Anda di halaman 1dari 20

LECTURE NOTES

0224M – Knowledge Management

Introduction to Knowledge
Management

Nuril Kusumawardani
Nuril@binus.ac.id

0224M – Knowledge Management


LEARNING OUTCOMES
1. Use all knowledge framework and a clear language for knowledge management concepts.

2. Explain different knowledge type and how they are addressed by knowledge management.

OUTLINE MATERI :

1. What is knowledge management?

2. Multidisciplinary nature of KM.

3. The two major types of knowledge.

4. History of KM.

5. Organizational perspectives on KM.

6. Why is KM important today?

0224M – Knowledge Management


ISI MATERI

PENDAHULUAN
Dalam era Knowledge Economy ini, kemampuan organisasi dalam penciptaan dan penyebaran
pengetahuan menjadi faktor terpenting untuk meraih keunggulan kompetitif. Fenomena ini juga
didukung dengan semakin berkembangnya teknologi Internet dan World Wide Web, yang
memudahkan bagi siapa saja untuk mencari informasi dan pengetahuan. Hal tersebut mendasari
adanya kebutuhan akan pengelolaan pengetahuan bagi suatu organisasi. Internet telah membuat
revolusi dunia komputer dan dunia komunikasi yang tidak pernah diduga sebelumnya. Penemuan
telegram, telepon, radio, dan komputer merupakan rangkaian kerja ilmiah yang menuntun
menuju terciptanya internet yang lebih terintegrasi dan lebih berkemampuan dari pada alat-alat
tersebut. Internet memiliki kemampuan penyiaran ke seluruh dunia, memiliki mekanisme
diseminasi informasi, dan sebagai media untuk berkolaborasi dan berinteraksi antara individu
dengan komputernya tanpa dibatasi oleh kondisi geografis.

Pada awalnya internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan
AS di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project
Agency Net). ARPANET mendemonstrasikan bagaimana hardware dan software yang berbasis
UNIX bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.
Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, keandalan, seberapa besar informasi dapat
dipindahkan, dan akhirnya semua standard yang ditentukan sendiri menjadi cikal bakal untuk
pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transfer Control
Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen
Pertahanan AS membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan
komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah apabila terjadi serangan nuklir dan
untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat dengan
mudah dihancurkan.

0224M – Knowledge Management


Pada awalnya ARPANET hanya menghubungkan 3 situs saja yaitu Stanford Research Institute,
University of California di Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu
jaringan terpadu di tahun 1969. Secara umum ARPANET diperkenalkan Oktober 1972. Tidak
lama kemudian, proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara
tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

Karena kondisi seperti itu, maka ARPANET kemudian dipecah manjadi dua, yaitu “MILNET”
untuk keperluan militer dan “ARPANET” baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer
seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama Defense
Advanced Research Projects Agency (DARPA) internet, yang kemudian disederhanakan menjadi
internet.
Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada gambar berikut ini (Gambar 1):

Gambar 1. Sejarah Internet


Sumber:

http://depts.alverno.edu/cil/mod1/webtutorial/internetstart.html

0224M – Knowledge Management


Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan
sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Tahun 1982 dibentuk Transmission
Control Protocol atau TCP dan Internet Protokol atau IP. Sementara itu di Eropa muncul jaringan
komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di
negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail
dan newsgroup USENET. Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka
pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini dikenal dengan Domain Name
System (DNS). Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1.000
komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat
manjadi 10.000 lebih.

KNOWLEDGE MANAGEMENT?
Istilah Knowledge Management (KM) pertama kali muncul di dunia bisnis. Ikujiro Nonaka
dengan bukunya The Knowledge-Creating Company menceritakan bagaimana success story
Matsushita Electric mengalami kesulitan ketika mengembangkan mesin pembuat roti pada tahun
1985. Mereka selalu gagal dalam percobaan yang dilakukan. Kulit luar roti yang sudah gosong
padahal dalamnya masih mentah, pengaturan volume dan suhu yang tidak terformulasi, adalah
pemandangan sehari-hari dari percobaan yang dilakukan. Kemudian seorang
pengembangsoftware Matsushita Electric bernama Ikuko Tanaka yang akhirnya mempunyai ide
cemerlang untuk pergi magang langsung ke pembuat roti ternama di Osaka International Hotel.

Ikuko Tanaka dibimbing langsung oleh sang pembuat roti ternama tersebut untuk belajar
bagaimana mengembangkan adonan dan teknik khusus lainnya. Selesai magang dia
presentasikan seluruh pengalaman yang didapat. Pada engineer Matsushita Electric
menerjemahkannya dengan penambahan bagian khusus dan melakukan perbaikan lain pada
mesin. Percobaan yang dilakukan akhirnya sukses. Dan produk mesin pembuat roti tersebut
akhirnya memecahkan rekor penjualan alat perlengkapan dapur terbesar pada tahun pertama
pemasaran. Legenda KM tentu tidak bisa terlepas dari Ikujiro Nonaka membuat formulasi yang
terkenal dengan sebutan SECI atau Knowledge Spiral (akan dibahas di pertemuan selanjutnya).

0224M – Knowledge Management


Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui
indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu
penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas
perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui
indera pendengaran dan penglihatan. Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai
intensitas yang berbeda-beda.

Pengetahuan manusia di mulai sejak manusia mengenal informasi, kemudian informasi yang
didapat selanjutnya diteruskan kepada orang lain melalui komunikasi. Komunikasi berlangsung
antara manusia dengan manusia, baik itu komunikasi secara langsung maupun tidak langsung.
Kemudian, pengetahuan dan informasi tersebut bergerak dinamis melalui organisasi dalam
berbagai cara, tergantung bagaimana organisasi memandangnya. Jika kita melihat situasi saat ini,
dimana hal yang pasti adalah ketidakpastian, maka ada satu hal pasti yang akan menjadi sumber
utama organisasi untuk mendapatkan keberhasilan jangka panjang dan untuk tetap kompetitif,
hal tersebut adalah pengetahuan. Pengetahuan bagi organisasi merupakan modal intelektual yang
dapat dibeda–bedakan menurut jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang.

Ada 6 tingkat pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif (Notoatmodjo, 2003):
 Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
 Memahami (Comprehention)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang
objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang
yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan
contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

0224M – Knowledge Management


 Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari
pada situasi atau kondisi sebenamya. Aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau
situasi yang lain.
 Analisis (Analysis)
Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam
komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada
kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata
kerja dapat menggambarkan, membedakan, mengkelompokkan dan seperti
sebagainya.Analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan dan
sebagainya.
 Sintesa (Syntesis)
Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian-bagian di
dalam suatu bentuk keseluruhan yang, baru dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya
dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan terhadap
suatu teori atau rumusan yang telah ada.
 Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian
terhadap suatu materi atau objek. Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan
sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.

0224M – Knowledge Management


Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan:
1. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di
dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi
proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk
menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk
mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak
informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.
Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang
dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.
Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak
berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di
pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.
Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek
positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang
terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan
menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut .
2. Informasi / Media Massa
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat
memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan
perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-
macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi
baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio,
surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan
opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya,
media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan
opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan
kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.

0224M – Knowledge Management


3. Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang
dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya
walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya
suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini
akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.
4. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik,
biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya
pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi
karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai
pengetahuan oleh setiap individu.
5. Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam
memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang
dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman
belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan
yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang
bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.
6. Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah
usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga
pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih
berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan
persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia
madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan
intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada
penurunan pada usia ini. Dua sikap tradisional mengenai jalannya perkembangan selama
hidup :

0224M – Knowledge Management


 Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan
semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya.
 Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang sudah tua karena
mengalami kemunduran baik fisik maupun mental. Dapat diperkirakan bahwa IQ
akan menurun sejalan dengan bertambahnya usia, khususnya pada beberapa
kemampuan yang lain seperti misalnya kosa kata dan pengetahuan umum.
Beberapa teori berpendapat ternyata IQ seseorang akan menurun cukup cepat
sejalan dengan bertambahnya usia.

Sumber pengetahuan manusia:


• Tradisi.
• Pengalaman seseorang.
• Trial Error.
• Alasan Logis.
• Metode Ilmiah.

KM merupakan suatu paradigma pengelolaan informasi yang berasal dari pemikiran bahwa
pengetahuan yang murni sebenarnya tertanam dalam benak dan pikiran setiap manusia. Maka
dari itu perlu dibangun suatu mekanisme penyebaran informasi dan pengalaman dari sumber
daya manuisa yang ada agar terjadi peningkatan pengetahuan dari masing-masing pelaku
kegiatan di dalam suatu organisasi.

Pada dasarnya pengetahuan:


“knowledge is neither data nor information, though it related to both, and the differences
between these terms are often a matter of degree”.

Pengetahuan bukan sekedar data atau informasi, akan tetapi berhubungan dengan keduanya,
dan perbedaan antara istilah-istilah ini sering kali adalah derajat kemateriannya. Skyrme
mengemukakan definisi: ”Knowledge Management is the explicit and systematic
management of vital knowledge and its associated processes of creation, organisation,
diffusion, use and exploitation”.

0224M – Knowledge Management


Knowledge management merupakan manajemen pengetahuan vital secara eksplisit dan
sistematis dan proses yang berasosiasi pada pembentukan, pengorganisasian, difusi, penggunaan
dan eksploitasi.

Pengetahuan saat ini terus meningkat dilihat sebagai suatu komoditas atau intellectual asset bagi
organisasi, pengetahuan juga memiliki beberapa karakteristik paradox yang berbeda secara
radikal dari komoditas berharga lainnya. Karakteristik dari pengetahuan ini mencakup:
- Penggunaan pengetahuan, tidak akan menuranginya (mengkonsumsinya).
- Transfer pengetahuan tidak mengakibatkan kehilangan pengetahuan itu sendiri.
- Pengetahuan itu berlimpah, tetapi kemampuan untuk menggunakannya langka.
- Banyak pengetahuan yang berharga yang berada di organisasi, berjalan keluar dari pintu
di akhir hari.

Knowledge management (KM) pada awalnya didefinisikan sebagai suatu proses penerapan
pendekatan sistematis untuk meng-capture, mengelola, dan melakukan diseminasi pengetahuan
ke seluruh organisasi, agar organisasi dapat bekerja lebih cepat, menggunakan kembali
praktik terbaik (best practice) yang terdapat pada organisasi, dan mengurangi biaya untuk
mengulang pekerjaan (rework) dari proyek ke proyek. (Nonaka and Takeuchi, 1995)

MUSLTIDISCIPLINARY NATURE OF KM
Knowlede management berhubungan dan mengacu kepada sejumlah besar bidang ilmu lainnya,
seperti:
- Organizational science.
- Cognitive science.
- Linguistics and computational linguistics.
- Information technologies, seperti: knowledge-based systems, document and information
management, electronic performance support systems, and database technologies.
- Information and library science.
- Technical writing and journalism.

0224M – Knowledge Management


- Anthropology and sociology.
- Education and training.
- Storytelling and communication studies.
- Collaborative technologies, seperti: Computer Supported Collaborative Work and
groupware, seperti intranets, extranets, portals, dan web technologies lainnya.

Salah satu atribut utama dari KM berkaitan dengan fakta bahwa KM ini berhubungan dengan
pengetahuan serta informasi. Pengetahuan adalah cara yang lebih subjektif untuk mengetahui
sesuatu dan biasanya didasarkan pada nilai-nilai individu, persepsi, dan pengalaman.

Data VS Informasi VS Pengetahuan

Sebelum kita membahas mengenai definisi dari Knowledge management, kita harus
memperdalam pemahaman mengenai defisi dari Data, Informasi dan Knowledge :
 Data merupakan fakta yang belum diolah. Menurut Dalkir (2011), data merupakan
konten yang diamati dan diverifikasi secara langsung.
 Informasi merupakan data yang telah diproses atau diolah, dan memiliki arti atau
makna serta tujuan bagi si penerimanya.
 Knowledge merupakan informasi yang memfasilitasi aksi. (Davenport & Prusak,
1998) mengidentifikasi knowledge sebagai : a fluid mix of framed experience, values,
contextual information,and expert insight that provides a framework for evaluating
and incorporating new experiences and information. It originates and is applied in
the minds of knowers. In organizations, it often becomes embedded not only in
documents or repositories but also in organizational routines, processes, practices,
and norms. Menurut Jennex (2007), knowledge merupakan sesuatu yang dapat
dikenai tindakan, sehingga pengguna bisa mengambil dan mengaplikasikan dalam
aktifitas organisasi.

0224M – Knowledge Management


DUA TIPE DARI KNOWLEDGE

Terdapat 2(dua) tipe knowledge, yaitu Tacit knowledge dan Explicit knowledge. Nonaka &
Takeuchi (1995) mendefinisikan explicit knowledge sebagai suatu pengetahuan yang dapat
diekspresikan dalam bentuk kata-kata serta angka-angka, dan dapat dikomunikasikan serta
dibagikan dengan mudah, dalam bentuk hard data, formula ilmiah, prosedur yang terkodifikasi
dan prinsip-prinsip universal. Contoh dari pengetahuan explicit ini adalah, berbagai pengetahuan
yang sudah terdokumentasikan. Misal, buku, koran, majalah, slide presentasi dan lainnya.

Tacit knowledge sendiri merupakan suatu pengetahuan yang sangat sulit untuk diformalisasikan,
susah untuk dikomunikasikan, berakar dari tindakan dan dari komitmen individu terhadap
konteks yang spesifik. Dalkir (2005) mendefinisikan tacit knowledge sebagai, ilmu pengetahuan
yang susah untuk diartikulasikan dan dituangkan dalam bentuk kata-kata, teks dan gambar.
Contoh dari pengetahuan yang berbentuk tacit misalnya pengetahuan mengenai cara
mengendarai sepeda roda dua. Pengetahuan ini kita dapatkan melalui pengalaman secara
langsung, dan akan sangatlah susah bagi kita untuk menuangkannya ke dalam bentuk kata-kata
atau mendokumentasikannya. Misal, kita telah mendokumentasikan pengetahuan tacit mengenai
cara mengendarai sepeda, namun bagi orang lain yang ingin mempelajari cara untuk menaiki
sepeda, haruslah dia mencobanya secara langsung dan itu juga kemungkinan besar tidak akan
berhasil pada percobaan pertamanya. Pengalaman jatuh berkali-kali dari sepeda, akan membuat
kita memahami bagaimana menyeimbangkan posisi yang sempurna.

Dari definisi dan contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa tacit knowledge memiliki nilai yang
lebih berharga dibandingkan dengan explicit knowledge. Paradoks ini muncul disebabkan oleh
faktor kesulitan dalam artikulasi tacit knowledge, sehingga menjadi suatu tantangan bagi
organisasi, agar dapat menangkap tacit knowledge yang ada. Tabel 1.3 berisikan perbandingan
antara tacit knowledge dan expliit knowledge menurut Kimiz Dalkir.

0224M – Knowledge Management


Tabel 1.3 Perbandingan Tacit & Explicit knowledge

Sumber : Dalkir (2011)

SEJARAH KNOWLEDGE MANAGEMENT

Istilah Knowledge management (KM) diperkenalkan pada tahun 1980 yang ditandai dengan
munculnya konferensi yang membahas mengenai KM serta didalam buku-buku dan jurnal-
jurnal bertaraf internasional (Dalkir, 2006).

Pada tahun 1991 (Gambar 1.1), Leif Edvinsson terpilih menjadi direktur Intellectual Capital
(IC) di perusahaan asuransi Skandia. Skandia merupakan perusahaan asuransi ternama yang
berlokasi di Negara Swedia. Jabatan ini kemudian dideskripsikan oleh Majalah Fortune
sebagai posisi Chief Knowledge Officer pertama di dunia. Di tahun-tahun berikutnya,
bermunculan posisi lainnya dalam area KM, seperti: knowledge manager, knowledge officer
serta direktur knowledge management (Lelic, 2005). Pembahasan lebih detail mengenai hal
ini akan dibahas pada bab 6.

Balanced Scorecard dan APQC Benchmarking menjadi 2(dua) metode penilaian terhadap
aset intelektual (tahun 1997), kemudian di awal tahun 2000, KM menjadi salah satu program
yang diajarkan di tingkat universitas hingga saat ini.

0224M – Knowledge Management


Gambar 1.1 Ringkasan Sejarah Knowledge management

Sumber: Dalkir, (2005)

PERSPEKTIF KM PADA ORGANISASI

Tujuan dari KM yang efektif adalah berbagi pengetahuan di seluruh organisasi untuk
kepentingan organisasi atau individu. Ini mencakup informasi agar sesuai dengan orientasi
budaya dan keterampilan khusus untuk sosialisasi pengetahuan. Informasi ini perlu untuk
mempersiapkan individu untuk sukses dan menyiapkan organisasi untuk hasil sukses. KM
berusaha untuk mengatasi hambatan dalam pengetahuan berbagi, seperti kolaborasi.

Penerapan KM akan memberikan pengaruh terhadap proses bisnis perusahaan:


 Penghematan waktu dan biaya.
Dengan adanya sumber pengetahuan yang terstruktur dengan baik, maka perusahaan akan
mudah untuk menggunakan pengetahuan tersebut untuk konteks yang lainnya, sehingga
perusahaan akan dapat menghemat waktu dan biaya.
 Peningkatan aset pengetahuan.
Sumber pengetahuan akan memberikan kemudahaan kepada setiap karyawan untuk
memanfaatkannya, sehingga proses pemanfaatan pengetahuan di lingkungan perusahaan

0224M – Knowledge Management


akan meningkat, yang akhirnya proses kreativitas dan inovasi akan terdorong lebih luas
dan setiap karyawan dapat meningkatkan kompetensinya.
 Kemampuan beradaptasi.
Perusahaan akan dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis
yang terjadi.
 Peningkatan produktivitas.
Pengetahuan yang sudah ada dapat digunakan ulang untuk proses atau produk yang akan
dikembangkan, sehingga produktivitas dari perusahaan akan meningkat.

MENGAPA KM PENTING SAAT INI?


Dalkir (2011) memaparkan 4(empat) faktor utama mengapa KM sangat diperlukan untuk saat
ini:
1. Globalization of Business. Organisasi masa kini semakin global, dalam artian terdiri dari
berbagai macam bahasa (multilingual), budaya (multicultural) dan multisite.
2. Learner Organizations. Organisasi dituntut untuk bekerja lebih cepat dan lebih banyak
dengan didukung oleh ketersediaan knowledge worker yang dapat beradaptasi dengan
percepatan dan peningkatan beban kerja.
3. Corporate Amnesia. Para karyawan dalam suatu organisasi sering kali berpindah dari satu
perusahaan ke perusahaan lain, yang mengakibatkan permasalahan dalam kontinuitas
pengetahuan organisasi tersebut.
4. Technological Advances. Kemajuan teknologi informasi membuat para individu untuk
dapat bekerja lebih cepat, dengan penyelesaian waktu yang tidak lagi diukur dalam hari
dan minggu, tetapi dalam satuan menit.

Menurut Chase International Survey ada beberapa manfaat knowledge management dalam
perusahaan, diantaranya adalah:

 Meningkatkan pengambilan keputusan. Knowledge sharing yang selalu membahas


dinamika pasar dan tuntuan kebutuhan pelanggan, membuat perusahaan selalu
berorientasi untuk menjual apa yang benar-benar disukai dan dibutuhkan oleh pasar.

0224M – Knowledge Management


 Meningkatkan respon terhadap pelanggan. Orientasi dan respon terhadap pelanggan
tidak lagi hanya menjadi tanggung jawab pemasaran dan customer service, namun
menjadi bagian dari seluruh organisasi.
 Meningkatkan efisiensi cara kerja dan proses. Efisiensi cara kerja dan proses yang
selalu dievaluasi akan membuat organisasi dapat bekerja lebih cerdas dalam
memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada dari waktu ke waktu.
 Meningkatkan jumlah produk atau jasa, dan meningkatkan kemampuan dalam
berinovasi. Inovasi tidak lagi hanya menjadi tanggung jawab bagian penelitian dan
pengembangan, melainkan semua orang atau kelompok dalam organisasi.

Dalkir (2011), mengkategorikan manfaat KM terhadap para individu, komunitas dan


organisasi yang dapat dilihat pada tabel 1.6.

Tabel 1.6 Manfaat KM bagi Individu, Komunitas & Organisasi

Individu  Menolong para individu untuk melakukan


pekerjaannya dan menghemat waktu sehigga dapat
mengambil keputusan dan memecahkan
permasalahan dengan lebih baik.
 Membangun kepekaan terhadap keterikatan suatu
komunitas dalam organisasi.
 Membantu para individu agar terus-menerus up to
date.
 Menyediakan tantangan dan kesempatan untuk
berkontribusi.

Komunitas  Mengembangkan keahlian-keahlian profesional.


 Mempromosikan sistem mentor peer-to-peer
 Memfasilitasi networking dan kolaborasi
 Mengembangkan kode etik profesional yang dapat

0224M – Knowledge Management


diikuti oleh para anggota.
 Membangan suatu common language.

Organisasi  Membantu menjalankan suatu strategi organisasi.


 Menyelesaikan permasalahan secara cepat.
 Menyebarkan best practices.
 Meningkatkan pengetahuan yang melekat pada
produk dan jasa.
 Cross-fertilizes ideas dan meningkatkan
kesempatan bagi timbulnya inovasi.
 Memungkinkan suatu organisasi untuk bertahan
dalam persaingan.
 Membangun organizational memory.

Sumber: Dalkir (2011)

0224M – Knowledge Management


SIMPULAN

Pengetahuan adalah kekuatan. Artinya banyak perusahaan mencapai sukses dengan pengetahuan
yang dimilikinya oleh SDM-nya. Salah satu kunci untuk memenangi kompetisi adalah kekuatan
dari karyawan yang cerdas atau knowledge worker. Semakin cerdas dan pintar karyawan di
perusahaan, maka akan semakin mudah pula perusahaan menghadapi perubahan dan memenangi
kompetisi. Salah satu solusi yang menarik saat ini adalah dengan menerapkan sebuah sistem
yang mampu meningkatkan pengetahuan di internal perusahaan yang dinamakan sistem
Knowledge Management (KM).

KM adalah suatu rangkaian kegiatan yang digunakan oleh organisasi untuk mengidentifikasi,
menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan (transfer pengetahuan) untuk
digunakan kembali, diketahui, dan dipelajari di dalam organisasi tersebut. KM adalah praktek
praktek atau disiplin yang pilarnya adalah orang, proses, dan teknologi. Meskipun tujuan KM
adalah untuk enterprise secara menyeluruh, banyak perusahaan yang berhasil ketika memulai
inisiatif dari satu departemen dan memperluas praktek-praktek tersebut ke seluruh bagian
organisasi.

0224M – Knowledge Management


DAFTAR PUSTAKA

1. Dalkir, K. (2011). Knowledge Management in Theory and Practice. The MIT Press.
USA. ISBN: 9780262015080, Chapter 1.
2. Jennex, M. E. (2007). Knowledge Management in Modern Organizations. Hershey PA:
Idea Group Publishing.

3. Kurniawan, Y. (2013). Lectures Note Knowledge Management

0224M – Knowledge Management

Anda mungkin juga menyukai