Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN ANATOMI FISIOLOGi

PANCA INDRA

Disusun Oleh:

Nama : NURJANI POIPESSY

Nim : 17 3145 353 130

Kelompok :4 (EMPAT)

Kelas : 17D

PROGRAM STUDI DIV. ANALIS KESEHATAN

STIKes MEGA REZKYMAKASSAR

2017/2018
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup di bumi diciptakan berdampingan dengan
alam,karena sangat penting untuk kelangsungan makhluk hidup. Karena itu
setiap makhluk hidup, khsusnya manusia harus dapat menjaga keseimbangan
alam. Untuk dapat menjaga keseimbangan alam dan untuk dapat mengenali
perubahan lingkungan yang terjadi. Tuhan menciptakan indera kepada setiap
makhluk hidup.
Indera manusia yang berupa mata, hidung,telinga,lidah dan kulit
merupakan indera yang digunakan setiap harinya untuk menanggapi
ransangan dari luar. Sehingga perlu bagi kita mempelajari bagian-bagian apa
saja yang ada di dalam indera tersebut, selain itu penting juga mengetahui apa
saja gangguan yang sering terjadi dan cara mengatasi indera yang
bermasalah.Indera manusia adalah anugerah Tuhan yag harus dijaga dengan
baik, agar tetap bisa menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Indera
manusia mampu peka atau menanggapi ransangan karena memiliki bagian-
bagian tertentu.
Organ indra, juga dikenal sebagai ujung sensoris atau reseptor,
merupakan bagian terminal dendrite yang menerima berbagai stimulus/
ransangan sensoris dan mentransmisikan ransangan tersebut ke susunan saraf
pusat (Alimin, 2010).
Mata adalah indera yang mampu menanggapi ransang cahaya, hidung
dapat menanggapi ransang bau dan aroma, telinga menanggapi ransangan
berupa suara yang dapat merasakan rasa makanan yang dikonsumsi,
sedangkan kulit mampu menanggapi ransangan berupa rasa sakit, suhu panas
atau dingin dan tekstur kasar atau halus.
Adapun hal yang melatarbelakangi dilakukan percobaan agar kita
mampu mengetahui dan memahami karakteristik, fungsi, bagian-bagian dan
perbedaan pada setiap panca indera. Jika suatu saat indera tersebut tidak bisa
menanggapi ransangan dengan baik berarti sedang ada gangguan.
B. Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah untuk mengetahui
tingkat kepekaan dalam membedakan bahan pada indra penciuman, indra
penglihatan, indra perasa, indra peraba dan indra pendengaran.
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari praktikum ini yaitu:
1. Apasajajenis-jenispancaindra ?
2. Apakah terdapat perbedaan kepekaan panca indera seseorang ?
3. Apakah terdapat perbedaan frekuensi pendengaran seseorang ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem penginderaan adalah organ akhir yang dikhususkan untuk menerima
enis ransangan tertentu. Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat
perantara yang membawa kesan (Sensory infersion) dari organ indera menuju ke
otak dimana perasaan ini ditafsirkan.
Setiap organ indera menerima stimulus tertentu, hanya kesan yang sesuai
dengan organ indera yang mampu menerima stimulus, menhasilkan dan mengirim
impuls saraf, interpretasi dari semua organ indera daat diklasifikasikan menjadi
organ indra umum seperti reseptor peraba yang tersebar di seluruh tubuh dan
organ indera khusus seperti puting pengecap yang terbatas pada lidah.
Reseptor dalam tiap organ indera beradaptasi untuk berespon terhadap suatu
bentuk khusus tenaga pada ambang jauh lebih rendah dibandingkan reseptor lain
yang berespon terhadap bentuk tenaga lain (Syaifuddin, 2009).
Indera manusia terdiri atas organ-organ tubuh yang sangat peka
terhadaprangsangan tertentu. Ada lima macam indera pada manusia, yaitu mata,
telinga,hidung, lidah, dan kulit. Alat indera manusia akan berfungsi dengan baik
jika:
1. Saraf-saraf yang berfungsi membawa rangsangan bekerja dengan baik.
2. Otak sebagai pengolah informasi bekerja dengan baik.
3. Alat-alat indera tidak mempunyai kelainan bentuk dan fungsinya.
Indera luar (eksternal) yang berupa indera penglihat, pendengar,
perasa,pengecap dan pencium digunakan manusia untuk memperoleh informasi
dari luar.Indera dalam (internal) bertugas menyampaikan informasi yang berasal
dari dalamtubuh, misalnya rasa pegal atau sakit. Semua informasi yang diperoleh
dianalisis diotak untuk menghasilkan tanggapan (respon).
Organ pengindra manusia memiliki bagian yang menerima rangsang berupa
ujung-ujung saraf atau sel-sel reseptor. Satu jenis reseptor hanya bisa menanggapi
satu jenis rangsang. Rangsangan yang diterimanya lebih dahulu diubah
menjadiimplus saraf, kemudian oleh serabut-serabut saraf sensorik diteruskan ke
pusat .
Indera Organ Sel reseptor Ransang
Penglihatan Mata Sel kerucut (cone) dan sel Cahaya
Gelombang
Pendengaran Telinga Batang (rod) organ korti
suara
Pengecap Lidah Puting pengecap sel-sel Kontak kimia
Pembaur/pengecap
Penciuman Hidung Kontak kimia
(alfactory)
Peraba Kulit Korpuskel taktil Kontak fisik

Mata manusia ada dua dan berfungsi untuk melihat. Mata adalah
organpenglihatan yang menerima rangsangan berupa cahaya. Bola mata
terletak didalam rongga mata dan beralaskan lapisan lemak. Bola mata dapat
bergerak dandiarahkan kesuatu arah dengan bantuan tiga penggerak mata,
yaitu:
1. Muskulus rektus okuli medial (otot di sekitar mata), berfungsi
menggerakkanbola mata.
2. Muskulus obliques okuli inferior, berfungsi menggerakkan bola mata ke
bawahdan ke dalam
3. Muskulus obliques okuli superior, berfungsi memutar mata ke atas dan ke
bawah.
Telinga adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan
berupagelombang suara. Telinga manusia mampu mendengar suara dengan
frekuensiantara 20-20.000 Hz.Bagian-bagian telinga telinga manusia dapat
dibedakan menjadi 3 bagian yaitu:Telinga bagian luar, telinga bagian dalam,
telinga bagian tengah.
Manusia dapat menikmati aroma harum bunga atau parfum, juga
mencium bau bangkai, hal ini terjadi karena adanya indera penciuman yang
terdapat dalam rongga hidung. Ketika mencium bau, manusia mengindera
partikel-partikel kimia di udara. Hidung dipisahkan oleh dinding tulang rawan
menjadi dua lubang hidung. Kedua lubang itu berakhir di dua tulang yang
disebut turbinate. Udara yang masuk ke paru-paru, terlebih dahulu
dihangatkan dandilembabkan oleh turbinate dan membrane mukus. Sel-sel
reseptor yang disebutsel pencium (sel olfactory), terletak di rongga hidung
bagian atas. Fungsinya untuk mendeteksi kandungan kimia udara yang
terhirup. Sel reseptor ini membawaimplus saraf ke pembuluh pencium yang
terletak di belakang rongga hidung.Sinyal diteruskan ke otak dan diartikan
sehingga manusia bisa menciumbermacam-macam bau. Manusia bisa
membedakan lebih dari 3.000 jenis zatkimia melalui baunya. Akan tetapi,
apabila dibandingkan dengan indera penciumbeberapa mamalia, manusia
masih kalah peka.
Lidah adalah alat indera yang peka terhadap rangsanganberupa zat
kimia larutan. Pembentuk lidah yang utama adalah otot yangdiselubungi oleh
membran mukus. Lidah terasa licin di dalam mulut. Apabiladiperhatikan
dengan cermat, permukaannya tampak bercelah dan banyak tonjolankecil
yang disebut papil (papilla). Papil dan celah tersebut memiliki
kuncuppengecap dengan sekumpulan sel peka di dalam rongga musuknya.
Implus sarafdari sel sensoris kuncup pengecap dihubungkan ke otak oleh dua
saraf. Sarafyang satu membawa informasi rasa dari bagian depan lidah, dan
saraf yang laindari samping dan belakang lidah. Implus dibawa ke pusat rasa
yang ada di otakdan diartikan menjadi rasa yang kita kecap.. Tidak semua
bagian lidah pekaterhadap zat kimia dan daerahnya juga khusus untuk rasa
tertentu.
Kulit adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa
sentuhan,tekanan, panas, dingin, dan nyeri atau sakit. Kepekaan tersebut
disebabkankarena adanya ujung-ujung saraf yang ada pada kulit. Biasanya
ujung saraf inderaperaba ada dua macam, yaitu ujung saraf bebas atau ujung
saraf tanpa selaputyang mendeteksi rasa nyeri atau sakit, dan korpuksel taktil
atau ujung saraf yangberselaput (berpapilia) (Widiyanti, 2014).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
1. Waktu
Adapun waktu yang digunakan dalam praktikum Anatomi Fisiologi
yaitu:
Hari : Sabtu
Tanggal : 06 Januari 2018
Pukul : 15.00- selesai
2. Tempat
Adapun tempat dilaksanakannya praktikum Anatomi Fisiologi, adalah
bertempat di Laboratorium Mikrobiologi lantai 1 Gedung D STIkes Mega
Resky Makassar.

B. Alat dan Bahan


1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
a) Skrap (penutup mata)
b) Alat tulis
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
a) Bawang putih
b) Bawang merah
c) Mangga
d) Cabe
e) Permen
f) Larutan alkohol
g) Gula pasir
h) Garam
i) Jeruk nipis
j) Gula merah
k) Daun seledri

C. Prosedur Kerja
1. Indra Penglihatan
a) Diamati gambar yang terlihat pada jarak 2,4,6,8 dan 10 meter tanpa
menggunakan kacamata.
b) Dicatat hasil jarak penglihatan dengan kategori:
1.Tinggi
2.Sedang
3.Rendah
2. Indra Penciuman
a) Disediakan alat dan bahan yang akan digunakan.
b) Ditutup mata praktikan menggunakan skrap.
c) Diukur kepekaan indra penciuman dengan bahan yang sudah ada.
d) Dicatat hasil indra penciuman dengan kategori:
1.Tinggi
2.Sedang
3.Rendah
3. Indra Pendengaran
a) Dianjurkan praktikan berteriak dengan volume kurang, sedang, dan
tinggi dibalik tembok atau kaca pintu.
b) Dicatat hasil indra pendengaran dengan kategori:
1.Tinggi
2.Sedang
3.Rendah
4. Indra Peraba
a) Disediakan alat dan bahan yang akan digunakan.
b) Ditutup mata praktikan dengan menggunakan skrap.
c) Diukur kepekaan indra peraba dengan bahan yang sudah ada.
d) Disentuh secara perlahan-lahan bahan yang akan diraba.
e) Dicatat hasil indra peraba dengan kategori:
1.Tinggi
2.Sedang
3.Rendah
5. Indra Perasa
a) Disediakan alat dan bahan yang akan digunakan
b) Ditutup mata praktikan menggunakan skrap
c) Dimasukkan bahan kedalam mulut
d) Diukur kepekaan indra perasa dengan bahan yang sudah ada
e) Disentuh secara perlahan-lahan bahan yang akan diraba
f) Dicatat hasil indra perasa dengan kategori:
1.Tinggi
2.Sedang
3Rendah
A. Pembahasan
Pada praktikum yang telah dilakukan pada hari rabu tanggal 03 Januari
2018 yang dilakukan di Laboratorium Kimia dengan melakukan percobaan
kepekaan terhadap panca indera.
Pada percobaan penglihatan yaitu tes ketajaman mata dengan kategori
tinggi, sedang dan rendah. Pada saat mata melihat objek berjarak 2,4,6,8 dan
10 meter tanpa menggunakan kacamata hasil yang didapat adalah tingkat
ketajaman penglihatan tinggi (T).
Pada percobaan tes penciuman bahan yang digunakan adalah gula-gula,
cabe,bawang merah, alkohol dan bawang merah. Mula-mula dengan menutup
mata menggunakan skrap kemudian bahan didekatkan pada area hidung satu
per satu dan dianalisa bau dan aroma apa yang tercium. Setelah dianalisa bau
dan aromanya kemudian bau yang tercium diucapkan dan dicatat hasil analisa
berada pada kategori tinggi (T).
Pada percobaan pendengaran yaitu tes ketajaman pendengaran. Hal
yang pertama dilakukan yaitu seseorang berada pada dalam ruangan untuk
berteriak dan seseorang lagi berada pada luar ruangan untuk mendengar.
Seseorang dalam ruangan beteriak namun menutup mulut menggunakan
masker. Selanjutnya dicatat kategori tingkat pendengaran berada pada tingkat
tinggi (T).
Pada percobaan tes peraba, petama-tama menyiapkan alat dan bahan
yang digunakan dan menutup mata dengan menggunakan skrap. Selanjutnya
memberikan benda yang akan diraba, setelah itu hasil yang telah raba
diucapkan dan dicatat berada pada tingkat kategori berapa yang diperoleh.
Hasil yang diperoleh yaitu kategori tinggi (T).
Pada percobaan perasa yaitu tes kepekaan perasa menggunakan
lombok, gula pasir, bawang merah, bawang putih, garam dan permen sebagai
bahan percobaan. Kemudian menutup mata praktikan menggunakan skrap.
Selanjutnya memasukkan bahan makanan kedalam mulut untuk di rasa.Hasil
yang diperoleh yaitu tingkat kepekaan indra perasa berada pada tingkat tinggi
(T)
Setiap organ indera menerima stimulus tertentu, hanya kesan yang sesuai
dengan organ indera yang mampu menerima stimulus, menhasilkan dan mengirim
impuls saraf, interpretasi dari semua organ indera daat diklasifikasikan menjadi
organ indra umum seperti reseptor peraba yang tersebar di seluruh tubuh dan
organ indera khusus seperti puting pengecap yang terbatas pada lidah.
Reseptor dalam tiap organ indera beradaptasi untuk berespon terhadap suatu
bentuk khusus tenaga pada ambang jauh lebih rendah dibandingkan reseptor lain
yang berespon terhadap bentuk tenaga lain (Syaifuddin, 2009).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun hasil kesimpulan dari percobaan panca indra yaitu: Mata adalah
indera yang mampu menanggapi ransang cahaya, hidung dapat menanggapi
ransang bau dan aroma, telinga menanggapi ransangan berupa suara yang
dapat merasakan rasa makanan yang dikonsumsi, sedangkan kulit mampu
menanggapi ransangan berupa rasa sakit, suhu panas atau dingin dan tekstur
kasar atau halus.
B. Saran
Sebaiknya pada percobaan ini setiap praktikan agar selalu hati-hati dan
tetap tenang pada saat melakukan praktikum agar jalannya praktikum dapat
terkendali.
DAFTAR PUSTAKA

Alimin, Nur. 2010. Anatomi Fisiologi Manusia. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi:
Riau

Syaifuddin.2009. Fisiologi Tubuh Manusia Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika

Widiyanti, Tutut. 2014. Sistem Indera Manusia. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan: Universitas PGRI Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai