PENDAHULUAN
1
yang beridir pada tanggal 10 Juli 2014 di Kotamadya Medan Provinsi Sumatera
Utara dimana melayani jasa konsultasi sipil (soil investigation test), eksplorasi,
pemetaan, dan pemboran (geoteknik, eksplorasi pertambangan). Makalah ini
memberikan salah satu jasa konsultasi dalam metode pemboran yang dilakukan oleh
CV. Dinar Geo Log terhadap salah satu perusahaan tambang.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang dapat diberikan berdasarkan rumusan masalah diatas
adalah sebagai berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
oleh pimpinan, dan disamping itu juga sangat dipengaruhi oleh kekompakan dan
loyalitas dari semua unsur organisasi .
Bentuk organisasi dalam suatu kegiatan pengeboran umumnya terdiri dari:
4
- Pemeriksaan sungguh-sungguh terhadap kemajuan masing-masing
pengeboran dan memberikan laporan bulanan dan tiga bulanan kepada
atasan terdekatnya
- Pengaturan tatacara pelaksanaan untuk menjamin efesiensi dan pemelihara
an berkala, dan perbaikan (overhaul) pemesinan, dan melakukan
pengecekan teratur terhadap buku log dan catatan letak mesin lapangan
- Perumusan program penelitian pengembangan industri bor dan
implementasinya guna memecahkan berbagai persoalan pengeboran
- Pelaksanaan program pelatihan bagi tenaga pelaksana pengeboran
dalam rangka konsolidasi dan penegaran kembali pengetahuan
pengeboran mereka.
b. Administrasi
- Melakukan pengecekan pengeluaran bulanan dan total pengeluaran untuk
setiap operasi yang diperbandingkan dengan perkiraan biaya masing-
masing operasi tersebut secara berkaitan agar pengeluaran biaya
pengeboran dapat dipertahankan pada tingkat yang paling rendah
- Persiapan dan usaha pemenuhan kebutuhan kantor, peralatan dan suku
cadang operasi pengeboran dan menjaganya agar selalu tersedia sesuai
kebutuhan
- Pengukuran tepat waktu dan sesuai keperluan dalam pengeboran
- Pemeriksaan secara hati-hati setiap penerimaan yang berasal dan berkaitan
dengan lapangan pegawai/karyawan
- Menjamin penyimpanan dan keamanan peralatan yang memadai
- Penyusunan secara cermat laporan akhir kebutuhan kantor/peralatan
yang tidak dapat diperbaiki atau dikembalikan dari (pekerjaan) lubang bor
5
- Kemajuan dalam pemotongan-pemotongan berkaitan dengan operasi yang
tertunda dan hambatan dari satuan penempatan bor diberbagai lapangan.
Hal mana harus dipindahkan jika diperlukan setelah konsultasi dengan
pimpinan utama pengeboran
- Kejadian-kejadian perlengkapan yang memerlukan kesiapan seluruh
alat perbaikannya, meliputi alat perbaikan segera/dadakan (left hand
recovery rod). Situasi mana memerlukan improvisasi alat perbaikan untuk
mengembalikan setiap kerusakan alat/lubang bor, sehingga menuntut
kejeniusan dan keahlian matang dari personalia/penanggungjawabnya.
Staf Lapangan
a. Operasi Bor
- Operator bor akan membantu dalam mengoperasikan mesin bor,
mesin pompa, dan perlengkapannya,
- Memeriksa secara langsung setiap unit/fungsi dari mesin-mesin
maupun perlengkapannya sebelum dan sesudah shift berakhir untuk
meyakinkan bahwa seluruhnya dalam keadaan baik. Mengecek
baterai, air radiator, pelumasan, mesin-mesin dan lain sebagainya.
- Mencatat penggunaan setiap bahan bakar dan oli untuk setiap shiftnya,
- Membantu/memandu tukang-tukang bor dalam pergantian shift
sehingga proses pergantian pekerja dapat berjalan dengan baik
- Membantu dalam melaksanakan perawatan dan perbaikan stang bor,
tabung bor setiap minggunya di dalam camp
- Memperbaruhi catatan-catatan program kemajuan dari hasil pekerjaan
yang telah dicapai
- Bertanggungjawab terhadap kewajiban lain yang ditugaskan asisten bor
ataupun ahli bor
b. Buruh Bor
- Kewajiban utama dari buruh bor adalah untuk membantu operator bor
dalam memeriksa perlengkapan dari mesin-mesin, misalnya, air,
radiator, minyak pelumas, maupun pompa mesin berikut roda gigi pada
setiap mulai pekerjaan
- Membantu operator bor dalam mencatat selama proses pengeboran
berlangsung dalam buku log bor
6
- Berperan dalam hal operasional menaikkan dan menurunkan
sambungan stang bor, misalnya penarikan tali/rantai yang
berhubungan dengan kemacetan ala-alat bantu
- Mengatur penempatan pipa-pipa dan bertanggungjawab terhadap
pengoperasian mesin pompa, generator, dll
- Membantu mengerjakan proses pemindahan peralatan dari satu tempat ke
tempat lain
- Menggali tanah/batuan untuk membuat sumur/bak air, memuat dan
membongkar perlatan dari kendaraan, dll.
- Membuat campuran beton untuk pondasi, lumpur dari campuran
bentonit, membersihkan bak air setelah selesai dipergunakan dan
membawa bahan bakar, bahan pelumas (oli) dll.
2.3. Alat Yang Digunakan Dalam Pengeboran Oleh CV. Dinar Geo Log
7
b. Diagram alir pemboran
c. Persyaratan pemboran inti (full core metode)
d. Tujuan pemboran
e. Survey lubang bor
f. Selubung permukaan lubang bor
g. Reklamsi lokasi bor
h. Dukumentasi pemboran
8
c. Persyaratan pemboran inti (full core metode)
Dalam pemboran inti harus digunakan core barrels dan split dengan
sistem tripel, dimana core barrel dalam setiap 1 unit mesin bor/rig harus
menyediakan 2 unit core barrels, hal ini dikarenakan pada saat pengambilan 1
conto dari core barrels A, core barrels B dapat melanjutkan pekerjaan lebih cepat
tanpa menunggu dan mengindari runtuhnya lubang bor.
9
d. Tujuan pemboran
Tujuan penggunaan pemboran sangat umum, tergantung pada jenis
pekerjaan yang dibtuhkan pada saat proyek, tetapi yang umum dalam tujuan
pemboran adalah :
kontrol stratigraphy
Eksplorasi regional dan detail
pemboran di lokasi tambang
dimana hal ini selalu dipakai untuk pemboran geoteknik, pemboran eksplorasi,
pemboran hidrologi dan pemboran migas.
Kontrol stratigraphy : adalah untuk menguji urutan stratigraphy secara
penuh, lebih baik menggunakan full corred dan logged, lapisan batubara
disampel dan dianalisa, digunakn untuk urutan dari lapisan sediment secara
penuh dan mengenali semua interval batubara (nama seam batubara setelah
korelasi)
Ekplorasi regional : adalah dengan jarak lubang bor adalah 1 km, harus di
logged, menyediakan budget pemboran untuk kedalaman > 100 mtr/lubang
bor, semua lapisan batubara harus di corred, dan semua batubara harus
dianalisa laboratorium.
Pemboran tambahan : adalah dengan mempersempit jarak lubang bor
dengan jarak 500 mtr s/d 200 mtr sehingga mempengaruhi pada tingkat
ketelitian dalam perhitungan sumberdaya batubara, harus di logged, semua
lapisan batubara harus di corred dan di analisa labaoratorium.
Berapa banyak harus di corring : semua lapisan batubara harus di corring,
jika melakukan metode pemboran touch core akan berdampak pada tingkat
ketelitian data yang sangat urang akurat, tetapi lubang bor kembar dapat di
terima dimana lubang pertama dilakukan pemboran metode open hole lalu
di logged, lalu lubang bor ke-2 akan di corring pada saat10 mtr diatas
batubara (dapat dilihat dari data logged), batubara dianalisa untuk
memenuhi standart dari cadangan yang akan ditambang, dan dikontrol oleh
budget.
10
e. Survey lubang :
Pada awalnya lubang bor di tentukan dengan menggunakan Gps,
penentuan survey lubang bor harus dilaksanakan dengan konvensional, dimana
survey lubang bor diikat pada bench mark yang permanen.
f. Selubung lubang :
Selubung lubang bisa digunakan dengan menggunakan lubang PVC
sebagai "collar", disemen sampai permukaan, diberi label secara permanen untuk
kepentingan survey, tiggi selubung diatas permukaan tanah dicatat di "driller
log" dan di beritahukan pada pengawas pekerjaan/geologist/wellsite
g. Reklamasi bor :
Kontraktor ataupun subkontraktor bertanggung jawab untuk
membersihkan lokasi bor termasuk membuang ataupun menimbun semua
sampah dan meratakan kembali kolam lumpur bekas kegiatan pemboran,
meneger lapangan memvertifikasi sebelum dilakukan pembayaran akhir
h. Dokumen pemboran :
Dokumen pemboran meliputi :
Kedalaman dari berbagai jenis pemboran (contoh : blade bits, hammer dan
pengeboran inti)
Rata-rata penetrasi pengeboran dan mata bor yang digunakan
jenis cairan (contoh : polimer, bentonit dll) yang dipakai untuk sirkulasi atau
kehilangan sirkulasi selama pemboran
Diameter dari lubang bor, mata bor dan core jika teradapat perubahan
11
Detail dari selubang (casing) lubang bor dan tinggi pipa yang tergantung
Core recovery dan alasan jika ada lossse core
Catatan dari driller tentang kapan memotong batubara bagian atas dan
bagian bawah
Kedalaman pelapukan
Kedalaman muka air tanah, air yang masuk dan air yang hilang
a. Aspek Umum :
Pekerjaan logging biasanya terdiri atas natural gamma, caliper, long
spaced density, ditambah bed atau high resolution density (BRD atau HRD),
semua lubang haru di logging tanpa kecuali, jika tidak terdapat alat logging
sebaiknya kegiatan pemboran di tunda.
b. Prosedur logging :
Skala log umumnya untuk total kedalaman pemboran 1:100 dan skala log
terperinci umunya 1:20, kontraktor logging harus menyediakan hard copy dan
soft copy segera setelah pekerjaan logging selesai dan lebih baik di lokasi lubang
bor.
Kualitas Log
12
Definisi Log
Skala Umum 1 : 100
Korelasi lapisan batubara
Detail Log
Lapisan Batubara
13
c. Rekonsiliasi terhadap geophysical logs :
Y logs akan menentukan kedalaman dan ketebalan lapisan batubara
"bukan inti core", digunakan untuk menghitung persentase dari core recovery
sebelum rig dipindahkan kelokasi yang akan dibor berikutnya, semua cored
interval diperbandingkan/rekonsiliasi terhadap y logs, hidh resolution density
digunakan untuk menentukon core recovery didalam interval batubara, ketebalan
batubara dan lapisan diantaranya (parting dan burden).
Pengenalan
Core Loss
d. Core Recovery :
14
Geophisiyal log adalah salah satunya kontrol untuk core recovery dimana
minimum core recovery harus > 90 % untuk lapisan batubara dan > 80 % untuk
lapisan bukan batubara, jika hal itu tidak diperoleh pada saat melakukan cored,
dan tidak mendapatkan alasan yang layak, maka pemboran pada lubang bor
harus dilakukan pemboran ulang.
Logs
Ketebalan Lapisan Batubara
Penanganan Core
15
Cara Pengukuran
Kedalaman Pemboran
16
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diberikan dalam penulisan makalah ini adalah :
1) Pemboran adalah salah satu kegiatan penting dalam sebuah industri
pertambangan. Kegiatan pemboran biasanya dilakukan sebelum diadakannya
penambangan.
2) Struktur organisasi dari perusahaan terdiri atas Pimpinan Puncak Teknik
Pengeboran, dan terdapat sub divisi yaitu teknik mesin, inspektur
pengeboran, administrasi dan bagian keuangan. Pada struktur ini juga
terdapat kepala teknik pengeboran dan juru bor serta staff pelaksana.
3) Alat yang digunakan dalam mengaplikasikan pemboran dalam suatu
perusahaan adalah mesin bor, batang bor, mata bor, dan flushing.
3.2.Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Rubiandini, Rudi, Ir., Dr., “ Teknik Operasi Pemboran ” Program Studi Teknik
Perminyakan Institut Teknologi Bandung, Bandung 2012.
Rubiandini, Rudi, Ir., Dr., “ Teknik Pemboran Modern ” Program Studi Teknik
http://www.slb.com/services/drilling/drilling_services_systems/casing_drilling/direct
ional_casing
.aspx
http://petrowiki.org/Casing_drilling
18