Sap Ima
Sap Ima
Dosen Pembimbing :
Nama Kelompok :
Judul penyuluhan :
Telah disetujui untuk memenuhi tugas Praktek Klinik Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Lamongan.
Mengetahui
1. Ahmad Ramadhani
2. Maulidina Farizta
3. Nurul Fitriya
4. Yusi Apriliani
5. Desi Dewi
6. Vina Anik
Topik : IMA
Mengetahui,
Kepala Ruangan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Sap ini tepat pada waktunya. Sap ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas Praktek Klinik yang membahas tentang
“Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan Penyakit Hipertensi “ Tak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada :
Penulis
Waktu : 30 menit
D. STRATEGI PELAKSANAAN
F. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
G. SETING TEMPAT
: Penyuluh
: Penguji
: Audience
H. MEDIA
Media yang digunakan adalah
1. Leaflet
2. Lembar balik
1. Pengertian IMA
Infark Miokard Akut adalah kematian jaringan miokard
diakibatkan oleh kerusakan aliran darah koroner miokard (penyempitan
atau sumbatan arteri koroner diakibatkan oleh plak/lemak, aterosklerosis
atau penurunan aliran akibat syok atau pendarahan (Carpenito L.J, 2000).
Infark Miokard Akut adalah Matinya otot jantung akibat aliran
darah ke otot jantung yang Hterganggu.
2. Dapat dimodifikasi:
a). Lingkungan
b). Merokok
c). Hipertensi
d). Peningkatan serum kolesterol.
e). Diabetus Mellitus (DM)
f). Obesitas
g). Aktifitas kurang
h). Stress
Menurut Kasuari, 2006 ada beberapa etiologi / penyebab terjadinya infark
miokard akut yaitu :
1. Faktor penyebab
a. Suplai oksigen ke miokard berkurang yang disebabkan oleh 3 faktor :
1). Faktor pembuluh darah :
a). Aterosklerosis.
b). Spasme
c). Arteritis
2). Faktor sirkulasi :
a). Hipotensi
b). Stenosos aorta
c). Insufisiensi
3). Faktor darah :
a). Anemia
b). Hipoksemia
c). Polisitemia
b. Curah jantung yang meningkat
1). Aktifitas berlebihan
2). Emosi
3). Makan terlalu banyak
4). Hipertiroidisme
c. Kebutuhan oksigen miocard meningkat pada :
1). Kerusakan miokard
2). Hipertropi miokard
3). Hipertensi diastoli
2. Faktor predisposisi
a. Faktor resiko biologis yang tidak dapat diubah :
Tanda dan gejala dari serangan jantung tiap orang tidak sama. Banyak
serangan jantung berjalan lambat sebagai nyeri ringan atau perasaan tidak
nyaman. Bahkan beberapa orang tanpa gejala sedikitpun (dinamakan silent
heart attack). Akan tetapi pada umumnya serangan IMA ini ditandai oleh
beberapa hal berikut:
5. PENATALAKSANAAN
5.1 Penanganan IMA sebelum di rumah sakit :
a. Monitor, lakukan ABC. Siapkan diri untuk melakukan RJP dan
defibrilasi
b. Berikan oksigen, aspirin, nitrogliserin, dan morfin jika diperlukan
c. Jika ada, periksa EKG 12-sadapan; jika ada ST elevasi: Informasikan
secara dini rumah sakit dengan transmisi atau interpretasi, mulai ceklist
terapi fibrinolitik, Informasikan dini rumah sakit untuk mempersiapkan
penanganan STEMI
5.2 Penilaian di Ruang Gawat Darurat segera (<10 mnt)
a. Cek tanda vital, evaluasi saturasi oksigen
b. Pasang jalur IV
c. Periksa dan baca EKG 12-sandapan
d. Lakukan anamnesis & pemeriksaan fisik yang terarah & cepat
e. Lakukan ceklis terapi fibrinolisis, lihat jika ada kontraindikasi
f. Periksa enzim jantung, elektrolit , dan koagulasi
g. Dapatkan pemeriksaan sinar X dada yang portabel (<30 mnt)
Tata laksana umum diruang gawat darurat segera
a. Mulai pemberian oksigen 4 L/mnt; pertahankan saturasi O2 >90%
b. Aspirin 160-325 mg (jika belum diberikan)
c. Nitrat sublingual, semprot, atau IV
d. Morfin IV jika nyeri tidak berkurang dengan nitroglicerin.
J. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a.Kesepakatan dengan Pihak RSUD Soegiri Lamongan (waktu dan
tempat)
b.Kesiapan materi penyaji
c.Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
2. Evaluasi Proses
a. Pengunjung dan pasien bersedia menghadiri acara sesuai dengan
kontrak waktu yang ditentukan
b.Pengunjung dan pasien antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang
tidak diketahuinya
c. Pengunjung dan pasien menjawab semua pertanyaan yang telah
diberikan
3. Mahasiswa
a.Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
b. Dapat menjalankan peranannya sesuai dengan tugas
4. Evaluasi Hasil
a.Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
b.Adanya kesepakatan antara pengunjung dan pasien dengan perawat
dalam melaksanakan implementasi keperawatan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Yayasan Ambulan Gawat Darurat 118 & PT. Ambulan Satu Satu Delapan
(2010), BT&CLS (basic trauma life support & basic cardiac life support).
Yayasan Ambulan Gawat Darurat 118: Jakarta.
Mansjoer, Arif. (2001). Kapita Selekta Kedokteran edisi ketiga Jilid 2. FKUI,
Jakarta