Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEBIDANAN PERDARAHAN DILUAR HAID

Pada Ny.”R” P3003 Dengan Polip Servik


Di Ruang Poli KIA
Puskesmas Kayamanya

Dosen :
Fauziah, SST, M.Keb

OLEH : KELOMPOK 8 ANGK. PALU 1V


1. Yusni Yusuf
2. Wirda Djau
3. Yulfince
4. Yarike
5. Nelly

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan asuhan kebidanan dengan judul “Asuhan
Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. ”R” P3003 Dengan Polip Servik”
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas akhir semester II Program Studi DIII
Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan.
Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, untuk itu penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada :
2. Drs. H. Budi Utomo, Amd.Kep.M.Kes, selaku ketua STIKES Muhammadiyah Lamongan
2. Ibu Hj. W.S. Tarmi, S.ST, S.Psi, M.Kes, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan STIKES
Muhammadiyah Lamongan
3. Ibu Faizatul Ummah, SST, M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu
untu membimbing dan mengarahkan laporan ini.
4. Ibu Neneng H. Amd.Keb. selaku CI klinik kandungan di RS Muhammadiyah Lamongan.
5. Seluruh dosen serta staff STIKES Muhammadiyah Lamongan
6. Teman-teman yang selalu mendukung serta memotivasi dan memberikan doa
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih belum sempurna, untuk
itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan laporan ini.
Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Lamongan, Agustus 2023

Penulis
PENDAHULUAN

A. Pengertian
Haid/menstruasi merupakan proses alami seseorang perempuan yaitu proses
deskumasi / meluruhnya dinding rahim bagian dalam (endometrium) yang keluar melalui
vagina.
Siklus menstruasi berkisar antara 22-40 hari, hanya 20-25 % wanita yang punya siklus 28
hari dan lebih dari 35 hari. Jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi saat
setelah menarche dan sebelum menopause. Lama mengeluarkannya pun berbeda beda
biasanya antara 3-5 hari, 7-8 hari, dan ada yang 2-2 hari ada juga yang mengalami perdarahan
diluar menstruasi/haid.
Ada 2 macam perdarahan diluar haid yaitu Menometrorargi dan Metrorargi
Menometrorargi : perdarahan siklik yang berlangsung lebih dari 7 hari dengan jumlah
darah kadang-kadang cukup banyak. Penyebab hal ini sama dengan hipermenorea.
Metrorargi : perdarahan vagina yang tidak berhubungan dengan siklus haid.
Penyebabnya adalah kelainan organik (polip endometrium, polip servik, karsinoma
endometrium, dan karsinoma servik).

B. Tujuan
1 Tujuan Umum
Setelah mempelajari tentang “Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. ”R”
P3003 Dengan Polip Servik” diharapkan mahasiswa mendapatkan pengalaman yang nyata
dalam memberikan asuhan kebidanan sesuai standar.
2. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari tentang “Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny.”R” P3003
Dengan Polip Servik” diharapkan mahasiswa mampu:
- Melaksanakan pengkajian data pada Ny ”R” P3003 Dengan Polip Servik”
- Mengidentifikasi masalah dan diagnosa pada Ny ”R” P3003 Dengan Polip Servik”
- Mengidentifikasi kebutuhan segera pada Ny ”R” P3003 Dengan Polip Servik”
- Menentukan intervensi pada Ny ”R” P3003 Dengan Polip Servik”
- Melaksanakan intervensi pada Ny ”R” P3003 Dengan Polip Servik”
- Mengevaluasi tindakan pada Ny ”R” P3003 Dengan Polip Servik”
2.3 Waktu dan Tempat
Waktu : 20.03 WIB
Tempat : Poli KIA Puskesmas Kayamanya
LANDASAN TEORI

1. Konsep Dasar
Pengertian
Polip adalah tumor jinak yang tumbuh menonjol dan bertangkai dari selaput lendir
dibagian tubuh manusia, seperti hidung, telinga, usus, dan selaput lainnya.
Servik adalah bagian dari rahim yang paling sempit (leher rahim).
Polip servik adalah pertumbuhan jaringan servik (Stroma) yang berlebihan sehingga
tampak sebagai benjolan berwarna merah, bertangkai yang menjulur keluar dari servik.
Benjolan dapat berukuran beberapa mm hingga beberapa cm yang biasanya tampak saat
dilakukan pemeriksaan dalam. Polip servik termasuk kelainan jinak yang sering ditemukan.
(www. kesrepro.info)

Jenis polip servik:


1) Polip ektoservik yaitu polip servik dapat tumbuh dari lapisan permukaan luar servik,
sering di derita oleh wanita yang telah memasuki periode pasca-menopause, meskipun
dapat pula di derita oleh wanita produktif. Prevalensi kasus polip servik berkisar
antara 2 hingga 5% wanita.
2) Polip endoservik yaitu pertumbuhan servik dari bagian dalam servik, biasanya pada
wanita pre menopause di atas usia 20 tahun dan mempunyai setidaknya 2 anak
(www. kesrepro.info)

2. Patofisiologi
Polip servik dapat menyerang lapisan permukaan luar servik (ektoservik) dan bagian
dalam servik (endoservik). Normalnya servik uteri pada nullipara dalam keadaan normal
kanalis servikalis bebas kuman, pada multipara dengan ostium uteri eksternum lebih terbuka,
batas ke atas ostium uteri internum bebas kuman.
Radang pada servik uteri, bisa terdapat pada porsio uteri diluar ostium uteri eksternum
dan / pada endoservik. Penyakit gonorea, sifilis, ulkus molle dan granuloma inguinale dan
TBC dapat ditemukan peradangan kronis pada servik.
Karena adanya peradangan yang kronis / virus memicu endoservik merespon dengan
timbulnya Adenoma-Adenoma fibroma (hiperplasia pada epitel endoservik).
Setelah epitel endoservik tumbuh menonjol dan / bertangkai dan dapat panjang hingga
keluar dari vulva, ujungnya mengalami nekrosis serta mudah berdarah.
(Prawirohardjo,Sarwono. 2009. Ilmu Kandungan. Jakarta : YBPSP, hal: 263, 336)

3. Diagnosa Masalah
Keputihan merupakan manifestasi gejalan dan hampir semua penyakit kandungan. Oleh
sebab itu penyebab utamanya harus dicari dengan melakukan anamnesa, pemeriksaan
inspekulo, dan pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosa.
1) Anamnesa keputihan (beser putih)
- sejak kapan terjadinya
- bagaimana hubungannya dengan menstruasi
- apakah disertai gatal
- apakah berbau
- apakah bercampur darah
- apakah disertai badan panas
- apakah disertai nyeri bagian bawah
- apakah kontak berdarah
- apakah sedang hamil
2) Pemeriksaan inspekulo
a. Dari mana asal keputihan
- mulut rahim
- hanya bersifat lokal dalam vagina
b. Bagaimana dinding vagina
- warnanya
- apakah terdapat bintik merah, seperti digigit nyamuk
- apakah keputihan bergumpal/encer
- apakah keputihan melekat pada dinding vagina
3) Pemeriksaan Laboratorium
Penyebab keputihan yaitu infeksi, benda asing, dan keganasan dengan demikian pemeriksaan
laboratorium untuk menegakkan infeksi (trikomonas, kandidia albikan, bakteri spesifik,dll.)

4. Diagnosa Potensial
Tanda ada penyakit polip servik
a. Abnormal perdarahan vagina yang terjadi antara periode
1) Menstruasi
2) Setelah menopause
3) Setelah senggama
4) Setelah douching
b. Polip servik bisa meradang
1) Leukorea yang sulit disembuhkan
2) Terasa discomfort dalam vagina
3) Kontak berdarah
4) Terdapat infeksi
5) Pada pemeriksaan inspekulo dijumpai :
. jaringan bertambah
. mudah berdarah
.terdapat pada vagina bagian atas
c. Faktor resiko
Pada wanita :
1) DM
2) Vaginitis berulang
3) Servisitis

5 Tindakan Segera
Bila dijumpai polip servik, dokter dapat mengambil dua macam tindakan yaitu:
1. Konservatif, yakni bila ukuran polip kecil, tidak mengganggu, dan tidak
menimbulkan keluhan (misal sering bleeding, sering keputihan). dokter akan
membiarkan dan mengobservasi perkembangan polip secara berkala.
2. Agresif, yakni bila ukuran polip besar, ukuran membesar, mengganggu aktifitas,
atau menimbulkan keluhan. tindakan agresif ini berupa tindakan curettage atau
pemotongan tangkai polip. tindakan kauter ini bisa dilakukan dengan rawat jalan,
biasanya tidak perlu rawat inap.
Untuk polip-polip yang ukurannya kecil (beberapa milimeter) bisa dicoba pemberian obat
yang dimasukkan melalui vagina, untuk mengurangi reaksi radang. setelah pemberiannya
tuntas, diperiksa lagi, apakah pengobatan tersebut ada efeknya pada polip atau tidak. jika
tidak, maka untuk pengobatannya dengan kauterisasi.
Bila polip mempunyai tangkai kurus, tangkainya digenggam dengan forsep polip dan
diputar beberapa kali sampai dasar polipnya terlepas dari jaringan servik dasarnya. Bila
terdapat perdarahan pervaginam abnormal, maka diperlukan curettage di RS untuk
menyingkirkan keganasan servik dan endometrium.
Polip yang mudah terlihat dengan tangkai yang tipis dapat disekam dengan klem arteri
atau forcep kasa dan dipluntir putus. Dianjurkan mengkauterisasi dasarnya untuk mencegah
perdarahan dan rekurensi.
Pasien yang mempunyai banyak polip mungkin terbaik diterapi dengan cara konisasi
sehingga setiap polip yang tidak terlihat didalam kanalis tidak akan diabaikan. Biasanya,
polipektomi cervix harus dilakukan bersama dengan suatu kuretase.
TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 18 Maret 2015 Jam : 09.30 WIB

A. DATA SUBYEKTIF

1. Identitas

Nama : Ny.”R“ Nama suami : Tn.”E”


Umur : 42 tahun Umur : 50 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wirausaha
Usia saat kawin : 20 tahun Penghasilan : 2,5 juta / bulan
Jumlah anak :3 Status kawin : sah, kawin 1x
Status kawin : sah, kawin 1x
Alamat : Gebang Rejo, Poso

2. Keluhan Utama

Mengalami keputihan di daerah kemaluannya dan berdarah setelah bersenggama.

3. Riwayat Keluhan Utama

Ibu mengatakan mengalami keputihan di daerah kemaluan agak banyak, disertai gatal dan
berbau sejak 2 bulan yang lalu, ibu juga mengatakan setelah bersenggama keluar darah.
Kemudian ibu datang ke Puskesmas untuk memeriksanya

4. Riwayat Menstruasi

Menarche : 13 tahun
Teratur/Tidak : Teratur, 1 bulan sekali
Lama : 6-7 hari
Jumlah : 1 hari habis 2 koteks
Sifat darah : Cair tidak bergumpal
Disminorhoe : Kadang – kadang
Flour albus : Ya, sering. Kental, agak banyak, gatal, dan berbau
HPHT : 02 – 03 – 2015

5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Anak, Nifas Yang Lalu

Hamil Persalinan Anak Nifas


Ke Uk Pnylt Tmpt Jns Pnlg Pnylt H/M L/P BB PB Usia ASI pnylt
1 38mg - BPS N Bidan - H P 3,2 kg 50 21th - -
2 40mg - BPS N Bidan - H L 3 kg 48 19th - -
3 40mg - BPS N Bidan - H L 3 kg 52 17th - -

6. Riwayat Ginekologi

Ibu mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita penyakit menular seksual seperti HIV,
Infeksi pada alat - alat kandungan dan tidak ada tumor pada alat kandungan. Ibu belum
pernah melakukan pap smear

7. Riwayat Kesehatan Yang Lalu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, penyakit
menurun seperti kencing manis, penyakit menahun seperti darah tinggi

8. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak pernah ada yang menderita penyakit menular
seperti TBC, Hepatitis, penyakit menurun seperti kencing manis, penyakit menahun seperti
darah tinggi
9. Kebiasaan

Ibu mengatakan bahwa ibu tidak pernah merokok, tidak meminum minuman
alkohol, tidak ketergantungan obat, dan tidak meminum jamu.

10. Pola Kebiasaan Sehari - hari

a. Pola personal hygine


Ibu mandi 3x sehari, keramas 3x seminggu, gosok gigi 3x sehari, ganti baju 2x sehari,
ganti pakaian dalam 2x sehari.
b. Pola Nutrisi
Ibu makan 3x sehari, porsi sedang habis dengan komposisi nasi, lauk pauk, sayur
bervariasi, dan kadang buah. Minum air putih 6 – 7 gelas sehari
c. Pola Aktifitas
Ibu sebagai Ibu rumah tangga, hanya mengurus rumah, suami dan anak.
d. Pola Eliminasi
BAB dan BAK tidak ada gangguan. BAB 2x sehari, warna kuning, konsisten
lunak. BAK 6 – 7x sehari, warna kuning jernih.
e. Pola Istirahat
Ibu mengatakan sering tidur siang, tidur malam mulai jam 22.00 – 05.00 WIB. Dan tidak
ada gangguan.
f. Pola Seksual
Ibu melakukan hubungan suami istri 3 – 4 x seminggu, pernah perdarahan setelah
melakukan hubungan.

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum :Baik
Kesadaran :Composmentis
TD :130 / 82 mmHg
RR :20 x/menit
Nadi :82 x/menit
Suhu :36,6 0C
2. Pemeriksaan fisik
Kepala Rambut warna hitam, lurus, bersih, tidak mudah
rontok, distribusi merata, kulit kepala bersih, tidak ada
cicatrix, tidak terdapat nyeri tekan maupun benjolan
abnormal.
Muka Simetris, bentuk oval, tidak ada odema, pucat
Mata Simetris, tidak oedem, conjungtiva merah muda,
sclera berwarna putih terdapat gambaran tipis
pembuluh darah, pupil isokor
Hidung Pernafasan spontan, hidung bersih tidak ada polip,
tidak ada benda asing, tidak ada secret, terdapat bulu
– bulu halus, dan tidak ada cyanosis.
Mulut Bibir lembab, tidak ada stomatitis, gigi bersih, tidak
ada karang gigi, dan lidah bersih.
Telinga Pendengaran baik, bersih, tidak ada serumen, tidak
ada benda asing, membrane tympani utuh.
Leher Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe dan tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid. Tidak terdapat
bendungan vena jugularis, dan tidak ada kaku kuduk.
Dada Simetris, bentuk bulat datar, tidak ada retraksi
intercostae, tidak ada nyeri tekan, tidak ada krepitasi,
dan tidak ada jejas.
Payudara Bentuk simetris, konsistensi kenyal, putting susu
menonjol keluar, tidak ada benjolan abnormal.
Abdomen Tidak ada bekas luka, kelainan kulit dan odema
Genetalia Penyebaran rambut pubis merata, bersih, terdapat
pengeluaran cairan putih dari vagina yang purulen,
warna kekuningan, agak banyak, bau, tidak ada lesi,
vulva dan vagina tidak ada odema tidak ada varises,
tidak ada peradangan pada kelenjar bartholin dan
skene.
Anus Bersih, tidak ada hemoroid
Ekstremitas
Atas Tidak ada oedem kanan/kiri
Bawah Tidak ada odem kanan/kiri, tidak ada varises

3. Pemeriksaan Khusus
Inspekulo : Adanya keputihan dari mulut rahim,warna putih, agak banyak, bau, hanya
bersifat local, ada jaringan tambahan (polip) menjulur keluar servik uteri,
berwarna cokelat, permukaan halus.

II. INTERPRESTASI DATA DASAR


DX : Ny. “R” P3003 dengan polip servik
DS : Ibu mengatakan keputihan sejak sebulan yang lalu, agak banyak, disertai gatal dan
bau, ibu juuga mengatakan setelah bersenggama terjadi perdarahan kemudian ibu
datang ke RS untuk memeriksakan
DO :
Genetalia Penyebaran rambut pubis merata, bersih,
terdapat pengeluaran cairan putih dari vagina
yang purulen, warna kekuningan, agak banyak,
bau, tidak ada lesi, vulva dan vagina tidak ada
odema tidak ada varises, tidak ada peradangan
pada kelenjar bartholin dan skene.
Inspekulo Adanya keputihan dari mulut rahim, warna
putih, agak banyak, bau, hanya bersifat lokal.
Ada jaringan tambahan (polip) menjulur keluar
servik uteri berwarna cokelat, permukaan halus

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


-
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-

V. INTERVENSI
 Tujuan jangka pendek :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama ± 25 menit diharapkan :
1). Ibu mampu mengungkapkan kembali apa yang dijelaskan oleh bidan
2). Ibu merasa lebih tenang dan kecemasan ibu berkurang
3). Ibu bersedia melakukan apa dianjurkan oleh bidan
 Tujuan jangka panjang
Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan dalam waktu 2 minggu post curetage
keluhan ibu (keputihan) berkurang dan polip dapat dihilangkan.

Planning
1). Jelaskan pada ibu hasil pemeriksaan dan kondisinya saat ini
R/ Informasi yang tepat dapat memberikan efek menenangkan bagi pasien
2). Berikan HE tentang personal hygiene sehubungan dengan keputihan
R/ personal hygiene yang baik dapat mengurangi keputihan
4). Lakukan kolaborasi dengan dokter umum tentang pemberian rujukan ke RS untuk
tindakan curettage.
R/ tindakan pengobatan yang tepat dapat membantu proses penyembuhan dan pemulihan
lebih cepat
6). Dokumentasikan semua tindakan
R/ Sebagai sarana tanggung jawab dan tanggung gugat. Sebagai upaya untuk
melindungi pasien terhadap kualitas pelayanan kebidanan yang diterima dan
perlindungan terhadap keamanan bidan dalam melaksanakan tugasnya

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 18 Maret 2015 Jam : 10. 00 WIB
Jam Asuhan Paraf
10.002. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan yaitu
adanya tumor jinak (polip) yang keluar di mulut rahim,
berwarna cokelat, permukaan halus
10.052. Memberikan HE tentang personal hygiene yang baik
dan benar yaitu dengan sering ganti celana dalam
minimal 2 – 4 x per hari, sebaiknya memakai celana
dalam yang berbahan dari kain katun agar mudah
menyerap keringat dan tidak lembab, setelah BAB /
BAK cebok menggunakan air bersih dari arah depan
ke belakang agar tidak terkotaminasi, kemudian
mengeringkan terlebih dahulu sebelum memakai
celana dalam.
10.103. Melakukan kolaborasi dengan dokter umum tentang
pemberian rujukan ke RS untuk tindakan curettage
10.15 Mendokumentasikan semua tindakan.
5.

VII. EVALUASI
Tanggal : 18 Maret 2015 Jam : 10. 20 WIB
S : Ibu mengatakan lebih tenang setelah mendapatkan penjelasan tentang kondisinya
saat ini
Ibu bersedia menjalani anjuran bidan dirujuk di RS untuk tindakan curettage.
O : Ibu tampak lebih tenang dan dapat menerima tindakan yang akan dilakukan
A : Ny.”R” P3003 dengan polip servik dengan tujuan jangka pendek teratasi
P : Memberikan surat rujukan kepada Ny. R untuk dibawa ke RS.
PENUTUP

1. Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidan pada Ny. R, P3003 Dengan polip servik, di dapatkan
kesamaan antara teori dan kasus yaitu Ny. R di diagnosa mengalami polip servik karena
mengalami keputihan yang abnormal (banyak, bau, kuning), terjadi kontak darah saat
bersenggama, pada pemeriksaan inspekulo terdapat jaringan baru (polip) yang keluar dari
mulut rahim berwarna cokelat, permukaan halus.
Didalam kasus Ny. R, P3003 Dengan polip servik tidak terdapat kesenjangan antara
kasus dalam teori. Selain itu, ibu diharapkan selalu melakukan vulva hygiene seperti ganti
pembalut dan celana dalam agar tidak timbul infeksi. Kemudian memberikan rujukan kepada
ibu untuk melakukan currate di RS, untuk proses penyembuhan dan pemulihan lebih cepat.
Dengan demikian, kasus pada ibu dapat segera teratasi.

2. Saran
a. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa hendaknya dapat mengaplikasikan antara ilmu pengetahuan logika dan ilmu
dalam melakukan dan menerapkan asuhan kebidanan yang baik dan benar

b Bagi Lahan Praktek


Dapat menyesuaikan antara teori dan praktek dan dapat meningkatkan pelayanan terutama
dalam mencegah kematian pada ibu.
DAFTAR PUSTAKA

(www. kesrepro.info)
(Prawirohardjo,Sarwono.2009.Ilmu Kandungan.Jakarta : YBPSP,hal:263,336)

Anda mungkin juga menyukai