Distosia bahu adalah peristiwa dimana tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan
Distosia bahu adalah kelahiran kepala janin dengan bahu anterior macet diatas sacralpromontory
Distosia bahu adalah kegawatan obstetri di mana satu atau kedua bahu bayi terjebak di atas
pinggir panggul.
Distosia bahu adalah peristiwa dimana tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan
22.Penilaian Klinik
d. Tanda kepala kura-kura yaitu penarikan kembali kepala terhadap perineum sehingga tampak
e. Penarikan kepala tidak berhasil melahirkan bahu yang terperangkap di belakang symphisis.
a. Kondisi vital ibu cukup memadai sehingga dapat bekerja sama untuk menyelesaikan persalinan
c. Jalan lahir dan pintu bawah panggul memadai akomodasi tubuh bayi
Setelah kelahiran kepala, akan terjadi putaran paksi luar yang menyebabkan kepala
berada pada sumbu normal dengan tulang belakang bahu pada umumnya akan berada pada
sumbu miring (oblique) di bawah ramus pubis. Dorongan pada saat ibu meneran akan
meyebabkan bahu depan (anterior) berada di bawah pubis, bila bahu gagal untuk mengadakan
putaran menyesuaikan dengan sumbu miring dan tetap berada pada posisi anteroposterior, pada
bayi yang besar akan terjadi benturan bahu depan terhadap simfisis sehingga bahu tidak bisa
5.Etiologi
Menurut The Royal College of Obstetricians and Gynaecologists tahun 2005 : Insiden
keseluruhan adalah 2-3% dari kelahiran dengan; 48% kasus terjadi pada bayi berat badan normal,
0,3% pada bayi dengan berat 2500-4000gram, 5-7% pada bayi dengan berat 4000-4500gram.
Distosia bahu umumnya terjadi pada makrosomia, yakni suatu keadaan yang ditandai oleh
ukuran badan bayi yang relative besar dari ukuran kepalanya dan bukan semata-mata berat badan
bayi yang >4000 gram. Kemungkinan makrosomia perlu dipikirkan bila dalam kehamilan
terdapat penyulit-penyulit obesitas, diabetes mellitus, atau kehamilan lewat waktu, atau bila
dalam persalinan terdapat pemanjangan kala II. Distosia bahu juga dapat terjadi pada bayi
Distosia bahu terutama disebabkan oleh deformitas panggul, kegagalan bahu untuk “melipat” ke
dalam panggul (misal : pada makrosomia) disebabkan oleh fase aktif dan persalinan kala II yang
pendek pada multipara sehingga penurunan kepala yang terlalu cepat menyebabkan bahu tidak
melipat pada saat melalui jalan lahir atau kepala telah melalui pintu tengah panggul setelah
mengalami pemanjangan kala II sebelah bahu berhasil melipat masuk ke dalam panggul. Anak
besar Badan anak relatif besar(anencephalus) Abdomen Bayi Besar (tumor abdomen) Bayi
kembar.
Ibu dengan riwayat distosia bahu sebelumnya atau dengan riwayat vakum karna makrosomia, ibu
dengan DM
6. Prognosis
Pada anak angka morbiditas dan mortalitas cukup tinggi dapat terjadi fraktura humerus,
klavikula dan juga kematian janin, Hypoxia/Asfiksia dan kelumpuhan plexus brakhialis.
Pada ibu penyulit yang sering menyertai adalah perdarahan pasca persalinan sebagai akibat
atonia uteri walaupun dapat juga sebagai akibat robekan vagina dan serviks, penyulit-penyulit ini
lebih banyak sebagai akibat makrosomianya dan bukan sebagai akibat distosia bahu, dapat juga
6. Penatalaksanaan
Kejadian distosia bahu sulit diramalkan sebelumnya, bila diduga akan terjadi distosisa bahu dan
berikut.
3. Dokter anak harus hadir dan siap untuk mengatasi dampak buruk yang mungkin terjadi pada
Hindari 4P
Panik
HELPERR Mnemonic HELPERR ditemukan oleh Life Support in Obstetrics (ALSO 2004
dan American Academy for Family Physicians (AAFP 2004) untuk menyediakan pendekatan
P = Pressure (suprapubic)
Penjelasan :
Tambahan staf termasuk bidan yang bertugas dan bidan lain untuk membantu maneuver
Anaesthetist
E = Evaluate for episiotomy
Pertimbangkan jika episiotomi akan menyediakan ruang tambahan untuk manuver. ini jarang
L = Legs into Mc Roberts position Asisten diperlukan untuk membantu melenturkan pinggul ibu
Posisi ini efektif dalam lebih dari 40% kasus distosia bahu
P = Pressure (suprapubic)
Bidan atau dokter kandungan harus memberitahu asisten apakah punggung bayi ada pada ibu kiri
atau kanan.
Tekanan supra pubik dilakukan seperti posisi tangan ketika CPR oleh asisten
P = Pressure (suprapubic)
Tekanan kuat di atas simfisis pubis untuk menekan bahu anterior dan mengurangi diameter
bisacromial.
Tekanan diterapkan terus-menerus selama 30-60 detik,Kemudain bidan atau dokter menolong
pelahiran bayi
Mengguncang bahu anak dari satu sisi ke sisi lain dengan melakukan tekanan pada abdomen ibu
Satu tangan kita yang sesuai dengan punggung anak dimasukkan ke dalam jalan lahir dan
Kadang – kadang jari telunjuk dapat dikaitkan pada ketiak anak untuk membantu menarik.
Posisikan jari seperti rubin manuver, kemudain tangan lainya memegang bahu posterior.
Kedua tangan di belakang bahu posterior dan dua jari di depan bahu posterior dan gerakan
bersama-sama.
Dengan manuver ini, bahu akan fleksi ketika bahu posterior berpindah
Jika bahu anterior berpindah dari diameter AP, maka bidan atau dokter harus bisa melahirkan bayi
saat itu.
Operator memasukkan tangan kedalam vagina menyusuri humerus posterior janin dankemudian
melakukan fleksi lengan posterior atas didepan dada dengan mempertahankan posisifleksi siku
B. PENDEKATAN HOLISTIK
Ketika distosia bahu terjadi salah satu atau kedua dari 2 hal yang perlu terjadi untuk melepaskan
Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong ibu untuk bergerak dan mengubah posisi.
Anda dapat meminta atau membantu ibu untuk mengubah pinggulnya dengan:
a. Mengangkat kaki dapat disertai dengan menggoyang ke belakang dan ke depan dari pelvis.
dadanya, minta dua asisten (boleh suami atau anggota keluarganya) untuk membantu ibu.
Tekan kepala bayi secara mantap dan terus-menerus ke arah bawah (kearah anus ibu) untuk
menggerakkan bahu anterior di bawah symphisis pubis. Hindari tekanan yang berlebihan pada
Secara bersamaan minta salah satu asisten untuk memberikan sedikit tekanan supra pubis ke
arah bawah dengan lembut. Jangan lakukan dorongan pada pubis, karena akan mempengaruhi
Gaskin Manuver. Ini dengan melakukan perubahan posisi yaitu saat ibu dalam posisi berbaring,
si ibu langsung diminta untuk berputar dan mengubah menjadi posisi merangkak.
Sekarang mulailah melakukan lekukan atau menggulung bahu anterior bayi dari tulang
kemaluan hingga bergerak disamping simfisis pubis. pergeseran Pubis dari gerakan
menempatkan kaki ke dalam posisi "Running Start" seperti diatas seolah-olah ini adalah seperti
maneuver setengah McRoberts yang dilakukan dengan ibu di dalam posisi terlentang. Setengah
dari tulang kemaluan yang terguling atau bergeser ketika kaki diangkat. Jika lengan tidak dapat
O = Oblique (Rotete Shoulder To Oblique) memutar bahu kearah oblique. jika bayi
tidak langsung lahir ketika kontraksi setelah dilakukan perubahan posisi menjadi posisi "Running
Start”, selipkan tangan bidan ke ibu ssampai ia menemukan bagian belakang bahu posterior
bayi. memutar bahu posterior ke arah dada bayi ke diameter miring dari panggul ibu. Ada
ruangan yang paling dalam dari diameter miring (diameter oblique) panggul. Dengan demikian
bayi akan mudah dari memutar bahu posterior ke diameter miring. Jika tetap gagal Lanjutkan
upaya.
P = Posterior Arm To Get it. ini dilakukan dengan mencari lengan bayi dan mengeluarkannya
menyapu tangan ke arah dada bayi . sehingga Lengan ini akan flex, yang berarti itu akan
membuat sebuah tikungan. Sekarang bidan dapat menangkap pergelangan tangan bayi,
Kemudian seluruh lengan lalu goyangkan dengan hati-hati. Hal ini akan mengurangi diameter
tubuh bayi sekitar 2 cm.Jika itu tidak cukup, bayi diputar 180 derajat sehingga lengan
sebelumnya anterior sekarang posterior dan lengan dibawa keluar. Sekarang ibu bisa mendorong
Tindakan ini akan membuat diameter bahu bayi lebih kecil. Memutar bahu ke diameter oblique
Beberapa maneuver yang dilakukan untuk memperkecil diameter bahu bayi antara lain dengan:
Pertama dengan menggoyang-goyang kedua bahu janin dari satu sisi ke sisi lain dengan
Bila tidak berhasil, tangan yang berada di panggul meraih bahu yang paling mudah di akses,
kemudian mendorongnya ke permukaan anterior bahu. Hal ini biasanya akan menyebabkan
abduksi kedua bahu kemudian akan menghasilkan diameter antar-bahu dan pergeseran bahu
Jika cara tersebut diatas telah dicoba berulang kali namun tidak berhasil, ada cara lain yang
diusulkan yaitu :
b. Symphysiotomy
Dalam manajemen penatalaksanaan ditosia bahu juga harus memperhatikan kondisi ibu dan
janin. Syarat-syarat agar dapat dilakukan tindakan untuk menangani distosia bahu adalah :
1) Kondisi vital ibu cukup memadai sehingga dapat bekerjasama untuk menyelesaikan persalinan
2) Masih mampu untuk mengejan
3) Jalan lahir dan pintu bawah panggul memadai untuk akomodasi tubuh bayi