Anda di halaman 1dari 3

Manajemen Nyeri

Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang


terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan janin
selama persalinan. Respon fisiologis terhadap nyeri meliputi peningkatan tekanan
darah, denyut nadi, pernapasann, keringat, diameter pupil, dan ketegangan otot.
Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan nyeri pada persalinan, baik secara
farmakologi maupun nonfarmakologi. Manajemen nyeri secara farmakologi lebih
efektif dibanding dengan metode nonfarmakologi namun metode farmakologi lebih
mahal, dan berpotensi mempunyai efek yang kurang baik ( Dickersin, 1989).
Sedangangkan metode nonfarmakologi bersifat nonintrusif, noinvasif, murah,
simple, efektif dan tanpa efek yang merugikan (Burns & Blamey, 1994; Cook &
Wilcox, 1997). Metode nonfarmakologi juga dapat meningkatkan kepuasan selama
persalinan karena ibu dapat mengontrol perasaannya dan kekuatannya
(Mackey,1995).
Relaksasi, teknik pernapasan, pergerakan dan perubahan posisi, massage,
hidroterapi, terapi panas/dingin, musik, guided imagery, akupresur, aromaterapi
merupakan beberapa teknik nonfarmakologi yang dapat meningkatkan kenyamanan
ibu saat bersalin dan mempunyai pengaruh pada koping yang efektif terhadap
pengalaman persalinan. Penelitian yang dilakukan oleh Sylvia T. Brown, EdD, RN,
Carol Douglas, MSN, RN, and LeeAnn Plaster Flood, MSN, CNM pada tahun 2001,
menggunakan 10 metode nonfarmakologi yang dilakukan pada sample 46 orang
didapatkan bahwa teknik pernapasan, relaksasi, akupresur dan massage merupakan
teknik yang paling efektif menurunkan nyeri saat persalinan.
Akupresur merupakan salah satu teknik nonfarmakologi yang paling efektif
dalam manajemen nyeri persalinan. Akupresur disebut juga akupunktur tanpa jarum,
atau pijat akupunktur. Teknik ini menggunakan tenik penekanan, pemijatan, dan
pengurutan sepanjang meridian tubuh atau garis aliran energi. Teknik akupresur ini
dapat menurunkan nyeri dan mengefektifkan waktu persalinan sehingga dapat
meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil selama persalinan
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Reginaldo Roque Mafetoni , Antonieta
Keiko Kakuda Shimo pada tahun 2013. Selain teknik akupresur ada juga teknik
pijatan counterpressure.
Pijatan Counterpressure merupakan cara terbaik dalam menghilangkan nyeri
punggung akibat persalinan. Letakkan tumit tangan atau bagian datar dari kepalan
tangan (Anda juga dapat menggunakan bola tenis) di atas tulang ekor. Berikan
tekanan kuat dalam gerakan melingkar kecil. (BOD)
Pijat counterpressure adalah pijatan tekanan kuat dengan cara meletakkan tumit
tangan atau bagian datar dari tangan, atau juga menggunakan bola tenis. Tekanan
dapat diberikan dalam gerakan lurus atau lingkaran kecil. Teknik ini efektif
menghilangkan sakit punggung akibat persalinan. Penelitian yang dilakukan oleh
Dewi yuliasar dan Eva santriani pada tanggal 14 Juni-20 Juli 2013 terhadap 32
responden, menunjukkan bahwa dari 11 ibu yang tidak dilakukan Counterpressure,
terdapat sebanyak 8 (72,7%) mengalami nyeri berat dan 3 (27,3%) nyeri ringan,
sedangkan ibu yang melakukan Counterpressure sebanyak 21 responden, dimana
responden mengalami nyeri ringan sebesar 14 (66,7%) dan nyeri berat sebanyak 7
(33,3%) artinya bahwa ibu yang tidak dilakukan counterpressure akan lebih
berpeluang mengalami nyeri berat. Namun perlu disadari bahwa ada ibu yang tidak
biasa dipijat, bahkan disentuh saat mengalami kontraksi, hal ini disebabkan karena
kontraksi sedemikian kuatnya sehingga ibu tidak sanggup lagi menerima rangsangan
apapun pada tubuh. Bidan harus memahami hal ini dan menghormati keinginan ibu.
Rileksasi pernafasan yang merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang
dalam hal ini perawat mengajakan pada klien bagaimana cara melakukan pernafasan,
nafas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan
nafas secara perlahan. Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik rileksasi
pernafasan juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi
darah (Smeltzer dan Bare, 2002) Rileksasi pernafasan ini mampu untuk meredakan
nyeri yang dirasakan ibu selama hamil maupun saat persalinan dengan proses dimana
ibu diminta untuk menarik nafas lambat melalui hidung (menahan inspirasi secara
maksimal) dan menghembuskan nafas melalui mulut secara perlahan-lahan. Masase
dan rileksasi yang dilakukan kepada ibu selama hamil dan persalinan berguna untuk
memberikan kenyamanan, mampu meredakan nyeri yang dirasakan ibu, dan membuat
ibu menjadi tenang dan nyaman dalam proses kehamilan maupun saat persalinan.
Dalam hal ini seorang perempuan harus mampu menumbuhkan sikap positif terhadap
bagaimana menghadapi keadaan selama kehamilan dan persalinan. Bidan
memberikan asuhan kepada ibu untuk mengajarkan bagaimana mengatasi nyeri
selama kehamilan maupun persalinan. Bidan harus bisa membangun kepercayaan ibu
untuk mengatasi ketakutan dan keraguan diri ibu tentang sakit yang dirasakan,
memberikan rasa nyaman dan membangun kepercayaan diri ibu serta bangga atas
proses-proses yang dijalani ibu selama ibu hamil maupun bersalin (Leap, N., Sandall,
J., Buckland, S., & Huber, U., 2010)
Di Rumah Sakit Aisyiyah dalam pelaksanaan senam hamil yang membimbing
senam hamil adalah seorang terapis di bagian Ruang Fisioterapi. Pemberian obat yang
diberikan kepada ibu hamil yang memiliki keluhan nyeri selama kehamilan dilakukan
oleh dokter, dimana dokter memberikan obat anti nyeri (analgesik) yang sesuai
dengan keluhan yang dirasakan ibu.

Kesimpulan (manajemen nyeri)


Teknik akupresur merupakan salah satu teknik nonfarmakologis yang sangat efektif dalam
manajemen nyeri persalinan. Teknik akupresur dapat menyebabkan pelepasan endorphine,
memblok reseptor nyeri ke otak, menyebabkan dilatasi serviks dan meningkatkan efektifitas
kontraksi uterus. Tindakan akupresur merupakan tindakan noninfasif yang tidak mempunyai
efek merugikan bagi pasien sehingga dan dapat dilakukan oleh perawat atau keluarga pasien.
Metode akupresur merupakan tindakan yang mudah dilakukan, memberi kekuatan pada
wanita saat melahirkan dan mendorong keterlibatan pasangan lebih dekat dalam proses
persalinan dan pendidikan antenatal. Selain teknik akupresur bisa dilakukan dengan teknik
pijatan Counterpressure dan rileksasi pernapasan.

Daftar pustaka

http://www.akperppni.ac.id/tehnik-akupressur-untuk-mengatasi-nyeri-persalinan.html

Betts. Debra Acupuncture technique foruse duringchildbirth and pregnancy.


http://www.childbirthsolutions.com/articles/birth/acupressure/index.php. Diambil pada
tanggal 20 April 2007
Sukanta Putu Oka. (2003). Akupresur dan minuman untuk mengatasi gangguan kesehatan
reproduksi. PT Elex Media Komputindo,Jakarta
Sylvia T. Brown, Carol Douglas, LeeAnn Plaster(2001). Womenn’s Evaluationof Intrapartum
Nonpharmacological pain relief methods used during labor.
http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi. diambil pada tanggal 20 April 2007

Anda mungkin juga menyukai