Anda di halaman 1dari 4

CARA KERJA FIRE ALARM - FIRE BRIGADE http://jualpemadam.blogspot.co.id/2013/06/cara-kerja-fire-alarm.

html

Facebook Twitter Google+ RSS

Home Kontak To search type and hit enter...

2013/10/03 2013/07/02 2013/06/10 2013/05/04 2013/05/04 2013/05/03

Home » artikel » CARA KERJA FIRE ALARM

Beranda
Fire Alarm
CARA KERJA FIRE ALARM Fire Portable
Safety Fire
Fire Alarm dikenal memiliki 2 (dua) sistem, yaitu: Harga Foam AFF
1. Sistem Konvensional. Harga Co2
2. Sistem Addressable. Harga Dry
Kontak

1. Sistem Konvensional.

Sistem Konvensional: yaitu yang menggunakan kabel isi dua untuk hubungan antar detector
ke detector dan ke Panel. Kabel yang dipakai umumnya kabel listrik NYM 2x1.5mm atau NYMHY
2x1.5mm yang ditarik di dalam pipa conduit semisal EGA atau Clipsal. Pada instalasi yang cukup
kritis kerap dipakai kabel tahan api (FRC=Fire Resistance Cable) dengan ukuran 2x1.5mm,
terutama untuk kabel-kabel yang menuju ke Panel dan sumber listrik 220V. Oleh karena
memakai kabel isi dua, maka instalasi ini disebut dengan 2-Wire Type. Selain itu dikenal
pula tipe 3-Wire dan 4-Wire.

Pada 2-Wire Type nama terminal pada detectornya adalah L(+) dan Lc(-). Kabel ini dihubungkan
dengan Panel Fire Alarm pada terminal yang berlabel L dan C juga.Hubungan antar detector satu
dengan lainnya dilakukan secara parallel dengan syarat tidak boleh bercabang yang berarti harus
ada titik AWAL dan ada titik AKHIR.
Titik akhir tarikan kabel disebut dengan istilah End-of-Line (EOL). Di titik inilah detector fire
terakhir dipasang dan di sini pulalah satu loop dinyatakan berakhir (stop). Pada detector terakhir
ini dipasang satu buah EOL Resistor atau EOL Capacitor. Jadi yang benar adalah EOL Resistor ini
dipasang di ujung loop, bukan di dalam Control Panel dan jumlahnyapun hanya satu EOL Resistor
pada setiap loop. Oleh sebab itu bisa dikatakan 1 Loop = 1 Zone yang ditutup dengan Resistor CARA KERJA FIRE ALARM Fire Alarm dikenal memiliki 2 (dua)
TOP

1 of 4 12/12/2017, 2:03 PM
CARA KERJA FIRE ALARM - FIRE BRIGADE http://jualpemadam.blogspot.co.id/2013/06/cara-kerja-fire-alarm.html

End of Line (EOL Resistor). sistem, yaitu: 1. Sistem Konvensional. 2.


Adapun tentang istilah konvensional, maka istilah ini untuk membedakannya dengan Sistem Addressable. 1. ...
system Addressable. Pada sistem konvensional, setiap detector hanya berupa kontak listrik
biasa, tidak mengirimkan ID Alamat yang khusus. HARGA

3-Wire Type digunakan apabila dikehendaki agar setiap detector memiliki output masing-masing
yang berupa lampu. Contoh aplikasinya, misalkan untuk kamar-kamar hotel dan rumah sakit.
Sebuah lampu indicator -yang disebut Remote Indicating Lamp- dipasang di atas pintu bagian
luar setiap kamar dan akan menyala pada saat detector mendeteksi. Dengan begitu, maka lokasi Daftar Harga TABUNG PEMADAM API MERK"
kebakaran dapat diketahui orang luar melalui nyala lampu. SAVRINDO " Type Jenis Pemadam
Api Kapasita...
4-Wire Type umumnya digunakan pada kebanyakan Smoke Detector 12V agar bisa dihubungkan
dengan Panel Alarm Rumah. Seperti diketahui Panel Alarm Rumah menggunakan sumber 12VDC
untuk menyuplai tegangan ke sensor yang salah satunya bisa berupa Smoke Detector tipe HARGA
4-Wire ini. Di sini, ada 2 kabel yang dipakai sebagai supply +12V dan -12V, sedangkan dua
sisanya adalah relay NO - C yang dihubungkan dengan terminal bertanda ZONE dan COM pada
panel alarm. Selain itu tipe 4-wire ini bisa juga dipakai apabila ada satu atau beberapa Detector
"ditugaskan" untuk men-trigger peralatan lain saat terjadi kebakaran, seperti: mematikan
Harga
saklar mesin pabrik, menghidupkan mesin pompa air, mengaktifkan sistem penyemprot air
(sprinkler system atau releasing agent) dan sebagainya. Biasanya detector 4-wire memiliki
rentang tegangan antara 12VDC sampai dengan 24VDC.

2. Sistem Addressable.

artikel (1)

Diberdayakan oleh Blogger.

Populars Comments Archive

Sistem Addressable kebanyakan digunakan untuk instalasi Fire Alarm di gedung bertingkat,
semisal hotel, perkantoran, mall dan sejenisnya. Perbedaan paling mendasar dengan sistem
konvensional adalah dalam hal Address (Alamat). Pada sistem ini setiap detector memiliki
alamat sendiri-sendiri untuk menyatakan identitas ID dirinya. Jadi titik kebakaran sudah
Free Hit Counter
diketahui dengan pasti, karena panel bisa menginformasikan deteksi berasal dari detector yang
mana. Sedangkan sistem konvensional hanya menginformasikan deteksi berasal dari Zone atau
Loop, tanpa bisa memastikan detector mana yang mendeteksi, sebab 1 Loop atau Zone bisa
terdiri dari 5 bahkan 10 detector, bahkan terkadang lebih.

Agar bisa menginformasikan alamat ID, maka di sini diperlukan sebuah module yang disebut Send Free SMS Gratis
dengan Monitor Module. Ketentuannya adalah satu module untuk satu,sehingga diperoleh sistem
yang benar-benar addressable (istilahnya fully addressable). Sedangkan addressable Example 0812xx/02173xx
detector adalah detector konvensional yang memiliki module yang built-in. Apabila detector
konvensional akan dijadikanaddressable, maka dia harus dihubungkan dulu ke monitor
module yang terpisah.
Dengan teknik rotary switch ataupun DIP switch, alamat module detector dapat ditentukan
secara berurutan, misalnya dari 001 sampai dengan 127.

Satu hal yang menyebabkan sistem addressable ini “kalah pemasangannya” dibandingkan
dengan sistem konvensional adalah masalah harga. Lebih-lebih jika menerapkan fully
addressable dimana jumlah module adalah sama dengan jumlah keseluruhan detector, maka
cost-nya lumayan mahal. Sebagai "jalan tengah" ditempuh cara “semi-addressable”, yaitu panel
dan jaringannya menggunakan Addressable, hanya saja satu module melayani beberapa detector left char
konvensional. Dalam panel addressable tidak terdapat terminal Zone L-C, melainkan yang ada
adalah terminal Loop. Dalam satu tarikan loop bisa dipasang sampai dengan 125 - 127 module.
Apa artinya? Artinya jumlah detector-nya bisa sampai 127 titik alias 127 zone fully addressable
hanya dalam satu tarikan saja. Jadi untuk model panel addressable berkapasitas 1-Loop sudah
bisa menampung 127 titik detector (127 zone). Jenis panel addressable 2-Loop artinya bisa
menampung 2 x 127 module atau sama dengan 254 zone dan seterusnya. Mau sms gratis 50 sms perhari klik disini
Detector F
1. ROR (Rate of Rise) Heat Detector
Heat detector adalah pendeteksi kenaikan panas. Jenis ROR adalah yang paling banyak
digunakan saat ini, karena selain ekonomis juga aplikasinya luas. Area deteksi sensor bisa
mencapai 50m2 untuk ketinggian plafon 4m. Sedangkan untukplafon lebih tinggi, area
deteksinya berkurang menjadi 30m2. Ketinggian pemasangan max. hendaknya tidak melebihi
8m. ROR banyak digunakan karena detector ini bekerja berdasarkan kenaikan temperatur secara
cepat di satu ruangan kendati masih berupa hembusan panas. Umumnya pada titik 55oC - 63oC
sensor ini sudah aktif dan membunyikan alarm bell kebakaran. Dengan begitu bahaya kebakaran
(diharapkan) tidak sempat meluas ke area lain. ROR sangat ideal untuk ruangan kantor, kamar
hotel, rumah sakit, ruang server, ruang arsip, gudang pabrik dan lainnya.
Prinsip kerja ROR sebenarnya hanya saklar bi-metal biasa. Saklar akan kontak saat mendeteksi
panas. Karena tidak memerlukan tegangan (supply), maka bisa dipasang langsung pada panel
alarm rumah. Dua kabelnya dimasukkan ke terminalZone-Com pada panel alarm. Jika dipasang
TOP

2 of 4 12/12/2017, 2:03 PM
CARA KERJA FIRE ALARM - FIRE BRIGADE http://jualpemadam.blogspot.co.id/2013/06/cara-kerja-fire-alarm.html

pada panel Fire Alarm, maka terminalnya adalah L dan LC. Kedua kabelnya boleh terpasang
terbalik, sebab tidak memiliki plus-minus. Sedangkan sifat kontaknya adalah NO (Normally
Open).

2. Fix Temperature
Fix Temperature termasuk juga ke dalam Heat Detector. Berbeda dengan ROR, maka Fix
Temperature baru mendeteksi pada derajat panas yang langsung tinggi. Oleh karena itu cocok
ditempatkan pada area yang lingkungannya memang sudah agak-agak “panas”, seperti pada
ruang genset, basement, dapur-dapur foodcourt, gudang beratap asbes, bengkel las dan
sejenisnya. Alasannya, jika pada area itu dipasang ROR, maka akan rentan terhadap False Alarm
(Alarm Palsu), sebab hembusan panasnya saja sudah bisa menyebabkan ROR mendeteksi. Area
efektif detektor jenis ini adalah 30m2 (pada ketinggian plafon 4m) atau 15m2 (untuk ketinggian
plafon antara 4 - 8m). Seperti halnya ROR, kabel yang diperlukan untuk detector ini cuma 2,
yaitu L dan LC, boleh terbalik dan bisa dipasang langsung pada panel alarm rumah merk apa
saja. Sifat kontaknya adalah NO (Normally Open).

3. Smoke Detector
Smoke Detector mendeteksi asap yang masuk ke dalamnya. Asap memiliki partikel-partikel yang
kian lama semakin memenuhi ruangan smoke (smoke chamber) seiring dengan meningkatnya
intensitas kebakaran. Jika kepadatan asap ini (smoke density) telah melewati ambang batas
(threshold), maka rangkaian elektronik di dalamnya akan aktif. Oleh karena berisi rangkaian
elektronik, maka Smoke memerlukan tegangan. Pada tipe 2-Wire tegangan ini disupply dari
panel Fire bersamaan dengan sinyal, sehingga hanya menggunakan 2 kabel saja. Sedangkan
pada tipe 4-Wire (12VDC), maka tegangan plus minus 12VDC-nya disupply dari panel alarm
biasa sementara sinyalnya disalurkan pada dua kabel sisanya. Area proteksinya mencapai 150m2
untuk ketinggian plafon 4m.

Pertanyaan yang sering diajukan adalah di area mana kita menempatkan Smokedan di area
mana kita menempatkan Heat. Apabila titik-titiknya sudah ditetapkan secara detail oleh
Konsultan Proyek, maka kita harus mengikuti gambar titik yang diberikan. Namun apabila belum,
maka secara umum patokannya adalah:

Jika diperkirakan di area tersebut saat awal terjadi kebakaran lebih didominasi hembusan panas
ketimbang kepulan asap, maka tempatkanlah Heat Detector. Contoh: ruang filing cabinet,
gudang spare parts dari logam (tanpa kardus), bengkel kerja mekanik dan sejenisnya.

Sebaliknya jika didominasi asap, sebaiknya memasang Smoke. Contoh: ruangan no smoking
area yang beralas karpet (kecuali kamar hotel), gudang kertas, gudang kapas, gudang ban,
gudang makanan-minuman (mamin) dan sejenisnya.

Jenis Smoke Detector:


Ionisation Smoke Detector yang bekerjanya berdasarkan tumbukan partikel asap dengan unsur
radioaktif Am di dalam ruang detector (smoke chamber).
Photoelectric Type Smoke Detector (Optical) yang bekerjanya berdasarkan pembiasan cahaya
lampu LED di dalam ruang detector oleh adanya asap yang masuk dengan kepadatan tertentu.

Smoke Ionisasi cocok untuk mendeteksi asap dari kobaran api yang cepat (fast flaming fires),
tetapi jenis ini lebih mudah terkena false alarm, karena sensitivitasnya yang tinggi. Oleh
karenanya lebih cocok untuk ruang keluarga dan ruangan tidur.
Smoke Optical (Photoelectric) lebih baik untuk mendeteksi asap dari kobaran api kecil, sehingga
cocok untuk di hallway (lorong) dan tempat-tempat rata. Jenis ini lebih tahan terhadap false
alarm dan karenanya boleh diletakkan di dekat dapur.

4. Flame Detector
Flame Detector adalah alat yang sensitif terhadap radiasi sinar ultraviolet yang ditimbulkan oleh
nyala api. Tetapi detector ini tidak bereaksi pada lampu ruangan, infra merah atau sumber
cahaya lain yang tidak ada hubungannya dengan nyala api (flame).
Aplikasi yang disarankan:

· Rumah yang memiliki plafon tinggi: aula, gudang, galeri.


· Tempat yang mudah terbakar: gudang kimia, pompa bensin, pabrik, ruangan mesin, ruang
panel listrik.
· Ruang komputer, lorong-lorong dan sebagainya.

Penempatan detector harus bebas dari objek yang menghalangi, tidak dekat dengan lampu
mercury, lampu halogen dan lampu untuk sterilisasi. Juga hindari tempat-tempat yang sering
terjadi percikan api (spark), seperti di bengkel-bengkel las atau bengkel kerja yang
mengoperasikan gerinda. Dalam percobaan singkat, detector ini menunjukkan performa yang
sangat bagus. Respon detector terbilang cepat saat korek api dinyalakan dalam jarak 3 - 4m.
Oleh sebab itu, pemasangan di pusat keramaian dan area publik harus sedikit dicermati. Jangan
sampai orang yang hanya menyalakan pemantik api (lighter) di bawah detector dianggap
sebagai kebakaran. Bisa juga dipasang di ruang bebas merokok (No Smoking Area) asalkan
bunyi alarm-nya hanya terjadi di ruangan itu saja sebagai peringatan bagi orang yang
“membandel”

Posting Lebih Baru Posting Lama


TOP

3 of 4 12/12/2017, 2:03 PM
CARA KERJA FIRE ALARM - FIRE BRIGADE http://jualpemadam.blogspot.co.id/2013/06/cara-kerja-fire-alarm.html

Click to see the code!


To insert emoticon you must added at least one space before the code.

Beri komentar sebagai:

Publikasikan Beri tahu saya

Copyright © 2012 FIRE BRIGADE All Right Reserved


Blogger Template By : MKR | IVYthemes.com

TOP

4 of 4 12/12/2017, 2:03 PM

Anda mungkin juga menyukai