Anda di halaman 1dari 14

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian adalah strategi untuk mencapai tujuan penelitian

yang telah berperan sebagai pedoman atau penentuan peneliti atau penuntun

peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2013).

Jenis rancangan penelitian yang digunakan adalah study korelasi

(Corelation study) yaitu jenis penelitian atau penelaahan hubungan antara

dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subyek. Hal ini bertujuan

mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2013).

Desain penelitian merupakan suatu wahana untuk mencapai suatu

tujuan penelitian yang juga berperan sebagai rambu-rambu yang akan

menuntun peneliti atau kerangka acuan bagi bagi pengkajian hubungan

antara variabel peneliti (Sastroasmoro, 2013). Dalam penelitian ini penulis

menggunakan rancangan peneliti Cross-sectional yaitu jenis penelitian yang

menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan

dependen hanya satu kali pada saat itu (Nursalam, 2013).

49
50

4.2 Kerangka Kerja

Kerangka kerja merupakan bagan kerja terhadap rancangan kegiatan

penelitian yang akan dilakukan (Nursalam, 2013).

Populasi: Lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha


Banyuwangi tahun 2017 yang mengalami depresi berjumlah 30
lansia.
Purposive sampling

Sampel: Sebagian lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna


Werdha Banyuwangi tahun 2017 yang mengalami
depresi sebanyak 28 lansia.

Desain penelitian
Cross sectional

Informed consent

Pengumpulan data
Kuesioner dan lembar observasi

Pengolahan data dan analisa data


Coding, Scoring, Tabulating, dan uji Rank spearmen

Hasil penelitian

Kesimpulan

Bagan 4.1 : Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Antara Tingkat Depresi

dengan Kemampuan dalam Melakukan Aktivitas Sehari- hari

Pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha

Banyuwangi Tahun 2017.


51

4.3 Populasi, Sampel , dan Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah subyek (misalnya

manusia, klien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan

(Nursalam, 2013). Pada penelitian ini yang akan menjadi Populasi

adalah Semua lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha

Banyuwangi tahun 2017 yang mengalami depresi berjumlah 30

orang.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam,

2013). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian lansia yang

mengalami depresi berjumlah 28 orang yang didapat dengan rumus :

Rumus menentukan sampel :

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑑)2

30
𝑛=
1 + 30 (0,05)2

N = 28

Keterangan :

n : jumlah sampel

N : jumlah populasi

d : tingkat signifikasi (0,05)

(Nursalam, 2013)
52

4.3.3 Teknik Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk

dapat mewakili populasi (Nursalam, 2013). Sampling yang

digunakan untuk penelitian ini adalah Purposive sampling yaitu

penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi

sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam

penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik

populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam, 2013).

1. Kriteria Inklusi :

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian

dari populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam,

2013).

a. Lansia yang bersedia menjadi responden.

b. Lansia yang sehat jasmani

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria ekslusi adalah menghilangkan/mengeluarkan

subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai

sebab (Nursalam, 2013).

a. Lansia yang sakit saat dilakukan penelitian

4.4 Identifikasi Variabel

Jenis variabel diklasifikasikan menjadi bermacam-macam tipe untuk

menjelaskan penggunaanya dalam penelitian. Macam-macam tipe variabel


53

meliputi variabel independen, dependen, moderator, perancu dan kontrol

(Nursalam, 2013). Variabel dalam penelitian ini adalah :

4.4.1 Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel yang mempengaruhi atau nilainya menentukan

variabel lain (Nursalam, 2013). variabel independen dalam penelitian

ini adalah depresi.

4.4.2 Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Merupakan variabel yang dipengaruhi nilainya oleh variabel

lain (Nursalam, 2013). Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

4.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2013). Definisi

operasional ini juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran

atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta

pengembangan instrument atau alat ukur ( Soekidjo, 2010)


54

Tabel 4.1 Definisi Operasional Hubungan Tingkat Depresi dengan

Kemandirian dalam Melakukan Aktivitas Sehari- hari pada

Lansia

No Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala Skor


Operasional

1 Independent : keadaan 1. Kondisi somatic Geriatric Ordinal 0-4 : Tidak


Tingkat emosional atau Depression depresi
2. Afek
Depresi perasaan yang Scale
terganggu 3. Kognitif (GDS) 5-8 :
dengan Depresi
4. Orientasi masa
mengalami ringan
kesedihan yang datang
mendalam 9-12 :
5. Harga diri
sehingga Depresi
mengakibatkan
sedang
terganggunya
kepribadian dan 13-15 :
prilaku tetapi Depresi
masih dalam berat
batas normal

Dependen : Kemandirian 1. Makan Observasi Ordinal Ketergantu


Kemandirian seseorang 2. Transfer dari indeks
ngan total :
dalam dalam Barthel
melakukan melakukan tempat tidur 0 – 20
aktivitas aktivitas dan dan kembali
sehari-hari fungsi-fungsi 3. Hygiene
kehidupan Ketergantu
sehari-hari personal
ngan berat
yang dilakukan 4. Naik dan
oleh manusia : 21 – 60
turun toilet
secara rutin
atau wc
5. Mandi Ketergantu
6. Berjalan ngan
dipermukaan sedang : 61
datar – 90
7. Naik dan
turun tangga Ketergantu
55

8. Berpakaian ngan
9. Mengontrol ringan : 91
BAB – 99
10. Mengontrol
kandung
Mandiri :
kemih
100

4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.6.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha

Banyuwangi.

4.6.2 Waktu Penelitian

Sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh insitusi.

4.7 Instrumen Penelitian, Pengumpulan Data dan Analisa Data

4.7.1 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiono,

2009). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah lembar kuesioner dan observasi.

4.7.2 Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada

subyek dan proses pengumpulan karakteristik subyek yang

diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam,2013). Peneliti


56

mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin meneliti kepada

kepala UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Banyuwangi karena

merupakan tempat yang akan diteliti. Sebelum mengambil data

penelitian, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian,

kemudian menjelaskan cara pengisian kuesioner. Setelah responden

mengerti apa yang dijelaskan, khuisioner dibagikan. Selanjutnya

setelah kuesioner diisi kemudian dikumpulkan ke peneliti.

4.7.3 Analisa Data

Analisa data merupakan bagian yang sangat penting untuk

mencapai tujuan pokok penelitian, yaitu menjawab pertanyaan-

pertanyaan penelitian yang mengungkap fenomena (Nursalam,

2013). Sebelum melakukan analisa data, secara berurutan data yang

berhasil dikumpulkan akan mengalami proses editing yaitu

dilakukan coding, scoring dan tabulating

1. Editing

Sebelum data diolah bagian yang sangat penting dalam

metode ilmiah, karena dengan analisah, data tersebut dapat diberi

arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah

penelitian.

2. Coding

Coding adalah pemberian kode pada data dimaksudkan

untuk menterjemahkan data ke dalam kode-kode yang biasanya

dalam bentuk angka (Nursalam, 2013).


57

a. Depresi

1.Tidak depresi =1

2. Depresi ringan =2

3. Depresi sedang =3

4. Depresi berat =4

b. Kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari - hari :

1. Ketergantungan total =5

2. Ketergantungan berat =4

3. Ketergantungan sedang =3

4. Ketergantungan ringan =2

5. Mandiri =1

3. Scoring

Scoring adalah Skor / nilai untuk tiap item pertanyaan dan

untuk menentukan nilai tertinggi dan terendah (Setiadi, 2007).

a. Variabel Depresi

Skor 0-4 : Tidak depresi

Skor 5-8 : Depresi ringan

Skor 9-12 : Depresi sedang

Skor 13-15 : Depresi berat

b. Variabel Kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari- hari

1. Ketergantungan total = 0-20

2. Ketergantungan berat = 21-60

3. Ketergantungan sedang = 61-90

4. Ketergantungan ringan = 91-99


58

5. Mandiri = 100

4. Tabulating

Tabulasi merupakan penyajian data dalam bentuk tabel

yang terdiri dari beberapa baris dan beberapa kolom. Tabel dapat

digunakan untuk memaparkan sekaligus beberapa variabel hasil

observasi, survei atau penelitian hingga data mudah dibaca dan

dimengerti (Nursalam, 2013).

4.7.3.1 Analisa Statistik

1. Analisa Univariat

Analisa univariat digunakan untuk mendeskripsikan

angka atau nilai jumlah variabel dengan ukuran presentase.

Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan karakteristik

setiap variabel penelitian. Analisa univariat dilakukan

menurut jenis data baik kategorik maupun numeric. Untuk

data kategorik dapat berupa distribusi frekuensi presentase

dari setiap variabel yang diteliti.

X = f/n x 100%

Keterangan :

X : hasil presentase

f : frekuensi

n : total keseluruhan observasi


59

a. Mean

Rata-rata dari sampel dinyatakan sebagai :

Dimana :

ẋ = rata-rata hitung

x1-n = nilai sampai ke-n

n = jumlah sample

ẋ = x1+x2+x3+…..+xn

b. Median

Median dari himpunana pengukuran x1+x2+x3+…..+xn

di definisikan sebagai nilai dari x yang jatuh ditengah-

tengah jiks nilsi disusun sesuai urutan besarnya

c. Modus

Modus (mode) dari himpunan n, angka atau nilai

x1+x2+x3+…..+xn didefinisikan sebagai nilai dari x yang

tampil dengan frekuensi tertinggi atau tersering.

2. Analisa Bivariat

Analisa yang digunakan untuk mengetahui adanya

hubungan dua variabel. Desain penelitian yang dipakai

adalah rank spearman yang digunakan untuk menguji


60

signifikasi hipotesis bila masing – masing variabel yang

dihubungkan berbentuk ordinal. Untuk mengetahui hubungan

kedua variabel tersebut dilakukan uji statistic.

Uji statistik yang digunakan peneliti adalah uji rank

spearman. Peneliti dalam mengolah data menggunakan

perangkat lunak SPSS (Statistic Programme for Social

Scient) versi 20 for windows 7.

Untuk mengetahui status dan tingkat hubungan

kedua variabel, maka perlu melihat hasil koefesien

korelasinya.

Tabel 4.2 Interpretasi koefesien korelasi versi de vaus

Koefesien Kekuatan Hubungan

0,00 Tidak ada hubungan


0,01 – 0,09 Hubungan kurang berarti
0,10 – 0,29 Hubungan lemah
0,30 – 0,49 Hubungan moderat
0,50 – 0,69 Hubungan kuat

Kaidah pengujian :

Bila p <0,05 maka Ho ditolak Ha diterima, berarti

ada hubungan yang bermakna antara dua variabel yang

diukur yaitu hubungan tingkat depresi dengan kemandirian

dalam melakukan aktivitas sehari-hari pada lansia di UPT

Pelayanan Sosial Tresna Werdha Banyuwangi tahun 2017.


61

Bila p >0.05 maka Ho diterima Ha ditolak berarti

tidak ada hubungan yang bermakna antara dua variabel yang

diukur yaitu tidak ada hubungan tingkat depresi dengan

kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari pada

lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Banyuwangi

tahun 2017.

4.8 Etika Dalam Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengajukan permohonan ijin kepada

kepala UPT Pelayanan Lansia Glenmore Banyuwangi untuk mendapatkan

persetujuan pengambilan data. Setelah mendapatkan persetujuan barulah

peneliti melakukan penelitian dengan menekankan pada permasalahan etika,

antara lain :

4.8.1 Informed Concent (Persetujuan)

Informed Concent adalah informasi yang harus diberikan

pada subyek secara lengkap tentang tujuan penelitian yang akan

dilaksanakan dan mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau

menolak menjadi responden (Nursalam,2013).

1. Sebelum melakukan penelitian telah mendapat ijin dari

responden

2. Bila bersedia menjadi responden penelitian harus ada bukti

persetujuan yaitu dengan tanda tangan.

3. Bila responden tidak bersedia menjadi subyek penelitian,

peneliti tidak boleh memaksa.


62

4.8.2 Anonimity (Tanpa Nama)

Subyek tidak perlu mencantumkan namanya pada lembar

pengumpulan data cukup menulis nomor atau kode saja untuk

menjamin kerahasiaan identitasnya. Apabila sifat peneliti memang

menuntut untuk mengetahui identitas subjek, ia harus memperoleh

persetujuan terlebih dahulu seta mengambil langkah-langkah dalam

menjaga kerahasiaan dan melindungi jawaban tersebut (Nursalam,

2013).

4.8.3 Confidentialy (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang diperoleh dari subyek akan

dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Pengujian data dari hasil

penelitian hanya ditampilkan dalam forum akademik (Nursalam,

2013).

Anda mungkin juga menyukai