Anda di halaman 1dari 22

Kurikulum FK USU 2012 1

Buku Rancangan Pengajaran


Hematologic & Immunologic System
Kurikulum FK USU 2012 2

TATA TERTIB
DI LABORATORIUM HISTOLOGI FK USU

1. Setiap mahasiswa wajib memakai baju praktikum dan tanda pengenal, berpenampilan rapi
dan sopan, serta menggunakan sepatu. Bagi mahasiswi yang berambut panjang, rambut
harus diikat.

2. Hadirlah tepat waktu.

3. Setiap mahasiswa membawa pensil warna, atlas histologi, dan kain lap flanel.

4. Sebelum masuk praktikum, mahasiswa wajib mengisi deskripsi gambar atas sediaan yang
akan dipelajari. Deskripsi gambar diisi dengan uraian struktur histologi yang dapat diamati
dengan mikroskop cahaya.

5. Selama praktikum berlangsung, mahasiswa diwajibkan menjaga ketertiban dan


ketentraman.

6. Sebelum praktikum dimulai, periksalah kelengkapan mikroskop dan slide histologi. Pada
akhir praktikum, kembalikan dalam kondisi seperti semula.

7. Usahakanlah hadir pada setiap jadwal praktikum anda. Apabila ada halangan, laporkan
kepada pegawai laboratorium.

8. Jangan lupa mengisi daftar hadir praktikum.

Medan, Maret 2009

Buku Rancangan Pengajaran


Hematologic & Immunologic System
Kurikulum FK USU 2012 3

PRAKTIKUM HISTOLOGI (HIS1-Pr1)

DARAH
Hari/tanggal:

TUJUAN PRAKTIKUM: Mengamati struktur berbagai jenis sel darah di darah tepi.

Dry Blood Smear

Pembesaran 10 x 40 Pembesaran 10 x 100

Keterangan Gambar
1. _____________________________________
2. _____________________________________
3. _____________________________________
4. _____________________________________
5. _____________________________________
6. _____________________________________
7. _____________________________________

Buku Rancangan Pengajaran


Hematologic & Immunologic System
Kurikulum FK USU 2012 4

Deskripsi Gambar
No. Jenis Sel Darah Ukuran Nukleus Sitoplasma
1. Erythrocytes

2. Neutrophils

3. Eosinophils

4. Basophils

5. Lymphocytes

6. Monocytes

7. Platelets

Buku Rancangan Pengajaran


Hematologic & Immunologic System
Kurikulum FK USU 2012 5

TATA TERTIB
LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK FK USU

1. Setiap mahasiswa wajib memakai baju praktikum dan tanda pengenal,

berpenampilan rapi dan sopan, serta menggunakan sepatu.

2. Hadir tepat waktu dan pulang tepat waktu.

3. Sebelum masuk praktikum, mahasiswa wajib mengisi deskripsi atau

keterangan yang terdapat pada lembar kerja praktikum.

4. Selama praktikum berlangsung diwajibkan menjaga ketertiban, ketentraman,

bekerja efektif dan efisien, serta tidak mengganggu rekan praktikum.

5. Sebelum praktikum dimulai, periksa dahulu kelengkapan mikroskop dan slide

Hematologi. Pada akhir praktikum kembalikan dalam kondisi seperti semula.

6. Bagi yang tidak memenuhi aturan di atas akan diberikan sanksi sesuai

ketentuan yang berlaku dii Departemen patologi Klinik FK USU.

Buku Rancangan Pengajaran


Hematologic & Immunologic System
Kurikulum FK USU 2012 6

PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK (HIS1-Pr2)

HITUNG JENIS LEKOSIT

Hari/tanggal:

Cara kerja:
1. Periksa apusan darah yang telah diwarnai dan dikeringkan di bawah mikroskop dengan
pembesaran obyektif 10 x, cari bagian dimana eritrosit tersebar merata. Biasanya terdapat di
bagian tipis sediaan.
2. Lensa obyektif diganti dengan pembesaran 40x, kemudian 100x dan sediaan diberi minyak
emersi.
3. Golongkan dan catat tiap sel berinti pada daerah yang dilalui hingga mencapai 100 sel,
kemudian masing-masing dibuat persentasenya.

Nilai normal hitung jenis lekosit: Eosinofil =


Eosinofil = 1 – %
3 % Basofil =
Basofil = 0 – 1 % %
Netrofil Batang = 2 – 6 % Netrofil Batang = %
Netrofil Segmen = 50 – 7 % Netrofil Segmen = %
Limfosit = 20 – 40 % Limfosit =
Monosit = 2–8 % %
Monosit =
Hasil yang didapat: %

Interpretasi :

Pembimbing Praktikum

Buku Rancangan Pengajaran


Hematologic & Immunologic System
Kurikulum FK USU 2012 7

PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK (HIS1-Pr3)

PEMERIKSAAN LED, Hb CARA SAHLI, Hb SIAN, MCV DAN HEMATOKRIT


Hari / Tanggal : _______________________________

VENA PUNKSI
1.Lokasi vena punks :
V. Mediana cubiti untuk orang dewasa
V. Jugularis eksterna, sinus sagitalis superior atau V.Femoralis untuk bayi

2. Cara Pengambilan :
1. Siapkan peralatan punksi dengan jarum yang sesuai
2. Daerah punksi dibersihkan dengan alkohol 70%, bendung lengan atas dengan karet atau
alat pengukur tensi. Lengan dalam posisi hiperekstensi dan lengan dikepal.
3. Jarum membuat sudut 30 – 45 derajat dengan kulit.
Kemudian lakukan punksi di bawah cahaya terang. Setelah jarum menembus kulit, baru
jarum diarahkan ke vena.
4. Penghisapan dilakukan perlahan – lahan. Lepaskan bendungan setelah jarum ditarik keluar.
5. Letakkan kapas kering di atas tempat punksi sambil menekan beberapa menit.

I. PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH


Alat yang digunakan: pipet Westergren

Reagensia: untuk larutan pengencer dapat dipakai Trisodium Sitrat 3,8 % atau NaCl 0,9 %

Cara kerja:
1. Darah segar EDTA 1,6 ml dicampur dengan 0,4 ml Tri Sodium Sitrat 3,8% dengan baik
2. Hisap darah tersebut dengan pipet Westergren sampai garis 0
3. Biarkan darah tersebut dalam rak secara tegak lurus selama 60 menit
4. Baca tinggi larutan plasma dalam millimeter

Nilai normal:
Pria < 10 mm/jam
Wanita < 15 mm/jam

Buku Rancangan Pengajaran


Hematologic & Immunologic System
Kurikulum FK USU 2012 8

II. PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN


A. PEMERIKSAAN Hb CARA SAHLI

Alat yang digunakan: Hemoglobinometer

Reagensia : HCL 0,1 N

Cara kerja:
1. Tabung hemometer diisi dengan HCL 0,1 N sampai angka 2
2. Darah dihisap dengan pipet Hb sampai tanda 20 ul, bisa berupa darah tepi langsung
atau darah EDTA atau oksalat.
3. Bersihkan ujung pipet dari kelebihan darah dengan kapas ataupun kertas saring
4. Masukkan isi pipet kedalam tabung di atas. Bilas pipet beberapa kali dengan
menghisap dan meniup pipet dalam campuran tersebut.
5. Keluarkan pipet dari tabung hemometer sambil meniupnya
6. Setelah 3-5 menit encerkan campuran tersebut dengan aquadest sambil mengaduk
dengan batang pengaduk gelas yang tersedia hingga warna dari campuran sama
dengan warna standar.
7. Pada perbandingan warna tabung diletakkan sedemikian sehingga garis-garis
pembacaan berada di samping serta dengan cahaya terang sebagai latar belakang.

B. PEMERIKSAAN Hb CARA SIANMETHEMOGLOBIN


Alat yang diperlukan : - pipet 20 ul
- pipet 5 cc

Reagensia : larutan Drabkin

Cara kerja:
1. Isi pipet dengan 20 ul dengan darah kapiler, darah EDTA atau darah oksalat,
bersihkan ujung pipet dengan tissue atau kertas saring
2. Masukkan ke dalam tabung yang telah diisi dengan 5 cc larutan Drabkin, bilas pipet
beberapa kali dengan larutan Drabkin tersebut
3. Biarkan selama lebih kurang 10 menit pada temperatur kamar
4. Baca serapannya pada spektrofotometer pada gelombang 540 mm
5. Baca kadar hemoglobin pada kurva standar hemoglobin

Buku Rancangan Pengajaran


Hematologic & Immunologic System
Kurikulum FK USU 2012 9

Nilai normal Hb (batas terendah)


Kriteria WHO Kadar Hb (g/dl)
Pria dewasa 13
Wanita tidak hamil 12
Wanita Hamil 11
Anak 6 bulan – 6 tahun 11
6 tahun – 14 tahun 12

III. MENGHITUNG JUMLAH ERITROSIT


Alat yang diperlukan: - pipet eritrosit
- kamar hitung Improved Neubauer
- kaca penutup

Reagensia : - larutan Hayem


- larutan Formal Sitrat

Cara pemeriksaan:
1. Dapat dipakai darah kapiler atau darah EDTA
2. Isi pipet dengan darah sampai 0,5 bila diketahui anemia isi darah sampai angka 1, hapus
kelebihan darah pada ujung pipet.
3. Sambil menahan darah pada ujung pipet, isi pipet dengan larutan Hayem sampai garis
101
4. Letakkan ujung pipet pada posisi horizontal agar cairan tidak keluar
5. Tekan kedua ujung pipet, kemudian goyang selama 3 – 5 menit
6. Buang 3 tetes cairan kemudian dengan posisi 30 derajat masukkan cairan kedalam
kamar hitung yang telah ditutup dengan kaca penutup
7. Biarkan kamar hitung selama 2 menit
8. Kemudian eritrosit dihitung di bawah mikroskop dengan pembesaran 40x

Cara penghitungan:
1. Bidang yang dihitung adalah 5 bidang kecil : E1 + E2 + E3 + E4 + E5
2. Pengenceran eritrosit 200 x, dan tinggi kamar hitung 1/10 mm, seluruh permukaan
kamar hitung adalah 1/5 mm
3. Faktor perkalian : 5 x 10 x 200 = 10000/mm3
4. Jumlah eritrosit : ( E1 + E2 + E3 + E4 + E5 ) x 10000/mm3
5. Nilai normal : 4,5 - 5 x 106/mm3

Buku Rancangan Pengajaran


Hematologic & Immunologic System
Kurikulum FK USU 2012 10

IV. MENGHITUNG NILAI HEMATOKRIT


Alat yang diperlukan: - pipet hematokrit
- malam (wax/lilin)

Cara Pemeriksaan ( cara mikro/kapiler):


1. Contoh darah dapat berupa kapiler, darah EDTA, darah oksalat
2. Isilah pipet hematokrit dengan darah hingga hampir penuh
3. Tutup ujungnya dengan lilin
4. Letakkan dalam tabung sentrifuge dengan kecepatan 16000 rpm selama 3 – 5 menit
5. Pembacaan menggunakan skala khusus

NILAI ERITROSIT RATA – RATA (NILAI MC)

1 MCV = Mean Corpuscular Volume


VER = Volume eritrosit rata-rata

Nilai hematokrit
RUMUS MCV= x 10 fl
Jumlah eritrosit

Nilai normal : MCV 72 – 73 fl


Eritrosit mikrositik : MCV < 72 fl
Eritrosit makrositik : MCV > 93 fl

MCH = Mean Corpuscular Hemoglobin


2 HER = Hemoglobin Eritrosit Rata-
rata

Nilai hemoglobin
RUMUS MCH= x 10 pq
Jumlah eritrosit

Nilai normal : MCH 27 – 32 pq


Eritrosit hipokrom : MCH < 27 pq
Eritrosit hiperkrom : MCH > 32 pq

MCHC = Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration


3 KHER = Konsentrasi Hb Eritrosit rata-rata

Nilai hemoglobin
RUMUS MCHC= x 100 gr/dl
Nilai hematokrit

Nilai normal : MCHC 31 – 35 gr /dl


Eritrosit hipokrom : MCHC < 21 gr/dl
Eritrosit hiperkrom : MCHC > 35 gr /dl

Buku Rancangan Pengajaran


Hematologic & Immunologic System
Kurikulum FK USU 2012 11

PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK (HIS1-Pr4)

PEMERIKSAAN PT, aPTT, dan TT


Hari/tanggal:

I. Pemeriksaan Masa Protrombin ( Prothrombine Time )


Reagen: Simplastin – A ( Organon Tehnika )
Persiapan sampel plasma untuk haemoragic test :
- 19 volume darah + 1 volume laruan trisodium sitrat dihidrat 3,2 % (0,109 ml/l)
- sentrifuge 10 menit pada 3000 rpm
- smbil supernatannya
Cara Pemeriksaan :
1. Hangatkan reagen pada 370C 10 menit
2. Tambahkan 0,1 cc sampel atau control ke dalam tabung
3. Inkubasi masing-masing sampel dan control pada 370C selama 3 -10 menit
4. Tambahkan 0,2 cc reagen hangat dan segera hitung waktu terjadinya bekuan
Nilai normal : 10 – 14 detik
Dikatakan abnormal bila > 2 detik dibandingkan kontrol.

II. Pemeriksaan activated Partial Thromboplastin Time (aPTT)


Reagen: - Platelin LS (Organon Tehnika), dilarutkan dengan 1 cc air murni
- Calcium Chlorida 0,025 M
Cara Pemeriksaan:
1. Hangatkan sejumlah CaCl2 0,025 pada 370C
2. Tambahkan 0,1 cc sampel atau control ke dalam masing-masing tabung, lalu
tambahkan 0,1 cc reagen APTT yang telah dilarutkan
3. Inkubasi masing-masing sampel dan control pada 370C selama 5 menit
4. Segera tambahkan 0,1 cc CaCl2 0,025 M (pada 370C) dan hitung waktu terbentuknya
pembekuan
Nilai normal 30 – 40 detik
Dikatakan abnormal bila > 8 detik bila dibandingkan kontrol.

III. Pemeriksaan Masa Trombin ( Thrombine Time )


Reagen: Thrombin thromboquick, tiap vial dilarutkan dengan 3,0 cc air murni
Cara Pemeriksaan:
1. Hangatkan reagen pada 370C selama 2 menit
2. Tambahkan 0,2 cc sampel plasma ke dalam tabung dan hangatkan pada 370C selama 2
menit
3. Tambahkan reagen ke dalam tabung tersebut dan hitung waktu terjadinya bekuan
Nilai normal 10 – 13 detik
Dikatakan abnormal > 2 detik dari kontrol.

Buku Rancangan Pengajaran


Hematologic & Immunologic System
Kurikulum FK USU 2012 12

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM 5

 Hari /tgl pengambilan sampel :


 Nama pasien :
 Jenis spesimen :

 Hasil Yang Didapat:


1. PT = detik
2. aPTT = detik
3. TT = detik

 Interpretasi Hasil :

 Diskusi:

Pembimbing Praktikum

Buku Rancangan Pengajaran


Hematologic & Immunologic System
Kurikulum FK USU 2012 13

PRAKTIKUM HISTOLOGI (HIS2-Pr1)


SISTEM IMUN (ORGAN LIMFOID)
Hari/tanggal:

TUJUAN PRAKTIKUM: Mengamati struktur organ limfoid.

No. Kode Sediaan


Materi Praktikum
1. LO – 1
Lymph Node
2. Spleen LO – 2
3. Thymus LO – 3
4. Palatine Tonsils LO – 4

Gambar 1
Lymph Node (LO-1)

4 x 10 10 x 10

Keterangan Gambar
1. _____________________________________
2. _____________________________________
3. _____________________________________
4. _____________________________________
5. _____________________________________

Buku Rancangan Pengajaran


Hematologic & Immunologic System
Kurikulum FK USU 2012 14

Deskripsi Gambar 1

No. Perihal Deskripsi

1. Struktur kapsul

2. Struktur korteks

3. Struktur medulla

4. Hilus

Gambar 2
Spleen (LO-2)
10 x 10 40 x 10

Keterangan Gambar
1. _______________________________ 4. ___________________________
2. _______________________________ 5. ___________________________
3. _______________________________ 6. ___________________________

Buku Rancangan Pengajaran


Hematologic & Immunologic System
Kurikulum FK USU 2012 15

Deskripsi Gambar 2
No. Perihal Deskripsi
1. Struktur kapsul

2. Jenis serabut

3.
Struktur white pulp

4.
Struktur red pulp

Gambar 3
Thymus (LO-3)
10 x 10 40 x 10

Keterangan Gambar
1. _______________________________ 4. ___________________________
2. _______________________________ 5. ___________________________
3. _______________________________ 6. ___________________________

Buku Rancangan Pengajaran


Hematologic & Immunologic System
Kurikulum FK USU 2012 16

Deskripsi Gambar 3
No. Perihal Deskripsi
1. Struktur korteks

2. Struktur medulla

3. Hassl’s corpuscle

Gambar 4
Palatine Tonsils (LO-4)

10 x 10 40 x 10

Keterangan Gambar
1. _______________________________ 4. ___________________________
2. _______________________________ 5. ___________________________
3. _______________________________ 6. ___________________________

Deskripsi Gambar 4

No. Perihal Deskripsi


1. Mukosa

2. Nodulus
limfatikus

3. Kriptus

Buku Rancangan Pengajaran


Hematologic & Immunologic System
Kurikulum FK USU 2012 17

Daftar Referensi Histologi


Kuliah Hematologi
1. Junqueira LC, Carneiro J : Basic Histology, Text & Atlas, Tenth Edition. Lange,
2003. Page 233-255.
2. Kierszenbaum AL : Histology and Cell Biology, An Introduction to Pathology.
Mosby Elsevier, 2007. Page 165-196.
3. Berman I : Color Atlas of Basic Histology, Second Edition. Lange 1998. Page 82-
87.
4. Eroschenko VP : Atlas Histologi di Fiore dengan Korelasi Fungsional, Edisi 9,
Alih Bahasa dr. Jan Tambayong. Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2000. Hal. 61-
74
5. Cormack DH : Clinically Integrated Histology. Lippincott-Raven,1998. Page 29-
66.

Kuliah Organ Limfoid


1. Junqueira LC, Carneiro J : Basic Histology, Text & Atlas, Tenth Edition. Lange,
2003. Page 256-290.
2. Kierszenbaum AL : Histology and Cell Biology, An Introduction to Pathology.
Mosby Elsevier, 2007. Page 291-325.
3. Berman I : Color Atlas of Basic Histology, Second Edition. Lange 1998. Page
106-127
4. Eroschenko VP : Atlas Histologi di Fiore dengan Korelasi Fungsional, Edisi 9,
Alih Bahasa dr. Jan Tambayong. Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2000. Hal
121-134
5. Cormack DH : Clinically Integrated Histology. Lippincott-Raven,1998. Page 29-
66.

Buku Rancangan Pengajaran


Hematologic & Immunologic System
Kurikulum FK USU 2012 18

PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK (HIS2-Pr2)

HITUNG JUMLAH LEKOSIT DAN TROMBOSIT


Hari/tanggal:

I. Hitung Jumlah Lekosit


Alat yang diperlukan : - pipet lekosit
- kamar hitung Improved Neubauer
- Deko glass

Reagensia : Larutan Turk, saring sebelum dipakai

Cara Pemeriksaan:
1. Sampel darah kapiler atau darah EDTA / Oksalat Wintrobe
2. Pipet lekosit diisi dengan darah sampai garis 0,5 bila diduga lekopeni sampai garis 1,
bersihkan ujung pipet dengan kertas tissue
3. Sambil menahan darah pada ujung pipet, isi pipet dengan larutan Turk sampai angka
101, letakkan pipet horizontal untuk menghindari mengalirnya larutan keluar
4. Ujung pipet ditekan dengan kedua jari kemudian digoyang membuat angka 8 selama
3 sampai 5 menit
5. Buang 3 tetes larutan tersebut, kemudian dnegan membuat sudut 30 derajat teteskan
larutan ke dalam kamar hitung yang telah ditutup dengan kaca penutup
6. Diamkan kamar hitung selama 2 menit
7. Hitung dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x bidang besar kamar. Hitung
A+B+C+D
8. Perhitungan :
Pengencer pipet 20 x luas bidang besar 1 mm2 dan tinggi kamar hitung 1/10 mm.
Lekosit yang dihitung dalam 4 bidang besar adalah A+B+C+D, jumlah luasnya 4
mm3. Faktor perkalian adalah 50.
Jumlah lekosit adalah (A+B+C+D) x 50 /mm3
Nilai normal = 4000 – 11.000/mm3

Buku Rancangan Pengajaran


Hematologic & Immunologic System
Kurikulum FK USU 2012 19

Kamar Improved Neubauer dilihat di bawah mikroskop

A B

E 3 mm

C D

II. Hitung Jumlah Trombosit


Alat yang digunakan: - pipet ertirosit
- kamar hitung Improved Neubauer
- kaca penutup

Reagensia : - Amonium oksalat 1 %


- Rees Ecker
- Procain HCL
Cara Pemeriksaan:
1. Sampel darah yang diperlukan darah EDTA atau darah kapiler
2. Isi pipet dengan darah sampai garis 0,5 bila diketahui ada trombositopenia darah diisi
sampai garis 1
3. Sambil menahan dengan ujung jari, isi pipet dengan Rees Ecker sampai garis 101.
kemudian letakkan horizontal
4. Sambil menekan kedua ujung pipet, pipet digoyang selama 3 – 5menit
5. Isi kamar hitung yang telah ditutup dengan larutan tersebut setelah terlebih dahulu
membuang 3 tetes larutan tersebut.

Buku Rancangan Pengajaran


Hematologic & Immunologic System
Kurikulum FK USU 2012 20

6. Biarkan kamar hitung selama 2 menit, kemudian trombosit dihitung di bawah mikroskop
dengan pembesaran 45x. Bidang yang dihitung adalah semua bidang kecil.
Penghitungan jumlah trombosit x 2000/mm3
Nilai normal : 150 - 450 x 103/mm3

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM 7

 Hari /tgl pengambilan sampel :


 Nama pasien :
 Jenis spesimen :

 Hasil Yang Didapat:


1. Jumlah lekosit = /mm3
2. Jumlah trombosit = /mm3

 Interpretasi Hasil :

 Diskusi:

Pembimbing Praktikum

Buku Rancangan Pengajaran


Hematologic & Immunologic System
Kurikulum FK USU 2012 21

PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK (HIS2-Pr3)

PEMERIKSAAN RAPID TEST ELISA ( DETERMINE REAGEN HIV 1 / 2)

PRINSIP BIOLOGI

Determine HIV-1 / 2 merupakan suatu tes imunokromatografi yang berguna untuk mendeteksi

secara kualitatif antibodi untuk HIV-1 dan HIV-2. Sampel diteteskan ke dalam tempat sampel.

Kemudian sampel akan menyebar dan bercampur dengan koloid antigen-selenium. Campuran ini

kemudian akan melelui feses padat sehingga tidak menjadi antigen rekombinan dan peptide sintetis

pada pasien “window site”.

Jika terdapat antibody HIV-1 dan HIV-2 pada sampel, maka antibody akan berikatan dengan

konjugat koloid antigen-selenium dan antigen pada “window” pasien, membentuk satu garis merah

pada “window site” pasien.

Jika terdapat antibody HIV-1 dan HIV-2 maka tidak akan terjadi reaksi dengan koloid antigen-

selenium, maka pada pasien window dan tidak muncul garis merah pada pasien “window site”.

PERINGATAN DAN PENCEGAHAN

PERHATIAN

 Gunakan sarung tangan

 Jangan menghisap dengan mulut

 Dilarang makan, minum, merokok memakai kosmetik dan menggunakan lensa kontak mata

di sekitar alat saat alat bekerja.

 Bersihkan dan lakukan desinfeksi specimen atau reagen yang berceceran dengan

menggunakan bahan desinfektan yang sesuai seperti sodium hipoklorite 0,5%.

 Lakukan dekontaminasi dan tempatkan semua specimen, regimen, dan bahan-bahan yang

terkontaminasi pada tempat yang sudah ditentukan.

Buku Rancangan Pengajaran


Hematologic & Immunologic System
Kurikulum FK USU 2012 22

PENGUMPULAN SPECIMEN
Specimen berupa serum, plasma, dan Whole blood yang diambil melalui vena punksi.
Serum manusia, plasma dan whole blood yang diperoleh melalui vena punksi harus dilakukan
dengan tindakan aseptic untuk menghindari terjadinya kontaminasi hemolisis.
CATATAN: Untuk sampel whole blood dan plasma, gunakan tabung EDTA.

PENYIMPANAN SAMPEL
 Sampel serum dan plasma harus disimpan pada suhu 2-8C, jika tes akan dilakukan
dalam 7 hari setelah sampel diambil.
 Jika pemeriksaan akan dilakukan >7hari, specimen harus dibekukan -20C atau lebih
dingin.
 Whole blood yang dikumpulkan dengan vena punksi harus disimpan pada suhu 2-8C
jika pemeriksaan akan dilakukan 7 hari setelah pengambilan.
 Jangan bekuka sampel whole blood.
 Whole blood yang diambil dengan cara fingerstick harus segera diperiksa.

PROSEDUR PEMERIKSAAN
1. Buka pembungkus tes
2. Untuk sampel serum/plasma:
 Teteskan 50 uL ke sampel pad
 Tunggu 15 menit (hingga 60 menit) lalu baca hasil
3. Untuk sampel whole blood yang diambil dengan vena punksi:
 Teteskan 50 uL ke sampel pad
 Tunggu 1 menit lalu teteskan 1 tetes Chase Buffer ke sampel pad
 Tunggu 15 menit (hingga 60 menit) lalu baca hasil
4. Untuk sampel whole blood yang diambil dengan fingerstick
 Teteskan 50 uL sampel (dengan capillary tube EDTA) ke sampel pad
 Tunggu hingga darah terserap ke sampel pad, emudian teteskan 1 tetes Chase
Buffer ke sampel pad
 Tunggu 15 menit (hingga 60 menit) lalu baca hasil

QUALITY CONTROL
Untuk meyakinkan validitas dari tes tersebut, sebuah prosedur control terdapat pada alat dan
berlabel “control”. Jika bar control tidak berubah menjadi merah, maka hasil tes dianggap tidak valid
dan harus dilakukan tes ulang.

Buku Rancangan Pengajaran


Hematologic & Immunologic System

Anda mungkin juga menyukai