PERITONITISDI RUANG 12
RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Oleh:
Alim Nur Hakim
Diyah Purwanti
Khuswatun Khasanah
Yayuk Indrawati
A. Tujuan Instruksional
Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit, peserta dapat memahami
tentang konsep peritonitis dan cara penanganannya.
Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit peserta mampu :
1. Peserta mengetahui pengertianperitonitis
2. Peserta mengetahui klasifikasi peritonitis
3. Peserta mengetahui penyebab peritonitis
4. Peserta mengetahui tanda dan gejala peritonitis
5. Peserta mengetahui komplikasi peritonitis
6. Peserta mampu melakukan perawatan luka pasien post op laparotomy
B. Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian peritonitis
2. Klasifikasi peritonitis
3. Penyebab peritonitis
4. Tanda dan gejala peritonitis
5. Komplikasi peritonitis
6. Perawatan luka post operasi laparotomi
C. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Pasien Metode Media
Pendahuluan 3 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam Ceramah
2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan dengan
3. Menjelaskan sub topik yang akan dibahas
baik
4. Menjelaskan maksud, tujuan, dan kontrak
3. Mendengarkan dengan
waktu
seksama
Penyajian 12 1. Menjelaskan pengertian peritonitis 1. Mendengar dengan seksama Ceramah powerpoint
2. Menjelaskan klasifikasi peritonitis 2. Memperhatikan dengan dan tanya
menit
3. Menjelaskan penyebab peritonitis
baik jawab
4. Menjelaskantanda dan gejala peritonitis
3. Bertanya
5. Menjelaskan komplikasi peritonitis
6. Perawatan luka post operasi laparotomi
Penutup 5 menit 1. Memberikan kesempatan peserta untuk 1. Bertanya jika ada yang Ceramah dan
bertanya belum mengerti tanya jawab
2. Memberikan pertanyaan kepada peserta 2. Menjawab pertanyaan
3. Menyimpulkan kegiatan penyuluhan 3. Mendengar dengan seksama
4. Mengucapkan salam penutup 4. Menjawab salam penutup
D. Evaluasi:
1. Evaluasi Terstruktur
a. Meminta perizinan kepada kepala ruang dan petugas ruang tunggu untuk
mengadakan penyuluhan
b. Meminta keluarga yang ada di ruang tunggu untuk mengikuti proses
penyuluhan.
c. Penyuluh menyiapkan SAP, materi dan media pembelajaran berupa power
point
2. Evaluasi Proses
Peserta terlihat antusias dan kooperatif. Proses penyuluhan berjalan lancer dan
dalam keadaan kondusif.
3. Evaluasi Hasil
Pelaksanaan pre dan post test terlaksana dengan baik. Peserta dapat menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh. Peserta mampu menguasai 90% materi
tentang konsepperitonitis serta penanganannya.
E. Materi
(Terlampir)
F. Daftar Pustaka
1. Brunner, Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtanmedikalbedah, edisi 8 vol.3. EGC.
Jakarta
2. Carpenito, LJ. 2001. BukuSakuDiagnosaKeperawatanedisi6 . Jakarta: EGC
3. Doengoes, M.E., 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta.
4. IrchamMachfoedz, 2007. PertolonganPertama di Rumah, di TempatKerja, atau di
Perjalanan. Yogyakarta: Fitramaya
5. Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second
Edition. New Jersey: Upper Saddle River
6. Mansjoer, A dkk. 2007. KapitaSelektaKedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius
7. McCloskey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second
Edition. New Jersey: Upper Saddle River
8. Santosa, Budi. 2007. PanduanDiagnosaKeperawatan NANDA 2005-2006.
Jakarta: Prima Medika
9. Smeltzer, S.C., 2001, Buku Ajar KeperawatanMedikalBedah, EGC, Jakarta.
MATERI PERITONITIS
Latar Belakang
Peritonitis adalah inflamasi peritoneum lapisan membrane serosa rongga abdomen
dan meliputi visera merupakan penyakit berbahaya yang dapat terjadi dalam bentuk akut
maupun kronis/ kumpulan tanda dan gejala, diantaranya nyeri tekan dan nyeri lepas pada
palpasi, defans muscular, dan tanda-tanda umum inflamasi. Pasien dengan peritonitis dapat
mengalami gejala akut, penyakit ringan dan terbatas, atau penyakit beratatau sistemik
dengan syok sepsis.
Infeksi peritonitis terbagi atas penyebab primer (peritonitis spontan), sekunder
(berkaitan dengan proses patologis pada organ visceral), atau penyebab tersier
(infeksirekurenataupersistensesudahterapiawal yang adekuat). Infeksipada abdomen di
kelompok kan menjadi peritonitis infeksi (umum) danabses abdomen (local infeksi
peritonitis relative sulit ditegakkan dan sangat bergantung dari penyakit yang
mendasarinya.
Penyebab peritonitis adalah spontaneous bacterial peritonitis (SBP) akibat penyakit
hati kronik. Penyebab lain peritonitis sekunder adalah perforasi apendisitis, perforasi ulkus
peptikum dan duodenum, perforasi kolon akibat diverdikulitis, volvulus dan kanker, dan
strangulasi kolon ascendens.
1. Pengertian peritonitis
4. Komplikasi
Menurut Chushieri komplikasi dapat terjadi pada peritonitis bakterial akut
sekunder, dimana komplikasi tersebut dapat dibagi menjadi komplikasi dini dan lanjut,
yaitu :
a. Komplikasi dini
2. Syok hipovolemik
3. Sepsis intra abdomen rekuren yang tidak dapat dikontrol dengan kegagalan
multi system
b. Komplikasi lanjut
1. Adhesi
2. Obstruksi intestinal rekuren
5. Penatalakanaan
Pengobatan
3. Pasien biasanya diberi sedative untuk menghilangkan rasa nyeri. Minuman dan
makanan per os baru di berikan setelah ada platus.
4. Bila infeksi mulai reda dan kondisi pasien membaik, drainase bedah dan perbaikan
dapat diupayakan.
5. Pembedahan atau laparotomi mungkin dilakukan untuk mencegah peritonitis. Bila
perforasi tidak dicegah, intervensi pembedahan mayor adalah insisi dan drainase
terhadap abses.
a. Mengeliminasisumberinfeksi.
b. Mengurangikontaminasibakteripadacavum peritoneal
c. Pencegahaninfeksi intra abdomen berkelanjutan.