yaitu FTBS untuk
gelombang yang bergerak ke kanan (R+ ) dan FTFS untuk gelombang yang bergerak ke
kiri (R− ). Berikut skema numerik FTBS untuk (R+ ):

R+ (i, n + 1) = (1 − c0 )R+ (i, n) + c0 R+ (i − 1, n).

Sedangkan skema FTFS untuk R− adalah

R− (i, n + 1) = (1 − c0 )R− (i, n) + c0 R− (i + 1, n).

1
Parameter-parameter yang digunakan untuk kedua simulasi inipun sama, yaitu sebagai
berikut:
1. d0 = 1
2. g = 1
3. L = 1
4. dx = 0.0125
5. dt = 0.01
6. N x = 81
7. N t = 101
8. c0 = 1
Interpretasi Hasil
Hasil simulasi pertama, yaitu dua gelombang mendekat dari arah berlawanan
ditunjukkan oleh gambar a, b, dan c berturut-turut dari waktu ke waktu. Pada gambar
a, nampak bahwa dua gelombang datang dari arah berlawanan belum menyatu, dengan
amplitudo yang sama sebesar 0.5. Kemudian pada gambar b, gelombang mulai menyatu,
namun kurang mulus. Hal ini merupakan salah satu kekurangan simulasi yang masih
belum penulis kuasai. Kemudian pada gambar c, terlihat bahwa gelombang telah
menyatu, dan memiliki ampliduto sebesar dua kali lipat amplitudo gelombang datang.
Hasil simulasi kedua, yaitu gelombang yang muncul di tengah, seperti air tenang yang
mendapat gangguan, ditunjukkan oleh gambar d, e, dan f berturut-turut dari waktu ke
waktu. Gelombang yang muncul pada saat awal mengarah ke bawah, dilanjutkan dengan
pergerakan gelombang ke atas, dan begitu seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai