Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini, perawat dituntut untuk meningkatkan
kinerja dan daya saing sebagai tenaga kerja dengan tidak mengurangi misi
sosial yang dibawanya. Perawat harus merumuskan kebijakan-kebijakan
strategis antara lain efisiensi serta harus mampu secara cepat dan tepat
mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar
dapat menjadi tenaga kerja yang responsif, inovatif, efektif, efisien dan
menguntungkan.
Sistem terintegrasi merupakan sistem informasi yang melibatkan berbagai
unit fungsional di dalam perusahaan maupun hubungan perusahaan dengan
pihak luar seperti pelanggan dan pemasok. Namun masih banyak yang belum
tau tentang bagaimana sistem intergasi itu berjalan dan dan pembuatan sistem
terintegrasitersebut.
Perkembangan ilmu pengetahuan melalaui tranformasi teknologi sudah
dapat dirasakan manfaatnya khususnya dalam bidang kesehatan. Mahalnya
biaya kesehatan mendorong pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
melalui telemonitoring. Keberhasilan penerapan teknologi informasi
ditentukan oleh perngkat keras dan perngkat lunak, namun yang terpenting
adalah persiapan pengguna teknologi tersebut.
Saat ini, Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sudah menjadi
kebutuhan dasar bagi setiap perusahaan termasuk industri kesehatan.
Teknologi informasi telah menjadi alat bantu utama dalam memenuhi
ekspektasi kepuasan pelanggan dan pemberi pelayanan keeehatan. Makin
banyaknya jumlah pasien, tugas-tugas administrasi dan ketergantunan pasien
terhadap pemberi jasa pelayanan menimbulkan frustasi bagi pemberi
pelayanan kesehatan sementara disisi lain pasien merasa tidak puas dengan

1
pelayanan yang singkat dan interaksi mereka dengan pemberi pelayanan
kesehatan. Melalui integrasi TIK telah membuka peluang untuk memenuhi
kebutuhan dalam pelayanan kesehatan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa biaya untuk kesehatan mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Perawatan pasien di rumah (Home care)
dapat memperpendek masa tinggal di rumah sakit, menurunkan re-
hospitalization dan menurunkan angka kesakitan dan kematian di rumah
sakit. Integrasi system informasi pada pasien home care dapat
mentransformasi pasien post-acute care untuk dirawat dirumah melalui
telemedicine dan remote patient monitoring (RPM). Faktor penerntu
penerimaan dan integrasi sistem informasi telemonitoring pada pasien home
health care adalah adanya pelibatan para pengguna, dukungan pihak
manajemen, kompleksitas dan resiko. Selain itu bagi klien adalah adanya
persepsi kemudahan penggunaan sehingga menjadi sikap untuk penggunaan
yang sesungguhnya.

B. Kompetensi Yang Diharapkan Dalam Desain dan Integrasi Sistem


Informasi Keperawatan
1. Memahami tentang sistem integrasi
2. Memahami konsep sistem integrasi
3. Memahami metode membangun sistem integrasi
4. Memahami komponen-komponen sistem integrasi

C. Bahan Kajian
Kajian umum Desain dan Integrasi Sistem Informasi Keperawatan meliputi:
1. Pengertian sistem integrasi
2. Manfaat sistem integrasi
3. Prinsip manajemen keperawatan
4. Metode membangun sistem integrasi
5. Komponen- komponen pendukung

Anda mungkin juga menyukai