Anda di halaman 1dari 5

RESUME

MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Disusun Oleh :

ALIFFASHA WIANDA PUTRANTO

1641320109 / 01

2 MRK 7

PROGRAM STUDI D-IV MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2017/2018
Manajemen Konstruksi adalah ilmu yang mempelajari dan mempraktikan
aspek manajerial dan teknologi industri konstruksi. Manajemen Konstruksi juga
dapat diartikan sebagai sebuah modal bisnis yang dilakukan oleh konsultan
kosntruksi dalam memberi saran dan bantuan dalam sebuah proyek. Peran
konsultan disini sangatlah penting bagi seorang owner sebagai pemilik konstruksi
yang dapat dibantu agar proyek bias dapat berkeja seusai rancangan. Ada tujuh
kategori utama tanggung jawab seorang manajer konstruksi. Diantaranya
perencanaan proyek manajemen, manajemen harga, manajemen waktu, manajemen
kualitas, administrasi kontrak, manajemen keselamatan, dan praktik professional.
Peranan Manajemen Konstruksi dalam Industri Konstruksi adalah layanan yang
sangat baik yang disediakan untuk mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan
seluruh proses konstruksi. Sebagai manajer proyek konstruksi akan menangani
semua tahap konstruksi proyek. Pada tahap pra-konstruksi, kita akan melakukan
semua yang diperlukan studi kelayakan dan penelitian. Kemudian datang desain
dan perencanaan. Setelah spesifikasi arsitektur dan tujuan penjadwalan yang
didefinisikan dengan baik, pekerjaan dilanjutkan oleh pembangun dan kontraktor
untuk memulai membangun dibawah pengawasan yang ketat.
Tujuan Manajemen Konstruksi adalah mengelola fungsi manajemen atau
mengatur pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil
optimal sesuai dengan persyaratan atau spesifikasi untuk keperluan pencapaian
tujuan ini, perlu diperhatikan pula mengenai mutu bangunan, biaya yang digunakan
dan waktu pelaksanaan Dalam rangka pencapaian hasil ini selalu diusahakan
pelaksanaan pengwasan mutu (Quality Control) , pengawasan biaya (cost Control)
dan pengawasan waktu pelaksanaan (time control).
Sasaran utama dalam manajemen proyek adalah pengembangan dan
penyelesaian sebuah proyek dalam budget yang telah ditentukan, jangka waktu
yang telah ditetapkan dan kualitas bangunan proyek sesuai dengan spesifikasi
teknik yang telah dirumuskan. Selain itu menciptakan organisasi di kantor pusat
maupun di lapangan yang menjamin beroperasinya pekerjaan proyek secara
kelompok (team work) serta iklim kerja yang mendukung baik dari segi sarana,
kondisi kerja, keselamatan kerja dan komunikasi yang terbuka antara atasan dan
bawahan serta menjaga keselarasan hubungan antara sesamanya sehingga orang
yang bekerja akan didorong untuk memberikan yang terbaik dari kemampuan dan
keahlian mereka.

Unsur pelaksana pembangunan dapat diartikan sebagai unsur-unsur yang


terlibat langsung dalam proses terwujudnya suatu pembangunan. Yang dimaksud
dengan unsur-unsur pelaksana pembangunan adalah orang-orang yang berperan
serta melaksanakan pekerjaan pembangunan. Masing-masing unsur pelaksana
pembangunan mempunyai tugas, kewajiban, tanggung jawab dan wewenang sesuai
dengan kedudukan masing-masing. Dalam pelaksanaannya unsur-unsur ini saling
berkaitan dan berhubungan mengikuti pola hubungan kerja yang telah ditetapkan.
Unsur-unsur pokok yang terlibat antara lain: Pemberi Tugas (pemilik
proyek/owner), Tim Perencana, Tim Pengawas,Tim Pelaksana. Yang pertama
pemilik proyek adalah orang atau badan hukum yang memberi tugas untuk
melaksanakan suatu pekerjaan kepada orang atau badan hukum yang dianggap
mampu untuk melaksanakannya. Pemilik proyek juga adalah pihak yang
menanggung biaya pekerjaan. Tim perencana adalah yang membuat perencanaan
lengkap dari suatu pekerjaan bangunan, yang meliputi gambar struktur, arsitektur,
dan rencana anggaran biaya. Tim pengawas adalah orang atau badan yang diangkat
oleh pemberi tugas untuk bertindak sepenuhnya mewakili pemberi tugas dalam
memimpin, mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dilapangan
dalam batas-batas yang ditentukan baik secara teknis ataupun secara administratif.
Dan yang terakhir adalah Tim Pelaksana atau kontraktor pada suatu proyek
pembangunan atau konstruksi memiliki suatu pengertian orang atau badan yang
menerima atau menyelenggarakan pekerjaan pembangunan menurut biaya yang
telah disediakan dan melaksanakan sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat serta
gambar-gambar rencana yang telah ditetapkan. Kontraktor dapat berupa badan atau
perusahaan yang bersifat perseorangan yang berbadan hukum atau badan hukum
yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pekerjaan bangunan. Kontraktor adalah
badan usaha atau orang yangditunjuk oleh pemilik proyek untuk melaksanakan
pekerjaan fisik proyek sesuaidengan perancangan yang telah dibuat oleh Konsultan
Perencana pada gambar rencana.
Dari hasil resume yang telah dibuat diatas akhrinya membuat studi kasus
yang berjudul “ANALISIS KUALITAS MANAJER PROYEK TERHADAP
PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI DENPASAR DAN BADUNG”.
Gambaran abstrak dari resumi ini adalah Proyek konstruksi yang bermasalah dalam
pelaksanaan pekerjaan diakibatkan oleh adanya perpanjangan waktu kerja dan
kenaikan biaya kerja. Manajemen proyek yang memiliki kemampuan terbatas turut
memberi kontribusi terhadap penurunan kualitas kerja proyek. Kualitas manajer
proyek memiliki peranan penting untuk kelancaran suatu proyek konstruksi.
Dedikasi dalam profesi ini menuntut manajer proyek untuk melaksanakan
pekerjaan berjalan sesuai dengan rencana. Menganalisa kualitas manajer proyek
terhadap pelaksanaan proyek konstruksi merupakan salah satu cara untuk
mengukur kualitas suatu proyek. Diperlukan suatu cara pengukuran yang tepat
untuk dapat memberikan penilaian akurat mengenai kualitas manajer proyek yang
cakap dan handal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas manajer proyek konstruksi dan untuk mengetahui pengaruh
kualitas manajer proyek terhadap pelaksanaan proyek konstruksi. Penelitian
menggunakan sampel sebanyak 45 responden dari beberapa proyek konstruksi di
daerah Badung dan Denpasar selama periode tahun 2007 - 2012. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda
dengan melakukan pengujian terhadap F-test, dan t-test. Ditemukan 8 (delapan)
faktor dominan yang memiliki nilai eigen values > 1. Secara berurutan, faktor yang
telah diberi nama tersebut adalah pengalaman 41,63%, pendidikan 9,278%,
pengetahuan 7,240%, kemampuan 5,088%, karakter 4,047%, jaringan 3,843%,
hubungan komunikasi 3,550%, percaya diri 3,357%. Pengaruh kualitas manajer
proyek terhadap biaya proyek sebesar 51,9%, terhadap mutu proyek sebesar 43,1%,
terhadap waktu proyek, dengan nilai 57,9%. Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa adanya pengaruh kuat antara kualitas manajer proyek konstruksi
berpengaruh terhadap pelaksanaan proyek konstruksi.

Dari gambaran abstrak diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas manajer


proyek memegang peranan penting dalam kelancaran suatu proyek konstruksi.
Dedikasi dan konsistensinya dalam profesi ini menuntutnya untuk mengendalikan
pekerjaan agar tetap berjalan sesuai dengan rencana. Manajemen proyek menjadi
bekal utama untuk menyiapkan pekerjaan proyek hingga pekerjaan diserahkan pada
pemilik. Pekerjaan proyek dimulai dari perencanaan dengan para konsultan,
klarifikasi bersama rekan kerja, negosiasi, pelaksanaan proyek, hingga
pertanggungjawaban di akhir pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai