Anda di halaman 1dari 13

Apa sih umbi-umbian itu?

Umbi adalah organ tumbuhan yang mengalami perubahan ukuran dan


bentuk ("pembengkakan") sebagai akibat perubahan fungsinya. Perubahan ini
berakibat pula pada perubahan anatominya.
sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Umbi#Kandungan_umbi

Apa saja jenis dan manfaat umbi-umbian?

1. Ubi Jalar
Terdapat tiga jenis ubi jalar yang populer dibudidayakan di Indonesia yaitu ubi
jalar berwarna putih kecoklatan, merah dan ungu. Ketiga jenis ubi jalar tersebut
memiliki varietas unggul dengan produktivitas tinggi. Beberapa varietas ubi
jalar yang populer antara lain cilembu, ibaraki, lampeneng, georgia, borobudur,
prambanan, mendut, dan kalasan. Bagian yang dimanfaatkan dari ubi jalar
adalah akarnya yang membentuk umbi.

Selain memiliki kandungan gizi karbohidrat kompleks yang tinggi, Ubi jalar
juga mengandung vitamin C tinggi berguna untuk merawat elastisitas kulit,
serta vitamin A dan beta carotene dari warna ungu, oranye dan merah ubi
untuk melindungi paru dan mencegah kanker paru dan kanker mulut.
Kandungan gizi per 100 gram masing-masing ubi jalar adalah sebagai berikut
(Suprapti, 2003)

Sumber Kalori Protein Lemak Karbohidrat Ca Fosfor Fe Fit A Fit C


(kal) (g) (g) (g) (mg) (mg) (mg) (SI) (mg)
Ubi 123,0 1,80 0,70 27,90 30,0 33,0 49,0 60,0 22,0
Putih
Ubi 123,0 1,80 0,70 27,90 30,0 30,0 49,0 7.700,0 22,0
Merah
Ubi 126,0 1,10 0,40 32,30 57,0 26,0 52,0 900,0 35,0
Kuning
Ubi jalar dapat mengontrol kadar gula darah. Selain itu, juga mengandung
vitamin B6 yang dapat mencegah sertangan jantung dan kalium yang berfungsi
menstabilkan tekanan darah dan dapat mengurangi stres. Serat tinggi dan
kandungan zat besi, folat, tembaga, dan mangan pun ada pada ubi jalar

2. Singkong/Ubi Kayu (ketela pohon)


Singkong/ubi kayu merupakan tanaman perdu dengan akar tunggang dan
sejumlah akar cabang yang membesar menjadi umbi akar. Umbi singkong
sering dimanfaatkan sebagai pengganti makanan pokok karena mengandung
banyak karbohidrat, namun miskin protein. Kandungan gizi singkong per 100
gram meliputi:

Sumber Kalori Protein Lemak Karbohidrat Ca Fosfor Fe Fit Fit C


(kal) (g) (g) (g) (mg) (mg) (mg) B1 (mg)
(mg)
Singkong 121,0 1,20 0,30 34,00 33,0 40,0 0.70 0,01 30,0

Sementara daunnya sumber zat besi yang sangat berguna dalam pembentukan
sel-sel darah merah, maka daun singkong yang masih muda dimakan sebagai
lalap atau dibuat sayur daun singkong. Daun singkong mengandung Protein 6.8
gram, Kalsium 165 mg, Fosfor 54 mg, Besi 2.0 mg, Vitamin A 11000 IU, dan
Vitamin C 275 mg.

Tanaman singkong mulai dari daun, umbi dan kulit batang memiliki kandungan
kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C,
amilum, enzim, gliosida dan kalium oksalat. Menurut pakar tanaman obat,
singkong memiliki efek farmakologis sebagai antioksidan, antikanker,
antitumor, dan menambah nafsu makan. Sejak jaman dahulu tanaman
singkong dijadikan sebagai tanaman obat alternatif untuk mengatasi berbagai
keluhan penyakit. Manfaat umbi singkong antara lain untuk:
 Melancarkan pencernaan karena singkong banyak mengandung serat yang
tidak larut dalam air. Serat jenis ini berfungsi memperlancar proses buang air
besar serta mampu menyerap dan membuang toksin dalam usus.
 Obat luka bernanah dan terbakar. Caranya batang singkong segar ditumbuk
lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang luka yang sakit/nanah. Sebagai obat
luka karena terkena benda panas, singkong diparut lalu diperas. Airnya
didiamkan beberapa saat hingga patinya mengendap, lalu patinya dioleskan
pada bagian yang luka.
 Obat panas dalam, dengan cara diparut terlebih dahulu dan diambil air
perasannya. Air perasan umbi singkong terbukti mengandung getah dan
tepung maka bisa dipakai untuk obat maag dan panas dalam.
 Diet rendah kalori karena singkong merupakan bahan makanan dengan
kandungan karbohidrat yang lebih rendah dari nasi dan roti, dengan
kandungan serat yang tinggi sehingga membuat perut tetap terasa kenyang
dalam waktu yang lama.

3. Talas
Umbi talas sebagai sumber karbohidrat pengganti beras yang dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Kandungan gizi talas per 100 gram
bagian adalah sebagai berikut.
Sumber Kalori Protein Lemak Karbohidrat Ca Fosfor Fe Fit Fit C
(kal) (g) (g) (g) (mg) (mg) (mg) B1 (mg)
(mg)
Talas 120,0 1,50 0,30 28,20 31,0 67,0 0.70 0,05 2,0

Bagian tanaman talas yang dapat dimakan yaitu umbi, tunas muda dan tangkai
daun. Sedangkan pelepah dan daun talas dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pangan, obat, maupun pembungkus makanan. Bagian yang tidak dapat
dimakan hanyalah akarakar serabutnya.

Dalam talas terdapat kandungan gizi karbohidrat yang tinggi pada umbinya,
mengandung rendah lemak, dan protein. Kandungan protein pada daun talas
lebih tinggi dari umbinya. Selain itu, dalam umbi talas juga mengandung
vitamin, diantaranya vitamin C, vitamin E, vitamin B6, dan betakaroten (nutrisi
setara vitamin A), serta terdapat kandungan serat yang cukup baik. Talas juga
mengandung beberapa unsur mineral.

Adanya berbagai macam kandungan gizi pada talas, membuatnya memiliki


manfaat tertentu bagi kesehatan manusia, antara lain:
 Kandungan serat cukup baik untuk memperlancar kerja pencernaan. Apabila
dibuat bubur talas dapat dikonsumsi sebagai makanan bayi dengan tingkat
alergi yang rendah dan melancarkan pencernaan.
 Mengonsumsi talas rebus tanpa tambahan apapun menjaga kolestrol darah
tetap rendah, mencegah resiko gangguan jantung dan tekanan darah tinggi,
karena setiap cangkir talas mengandung potasium, mangan dan kalium yang
manusia butuhkan.
 Secangkir talas mengandung vitamin C yang cukup baik untuk memperkuat
pertahanan tubuh, vitamin B6 membantu menjaga imunitas tubuh, dan
vitamin E menurunkan resiko terkena serangan jantung.
 Kandungan betakaroten pada talas bermanfaat untuk menjaga kesehatan
mata, kulit, dan meningkatkan fertilitas.
 Kebutuhan beragam mineral dapat terpenuhi dengan satu cangkir talas,
karena mengandung magnesium, fosfat dan tembaga yang dibutuhkan
manusia setiap hari.

4. Kentang

Kentang kaya akan nutrisi, merupakan sumber karbohidrat dengan kandungan


tepung dan gula yang tinggi, vitamin dan serat. Kentang memiliki kandungan
gizi yang lebih tinggi dibandingkan nasi, karena memiliki kandungan protein dan
mineral yang lebih lengkap. Nilai nutrisi kentang per 100gram adalah sebagai
berikut.

Sumber Kalori Protein Lemak Karbohidrat Ca Fosfor Fe Fit Fit C


(kkal) (g) (g) (g) (mg) (mg) (mg) B1 (mg)
(mg)
Kentang 70,0 1,89 0,10 15,90 10,0 61,0 0.73 0,081 11,4

Kentang, apabila dikonsumsi dengan kulitnya (dibersihkan dengan benar),


masuk dalam kategori karbohidrat kompleks. Selain itu kentang merupakan
sumber terbaik dalam pembentukan zat besi dalam darah. Menjamin sistem
ketahanan badan, karena kandungan vitamin serta kalsium yang tinggi. Dengan
banyaknya kandungan gizi maka kentang juga memiliki banyak manfaat, antara
lain:
 Kesehatan sistem pencernaan karena mengandung serat yang cukup tinggi.
 Melawan penyakit, seperti penyakit jantung, gangguan saraf, tumor dan dapat
membantu mengurangi risiko kanker prostat dan kanker rahim. Kentang segar
dengan kulitnya kaya antioksidan dari vitamin C.
 Baik untuk kesehatan kulit wajah dengan membalurkan parutan kentang di
wajah dapat membuat kulit wajah bersinar dan mengurangi pembengkakan
dan lingkaran hitam di bawah mata.
 Mengurangi kadar kolestrol, karena kalorinya rendah.
 Baik untuk perkembangan otak karena adanya zat besi dan tembaga. Dapat
menghilangkan stress pikiran karena kandungan vitamin B6.
5. Suweg (Amorphophallus paeoniifolius (Dennstedt) Nicolson)

Suweg merupakan salah satu jenis Araceae yang berbatang semu,


memiliki satu daun tunggal yang terpecah-pecah. \Seperti halnya talas, suweg
juga mengandung kristal kalsium oksalat yang membuat rasa gatal. Senyawa
ini dapat dihilangkan dengan cara perlakuan dan perebusan.

6. Garut (Maranta arundinacea L.)


Kata garut berasal dari kata arrowroot yang berarti tanaman yang mempunyai
akar rimpang (umbi) berbentuk seperti busur panah. Tingginya kadar
karbohidrat dan energi membuat umbi garut dapat digunakan sebagai
pengganti karbohidrat.

7. Ganyong (Canna indica L.)

ganyong umumnya tumbuh berumpun di bawah naungan seperti di


bawah jati, bambu, pisang, biasanya ditanam secara tumpang sari namun
belum secara intesif. U
Untuk umbi ganyong, data Direktorat Gizi Depkes RI menyebutkan bahwa
kandungan gizi Ganyong tiap 100 gram secara lengkap terdiri dari kalori 95,00
kal, protein 1,00 g, lemak 0,11 g, karbohidrat 22,60 g, kalsium 21,00 g, fosfor
70,00 g, zat besi 1,90 mg, vitamin B1 0,10 mg, vitamin C 10,00 mg, air 75,00
g.

8. Gadung (Dioscorea hispida Dennst.)


Jenis ini dicirikan dari daunnya yang terdiri dari 3 helai daun dan
batangnya yang berbulu dan berduri tersebar sepanjang batang dan tangkai
daun. Umbinya berwarna coklat muda, diliputi rambut-rambut akar yang besar
dan kaku. Umbi gadung tidak dapat dikonsumi secara langsung karena beracun
sehingga harus diberi perlakuan tertentu sebelum diolah. Produk hasil olahan
biasanya berupa kripik gadung. Dari pengamatan di pasar tradisional di
beberapa daerah diketahui produk kripik gadung baik mentah maupun matang
telah jarang dijumpai, tampaknya telah didominasi oleh kripik kentang.

9. Uwi (Dioscorea spp.)


Ada beberapa varietas dari uwi dan penamaannya di tiap daerah juga
berbeda-beda. Di daerah Wonosari (Yogyakarta) dan desa Poncokusumo
(Malang-Jawa Timur), terdapat varietas uwi putih dan uwi ungu (“gadung”
dalam bahasa JawaTimur). Di Kutowinangun (Jawa Tengah), dikenal yang
namanya uwi abangkulit (kulit luarnya berwarna merah “abang” dalam bahasa
Jawa Tengah), sedangkan di daerah Garut dikenal varietas huwi manis/kalapa
(karena rasanya manis seperti kelapa) dan huwi hideung (karena warna
hitam ”hideung” hitam dalam bahasa Sunda). Umbi uwi ini biasanya dipanen
sekitar umur 6 sampai 8 bulan. Pemanfaatan uwi sebagai sumber bahan pangan
biasanya hanya sebatas dikonsumsi sebagai pengganti nasi dengan cara
dikukus, atau di kecamatan Leles, Kabupaten Garut, uwi biasanya digunakan
untuk acara sawaka (7 bulanan masa kehamilan).
Uwi memiliki fosfor dengan kandungan tinggi yang digunakan oleh tubuh
untuk proses metabolisme. Tidak ketinggalan dengan gadung, umbi ini ternyata
mengandung vitamin C cukup tinggi, bagus untuk meningkatkan kekebalan
tubuh serta menghindari serangan flu di musim yang mudah berubah seperti
sekarang.

10. Gembili (Dioscorea esculenta (Lour.) Burkill)


Jenis ini merupakan salah satu yang dibudidayakan dan jarang ditemukan
tumbuh liar. Umumnya ditanam secara terbatas di pekarangan rumah. Umbinya
berwarna putih sampai putih kekuningan dan pemanfaataannya sebatas
dikonsumsi dengan cara dikukus sebagai pengganti makanan pokok. Umbi
gembili banyak dijual di pasar-pasar tradisional di Jawa Tengah antara
lain Kebumen, Kutowinangun, Wonosari dan Jawa Timur yaitu di Malang.

11. Kentang hitam (Coleus tuberosum Benth. Atau Plectranthus


rotundifolius(Poiret) Sprengel)

Kentang hitam/ireng seringkali disebut juga sebagai kentang kleci


(karena bentuk umbinya kecil, bulat seperti bentuk kleci atau kelereng). Umbi
kentang ireng biasanya dikonsumsi sebagai sumber karbohidrat dengan cara
dikukus atau untuk campuran sayur dan sambal goreng.
Kentang mengandung vitamin C dan mineral yang cukup tinggi. Kandungan
karbohidrat kentang sekitar 18%, protein 2,4% dan lemak 0,1%. Total energi
yang diperoleh dari 100 gram kentang sekitar 80 kalori.
Kentang merupakan satu-satunya jenis umbi yang kaya vitamin C,
kadarnya mencapai 31 miligram per 100 gram kentang. Umbi-umbian lainnya
sangat miskin vitamin C. Kadar vitamin lain yang cukup menonjol adalah niasin
dan tiamin (vitamin B1).
Kentang juga mengandung berbagai mineral seperti kalsium (26 mg/100 g),
fosfor (49 mg per 100 g), besi (1,1 mg/100 g), dan kalium (449 mg/100 g).
Sementara kandungan natriumnya sangat rendah, yaitu 0,4 mg/100 g.
Rasio kalium terhadap natrium yang tinggi pada kentang sangat
menguntungkan bagi kesehatan, khususnya dalam mencegah penyakit tekanan
darah tinggi (hipertensi).

12. Talas (Colocasia sp.)

Batang dan daunnya dapat disayur. Selain talas sembir, penduduk


setempat membudidayakan pula talas gadong.
Talas juga berpotensi menjadi makanan pokok selain betas karena
mengandung karbohidrat dan zat gizi lainnya. Karena kandungan karbohidrat
pada talas cukup tinggi meskipun tidak sebesar singkong, beras, maupun
gandum. Komponen terbesar dari karbohidrat talas adalah pati yang mencapai
77,9%. Pati umbi talas terdiri atas 17 sampai 28% amilosa, sisanya 72 sampai
83% adalah amilopektin.
Tingginya kadar amilopektin menyebabkan talas bersifat pulen dan lengket
seperti beras ketan. Keunggulan lain dari pati talas adalah mudah dicerna,
sehingga cocok digunakan sebagai makanan bayi atau penyembuhan pasca
sakit.

Seperti umbi-umbian lain, umbi talas juga mengandung oligosakarida,


terutama rafinosa. Oligosakarida tersebut tidak tercerna di dalam usus halus,
tetapi masuk ke dalam usus besar.Di dalam usus besar, rafinosa difermentasi
oleh sejumlah mikroflora menghasilkan bermacam gas, seperti metan (CH 4),
karbon dioksida (CO2), dan hidrogen (H2).

13. Mbote (Xanthosoma sp.)

Di beberapa daerah di Jawa Timur, talas kadangkala disebut mbote.


Seperti halnya kimpul, mbote yang diambil anakan umbinya. Kulit luar umbi
mbote berambut dan umbinya beruas-ruas. Di pasar tradisional Malang juga
banyak dijual umbi mbote, biasanya dikonsumsi dengan cara dikukus. Di
Kecamataan Turen, Malang, mbote ini sudah diolah menjadi kripik mbote
dengan berbagai macam rasa, renyah dan enaknya tidak kalah dengan talas,
bahkan ada rasa khas mbote.

14. Kimpul (Xanthosoma nigrum (Vell.) Mansfeld)

Kimpul seringkali dicampur adukkan dengan talas. Jika talas yang diambil umbi
induknya, maka kimpul yang diambil umbi anakannya. Kulit luar umbi kimpul
halus dan tidak beruas-ruas. Pemanfaatan kimpul ini sebagai sumber bahan
pangan dengan cara dikukus. Banyak dijumpai di pasar-pasar tradisional di
daerah Malang dan Temanggung.

Anda mungkin juga menyukai