A. Radioaktif
1) Strotium
a. Sifat Kimia dan Fisika Strotium
Strotium merupakan logam alkali tanah lunak dan berwarna perak kekuningan.
Strotium memiliki tiga bentuk kristal alatropik dengan sifat fisik dan kimia mirip dengan
kalium dan barium. Unsur uni cepat bereaksi dengan air dan udara sehingga harus
disimpan dalam wadah yang tidak memungkinkan kontak dengan air dan udara. Ketika
berinteraksi dengan udara, maka strotium akan menghasilkan strotium oksida dan
strotium nitrida. Strotium umumnya terjadi di alam, berkontribusi terhadap sekitar
0,0034% dari semua batuan beku dan hadir dalam bentuk mineral SrSO4 dan SrSO3
b. Penggunaan strotium
Strotium memiliki penggunaan mirip dengan bahan kalium dan barium. Namun
jarang digunakan karena biayanya yang tidak murah. Penggunaan utama senyawa
Strotium adalah dalam pyrotecnic (untuk memunculkan warna merah cemerlang dalam
kembang api dan flare). Selain itu manfaat lainya yaitu untuk menghilangkan udara atau
gas lain yang tertinggal dalam vakum. Meskipun strotium ini merupakan isotop radioaktif
berbahaya, namun memiliki banyak manfaat dalam kehidupan. Radiasi tertinggi yang
dipunyainya dapat menghasilkan arus listrik sehingga digunakan dalam kendaraan ruang
angkasa, stasium cuaca terpencil dan pelampungan navigasi.
c. Efek Kesehatan dan Dampak Lingkungan Strotium
Senyawa strotium yang tadinya tidak dapat larut dalam air dapat menjadi larut dalam
air sebagai hasil dari reaksi kimia. Senyawa-senyawa yang larut dalam air menjadi
ancaman yang lebih besar dari pada bentuk padatan.meskipun hanya sedikit unsur yang
mencemari air minum ini akan sangat berbahaya. Efek dari radiasi stritium pada anak
akan menimbulkan masalah dalam pertumbuhan tulang. Selain itu juga dapat
menyebabkan anemia dan kekurangan oksigen. Dalam konsentrasi yang sangat tinggi
dapat menyebabkan kanker dan mutasi gen.
Dalam lingkungan radiasinya dapat mencemari udatra, air, batuan dan
tanah.Senyawa strotium pada udara vbiasanya dihasilkan dari pembakaran batu bara dan
minyak bumi. Elain itu juga dari kebocoran radioaktif dan pengujian bom nukllir.
(sumber: AMAZINE online knowledge:Sifat, Kegunaan dan Efek Kesehatanya)
Redaman aliran partikel elektron (β-) oleh sebuah penyerapan material akibat hamburan dan
penyerapan riil dapat diketahui dengan menggunakan tabung counter. Jumlah partikel yang
masuk melalui jendela tabung counter persatuan waktu (∆I) sebanding dengan laju
perhitungan yang ditunjukkan oleh counter Geiger Muller. Jika ∆I0 adalah jumlah partikel
yang masuk tabung counter per satuan waktu pada saat tidak ada bahan penyerap, pada saat
terdapat bahan penyerap dengan ketebalan d, maka ∆I sebagai jumlah partikel yang masuk
tabung counter per satuan waktu memiliki rumus sebagai berikut
∆I = ∆I0e-µd (3.1)
µ adalah koefisien redaman. Koefisien ini dapat diperoleh dari persamaan (3.1).
(3.2)
(3.3)
Untuk distribusi energi dari partikel-partikel tertentu seperti sumber emisi β-, nilai µm
adalah konstan untuk semua material penyerap. Dalam literatur yang berkaitan dengan
nilai µm komplek ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus empiris sebagai berikut:
(3.4)
Dimana Wm adalah energi maksimum partikel. Untuk elektron-elektron pada unsur Kr85,
nilai Wm sama dengan 0,7 meV. Dengan demikian dapat ditemukan nilai µm sebagai
berikut:
Dengan menggunakan persamaan (3.3), kita dapat menulis kembali persamaan (3.1)
dengan cara berikut:
atau (3.5)
Produk m'' = r · d dalam Persamaan (3.5) adalah cakupan massa, yang bermakna "massa
per satuan luas" dan jelas kuantitas yang menentukan redaman aliran partikel ketika
melewati lapisan bahan dengan ketebalan d.
Prinsip percobaan ini adalah redaman aliran partikel elektron yang melewati
lapisan material tergantung baik pada ketebalan lapisan dan cakupan massa (massa per
satuan luas). Ini akan ditunjukkan bahwa fluks partikel yang terdiri dari elektron tertentu,
distribusi energinya menurun dengan "massa persatuan luas ". Sebagai sumber partikel
elektronnya adalah menggunakan sampel radioaktif Sr90 .
Dalam percobaan yang dilakukan, dalam pengambilan data untuk nilai cacah latar dilakukan
dengan mengambil data tunggal dari percobaan yang telah dilakukan. Adapaun nilai cacah latar
sendiri yang didapatkan adalah 33 (N0/60 sekon).
B. Aluminium
Ketebalan
(mm) cacah /60s
2 76
4 50
6 39
8 37
10 34
12 31
14 28
Ketebalan N1-N0
bahan(mm) (cacah/10s)
2 5
4 7
6 13
8 4
10 2
12 -2
14 -5
C. Timbal
Ketebalan
(mm) cacah/60sekon
2 87
4 43
6 37
8 34
10 28
12 29
14 24
Ketebalan N1-N0
bahan(mm) (cacah/10s)
2 54
4 10
6 1
8 4
10 -5
12 -4
14 -9