1. Ubi Jalar
Terdapat tiga jenis ubi jalar yang populer dibudidayakan di Indonesia yaitu ubi
jalar berwarna putih kecoklatan, merah dan ungu. Ketiga jenis ubi jalar tersebut
memiliki varietas unggul dengan produktivitas tinggi. Beberapa varietas ubi
jalar yang populer antara lain cilembu, ibaraki, lampeneng, georgia, borobudur,
prambanan, mendut, dan kalasan. Bagian yang dimanfaatkan dari ubi jalar
adalah akarnya yang membentuk umbi.
Selain memiliki kandungan gizi karbohidrat kompleks yang tinggi, Ubi jalar
juga mengandung vitamin C tinggi berguna untuk merawat elastisitas kulit,
serta vitamin A dan beta carotene dari warna ungu, oranye dan merah ubi
untuk melindungi paru dan mencegah kanker paru dan kanker mulut.
Kandungan gizi per 100 gram masing-masing ubi jalar adalah sebagai berikut
(Suprapti, 2003)
Sementara daunnya sumber zat besi yang sangat berguna dalam pembentukan
sel-sel darah merah, maka daun singkong yang masih muda dimakan sebagai
lalap atau dibuat sayur daun singkong. Daun singkong mengandung Protein 6.8
gram, Kalsium 165 mg, Fosfor 54 mg, Besi 2.0 mg, Vitamin A 11000 IU, dan
Vitamin C 275 mg.
Tanaman singkong mulai dari daun, umbi dan kulit batang memiliki kandungan
kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C,
amilum, enzim, gliosida dan kalium oksalat. Menurut pakar tanaman obat,
singkong memiliki efek farmakologis sebagai antioksidan, antikanker,
antitumor, dan menambah nafsu makan. Sejak jaman dahulu tanaman
singkong dijadikan sebagai tanaman obat alternatif untuk mengatasi berbagai
keluhan penyakit. Manfaat umbi singkong antara lain untuk:
Melancarkan pencernaan karena singkong banyak mengandung serat yang
tidak larut dalam air. Serat jenis ini berfungsi memperlancar proses buang air
besar serta mampu menyerap dan membuang toksin dalam usus.
Obat luka bernanah dan terbakar. Caranya batang singkong segar ditumbuk
lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang luka yang sakit/nanah. Sebagai obat
luka karena terkena benda panas, singkong diparut lalu diperas. Airnya
didiamkan beberapa saat hingga patinya mengendap, lalu patinya dioleskan
pada bagian yang luka.
Obat panas dalam, dengan cara diparut terlebih dahulu dan diambil air
perasannya. Air perasan umbi singkong terbukti mengandung getah dan
tepung maka bisa dipakai untuk obat maag dan panas dalam.
Diet rendah kalori karena singkong merupakan bahan makanan dengan
kandungan karbohidrat yang lebih rendah dari nasi dan roti, dengan
kandungan serat yang tinggi sehingga membuat perut tetap terasa kenyang
dalam waktu yang lama.
3. Talas
Umbi talas sebagai sumber karbohidrat pengganti beras yang dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Kandungan gizi talas per 100 gram
bagian adalah sebagai berikut.
Sumber Kalori Protein Lemak Karbohidrat Ca Fosfor Fe Fit Fit C
(kal) (g) (g) (g) (mg) (mg) (mg) B1 (mg)
(mg)
Talas 120,0 1,50 0,30 28,20 31,0 67,0 0.70 0,05 2,0
Bagian tanaman talas yang dapat dimakan yaitu umbi, tunas muda dan tangkai
daun. Sedangkan pelepah dan daun talas dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pangan, obat, maupun pembungkus makanan. Bagian yang tidak dapat
dimakan hanyalah akarakar serabutnya.
Dalam talas terdapat kandungan gizi karbohidrat yang tinggi pada umbinya,
mengandung rendah lemak, dan protein. Kandungan protein pada daun talas
lebih tinggi dari umbinya. Selain itu, dalam umbi talas juga mengandung
vitamin, diantaranya vitamin C, vitamin E, vitamin B6, dan betakaroten (nutrisi
setara vitamin A), serta terdapat kandungan serat yang cukup baik. Talas juga
mengandung beberapa unsur mineral.
4. Kentang
Kimpul seringkali dicampur adukkan dengan talas. Jika talas yang diambil umbi
induknya, maka kimpul yang diambil umbi anakannya. Kulit luar umbi kimpul
halus dan tidak beruas-ruas. Pemanfaatan kimpul ini sebagai sumber bahan
pangan dengan cara dikukus. Banyak dijumpai di pasar-pasar tradisional di
daerah Malang dan Temanggung.