Anda di halaman 1dari 9

SEMINAR

KARAKTERISTIK BATUAN INDUK


PADA FORMASI SINAMAR DI DAERAH MUARA
BUNGO, JAMBI

Oleh :
Johari
121.10.1024

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA
TAHUN 2016
HALAMAN PENGESAHAN

KARAKTERISTIK BATUAN INDUK


PADA FORMASI SINAMAR DI DAERAH MUARA
BUNGO, JAMBI
Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Akademik
di Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral
Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Disahkan di : Yogyakarta
Pada Tanggal : 19 Oktober 2016

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Penulis

Ir. Inti Widi Prasetyanto Johari


NIK. 92.0364.449.E NIM. 121.10.1024

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Geologi

Arie Noor Rakhman, S.T., M.T.


NIK. 08.0576.648.E

ii
LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan


sesungguhnya, bahwa naskah Seminar ini merupakan hasil karya asli penulis dan
belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apapun oleh siapapun juga. Semua
bentuk kutipan telah saya sebutkan sumbernya dalam teks. Apabila di kemudian
hari ternyata pernyataan saya tidak benar, maka naskah seminar ini dinyatakan
batal sebagai salah satu syarat akademik.

Yogyakarta, 19 Oktober 2016

Penulis

Johari
121.10.1024

iii
INTISARI

Industri minyak dan gas bumi di Indonesia masih memegang peranan


penting dalam menunjang pembangunan negara. Oleh sebab itu hingga saat ini
masih diperlukan produksi minyak dan gas bumi secara terus menerus. Dalam
tahap eksplorasi minyak dan gas bumi diperlukan pengetahuan yang baik
mengenai elemen dari petroleum system.
Batuan induk adalah batuan sedimen berbutir halus yang dapat
menghasilkan minyak atau gas dalam jumlah cukup untuk membentuk akumulasi
yang bernilai ekonomis. Batuan induk memiliki peranan yang penting sebagai
penghasil hidrokarbon. Pada data geokimia batuan induk menunjukan bahwa
hidrokarbon berasal dari material organik yang terkubur dalam batuan sedimen
yang disebut batuan induk.
Formasi Sinamar merupakan formasi yang belum banyak diketahui
keberadaannya di daerah Sumatra, khususnya daerah yang berdekatan dengan
Cekungan Sumatera Selatan. Runtunan batuan Formasi Sinamar terdiri atas
serpih, batulempung, batulanau, serta sisipan tipis batupasir dan batubara,
terendapkan di lingkungan fluviatil – deltaik (Rosidi et al, 1996) atau lingkungan
lacustrine (Zajuli and Panggabean, 2013).
Dari hasil analisis dan evaluasi batuan induk dapat diketahui bahwa Formasi
Sinamar memiliki karakteristik sebagai batuan induk potensial. Batuan yang
menjadi batuan induk adalah litologi serpih dengan kandungan TOC berkisar
antara 7,45% - 10,84% dan nilai S2 51,95 – 78,02 yang termasuk kedalam
kategori batuan induk dengan kekayaan yang istimewa. Batuan induk didominasi
oleh Kerogen tipe I yang mampu menghasilkan hidrokarbon dalam bentuk
minyak. Tingkat kematangan Batuan induk Formasi Sinamar berkisar antara
431°C - 439°C dalam kategori belum matang – awal matang yang menandakan
sudah memasuki jendela minyak

iv
PRAKATA

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan seminar yang
berjudul “Karakterisasi Batuan Induk pada Formasi Sinamar Daerah Muara
Bungo, Jambi”.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua Orang Tua Penulis,
yang selalu memberi dukungan baik materi maupun moril kepada Penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan seminar dengan baik.
2. Arie Noor Rakhman, S.T.,
M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral,
Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.
3. Ir. Inti Widi Prasetyanto
selaku Dosen Jurusan Teknik Geologi, yang telah bersedia menjadi dosen
pembimbing seminar
4. Ir. Miftahussalam, M.T.
selaku Dosen Wali, yang selalu memberikan dukungan dan saran dalam
kegiatan akademik.
5. Semua jajaran Dosen, Staf,
dan Mahasiswa Jurusan Teknik Geologi, Institut Sains & Teknologi
AKPRIND Yogyakarta yang telah membantu dalam penyelesaian naskah
ini.
6. Apdita Suci Nurani sebagai
rekan diskusi dan penyemangat yang telah banyak membantu sehingga
naskah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Akhir kata Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan seminar
ini masih jauh dari sempurna sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik
yang membangun.

v
Yogyakarta, 19 Oktober 2016

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN.............................................................................. iii
INTISARI............................................................................................................. iv
PRAKATA............................................................................................................ v
DAFTAR ISI........................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR TABEL................................................................................................ ix
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan Seminar................................................................. 1
1.3 Manfaat Seminar................................................................................... 2
1.4 Batasan Masalah................................................................................... 2
1.5 Tinjauan Pustaka................................................................................... 2
1.5.1 Batuan Induk dalam Petroleum System......................................... 2
1.5.2 Analisis Geokimia......................................................................... 6
1.5.3 Kekayaan Material Organik.......................................................... 7
1.5.4 Tipe Material Organik................................................................... 9
1.5.5 Kematangan Material Organik......................................................12
1.5.6 Cekungan Sumatera Selatan..........................................................13
BAB II. METODE PENGUMPULAN DATA...................................................20
2.1 Teknik Pengumpulan Data....................................................................20
II.1.1 Data Sekunder...........................................................................20
2.2 Teknik Pengambilan Data.....................................................................20
2.3 Teknik Pengolahan Data.......................................................................20

vi
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................22
3.1 Formasi Sinamar...................................................................................22
3.2 Data Geokimia......................................................................................25

3.3 Evaluasi Batuan Induk..........................................................................26


3.3.1 Kekayaan Material Organik......................................................26
3.3.2 Tipe Material Organik...............................................................28
3.3.3 Kematangan Material Organik..................................................29
BAB IV PENUTUP..............................................................................................31
4.1 Kesimpulan...........................................................................................31
4.2 Saran......................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................32

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Elemen dari Petroleum System (McCarthy et al , 2011) ............... 5


Gambar 1.2 Diagram crossplot kekayaan material organik (Dembicki, 2009) . 8
Gambar 1.3 Hubungan tipe kerogen dengan lingkungan pengendapan
(McCarthy et al , 2011) ................................................................ 9
Gambar 1.4 Kematangan kerogen modifikasi diagram Van Krevelen
(McCarthy et al , 2011)............................................................... 11
Gambar 1.5 Modifikasi diagram Van Krevelen (Zajuli, 2014)........................ 12
Gambar 1.6 Peta Cekungan Sumatera Selatan dan Sumatera tengah
(De Coaster, 1974)....................................................................... 14
Gambar 1.7 Kenampakan umum Cekungan Sumatera Selatan (Pertamina
BPPKA, 1996).............................................................................. 15
Gambar 1.8 Stratigrafi Regional di Sub-cekungan Jambi dan Sub-cekungan
Palembang (Pertamina BPPKA, 1996)........................................ 19
Gambar 2.1 Alur Penelitian (Penyusun, 2016)................................................ 21
Gambar 3.1 Lokasi daerah penelitian (Zajuli, 2014)...................................... 22
Gambar 3.2 Peta geologi daerah penelitian modifikasi Rosidi (Zajuli, 2014) 23
Gambar 3.3 Diagram plot kekayaan material organik (Zajuli, 2014)............. 26
Gambar 3.4 Plot nilai Tmaks dan Indeks Hidrogen (HI) modifikasi diagram Van
Krevelen (Zajuli, 2014)................................................................ 29

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kategori batuan induk (Waples,1985) ............................................. 5


Tabel 1.2 Kekayaan batuan induk berdasarkan nilai TOC (Waples, 1985) . . . 8
Tabel 1.3 Hubungan tipe kerogen dengan Hidrogen Indeks (Peters and Cassa,
1994) ............................................................................................. 11
Tabel 1.4 Tingkat kematangan batuan induk (Peters and Cassa, 1994) ........13
Tabel 3.1 Data geokimia hasil analisis laboratorium (Zajuli, 2014) .............25
Tabel 3.2 Kategori batuan induk berdasarkan hasil plot nilai material organik
(Zajuli, 2014) .................................................................................27
Tabel 3.3 Tipe material organik berdasarkan nilai Indeks Hidrogen (HI)
(Zajuli, 2014) .................................................................................28
Tabel 3.4 Kematangan material organik dari hasil plot nilai Tmaks
(Zajuli, 2014) .................................................................................30

ix

Anda mungkin juga menyukai