PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fenomena gangguan jiwa saat ini mengalami peningkatan setiap tahunnya. Jumlah
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) adalah orang yang mengalami gangguan dalam
pikiran, perilaku, dan perasaaan yang dapat menimbulkan hambatan dalam menjalankan
Penderita gangguan jiwa tidak mungkin mampu mengatasi masalah kejiwaannya sendiri.
Dukungan keluarga diperlukan untuk pasien ODGJ, dimana keluarga memahami tentang
merawat dan memotivasi pasien ODGJ untuk melakukan kunjungan ke posyandu secara
rutin. Kurangnya dukungan keluarga merupakan salah satu faktor yang bisa
Prevalensi gangguan jiwa menurut WHO tahun 2013 mencapai 450 juta diselur dunia,
dalam satu tahun sesuai jenis kelamin sebanyak 1,1 wanita, pada pria sebanyak 0,9
sementara jumlah yang mengalami gangguan jiwaa seumur hidup sebnyak 1,7 wanita dan
1,2 pria. Menurut National Institude of Mental Health (NIMH), (2011). Berdasarkan
hasil sesus penduduk Amerika Serikat tshun 2004, diperkirakan 26,2% penduduk berusia
18 tahun atau lebih mengalami gangguan jiwa. Prevalensi gangguan jiwa cukup tinggi
Skizofrenia sebesar 0,46%atau sekitar 1,1 juta orang atau 5,2% dari jumlah skizofrenia
disluruh dunia.
Berdasarkan data rekam medik angka kunjungan ke instalasi rawat jalan terus meningkat,
pada tahun 2012 adalah 244,575, 2013 adalah 25.570 dan pada tahun 2014 adalah 26,970.
Menurut data kunjungan gangguan jiwa disarana pelayanan kesehatan kota padang pada
tahun 2014 jummlah kunjungan rawat jalan pada pasien skizofrenia dan gangguan
psikotik kronik lainnya (laki-laki: 403, perempuan: 183 =585 orang) dan data kunjungan
pada tahun 2015 sebanyak 666 orang pasien laki-laki dan perempuan ( Andalas, 2014)
Banyak faktor yang mempengaruhi gangguan jiwa. Diantaranya faktor biologi, seperti
bawaan lahir. Kemudian ada juga faktor konflik. Hal ini juga dipengaruhi tidak adanya
rumah rehabilitasi bagi penderita gangguan jiwa yamg telah sembuh . padahal rumah
rehabilitasi ini semacamtempat transisi bagi mereka sebelum berbaur dengan masyarakat
setelah mereka dinyatakan sembuh. Tidak sedikit penderita gangguan jiwa kambuh
ketika pihak keluarga tidak mau menerimanya, sehingga jiwanya kembali terganggu
( Riskesdas, 2013)
Berdasarkan hal tersebut penyembuhan pada orang dengan gangguan jiwa membutuhkan
dukungan keluarga berupa dukungan seperti merawat dengan baik, memberikan kasih
B. Pembatasan Masalah
kematangan dan perkembangan organic, faktor-faktor pre dan perinatal, faktor psikologik
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Adakah hubungan antara
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Surabya.
Menanggal Surabya.
d. Menganalisis hubungan peran keluarga dengan kadar gula darah pada lansia di
e. Menganalisis hubungan tingkat stres dengan kadar gula darah pada lansia di
1. Manfaat Penelitian