Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemboran merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan dalam suatu


operasi peledakan batuan. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat sejumlah lubang
ledak yang nantinya akan diisi dengan sejumlah bahan peledak untuk diledakkan.
Bukan hanya untuk pembuatan lubang ledak tetapi pemboran memiliki fungsi lain
seperti pengumupulan data sebaran cadangan. Karena pentingnya kegiatan pemboran
maka perlu adanya materi yang menjelaskan tetang pemboran serta segala sesuatu
yang ada di dalam kegiatan pemboran secara terperinci sebagai bahan pembantu atau
penuntun dalam melakukan kegiatan pemboran.
Sistem pemboran berdasarkan dengan tingkat keterterapannya dibagi menjadi
8 (delapan) macam yaitu Mekanik ( perkusif, rotari, rotari-perkusif), Termal
(pembakaran, plasma, cairan panas, pembekuan), Hidroulik pancar ((jet), erosi,
cavitasi), Sonik (vibrasi frekuensi tinggi), Kimiawi (microblast, disolusi), Elektrik
(elektric arc, induksi magnetis), Seismik (sinar laser), Nuklir (fusi, fisi).
Meskipun banyak sistem pemboran yang dapat dipilih, kegiatan pemboran
untuk penyediaan lubang ledak pada saat ini umumnya dilakukan dengan mesin
sistem mekanik (perkusif, rotari, dan rotari-perkusif) dengan berbagai ukuran dan
kemampuan, tergantung pada kapasitas produksi yang diinginkan yang
didasarkan pula pada pertimbangan teknik dan ekonomi, sistem pemboran secara
mekanik lebih applicable dari pada sistem pemboran yang lain. Oleh sebab itu
maka sangat penting untuk mengetahui produktivitas alat bor untuk pembuatan
lubang ledak untuk masing-masing jenis batuan,sehingga di peroleh hasil yang
maksimal dalam proses produksi. Pemboran memiliki banyak fungsi antara lain
Explorasi tubuh bijih, Informasi stratigrafi, Survey seismik (pembacaan
gelombang pada batuan), Verifikasi interpretasi geofisika dan geokimia, Kontrol
kadar bijih, Perhitungan cadangan bijih, Deskripsi tubuh bijih (penyebaran,
bentuk, butir dll). CV. Dinar Geo Log adalah salah satu perusahaan jasa konsultan

1
yang beridir pada tanggal 10 Juli 2014 di Kotamadya Medan Provinsi Sumatera
Utara dimana melayani jasa konsultasi sipil (soil investigation test), eksplorasi,
pemetaan, dan pemboran (geoteknik, eksplorasi pertambangan). Makalah ini
memberikan salah satu jasa konsultasi dalam metode pemboran yang dilakukan oleh
CV. Dinar Geo Log terhadap salah satu perusahaan tambang.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang dapat dipaparkan berdasarkan latar
belakang diatas adalah sebagai berikut :
1) Definisi umum pengeboran
2) Struktur organisasi pemboran perusahaan
3) Alat yang digunakan dalam pemboran oleh CV. Dinar Geo Log
4) Gambaran umum pengeboran oleh CV. Dinar Geo Log

1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang dapat diberikan berdasarkan rumusan masalah diatas
adalah sebagai berikut :

1) Dapat memahami definisi umum pengeboran


2) Dapat memahami struktur organisasi dari perusahaan CV. Dinar Geo Log
3) Dapat mengerti alat-alat yang digunakan dalam pemboran oleh CV. Dinar
Geo Log
4) Dapat memahami bagaimana gambaran umum serta prosedur dalam
pemboran oleh CV. Dinar Geo Log

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Umum Pengeboran


Pemboran adalah salah satu kegiatan penting dalam sebuah industri
pertambangan. Kegiatan pemboran biasanya dilakukan sebelum diadakannya
penambangan. Adapun kegiatan pengeboran antara lain yaitu pemboran geotek
adalah untuk menentukan karakteristik tanah dan batuan, dalam beberapa hal
digunakan untuk memperoleh informasi tentang kondisi alami dan posisi muka air
tanah.Pemboran Kontruksi adalah untuk menetukan batas antara batuan dasar (base
meaf) dan batuan diatas yang umumnya sudah mengalami deformasi pelapukan.

Untuk daerah-daerah tertentu memiliki struktur batuan yang beragam


sehingga sangat penting untuk mengetahui jenis alat bor yang sesuai. Pemboran
bukan hanya dilakukan untuk proses pembuatan lubang ledak tetapi juga dapat
digunakan untuk pengumpulan data persebaran cadangan,pengambilan
semple,perhitungan volume dan lain sebagainya yang sangat penting untuk proses
penambangan batu bara selanjutnya. Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja
pemboran antara lain geometri peledakan, keterampilan operator serta kondisi alat
bor yang digunakan dalam proses pemboran. Hal tersebut wajib diketahui jika
diinginkan hasil pemboran yang maksimal sehingga dapat meningkatkan hasil
produksi. Dalam masing-masing metode pemboran yang digunakan memiliki
kelebihan serta kekurangan yang harus dipertimbangkan agar mendapat metode
pemboran yang paling sesuai dengan keadaan dilapangan.

2.2. Struktur Organisasi Pemboran


Sumberdaya manusia adalah sangat penting Sebagai syarat mutlak
kelangsungan operasi pengeboran. Sumberdaya manusia terdiri dari pimpinan
puncak yang menjalankan manajemen proyek pengeboran sampai kepada operator
atau buruh bor yang melakukan pengeboran langsung di lapangan. Keberhasilan
dari proyek pengeboran tergantung dari strategi dan manajemen yang diterapkan

3
oleh pimpinan, dan disamping itu juga sangat dipengaruhi oleh kekompakan dan
loyalitas dari semua unsur organisasi .
Bentuk organisasi dalam suatu kegiatan pengeboran umumnya terdiri dari:

 Pimpinan Puncak Teknik Pengeboran (Chief Drilling Engineer)


 Teknisi Mesin
 Inspektur Teknik Pengeboran
 Kepala Teknik Pengeboran
 Juru Bor
 Staf Pelaksana
 Administrasi
 Keuangan

Gambar struktur organisasi pengeboran


Setiap personal yang menduduki jabatan yang tertera dalam struktur organisasi
di atas mempunyai tugas-tugas utama sebagai berikut :
 Tugas Utama Pimpinan Teknik Pengeboran
a. Teknis
- Perencanaan, penyiapan, perkiraan jadwal waktu kerja untuk setiap
operasi pengeboran dan pelaksanaannya
- Perencanaan kebutuhan peralatan dan pelaksanannya untuk masing-
masing kegiatan
- Pengkoordinasian kerja inspektur/kepala teknik pengeboran dan pengawas
an serta petunjuk kepada petugas lain berkaitan dengan aspek teknik tugas
masing-masing.
- Pendataan dan pengecekan berbagai jenis peralatan untuk menjamin
hasil yang maksimum dengan harga yang minimum

4
- Pemeriksaan sungguh-sungguh terhadap kemajuan masing-masing
pengeboran dan memberikan laporan bulanan dan tiga bulanan kepada
atasan terdekatnya
- Pengaturan tatacara pelaksanaan untuk menjamin efesiensi dan pemelihara
an berkala, dan perbaikan (overhaul) pemesinan, dan melakukan
pengecekan teratur terhadap buku log dan catatan letak mesin lapangan
- Perumusan program penelitian pengembangan industri bor dan
implementasinya guna memecahkan berbagai persoalan pengeboran
- Pelaksanaan program pelatihan bagi tenaga pelaksana pengeboran
dalam rangka konsolidasi dan penegaran kembali pengetahuan
pengeboran mereka.
b. Administrasi
- Melakukan pengecekan pengeluaran bulanan dan total pengeluaran untuk
setiap operasi yang diperbandingkan dengan perkiraan biaya masing-
masing operasi tersebut secara berkaitan agar pengeluaran biaya
pengeboran dapat dipertahankan pada tingkat yang paling rendah
- Persiapan dan usaha pemenuhan kebutuhan kantor, peralatan dan suku
cadang operasi pengeboran dan menjaganya agar selalu tersedia sesuai
kebutuhan
- Pengukuran tepat waktu dan sesuai keperluan dalam pengeboran
- Pemeriksaan secara hati-hati setiap penerimaan yang berasal dan berkaitan
dengan lapangan pegawai/karyawan
- Menjamin penyimpanan dan keamanan peralatan yang memadai
- Penyusunan secara cermat laporan akhir kebutuhan kantor/peralatan
yang tidak dapat diperbaiki atau dikembalikan dari (pekerjaan) lubang bor

 Tugas Inspektur Kepala Teknik Pengeboran


- Membantu Pimpinan Utama pada seluruh aspek seperti poin-poin di atas.
Inspektur teknik pengeboran harus menjamin bahwa tuntutan pemeliharaan
permesinan di daerah kerjanya sudah dilakukan tepat waktu
- Pelaksanaan mobolisasi pegawai dan peralatan dari kantor pusat ke
lapangan dari satu lapangan ke lapangan yang lainnya
- Menjamin pelaksanaan yang ditetapkan untuk karyawan lapangan
telah tepat sehingga diperoleh penggunaan peralatan yang optimal dan
biaya yang minimal
- Pengujian dan pemeriksaan peralatan baru yang berkaitan dengan
pekerjaan teknis

5
- Kemajuan dalam pemotongan-pemotongan berkaitan dengan operasi yang
tertunda dan hambatan dari satuan penempatan bor diberbagai lapangan.
Hal mana harus dipindahkan jika diperlukan setelah konsultasi dengan
pimpinan utama pengeboran
- Kejadian-kejadian perlengkapan yang memerlukan kesiapan seluruh
alat perbaikannya, meliputi alat perbaikan segera/dadakan (left hand
recovery rod). Situasi mana memerlukan improvisasi alat perbaikan untuk
mengembalikan setiap kerusakan alat/lubang bor, sehingga menuntut
kejeniusan dan keahlian matang dari personalia/penanggungjawabnya.

 Staf Lapangan

a. Operasi Bor
- Operator bor akan membantu dalam mengoperasikan mesin bor,
mesin pompa, dan perlengkapannya,
- Memeriksa secara langsung setiap unit/fungsi dari mesin-mesin
maupun perlengkapannya sebelum dan sesudah shift berakhir untuk
meyakinkan bahwa seluruhnya dalam keadaan baik. Mengecek
baterai, air radiator, pelumasan, mesin-mesin dan lain sebagainya.
- Mencatat penggunaan setiap bahan bakar dan oli untuk setiap shiftnya,
- Membantu/memandu tukang-tukang bor dalam pergantian shift
sehingga proses pergantian pekerja dapat berjalan dengan baik
- Membantu dalam melaksanakan perawatan dan perbaikan stang bor,
tabung bor setiap minggunya di dalam camp
- Memperbaruhi catatan-catatan program kemajuan dari hasil pekerjaan
yang telah dicapai
- Bertanggungjawab terhadap kewajiban lain yang ditugaskan asisten bor
ataupun ahli bor

b. Buruh Bor
- Kewajiban utama dari buruh bor adalah untuk membantu operator bor
dalam memeriksa perlengkapan dari mesin-mesin, misalnya, air,
radiator, minyak pelumas, maupun pompa mesin berikut roda gigi pada
setiap mulai pekerjaan
- Membantu operator bor dalam mencatat selama proses pengeboran
berlangsung dalam buku log bor

6
- Berperan dalam hal operasional menaikkan dan menurunkan
sambungan stang bor, misalnya penarikan tali/rantai yang
berhubungan dengan kemacetan ala-alat bantu
- Mengatur penempatan pipa-pipa dan bertanggungjawab terhadap
pengoperasian mesin pompa, generator, dll
- Membantu mengerjakan proses pemindahan peralatan dari satu tempat ke
tempat lain
- Menggali tanah/batuan untuk membuat sumur/bak air, memuat dan
membongkar perlatan dari kendaraan, dll.
- Membuat campuran beton untuk pondasi, lumpur dari campuran
bentonit, membersihkan bak air setelah selesai dipergunakan dan
membawa bahan bakar, bahan pelumas (oli) dll.

2.3. Alat Yang Digunakan Dalam Pengeboran Oleh CV. Dinar Geo Log

Alat yang digunakan dalam pengeboran oleh adalah dengan menerapkan


metode Mechanical Drilling yang merupakan operasi pemboran yang peralatan
pemborannya digerakkan secara mekanis sehingga operator pemboran dapat
mengendalikan semua parameter pemboran lebih mudah. Peralatan pemboran ini
disangga diatas rigs dan menggunakan roda atau ban rantai. Komponen utama pada
mechanical drilling adalah,
 Mesin (sumber energi mekanik)
 Batang Bor (mentransmisi energi mekanik)
 Mata Bor (menggunakan energi mekanik untuk menembus batuan)
 Flushing (membersihkan lubang bor dari cuttings)

2.4. Gambaran Umum Pengeboran Oleh CV. Dinar Geo Log


2.4.1. Prosedur Pemboran
Prosedur pemboran yang dilakukan oleh CV. Dinar Geo Log adalah sebagai
berikut :
a. Daftar periksa pemboran

7
b. Diagram alir pemboran
c. Persyaratan pemboran inti (full core metode)
d. Tujuan pemboran
e. Survey lubang bor
f. Selubung permukaan lubang bor
g. Reklamsi lokasi bor
h. Dukumentasi pemboran

a. Daftar periksa pemboran mencakup sebagai berikut :


 Bahan bakar untuk mesin rig dan pompa air
 Pekerja lokal yang cukup untuk memastikan perpindahan mesin rig dan
perlengkapan tidak tertunda disebabkan kurangnya personil dilapangan, dan
memudahkan pengaruh sosial di lingkungan pekerjaan
 Semua lubang yang selesai dilakukan pengeboran sebaiknya di lakukan
logging sesuai standart, agar terciptanya data hasil pemboran yang baik dan
benar.
 "core box" yang cukup untuk penyimpangan sampel dari perolehan inti bor
yang sesuai dengan diameter inti bor yang digunakan., kantong plastik untuk
pengepakan conto dan penandaan label conto.
 Fasilatsa/ruangan untuk penyimpanan dan pengumpulan core bos.
b. Diagram alir pemboran adalah sebagai berikut :
Diagram alir pemboran ini adalah sebagai ilustrasi yang harus diikuti
oleh pengawas/geologist/wellsite untuk setiap lubang pemboran.

8
c. Persyaratan pemboran inti (full core metode)
Dalam pemboran inti harus digunakan core barrels dan split dengan
sistem tripel, dimana core barrel dalam setiap 1 unit mesin bor/rig harus
menyediakan 2 unit core barrels, hal ini dikarenakan pada saat pengambilan 1
conto dari core barrels A, core barrels B dapat melanjutkan pekerjaan lebih cepat
tanpa menunggu dan mengindari runtuhnya lubang bor.

9
d. Tujuan pemboran
Tujuan penggunaan pemboran sangat umum, tergantung pada jenis
pekerjaan yang dibtuhkan pada saat proyek, tetapi yang umum dalam tujuan
pemboran adalah :
 kontrol stratigraphy
 Eksplorasi regional dan detail
 pemboran di lokasi tambang
dimana hal ini selalu dipakai untuk pemboran geoteknik, pemboran eksplorasi,
pemboran hidrologi dan pemboran migas.
 Kontrol stratigraphy : adalah untuk menguji urutan stratigraphy secara
penuh, lebih baik menggunakan full corred dan logged, lapisan batubara
disampel dan dianalisa, digunakn untuk urutan dari lapisan sediment secara
penuh dan mengenali semua interval batubara (nama seam batubara setelah
korelasi)
 Ekplorasi regional : adalah dengan jarak lubang bor adalah 1 km, harus di
logged, menyediakan budget pemboran untuk kedalaman > 100 mtr/lubang
bor, semua lapisan batubara harus di corred, dan semua batubara harus
dianalisa laboratorium.
 Pemboran tambahan : adalah dengan mempersempit jarak lubang bor
dengan jarak 500 mtr s/d 200 mtr sehingga mempengaruhi pada tingkat
ketelitian dalam perhitungan sumberdaya batubara, harus di logged, semua
lapisan batubara harus di corred dan di analisa labaoratorium.
 Berapa banyak harus di corring : semua lapisan batubara harus di corring,
jika melakukan metode pemboran touch core akan berdampak pada tingkat
ketelitian data yang sangat urang akurat, tetapi lubang bor kembar dapat di
terima dimana lubang pertama dilakukan pemboran metode open hole lalu
di logged, lalu lubang bor ke-2 akan di corring pada saat10 mtr diatas
batubara (dapat dilihat dari data logged), batubara dianalisa untuk
memenuhi standart dari cadangan yang akan ditambang, dan dikontrol oleh
budget.

10
e. Survey lubang :
Pada awalnya lubang bor di tentukan dengan menggunakan Gps,
penentuan survey lubang bor harus dilaksanakan dengan konvensional, dimana
survey lubang bor diikat pada bench mark yang permanen.
f. Selubung lubang :
Selubung lubang bisa digunakan dengan menggunakan lubang PVC
sebagai "collar", disemen sampai permukaan, diberi label secara permanen untuk
kepentingan survey, tiggi selubung diatas permukaan tanah dicatat di "driller
log" dan di beritahukan pada pengawas pekerjaan/geologist/wellsite

g. Reklamasi bor :
Kontraktor ataupun subkontraktor bertanggung jawab untuk
membersihkan lokasi bor termasuk membuang ataupun menimbun semua
sampah dan meratakan kembali kolam lumpur bekas kegiatan pemboran,
meneger lapangan memvertifikasi sebelum dilakukan pembayaran akhir
h. Dokumen pemboran :
Dokumen pemboran meliputi :
 Kedalaman dari berbagai jenis pemboran (contoh : blade bits, hammer dan
pengeboran inti)
 Rata-rata penetrasi pengeboran dan mata bor yang digunakan
 jenis cairan (contoh : polimer, bentonit dll) yang dipakai untuk sirkulasi atau
kehilangan sirkulasi selama pemboran
 Diameter dari lubang bor, mata bor dan core jika teradapat perubahan

11
 Detail dari selubang (casing) lubang bor dan tinggi pipa yang tergantung
 Core recovery dan alasan jika ada lossse core
 Catatan dari driller tentang kapan memotong batubara bagian atas dan
bagian bawah
 Kedalaman pelapukan
 Kedalaman muka air tanah, air yang masuk dan air yang hilang

2.4.2. Geophysical Logging


Geophysical logging meliputi beberapa kegiatan yaitu :
 Aspek umum
 Prosedur Logging
 Kualitas Log
 Rekonsiliasi terhadap geophysical log
 Core recovery

a. Aspek Umum :
Pekerjaan logging biasanya terdiri atas natural gamma, caliper, long
spaced density, ditambah bed atau high resolution density (BRD atau HRD),
semua lubang haru di logging tanpa kecuali, jika tidak terdapat alat logging
sebaiknya kegiatan pemboran di tunda.
b. Prosedur logging :
Skala log umumnya untuk total kedalaman pemboran 1:100 dan skala log
terperinci umunya 1:20, kontraktor logging harus menyediakan hard copy dan
soft copy segera setelah pekerjaan logging selesai dan lebih baik di lokasi lubang
bor.
Kualitas Log

12
Definisi Log
Skala Umum 1 : 100
Korelasi lapisan batubara

Detail Log
Lapisan Batubara

13
c. Rekonsiliasi terhadap geophysical logs :
Y logs akan menentukan kedalaman dan ketebalan lapisan batubara
"bukan inti core", digunakan untuk menghitung persentase dari core recovery
sebelum rig dipindahkan kelokasi yang akan dibor berikutnya, semua cored
interval diperbandingkan/rekonsiliasi terhadap y logs, hidh resolution density
digunakan untuk menentukon core recovery didalam interval batubara, ketebalan
batubara dan lapisan diantaranya (parting dan burden).
Pengenalan
Core Loss

d. Core Recovery :

14
Geophisiyal log adalah salah satunya kontrol untuk core recovery dimana
minimum core recovery harus > 90 % untuk lapisan batubara dan > 80 % untuk
lapisan bukan batubara, jika hal itu tidak diperoleh pada saat melakukan cored,
dan tidak mendapatkan alasan yang layak, maka pemboran pada lubang bor
harus dilakukan pemboran ulang.
Logs
Ketebalan Lapisan Batubara

e. Penanganan dan logging core :


Pengeluaran core daari core barrel haruslah sebaik mungkin dan hati-
hati, hasil cored disimpan pada selubung, dilakukan logging core batubara, dan
dilakukan pengambilan conto batubara, pengepakan dan pengiriman conto untuk
dilakukan analisa laboratorium.

Penanganan Core

15
Cara Pengukuran
Kedalaman Pemboran

16
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diberikan dalam penulisan makalah ini adalah :
1) Pemboran adalah salah satu kegiatan penting dalam sebuah industri
pertambangan. Kegiatan pemboran biasanya dilakukan sebelum diadakannya
penambangan.
2) Struktur organisasi dari perusahaan terdiri atas Pimpinan Puncak Teknik
Pengeboran, dan terdapat sub divisi yaitu teknik mesin, inspektur
pengeboran, administrasi dan bagian keuangan. Pada struktur ini juga
terdapat kepala teknik pengeboran dan juru bor serta staff pelaksana.
3) Alat yang digunakan dalam mengaplikasikan pemboran dalam suatu
perusahaan adalah mesin bor, batang bor, mata bor, dan flushing.

3.2.Saran

17
DAFTAR PUSTAKA

Rubiandini, Rudi, Ir., Dr., “ Teknik Operasi Pemboran ” Program Studi Teknik
Perminyakan Institut Teknologi Bandung, Bandung 2012.
Rubiandini, Rudi, Ir., Dr., “ Teknik Pemboran Modern ” Program Studi Teknik
http://www.slb.com/services/drilling/drilling_services_systems/casing_drilling/direct
ional_casing
.aspx
http://petrowiki.org/Casing_drilling

18

Anda mungkin juga menyukai