TATA TERTIB
DI LABORATORIUM HISTOLOGI FK USU
1. Setiap mahasiswa wajib memakai baju praktikum dan tanda pengenal, berpenampilan rapi
dan sopan, serta menggunakan sepatu. Bagi mahasiswi yang berambut panjang, rambut
harus diikat.
3. Setiap mahasiswa membawa pensil warna, atlas histologi, dan kain lap flanel.
4. Sebelum masuk praktikum, mahasiswa wajib mengisi deskripsi gambar atas sediaan yang
akan dipelajari. Deskripsi gambar diisi dengan uraian struktur histologi yang dapat diamati
dengan mikroskop cahaya.
6. Sebelum praktikum dimulai, periksalah kelengkapan mikroskop dan slide histologi. Pada
akhir praktikum, kembalikan dalam kondisi seperti semula.
7. Usahakanlah hadir pada setiap jadwal praktikum anda. Apabila ada halangan, laporkan
kepada pegawai laboratorium.
DARAH
Hari/tanggal:
TUJUAN PRAKTIKUM: Mengamati struktur berbagai jenis sel darah di darah tepi.
Keterangan Gambar
1. _____________________________________
2. _____________________________________
3. _____________________________________
4. _____________________________________
5. _____________________________________
6. _____________________________________
7. _____________________________________
Deskripsi Gambar
No. Jenis Sel Darah Ukuran Nukleus Sitoplasma
1. Erythrocytes
2. Neutrophils
3. Eosinophils
4. Basophils
5. Lymphocytes
6. Monocytes
7. Platelets
TATA TERTIB
LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK FK USU
6. Bagi yang tidak memenuhi aturan di atas akan diberikan sanksi sesuai
Hari/tanggal:
Cara kerja:
1. Periksa apusan darah yang telah diwarnai dan dikeringkan di bawah mikroskop dengan
pembesaran obyektif 10 x, cari bagian dimana eritrosit tersebar merata. Biasanya terdapat di
bagian tipis sediaan.
2. Lensa obyektif diganti dengan pembesaran 40x, kemudian 100x dan sediaan diberi minyak
emersi.
3. Golongkan dan catat tiap sel berinti pada daerah yang dilalui hingga mencapai 100 sel,
kemudian masing-masing dibuat persentasenya.
Interpretasi :
Pembimbing Praktikum
VENA PUNKSI
1.Lokasi vena punks :
V. Mediana cubiti untuk orang dewasa
V. Jugularis eksterna, sinus sagitalis superior atau V.Femoralis untuk bayi
2. Cara Pengambilan :
1. Siapkan peralatan punksi dengan jarum yang sesuai
2. Daerah punksi dibersihkan dengan alkohol 70%, bendung lengan atas dengan karet atau
alat pengukur tensi. Lengan dalam posisi hiperekstensi dan lengan dikepal.
3. Jarum membuat sudut 30 – 45 derajat dengan kulit.
Kemudian lakukan punksi di bawah cahaya terang. Setelah jarum menembus kulit, baru
jarum diarahkan ke vena.
4. Penghisapan dilakukan perlahan – lahan. Lepaskan bendungan setelah jarum ditarik keluar.
5. Letakkan kapas kering di atas tempat punksi sambil menekan beberapa menit.
Reagensia: untuk larutan pengencer dapat dipakai Trisodium Sitrat 3,8 % atau NaCl 0,9 %
Cara kerja:
1. Darah segar EDTA 1,6 ml dicampur dengan 0,4 ml Tri Sodium Sitrat 3,8% dengan baik
2. Hisap darah tersebut dengan pipet Westergren sampai garis 0
3. Biarkan darah tersebut dalam rak secara tegak lurus selama 60 menit
4. Baca tinggi larutan plasma dalam millimeter
Nilai normal:
Pria < 10 mm/jam
Wanita < 15 mm/jam
Cara kerja:
1. Tabung hemometer diisi dengan HCL 0,1 N sampai angka 2
2. Darah dihisap dengan pipet Hb sampai tanda 20 ul, bisa berupa darah tepi langsung
atau darah EDTA atau oksalat.
3. Bersihkan ujung pipet dari kelebihan darah dengan kapas ataupun kertas saring
4. Masukkan isi pipet kedalam tabung di atas. Bilas pipet beberapa kali dengan
menghisap dan meniup pipet dalam campuran tersebut.
5. Keluarkan pipet dari tabung hemometer sambil meniupnya
6. Setelah 3-5 menit encerkan campuran tersebut dengan aquadest sambil mengaduk
dengan batang pengaduk gelas yang tersedia hingga warna dari campuran sama
dengan warna standar.
7. Pada perbandingan warna tabung diletakkan sedemikian sehingga garis-garis
pembacaan berada di samping serta dengan cahaya terang sebagai latar belakang.
Cara kerja:
1. Isi pipet dengan 20 ul dengan darah kapiler, darah EDTA atau darah oksalat,
bersihkan ujung pipet dengan tissue atau kertas saring
2. Masukkan ke dalam tabung yang telah diisi dengan 5 cc larutan Drabkin, bilas pipet
beberapa kali dengan larutan Drabkin tersebut
3. Biarkan selama lebih kurang 10 menit pada temperatur kamar
4. Baca serapannya pada spektrofotometer pada gelombang 540 mm
5. Baca kadar hemoglobin pada kurva standar hemoglobin
Cara pemeriksaan:
1. Dapat dipakai darah kapiler atau darah EDTA
2. Isi pipet dengan darah sampai 0,5 bila diketahui anemia isi darah sampai angka 1, hapus
kelebihan darah pada ujung pipet.
3. Sambil menahan darah pada ujung pipet, isi pipet dengan larutan Hayem sampai garis
101
4. Letakkan ujung pipet pada posisi horizontal agar cairan tidak keluar
5. Tekan kedua ujung pipet, kemudian goyang selama 3 – 5 menit
6. Buang 3 tetes cairan kemudian dengan posisi 30 derajat masukkan cairan kedalam
kamar hitung yang telah ditutup dengan kaca penutup
7. Biarkan kamar hitung selama 2 menit
8. Kemudian eritrosit dihitung di bawah mikroskop dengan pembesaran 40x
Cara penghitungan:
1. Bidang yang dihitung adalah 5 bidang kecil : E1 + E2 + E3 + E4 + E5
2. Pengenceran eritrosit 200 x, dan tinggi kamar hitung 1/10 mm, seluruh permukaan
kamar hitung adalah 1/5 mm
3. Faktor perkalian : 5 x 10 x 200 = 10000/mm3
4. Jumlah eritrosit : ( E1 + E2 + E3 + E4 + E5 ) x 10000/mm3
5. Nilai normal : 4,5 - 5 x 106/mm3
Nilai hematokrit
RUMUS MCV= x 10 fl
Jumlah eritrosit
Nilai hemoglobin
RUMUS MCH= x 10 pq
Jumlah eritrosit
Nilai hemoglobin
RUMUS MCHC= x 100 gr/dl
Nilai hematokrit
Interpretasi Hasil :
Diskusi:
Pembimbing Praktikum
Gambar 1
Lymph Node (LO-1)
4 x 10 10 x 10
Keterangan Gambar
1. _____________________________________
2. _____________________________________
3. _____________________________________
4. _____________________________________
5. _____________________________________
Deskripsi Gambar 1
1. Struktur kapsul
2. Struktur korteks
3. Struktur medulla
4. Hilus
Gambar 2
Spleen (LO-2)
10 x 10 40 x 10
Keterangan Gambar
1. _______________________________ 4. ___________________________
2. _______________________________ 5. ___________________________
3. _______________________________ 6. ___________________________
Deskripsi Gambar 2
No. Perihal Deskripsi
1. Struktur kapsul
2. Jenis serabut
3.
Struktur white pulp
4.
Struktur red pulp
Gambar 3
Thymus (LO-3)
10 x 10 40 x 10
Keterangan Gambar
1. _______________________________ 4. ___________________________
2. _______________________________ 5. ___________________________
3. _______________________________ 6. ___________________________
Deskripsi Gambar 3
No. Perihal Deskripsi
1. Struktur korteks
2. Struktur medulla
3. Hassl’s corpuscle
Gambar 4
Palatine Tonsils (LO-4)
10 x 10 40 x 10
Keterangan Gambar
1. _______________________________ 4. ___________________________
2. _______________________________ 5. ___________________________
3. _______________________________ 6. ___________________________
Deskripsi Gambar 4
2. Nodulus
limfatikus
3. Kriptus
Cara Pemeriksaan:
1. Sampel darah kapiler atau darah EDTA / Oksalat Wintrobe
2. Pipet lekosit diisi dengan darah sampai garis 0,5 bila diduga lekopeni sampai garis 1,
bersihkan ujung pipet dengan kertas tissue
3. Sambil menahan darah pada ujung pipet, isi pipet dengan larutan Turk sampai angka
101, letakkan pipet horizontal untuk menghindari mengalirnya larutan keluar
4. Ujung pipet ditekan dengan kedua jari kemudian digoyang membuat angka 8 selama
3 sampai 5 menit
5. Buang 3 tetes larutan tersebut, kemudian dnegan membuat sudut 30 derajat teteskan
larutan ke dalam kamar hitung yang telah ditutup dengan kaca penutup
6. Diamkan kamar hitung selama 2 menit
7. Hitung dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x bidang besar kamar. Hitung
A+B+C+D
8. Perhitungan :
Pengencer pipet 20 x luas bidang besar 1 mm2 dan tinggi kamar hitung 1/10 mm.
Lekosit yang dihitung dalam 4 bidang besar adalah A+B+C+D, jumlah luasnya 4
mm3. Faktor perkalian adalah 50.
Jumlah lekosit adalah (A+B+C+D) x 50 /mm3
Nilai normal = 4000 – 11.000/mm3
A B
E 3 mm
C D
6. Biarkan kamar hitung selama 2 menit, kemudian trombosit dihitung di bawah mikroskop
dengan pembesaran 45x. Bidang yang dihitung adalah semua bidang kecil.
Penghitungan jumlah trombosit x 2000/mm3
Nilai normal : 150 - 450 x 103/mm3
Interpretasi Hasil :
Diskusi:
Pembimbing Praktikum
PRINSIP BIOLOGI
Determine HIV-1 / 2 merupakan suatu tes imunokromatografi yang berguna untuk mendeteksi
secara kualitatif antibodi untuk HIV-1 dan HIV-2. Sampel diteteskan ke dalam tempat sampel.
Kemudian sampel akan menyebar dan bercampur dengan koloid antigen-selenium. Campuran ini
kemudian akan melelui feses padat sehingga tidak menjadi antigen rekombinan dan peptide sintetis
Jika terdapat antibody HIV-1 dan HIV-2 pada sampel, maka antibody akan berikatan dengan
konjugat koloid antigen-selenium dan antigen pada “window” pasien, membentuk satu garis merah
Jika terdapat antibody HIV-1 dan HIV-2 maka tidak akan terjadi reaksi dengan koloid antigen-
selenium, maka pada pasien window dan tidak muncul garis merah pada pasien “window site”.
PERHATIAN
Dilarang makan, minum, merokok memakai kosmetik dan menggunakan lensa kontak mata
Bersihkan dan lakukan desinfeksi specimen atau reagen yang berceceran dengan
Lakukan dekontaminasi dan tempatkan semua specimen, regimen, dan bahan-bahan yang
PENGUMPULAN SPECIMEN
Specimen berupa serum, plasma, dan Whole blood yang diambil melalui vena punksi.
Serum manusia, plasma dan whole blood yang diperoleh melalui vena punksi harus dilakukan
dengan tindakan aseptic untuk menghindari terjadinya kontaminasi hemolisis.
CATATAN: Untuk sampel whole blood dan plasma, gunakan tabung EDTA.
PENYIMPANAN SAMPEL
Sampel serum dan plasma harus disimpan pada suhu 2-8C, jika tes akan dilakukan
dalam 7 hari setelah sampel diambil.
Jika pemeriksaan akan dilakukan >7hari, specimen harus dibekukan -20C atau lebih
dingin.
Whole blood yang dikumpulkan dengan vena punksi harus disimpan pada suhu 2-8C
jika pemeriksaan akan dilakukan 7 hari setelah pengambilan.
Jangan bekuka sampel whole blood.
Whole blood yang diambil dengan cara fingerstick harus segera diperiksa.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1. Buka pembungkus tes
2. Untuk sampel serum/plasma:
Teteskan 50 uL ke sampel pad
Tunggu 15 menit (hingga 60 menit) lalu baca hasil
3. Untuk sampel whole blood yang diambil dengan vena punksi:
Teteskan 50 uL ke sampel pad
Tunggu 1 menit lalu teteskan 1 tetes Chase Buffer ke sampel pad
Tunggu 15 menit (hingga 60 menit) lalu baca hasil
4. Untuk sampel whole blood yang diambil dengan fingerstick
Teteskan 50 uL sampel (dengan capillary tube EDTA) ke sampel pad
Tunggu hingga darah terserap ke sampel pad, emudian teteskan 1 tetes Chase
Buffer ke sampel pad
Tunggu 15 menit (hingga 60 menit) lalu baca hasil
QUALITY CONTROL
Untuk meyakinkan validitas dari tes tersebut, sebuah prosedur control terdapat pada alat dan
berlabel “control”. Jika bar control tidak berubah menjadi merah, maka hasil tes dianggap tidak valid
dan harus dilakukan tes ulang.