Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABSES CRURIS
1.1 Definisi.
telah mati) yang terakumulasi di sebuah kavitas jaringan karena adanya proses
infeksi (biasanya oleh bakteri atau parasit) atau karena adanya benda asing
(misalnya serpihan, luka peluru, atau jarum suntik). Proses ini merupakan reaksi
bagian tubuh yang lain. Abses adalah infeksi kulit dan subkutis dengan gejala
Cruris berasal dari bahasa latin crus atau cruca yang berarti tungkai
bawah yang terdiri dari tulang tibia dan fibula. Abses cruris merupakan suatu luka
pada daerah tubuh yang terdapat kumpulan nanah akibat adanya infeksi.
1.2 Etiologi
a) Bakteri masuk ke bawah kulit akibat luka yang berasal dari tusukan jarum
c) Bakteri yang dalam keadaan normal hidup di dalam tubuh manusia dan
abses.
rektum,tulang dan otot. Abses yang sering ditemukan yaitu didalam kulit atau
Menurut Smeltzer & Bare (20011), gejala dari abses tergantung kepada
lokasi dan pengaruhnya terhadap fungsi suatu organ. Gejalanya bisa berupa:
a) Nyeri tekan
b) Teraba hangat
c) Pembengkakan
d) Kemerahan
e) Demam
Suatu abses yang terbentuk tepat dibawah kulit biasanya tampak sebagai
benjolan. Adapun lokasi abses antara lain ketiak, telinga, betis dan tungkai
bawah. Jika abses akan pecah, maka daerah pusat benjolan akan lebih putih
abses akan menimbulkan nyeri tekan dengan massa yang berwarna merah,
1.4 Patofisiologi
Jika bakteri masuk ke dalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi
suatu infeksi. Sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi
jaringan dan sel-sel yang terinfeksi. Sel-sel darah putih yang merupakan
pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bergerak kedalam rongga tersebut, dan
setelah menelan bakteri, sel darah putih akan mati, sel darah putih yang mati
penyebaran infeksi lebih lanjut.Jika suatu abses pecah di dalam tubuh, maka
infeksi bisa menyebar kedalam tubuh maupun dibawah permukaan kulit,
1.6 Komplikasi
sekitar atau jaringan yang jauh dan kematian jaringan setempat yang ekstensif
(gangren). Pada sebagian besar bagian tubuh, abses jarang dapat sembuh dengan
yang fatal. Meskipun jarang, apabila abses tersebut mendesak struktur yang vital,
misalnya abses leher dalam yang dapat menekan trakea. (Siregar, 20010)
1.7 Penatalaksanaan
penyebabnya, terutama apabila disebabkan oleh benda asing, karena benda asing
tersebut harus diambil. Apabila tidak disebabkan oleh benda asing, biasanya
hanya perlu dipotong dan diambil absesnya, bersamaan dengan pemberian obat
abses telah berkembang dari peradangan serosa yang keras menjadi tahap nanah
yang lebih lunak. Drain dibuat dengan tujuan mengeluarkan cairan abses yang
1.8 Pencegahan
mencegah penularan.
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN ABSES CRURIS
1. Pengkajian
a. Identitas
Abses bisa menyerang siapa saja dan dari golongan usia berapa
saja, namun yang paling sering diserang adalah bayi dan anak-anak.
b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Nyeri, panas, bengkak, dan kemerahan pada area abses.
2. Riwayat kesehatan sekarang
a) Abses di kulit atau dibawah kulit sangat mudah dikenali, sedangkan
abses dalam seringkali sulit ditemukan.
b) Riwayat trauma, seperti tertusuk jarum yang tidak steril atau
terkena peluru, dll.
c) Riwayat infeksi (suhu tinggi) sebelumnya yang secara cepat
menunjukkan rasa sakit diikuti adanya eksudat tetapi tidak bisa
dikeluarkan.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat penyakit menular dan kronis, seperti TBC dan diabetes
mellitus.
a. Pemeriksaan Fisik
2. Kepala
a. Rambut
b. Wajah
c. Mata
oleh nutrisi yang tidak adekuat Sklera tidak ikterik, palpebra tidak
edema.
d. Hidung
f. Gigi
g. Lidah
3. Leher
Inspeksi
Dada simetris kanan kiri, warna kulit sama dengan daerah sekitarnya.
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
5. Jantung (Kardiovaskuler)
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Perkusi
Batas jantung normal, (batas jantung kanan RIC II, linea staralis dektra,
batas jantung kiri RIC V,1 jari media linea clavukularis sinistra)
d. Auskultasi
a. Inspeksi
b. Palpasi
7. Perut
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Perkusi
d. Auskultasi
Tympani
8. Genitourinaria
9. Ekstremitas
Terdapat perubahan pada kelembaban kulit klien dan turgor kulit klien
1. Nutrisi
a. Makan
b. Minum
a. Miksi
b. Defekasi
Sehat :biasanya jam tidur siang 2 jam dan malam 9 jam sehari
Sakit :biasanya saat sakit susah tidur karena rasa nyeri yang dirasakan di
bagian payudara
4. Kebersihan Diri
dalam keluarga dan perubahan yang dialami sejak klien sakit, penangguang
jawab biaya perawatan klien selama sakit dan masalah keuangan yang
6. Data psikologi
Biasanya keadaan psikologi saat sakit lemas dan takut di rawat di rumah
klien terhadap penyakit tetap optimis selama segala penyakit ada obatnya.