Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB II
METODOLOGI PELAKSANAAN
Metodologi adalah cara – cara yang akan diterapkan dalam melaksanakan seluruh
pekerjaan. Perumusan metodologi ini bertujuan agar pekerjaan dapat
dilaksanakan secara sistematis sesuai dengan karakteristik pekerjaan, sehingga
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)
dapat tercapai secara menyeluruh. Metodologi ini disusun berdasarkan
permasalahan yang dihadapi dan disesuaikan dengan Kerangka Acuan kerja
(KAK) dan penjelasan pekerjaan (aanwijzing) pekerjaan tersebut.
b. Unit Weight
Pengujian unit weight mengacu pada standard ASTM D2397-00.
Wet unit weight merupakan rasio massa tanah basah dengan
volume tanah, sedangkan dry unit weight merupakan rasio
massa tanah kering dengan volume tanah. Pengujian dilakukan
dengan cara mengukur massa tanah basah dan mengukur
volume tanah.
c. Specific Gravity
Specific gravity tanah, Gs, didefinisikan sebagai perbandingan
antara massa partikel tanah pada udara dibandingkan massa air
pada udara dengan temperatur 20ºC. Specific gravity ditentukan
dengan picnometer, dimana massa dan temperatur air distilasi
telah terukur.
Pengujian mengikuti standard ASTM D 854. Metode ini
digunakan untuk butiran tanah kurang dari 4,75 mm. Untuk
partikel yang lebih besar, digunakan prosedur standard ASTM C
127 “The Procedures for Specific Gravity and Absorption of
Coarse Aggregate”.
d. Atterberg Limits
Liquid limit (batas cair) didefinisikan sebagai kadar air tanah
pada batas antara keadaan cair dan keadaan plastis, yaitu batas
atas dari daerah plastis.
Batas cair ditentukan denga uji casagrande. Contoh tanah
dimasukkan dalam cawan dengan ketinggian sekitar 8 mm.
Selanjutnya alat pembual alur (groving tool) dikerukkan ditengah
– tengah cawan hingga dasarnya. Cawan diketuk – ketukkan
dengan tinggi jatuh 1 cm. Persentase kadar air yang dibutuhkan
untuk menutup celah sepanjang 12,7 mm pada dasar cawan
setelah 25 kali pukulan, didefinisikan sebagai batas cair tanah.
Pengujian batas cair mengacu standard ASTM D 4318.
Batas plastis (Plastic limit) didefinisikan sebagai kadar air pada
kedudukan antara daerah plastis dan semi padat, yaitu
persentase kadar air dimana tanah dibentuk silinder dengan
diameter 3,2 m mulai retak retak. Pengujian batas plastis
mengacu standard ASTM D 4318.
Batas susut didefinisikan sebagai kadar air maksimum dimana
pengurangan kadar air tidak mengurangi volume dari massa
tanah. Pengujian mengacu pada standard ASTM D 427.
SURAT MOBILISASI
PERSIAPAN
INVESTIGASI GEOLOGI
SURAT PENUGASAN BOR INTI, SONDIR & TEST ALAT LAIN (PALU GEOLOGI,
PETA GEOLOGI REGIONAL TIDAK
& ADMINISTRASI PIT GPS, KAMERA, DLL)
CEK
YA
PEMETAAN GEOLOGI
PERMUKAAN LOKASI
KEGIATAN
PENGEBORAN INTI
KEGIATAN LAPANGAN
SELESAI
TIDAK
CEK
YA
SELESAI