Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

RESUME MATERI DINAMIKA

OLEH:

NAMA : KARLINA

NIM : 20600115034

KELAS : FISIKA B

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2017
HUKUM NEWTON TENTANG .
GERAK
Isaac Newton (1642 - 1727)
dilahirkan di sebuah perkampungan
Inggris di tahun Galileo meninggal.
Pada mulanya dia seorang yang
sederhana dan kemudian dia bersinar Secara matermatis, hukum I Newton
menjadi seorang ilmuwan terbesar yang dinyatakan sebagai berikut:
pernah dikenal. Di masa kecilnya dia 𝚺𝑭 = 𝟎
sakit-sakitan, suka bertengkar, dan Hukum I Newton digunakan
seorang yang jarang bergaul. Itulah untuk benda diam atau benda bergerak
yang menyebabkan dia tidak pernah lurus. Hukum I Newton juga
menikah sampai akhir hayatnya. Ketika menggambarkan bahwa benda akan
dia berusia 20 tahun, dia membeli cenderung mempertahankan keadaan
sebuah buku astrologi di pekan raya, diam atau keadaan bergeraknya. Sifat
Dengan membaca buku tersebut dia benda yang cenderung mempertahankan
tidak bisa memahami tentang keadaan geraknya disebut kelembaman
trigonometri. Kemudian dia membeli atau inersia (kemalasan). Oleh karena
lagi buku trigonometri. Dia tidak itu, hukum I Newton disebut juga
mengikuti pendapat geometri Euclid sebagai hukum kelembaman atau
dalam buku Elements of Geometry itu. hukum inersia. Ukuran kuantitas
Dua tahun kemudian dia menemukan kelembaman benda adalah besaran
kalkulus diferensial. Pada tahun 1666, massa. Makin besar massa benda,
sebagai mahasiswa di Cambridge makin besar kelembaman suatu benda.
University dia berlibur di desa terpencil Contoh nyata untuk konsep hukum I
di Woolsthrope, tempat kelahirannya. Newton dalam kehidupan sehari-hari:
Pada tahun itu dia menemukan  Kamu sedang naik kendaraan
diferensial dan kalkulus integral, (mobil) yang bergerak atau melaju
membuat penemuan fundamental cepat tiba-tiba di rem medadak,
tentang cahaya, dan mulai memikirkan maka pasti badan kamu akan
hukum gravitasi umum. Newton terdorong kedepan.
termasuk salah seorang yang kerap  Ketika kamu sedang naik angkutan
menyimpan karya-karyanya dan tidak kota dengan laju tetap lalu tiba-tiba
segera menerbitkannya. Pada tahun angkutan kota tersebut di gas atau
1687 Netwon menerbitkan buku ditambah kecepatannnya maka badan
Principia yang memuat hukum-hukum kamu akan terdorong ke belakang.
dasar tentang gerak. Dari contoh tersebut memperlihatkan
Hukum Newton dibagi menjadi bahwa benda dalam hal ini cenderung
tiga, yaitu: akan mempertahankan keadaannya.
HUKUM I NEWTON Jadi yang bergerak akan tetap
Hukum I Newton berbunyi “jika bergerak atau yang diam akan tetap
resultan gaya pada suatu benda sama diam bila tidak ada resultan gaya yang
dengan nol, maka benda mula-mula bekerja padanya.
diam akan senantiasa diam, sedangkan HUKUM II NEWTON
benda yang mula-mula bergerak akan
terus bergerak dengan kecepatan tetap”
Hukum II Newton menyatakan pertama mengerjakan gaya pada benda
bahwa “percepatan yang diberikan kedua, aka benda kedua akan
oleh resultan gaya yang bekerja pada mengerjakan gaya pada benda pertama,
suatu benda adalah sebanding dengan yang besarnya sama tetapi arahnya
resultan gaya serta berbanding terbalik yang berlawanan. Secara matematis,
dengan massa benda”. Hukum III Newton dapat dituliskan
sebagai berikut:
𝑭𝒂𝒌𝒔𝒊 = −𝑭𝒓𝒆𝒂𝒌𝒔𝒊
Penjelasannya adalah bila benda
P mengerjakan gaya pada benda Q
Secara matematis, Hukum II dinamakan gaya aksi, sebaliknya bila
Newton dapat dituliskan sebagai benda Q mengerjakan gaya pada benda
berikut; P dinamakan dengan gaya reaksi. Yang
𝚺𝑭 menjadi penekanan pada hukum ini
𝒂= 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝚺𝑭 = 𝒎𝒂
𝒎 adalah gaya aksi dan gaya reaksi yang
Keterangan terjadi adalah dari dua benda yang
Σ𝐹 ∶ 𝑟𝑒𝑠𝑢𝑙𝑡𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑦𝑎 (𝑁𝑒𝑤𝑡𝑜𝑛) berbeda, bukan bekerja pada dua benda
m ∶ massa benda (kg) yang sama.
𝑎 ∶ 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 (𝑚/𝑠 2 ) Contoh penerapan Hukum II Newton
Contoh penerapan Hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari :
dalam kehidupan sehari-hari :  Saat kita menekan papan tulis (aksi)
 Bus yang melaju dijalan raya akan maka papan tulis memberikan reaksi
mendapatkan percepatan yang , bila aksi lebih besar dari pada
sebanding dengan gaya dan reaksi.
berbading terbalik dengan massa bus  Roket menyemburkan gas panas ke
tersebut bawah (aksi). Gas panas mendorong
 Pada system kerja lift juga terdapat roket vertikal ke atas.
gaya, untuk lift yang diam atau  Kita dapat berjalan karena ada gaya
bergerak dengan kecepatan tetap aksi reaksi. Saat mendorong lantai ke
maka gaya normal (N) akan sama belakang (aksi). Lantai mendorong
dengan gaya tarik bumi kita ke depan (reaksi).
(mg).Tetapi,untuk lift yang sedang  Kita mendorong mobil mogok
bergerak,gaya tekan akan sama
dengan gaya normal,dan tidak sama PENERAPAN HUKUM NEWTON
gaya tarik bumi (mg). a. Benda di Gantung dengan tali dan
 Permainan Kelereng. Kelereng yang digerakkan
kecil saat dimainkan akan lebih cepat 1) Digerakkan ketas dengan
menggelinding, sedangkan kelereng percepatan a, maka
yang lebih besar relatif lebih lama
(percepatan berbanding terbalik
dengan massanya).
HUKUM III NEWTON
Hukum III Newton dinamakan
juga Hukum aksi-reaksi. Hukum III
Newton berbunyi “jika suatu benda  Gaya yang searah dengan
gerak bernilai positif
 Gaya yang berlawanan dengan
gerak benda bernilai negative,
sehingga berlaku
Σ𝐹 = 0
T − mg = 𝑚. 𝑎 Σ𝐹 = 𝑚. 𝑎
T = m. g + m. a W − N = m. a
2) Benda digerakkan kebawah N = W − m. a
dengan percepatan a, maka: N = m. g − m. a
3) Lift dipercepat keatas

 Gaya yang searah dengan


gerak benda bernilai positif dan
yang berlawanan bernilai Σ𝐹 = 𝑚. 𝑎
negative N − W = m. a
Σ𝐹 = 𝑚. 𝑎 N = m. a + W
m. g − T = m. a N = m. a + m. g
T = m. g − m. a N = m (g + a)
T = m (g − a) c. Benda digantungkan dengan seutas
Keterangan: tali melalui katrol
𝑇 ∶ 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑙𝑖 (𝑁) Massa tali dan massa katrol tidak
𝑚 ∶ 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 (𝑘𝑔) diperhitungkan
𝑔 ∶ 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑔𝑟𝑎𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖 (𝑚/𝑠 2 )
𝑎 ∶ 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛(𝑚/𝑠 2 )
b. Penerapan Hukum Newton orang
berada dalam Lift
1) Lift berada dalam keadaan diam
atau bergerak dengan kecepatan
tetap

Bila W2 > 𝑊1 maka gerak benda


kearah W2 , kita uraikan satu-satu:
 Lihat benda 1 Σ𝐹 = 𝑚. 𝑎
𝑇1 − 𝑊1 =
𝑚1 . 𝑎 (𝑚1 𝑏𝑒𝑟𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑎𝑡𝑎𝑠)
Σ𝐹 = 0 𝑇1 = 𝑊1 − 𝑚1 . 𝑎 (1)
N−w=0  Lihat benda 2 Σ𝐹 = 𝑚. 𝑎
N=w 𝑇2 − 𝑊2 =
2) Lift dipercepat kebawah 𝑚2 . 𝑎 (𝑚1 𝑏𝑒𝑟𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑎𝑡𝑎𝑠)
𝑇2 = 𝑊2 − 𝑚2 . 𝑎 (1)
Gabungkan persamaan (1) dan (2)
𝑇1 = 𝑇2
𝑊1 − 𝑚1 . 𝑎 = 𝑊2 − 𝑚2 . 𝑎
𝑚1 . 𝑎 + 𝑚2 . 𝑎 = 𝑊2 − 𝑊1 𝑇1 𝑇2
= sin(90+𝛽) 1 𝑇
= sin(𝑎+𝛽)
sin(90+𝑎)
𝑎(𝑚1 + 𝑚2 ) = 𝑔(𝑚2 − 𝑚1 )
𝑚2 − 𝑚1 𝑎𝑡𝑎𝑢
𝑎=𝑔 𝑇1 𝑇2 1𝑇
𝑚1 + 𝑚2 = sin 𝛽 = sin(𝑎+𝛽)
sin 𝑎

KELEMBAMAN, MASSA, DAN


BERAT
Kelembaman adalah
d. Penerapan hukum nerwton pada dua kecenderungan semua benda fisik untuk
benda bergandengan pada lantai licin menolak perubahan terhadap keaddan
Ketika dua benda bergandengan geraknya atau sifat benda yang tidak
berada pada lantai licin maka berlaku mengubah keadaannya sehingga sukar
rumus persamaan: bergerak. Setiap benda mempunyai
Σ𝐹 = 𝑚. 𝑎 massa. Massa adalah banyaknya zat
F − F12 + F21 = m. a yang terkandung pada suatu benda.
Karena F12 dan F21 merupakan Massa benda selalu konstan dimanapun
pasangan gaya aksi reaksi yang berada. Satuan massa sesuai aturan SI
saling meniadakan maka: adalah kilogram. Sebuah benda yang
F = (𝑚1 + 𝑚2 )𝑎 mempunyai massa dapat dihubungkan
dengan berat. Dimana berat adalah
e. Penerapan Hukum Newton pasa
besaran yang menunjukkan ukuran
benda digantung dengan dua utas tali
percepatan gravitasi yang
dalam keadaan setimbang
memperngaruhi massa benda, berat
suatu benda dapat berubah-ubah
tergantung pada percepatan gravitasi
dilingkungan beradanya benda tersebut.
Hubungan antara massa dan berat
sebagai berikut:
𝒘 = 𝒎. 𝒈
Keterangan
Σ𝐹 = 0
Komponen Σ𝐹 dipecah menjadi 𝑤 ∶ 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 (𝑁𝑒𝑤𝑡𝑜𝑛)
𝑚 ∶ 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 (𝑘𝑔)
Σ𝐹𝑦 = Σ𝐹𝑥
𝑔 ∶ 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑔𝑟𝑎𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖 (𝑚/𝑠 2 )
Σ𝐹 = 0
Berlaku persamaan pada sumbu y GAYA NORMAL DAN GAYA
GESEKAN
𝑇1 sin 𝛽 + 𝑇2 sin 𝑎 + 𝑇 − 𝑇 − 𝑤 = 0
Gaya normal adalah gaya yang
𝑇1 sin 𝛽 + 𝑇2 sin 𝑎 − 𝑤 = 0 (1)
ditimbulkan oleh alas bidang saat benda
Σ𝐹𝑥 = 0
ditempatkan. Gaya normal arahnya
Berlaku persamaan pada sumbu x
tegak lurus terhadap bidang tersebut.
𝑇1 cos 𝛽 − 𝑇2 cos 𝑎 = 0
Adapun gaya gesek adalah gaya yang
𝑇1 cos 𝛽 = 𝑇2 cos 𝑎 (2)
ditimbulkan akibat persentuhan
Untuk mencari 𝑇1 dan 𝑇2 subtitusi
langsung antara dua permukaan. Gaya
persamaan (2) ke persamaan (1),
gesek arahnya selalu berlawanan
sehingga:
dengan arah gerak benda. Gaya gesekan
dibagi menjadi dua macam berikut ini:
1. Gaya gesek statis (𝑓𝑠 ), yaitu 𝑵=𝒘
gaya gesekan yang bekerja pada
benda ketika benda dalam
keadaaan diam.
2. Gaya gesek kinetic (𝑓𝑘 ), yaitu
gaya gesekan yang bekerja pada
benda ketika benda mengalami
pergerakan. Jika sebuah balok yang
Gerak atau diamnya suatu benda massanya m berada pada bidang
diperoleh berdasarkan beberapa miring licin yang memiliki sudut
aturan berikut ini: kemiringan Ɵ, maka besarnya gaya
1. Jika < 𝑓𝑠 , maka benda dalam normal dapat ditentukan dengan:
keadaan diam.
2. Jika 𝐹 = 𝑓𝑠 , maka benda tepat
akan bergerak
3. Jika 𝐹 > 𝑓𝑠 , maka benda
bergerak dan gaya gesekan statis
𝑓𝑠 berubah menjadi𝑓𝑘 .
Gaya gesekan dipengaruhi oleh 𝑵 = 𝒘 𝒄𝒐𝒔 Ɵ
gaya normal (N) dan koefisien gaya
gesek (µ). Hubungan antara gaya
gesek, gaya normal, dan koefisien
gaya gesek dituliskan sebagai
berikut:
1. Gaya gesek statis : 𝑓𝑠 = µ𝑠 𝑁.
2. Gaya gesek kinetis : 𝑓𝑘 = µ𝑘 𝑁.
Koefisien gesekan bernilai antara
0 sampai 1. Koefisien gesek jika
bernilai 0 berarti bidang yang
dilewati licin sempurna. Sementara
itu, jika koefisien gesek sama dengan
1, maka bidang yang dilewati sangat
kasar.
Jika sebuah balok yang beratnya
w diletakkan pada bidang datar dan
balok tidak dipengaruhi gaya luar,
maka besar gaya normal tersebut
sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai