Anda di halaman 1dari 158

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. P.

PADA MASA KEHAMILAN SAMPAI KELUARGA BERENCANA

DI PUSKESMAS TALAGA JAYA

Laporan Tugas Akhir

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Kebidanan

Oleh

FUJI HASTUTI PAKAYA


NIM. PO3124014011

Kepada

POLITEKNIK KESEHATAN GORONTALO


KEMENTRIAN KESEHATAN RI

2017
ii
BIODATA

1. Data Umum
a. Nama Lengkap : Fuji Hastuti Pakaya
b. Tempat/Tanggal Lahir : Gorontalo, 20 Mei 1997
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Status Perkawinan : Belum Menikah
f. Alamat Lengkap : Desa Bulota, Kec. Talaga Jaya
Kab.Gorontalo
g. Nomor Telepon Rumah/HP : 0853 9495 3350
h. Alamat e_mail : fujypakaya@yahoo.com

2. Riwayat Pendidikan
a. Sekolah Dasar : SD Negeri 7 Talaga Jaya
b. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 1 Telaga
c. Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 1 Telaga Biru
d. Diploma III : Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Gorontalo.

iii
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Laporan Tugas Akhir ini tidak

terdapat karya yang pernah dianjukan untuk memperoleh gelar diploma III

sebelumnya dan sepengetahuan penulis tidak terdapat karya atau pendapat orang

lain baik yang dipublikasikan maupun tidak, kecuali yang secara tertulis dikutip

dalam Laporan Tugas Akhir dan disebutkan dengan jelas dalam daftar pustaka.

Bila mana dikemudian hari penyataan ini terbukti tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Gorontalo, Agustus 2017

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan

rahmat dan tuntunanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas

Akhir Asuhan Kebidanan Komprehensif “Manajemen Asuhan Kebidanan

pada Ny. P.D pada Masa Kehamilan sampai Keluarga Berencana di

Puskemas Talaga Jaya” sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan

Ahli Madya Kebidanan pada Program Studi Diploma III Kebidanan Politeknik

Kesehatan Kemenkes Gorontalo.

Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis mengalami berbagai

hambatan dan kesulitan karena keterbatasan pengetahuan dan literatur yang

penulis miliki, namun berkat bimbingan serta bantuan yang diberikan oleh

berbagai pihak maka penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima

kasih kepada :

1. Dr. Dra. Heny Panai, S.Kep, Ns, M.Pd selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kemenkes Gorontalo.

2. Nancy Olii, S.SiT, MPH selaku ketua Jurusan Kebidanan Politeknik

Kesehatan Kemenkes Gorontalo.

3. Magdalena Tompunuh, S.ST, M.Pd selaku Ketua Program Studi Diploma III

Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo.

v
4. Iramaya Maga, S.ST, M.Kes selaku pembimbing utama sekaligus penguji

yang dengan tulus dan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan arahan

kepada penulis dalam penyempurnaan Laporan Tugas Akhir ini.

5. Puspita Sukmawaty Rasyid S.ST M.Kes selaku pembimbing pendamping

sekaligus penguji yang dengan tulus dan penuh kesabaran memberikan

bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyempurnaan Laporan Tugas

Akhir ini.

6. Puspita Sukmawaty Rasyid S.ST M.Kes selaku clinical teaching dan selaku

perwalian dengan tulus dan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan

arahan kepada penulis dalam penyempurnaan Laporan Tugas Akhir ini.

7. Seluruh Staf Dosen pengajar dan Tata Usaha Jurusan Kebidanan Politeknik

Kesehatan Kemenkes Gorontalo yang telah memberikan pengajaran,

bimbingan dan motivasi selama penulis mengikuti pendidikan Diploma III

Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo.

8. Murtiningsih, AMKL selaku Kepala Puskesmas di Puskesmas Talaga Jaya

9. Muftia Alhasni S.ST, selaku Bidan Koordinator di Puskesmas Talaga Jaya

10. Kedua orang tua saya, Agus Pakaya S.pd dan Nurdjana Male S.pd, adik-

adik saya, Mohamad fahrul Pakaya dan Abdulatif Pakaya, dan keluarga

yang banyak berkorban dan memberikan motivasi, dukungan dan juga

kekuatan bagi penulis dalam menempuh pendidikan di Politeknik Kesehatan

Kemenkes Gorontalo.

11. Serta yang terkasih dan tersayang, Yusuf Dali yang selalu mendampingi

penulis dalam setiap hal.

vi
12. Semua rekan-rekan D-III Kebidanan khususnya rekan-rekan seperjuangan

kelas A yang selama ini telah melalui suka duka bersama untuk keberhasilan

perkuliahan ini.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat

bermanfaat bagi kita semua guna terbentuknya sumber daya manusia yang

berkualitas. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan berkat dan

rahmat-Nya kepada kita semua. Amin

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii

BIODATA ............................................................................................................. iii

PERNYATAAN ................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .......................................................................................... v

DAFTAR ISI ......................................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4

C. Tujuan ........................................................................................... 4

D. Manfaat ......................................................................................... 4

E. Waktu Dan Tempat........................................................................ 5

F. Gambaran Kasus ............................................................................ 6

G. Sistematika Asuhan ....................................................................... 7

H. Hasil Yang Diharapkan ................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 9

A. Konsep Dasar Teori....................................................................... 9

A. Tinjauan Tentang Kehamilan ............................................ 9

B. Tinjauan Tentang Persalinan ............................................ 15

C. Tinjauan Tentang Nifas ...................................................... 27

viii
D. Tinjauan Teori BBL/Neonatus ........................................... 31

E. Tinjauan Teori KB ............................................................. 33

BAB III ASUHAN KEBIDANAN ...................................................................... 48

A. Asuhan Kebidanan Kehamilan................................................................. 48

B. Asuhan Kebidanan Persalinan ................................................................. 66

C. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir ........................................................ 87

D. Asuhan Kebidanan Nifas ......................................................................... 99

E. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana.................................................. 112

BAB IV KESENJANGAN TEORI DENGAN PRAKTEK ................................. 125

A. Kehamilan ..................................................................................... 125

B. Persalinan ...................................................................................... 128

C. Bayi Baru Lahir ............................................................................ 130

D. Nifas .............................................................................................. 131

E. Keluarga Berencana ...................................................................... 133

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 135

A. Tujuan ........................................................................................... 135

B. Kesimpulan ................................................................................... 136

C. Saran ............................................................................................. 138

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat persetujuan menjadi pasien Asuhan Komprehensif

Lampiran 2 Surat keterangan telah menyelesaikan Asuhan Komprehensif

Lampiran 3 Lembar Dokumentasi

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan ibu dan anak adalah masalah pembangunan global. Di beberapa

negara, khususnya negara berkembang, para ibu masih memiliki resiko tinggi

ketika melahirkan. Situasi ini kemudian mengajak kalangan internasional untuk

mengatasi permasalahan kesehatan ibu tersebut. Terdapat beberapa indikator yang

digunakan untuk mengukur status kesehatan ibu pada suatu wilayah, salah satunya

yaitu Angka Kematian Ibu (AKI). AKI merupakan salah satu indikator yang peka

terhadap kualitas dan aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan. (Profil

Kesehatan, 2015)

Data WHO mengenai Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian

Bayi (AKB) pada Tahun 2015 masih relative tinggi. Angka Kematian Ibu di

Benua Asia menempati peringkat ke dua dengan 61.000/100.000 KH, dan

terendah terjadi di Benua Eropa 1800/100.000 KH. Sementara Angka Kemudian

Bayi tertinggi di Benua Asia dengan 40/1000KH dan terendah di benua Eropa

dengan 37/1000 KH (WHO,2016).

Pada Tahun 2015 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 305

kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk

Antar Sensus (SUPAS) 2015. (Profil Kesehatan, 2015).

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2012,

angka Kematian Neonatus (AKN) pada Tahun 2012 sebesar 19 per 1.000

kelahiran hidup. Hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015


menunjukkan AKB sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup, yang artinya sudah

mencapai target MDG 2015 sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup. (Profil

Kesehatan, 2015).

Data profil dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menunjukkan bahwa

kematian ibu (AKI) di Tahun 2013 berjumlah 52 orang atau 252/100.000 KH,

sementara di Tahun 2014 mengalami penurunan dengan jumlah 39 orang atau

195/100.000 KH, akan tetapi Tahun 2015 terjadi penurunan kembali sebesar 52 orang

atau 252/100.000 KH, data 2016 jumlah kematian ibu di Provinsi Gorontalo mencapai 61

orang. (Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, 2016).

Jumlah kematian bayi di Provinsi Gorontalo. Pada Tahun 2013 mencapai

274 bayi atau 13.3/1000 KH. Tahun 2014 Jumlah AKB sebanyak 279 bayi atau

13.9/1000 angka kelahiran hidup, selang Tahun 2015 jumlah AKB mengalami

sedikit penurunan menjadi 236 bayi mati atau 11,5/1000 KH dan Tahun 2016

AKB di Provinsi Gorontalo mengalami peningkatan mencapai angka 277 bayi.

(Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, 2016).

Dari hasil data di Puskesmas Talaga Jaya pada tahun 2016 jumlah ibu

hamil sebanyak 232 ibu hamil, dan bayi berjumlah 212 bayi. Cakupan K1 tercapai

dengan 109% ibu hamil sedangkan cakupan K4 tercapai dengan 94% ibu hamil

yang mendapatkan pelayanan kesehatan. Persalinan yang ditolong oleh tenaga

kesehatan (NAKES) tercapai dengan 96% ibu bersalin dan tidak ada persalinan

yang ditolong oleh dukun (NON NAKES). Terdapat 1 Angka Kematian ibu yang

disebabkan karena eklamsia , dan 2 Kematian Bayi yang disebabkan karena

kelainan congenital. Ketersediaan tenaga kesehatan di puskesmas talaga jaya di


bagian program Kesehatan Ibu dan Anak Keluarga Berencana ( KIA/KB)

berjumlah 6 orang terdiri dari 1 orang bidan koordinir dan 5 bidan desa dengan

pendidikan DIV 3 orang DIII 2 orang dan DI 1 orang.

Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi dapat diantisipasi dengan

memberikan asuhan secara Komprehensif dari mulai hamil, persalinan, nifas,

bayi baru lahir sampai keluarga berencana (KB).

Menurut (Walyani, 2014) Perawatan kehamilan merupakan salah satu faktor yang

amat perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya komplikasi dan kematian

ketika persalinan. Memasuki masa persalinan merupakan suatu periode yang kritis

bagi para ibu hamil karena segala kemungkinan dapat terjadi sebelum berakhir

dengan selamat atau kematian, kepanikan atau ketidaktahuan akan gejala-gejala

tertentu saat persalinan dapat menghambat tindakan yang seharusnya dilakukan

dengan cepat. Untuk asuhan masa nifas diperlukan karena merupakan masa kritis

baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan 60% kematian ibu terjadi setelah

persalinan dan 50% kematian terjadi pada masa nifas 24 jam pertama.

Keberhasilan program keluarga berencana (KB) diukur dengan beberapa

indikator, diantaranya proporsi peserta KB Baru menurut metode kontrasepsi,

persentase KB Aktif terhadap jumlah pasangan usia subur (PUS) dan persentase

baru metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).

Untuk itu saya tertarik akan memberikan Asuhan Kebidanan Komprehensif

dalam mencegah risiko/komplikasi sejak kehamilan, persalinan,bayi baru lahir

dan pada masa setelah nifas.


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan masalah

sebagai berikut “Bagaiman manajemen asuhan kebidanan secara komprehensif

pada Ny. P.D di Puskesmas Talaga Jaya” ?

C. Tujuan Penyusunan

1. Tujuan Umum

Memberikan asuhan kebidanan secara continuity care pada ibu hamil,

bersalin, nifas, neonatus dan KB dengan menggunakan pendekatan

manajemen kebidanan.

2. Tujuan Khusus

a. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. P.D.

b. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin Ny. P.D.

c. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas Ny. P.D.

d. Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir Ny. P.D.

e. Melaksanakan asuhan kebidanan pada keluarga berencana (KB) Ny. P.D.

f. Mendokumentasikan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada ibu

hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan Keluarga Berencana (KB) Pada

Ny. P.D.

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman mahasiswi dalam

memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif berkesinambungan pada

ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan Keluarga Berencana (KB).
2. Manfaat Praktis

a. Bagi Klien

Sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi

serta dapat menjadi sumber informasi dan motivasi bagi klien bahwa

pemeriksaan dan pemantauan kesehatan dalam kehamilan, persalinan,

nifas, bayi baru lahir dan Keluarga Berencana (KB) sangat penting untuk

dilakukan.

b. Bagi Puskesmas

Sebagai bahan masukan/informasi mengenai pengetahuan untuk

dapat meningkatkan mutu pelayanan kebidanan asuhan secara

kompherensif dan berkesinambungan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi

baru lahir, dan Keluarga Berencana (KB).

c. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat dijadikan sebagai masukan untuk pengembangan materi

yang telah diberikan baik dalam proses perkuliahan maupun praktik

lapangan agar mampu menerapkan secara langsung dan

berkesinambungan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir

dengan pendekatan manajemen kebidanan yang sesuai dengan standar

pelayanan kebidanan.

E. Waktu dan Tempat


Pengkajian kasus ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai bulan Juni

Tahun 2017 di wilayah kerja Puskesmas Talaga Jaya.

F. Gambaran kasus

Ny. P.D umur 25 Tahun, G3P2A0. Pendidikan SMA, pekerjaan tidak ada,

alamat Desa Bulota. Riwayat menstruasi 13 Tahun, siklus 28-30 hari teratur,

lamanya 7 hari, sifat darah encer, banyaknya 2-3 kali ganti pembalut, dismenerhoe

pada hari pertama haid.

Ibu mengatakan ini kehamilan yang ketiga. Anak pertama lahir Tahun

2012 dengan kehamilan aterm, tempat persalinan di Rumah sakit ditolong oleh

bidan, jenis persalinan spontan, jenis kelamin perempuan, BB: 3.500 gram, PB: 50

cm dan tidak ada komplikasi baik ibu maupun bayi. Anak kedua lahir pada Tahun

2014 dengan kehamilan aterm, tempat persalinan di Rumah sakit di tolong oleh

bidan jenis persalinan normal, jenis kelamin Perempuan, BB: 3600 gram, PB: 49

cm dan tidak ada komplikasi baik ibu maupun bayi. Pada kehamilan pertama

sampai kehamilan kedua yaitu pada Tahun 2012 sampai 2014 ibu mengatakan

tidak pernah menggunakan KB, kehamilan ke dua sampai kehamilan ketiga ibu

menggunakan KB suntik 3 bulan selama ± 3 Tahun. Kehamilan ketiga ini

direncanakan.

Riwayat kehamilan ini, Hari Pertama Haid Terakhir tanggal 21 Agustus

2016, Taksiran Persalinan 28 Mei 2017. Umur kehamilan pada tanggal 22

Februari 2017 adalah 30-31 minggu. Keluhan selama trimester I mual muntah,

trimester II keputihan dan trimester III tidak ada keluhan. ANC sebanyak 7 kali.
Trimester I satu kali, trimester II empat kali dan Trimester III sebanyak dua kali,

Di Poskesdes Bulota dan di Posyandu. Sudah diberikan imunisasi TT1 10

Desember 2016, TT2 10 Januari 2017.

Dan ibu telah melakukan pemeriksaan laboratorium diantaranya pemeriksaan HB

dan pemeriksaan protein urin dan hasilnya. Hemoglobin ibu 10,5 gr/dl dan protein

urin negatif

Riwayat kesehatan ibu tidak memiliki riwayat penyakit jantung, hipertensi,

diabetes melitus, alergi, epilepsy, asma, ginjal dan keturunan kembar. Riwayat

kesehatan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit jantung, hipertensi, diabetes

melitus, alergi, epilepsy, asma, ginjal dan keturunan kembar. Rencana persalinan

di Polindes Bulota.

G. Sistematika Asuhan

Sistematikan Asuhan yang diberikan sesuai dengan standar Manajemen 7

Langkah Varney yaitu :

1. Pengumpulan data

2. Interpretasi data

3. Identifikasi Diagnosa/masalah potensial

4. Identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan/Tindakan segera

5. Perencanaan/merencanakan asuhan menyeluruh

6. Pelaksanaan

7. Evaluasi

H. Hasil yang diharapkan


1. Dapat diterapkannya manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil

dengan dilakukannya ANC secara teratur sehingga kesehatan ibu dan

janin dapat terpantau dengan baik dan mendeteksi secara dini terhadap

komplikasi yang mungkin terjadi.

2. Dapat diterapkannya asuhan pada ibu bersalin dan terlaksananya asuhan

persalinan normal tanpa ada komplikasi ataupun penyulit yang mungkin

terjadi.

3. Dapat diterapkannya asuhan kebidanan pada ibu nifas sehingga masa

nifas dapat berlangsung normal tanpa terjadi infeksi ataupun komplikasi

yang mungkin dapat terjadi.

4. Dapat diterapkannya asuhan pada bayi baru lahir untuk mendeteksi

secara dini kompliksi dan menangani dengan cepat dan tepat.

5. Dapat diterapkannya asuhan pada akseptor KB sehingga ibu bisa memilih

KB yang diinginkan dan jumlah kehamilan dapat diminimalkan secara

optimal sehingga terbentuklah keluarga kecil bahagia sejahtera.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

Menurut (Astuti, 2012) Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan

spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Dihitung

dari fertilisasi hingga lahirnya bayi kehamilan normal akan berlangsung dalam

waktu 40 minggu (10 bulan atau 9 bulan).

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya

hamil normal ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ) dihitung dari hari pertama haid

terakhir. Kehamilan di bagi menjadi 3 triwulan pertama dimulai sampai 3

bulan, tribulan kedua dari bulan ke-4 samapi ke-6, triwulan ketiga dari bulan

ke-7 sampai 9 bulan.

Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester :

a) Trimester pertama 0-12 minggu

b) Trimester kedua 13-28 minggu

c) Trimester ketiga 29-42 minggu

2. Tanda dan Gejala Kehamilan

a. Tanda-tanda Kehamilan

Untuk bisa memastikan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian

terhadap beberapa tanda dan gejala hamil, antara lain :


1) Tanda Pasti Hamil

a) Terlihatnya embrio atau kantung kehamilan melalui USG pada 4-6

minggu sesudah pembuahan

b) Denyut jantung janin ketika usia kehamilan 10-20 minggu, didengar

dengan stetoskop leanec, alat kardiotografi, dopler atau dilihat dengan

ultrasonografi

c) Terasa gerak janin dalam rahim. Pada primigravida bisa dirasakan ketika

kehamilan berusia 18 minggu, sedangkan pada multigravida di usia 16

minggu. Terlihat atau teraba gerakan janin dan bagian-bagian janin.

2) Tanda Tidak pasti Hamil

a) Amenore (tidak adanya menstruasi)

b) Mual di pagi hari tanpa muntah

c) Mengidam

d) Sering buang air kecil

e) Pingsan

f) Mamae menjadi tegang dan membesar

g) Anoreksia

h) Konstipasi

3) Tanda Mungkin Hamil

a) Rahim membesar sesuai dengan usia kehamilan


b) Pada pemeriksaan dijumpai tanda hegar, tanda piscaseck, tanda

chadwicks, tanda Braxton hicks, teraba ballottement

c) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif

3. Perubahan TFU dalam kehamilan

Umur kehamilan TFU (CM) TFU (Leopold)

12 minggu 12 cm 3 jari di atas simfisis

16 minggu 16 minggu pertengahan pusat dan simpisis

20 minggu 20 cm 3 jari di bawah pusat

24 minggu 24 cm setinggi pusat

28 minggu 28 cm 3 jari di atas pusat

32 minggu 32 cm pertengahan pusat dan px

36 minggu 36 cm 1-2 jari bawah px

40 minggu 40 cm 2-3 jari bawah px

4. Kebutuhan fisik ibu hamil trimester I, II, III

a. Oksigen

Meningkatnya jumlah progesterone selama kehamilan memengaruhi

pusat pernapasan, CO2 menurun dan O2 meningkat yang bermanfaat bagi

janin. Kehamilan menyebabkan hiperventilasi, di mana keadaan CO2

menurun. Pada trimester III, janin membesar dan menekan diafragma,

menekan vena cava inferior, yang menyebabkan nafas pendek-pendek.

b. Nutrisi
1) Kalori

Jumlah kalori yang diperlukan ibu hamil sebanyak 2500 kalori per hari

2) Protein

Jumlah protein yang dibutuhkan ibu hamil sebnayak 85 gram per hari

3) Kalsium

Jumlah kalsium yang dibutuhkan oleh ibu hamil 1.5 kg per hari

4) Zat besi

Jumlah zat besi yang dibutuhkan ibu hamil sejumlah 30 mg per hari

5) Asam folat

Jumlah asam folat yang dibutuhkan ibu hamil sebesar 400 mikro gram

per hari

6) Air

Jumlah air yang harus di minum oleh ibbu hamil sebanyak 6-8 gelas

(1500-2000 ml) per hari

7) Personal hygiene

Kebersihan tubuh harus terjaga selama kehamilan. Perubahan

anatomic pada perut, area genetalia, lipatan paha dan payudara

menyebabkan lipatan-lipatan kulit menjadi lembab dan mudah

terinvestasi oleh mikroorganisme. Bagian tubuh yang lain sangat

membutuhkan perawatan kebersihan adalah daerah vital, karena saat

hamil biasanya terjadi pengeluaran secret vagina yang berlebih. Selain


mandi mengganti pakaian dalam secara rutin minimal sehari dua kali

sangat dianjurkan.

8) Eliminasi

Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormon progesterone

yang mempunyai efek rilex terhadap otot polos, salah satunya otot

usus. Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan mengkonsumsi

makanan tinggi serat dan banyak minum air putih. Sering buang air

kecil pada trimester awal dan akhir terjadi karena pada awal

kehamilan terjadi pembesaran uterus yang mendesak kantong kemih

sehingga kapasitasnya berkurang. Sedangkan pada trimester akhir

terjadi karena adanya pembesaran janin yang juga menyebabkan

desakan pada kantong kemih.

9) Seksual

Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak

ada riwayat penyakit sering abortus dan kelahiran premature,

perdarahan pervaginam.

10) Mobilisasi, bodi mekanik

Memakai sepatu dengan hak rendah atau tanpa hak dan jangan

terlalu sempit, posisi tubuh saat mengangkat beban, yaitu dalam

keadaan tegak lurus dan pastikan beban terfokus pada lengan, tidur

dengan posisi kaki ditinggikan, duduk dengan posisi punggung tegak,

hindari duduk atau berdiri terlalu lama untuk mengurangi ketegangan

otot.
11) Senam hamil

Tujuan senam hamil yaitu untuk memberi dorongan serta melatih

jasmani dan rohani ibu secara bertahap. Manfaat senam diantaranya

memperbaiki sirkulasi darah, mengurangi pembengkakan,

memperbaiki keseimbangan otot, menguatkan otot perut dan

mempercepat penyembuhan setelah melahirkan

12) Istirahat

Ibu hamil sebaiknya memiliki jam istirahat/ tidur yang cukup.

Kurang istirahat/ tidur, ibu hamil akan terlihat pucat, lesu dan kurang

gairah. Usahakan tidur malam lebih kurang 8 jam dan tidur siang lebih

kurang 1 jam. Umumnya ibu mengeluh susah tidur kerena rongga

dadanya terdesak perut yang membesar atau posisi tidurnya jadi tidak

nyaman. Tidur yang cukup dapat membuat ibu menjadi relaks, bugar

dan sehat. Solusinya saat hamil tua, tidurlah dengan menganjal kaki

(dari tumit hingga betis) menggunakan bantal. Kemudian lutut hingga

pangkal paha diganjal dengan satu bantal. Bagian punggung hingga

pinggang juga perlu diganjal bantal. Letak bantal bisa di sesuaikan,

jika ingin tidur miring ke kiri, bantal diletakkan demikian rupa

sehingga ibu nyaman tidur dengan posisi miring ke kiri. Begitu juga

bila ibu ingin tidur posisi ke kanan.


13) Imunisasi

Jenis imunisasi yang diberikan adalah tetanus toxoid (TT) yang

dapat mencegah penyakit tetanus. Imunisasi TT diberikan dua dosis

dengan interval minimal 4 minggu.

Asuhan pada ibu hamil

5. Asuhan pada ibu hamil antara lain adalah :

a. Timbang berat dan tinggi badan ibu

b. Periksa tekanan darah

c. Pengukuran LILA

d. Pengukuran tinggi fundus uteri

e. Pemeriksaan DJJ

f. Pemberian imunisasi TT

g. Pemberian tablet Fe

h. Tes laboratorium

i. Penatalaksanaan

j. Temuwicara

B. Tinjauan Tentang Persalinan

1. Pengertian Persalinan

Menurut (Sondakh, 2013) Persalinan adalah proses pengeluaran hasil

konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar

kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengn bantuan atu tanpa
bantuan ( kekuatan sendiri ). Proses ini dimulai dengan adanya kontraksi

persalinan sejati, yang ditandai dengan perubahan serviks secara progresif

dan diakhiri dengan kelahiran plasenta.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

Menurut (Asri, Clervo, 2012)

Faktor yang mempengaruhi persalinan adalah :

a. Power (Tenaga yang mendorong anak)

b. Passage (Panggul)

c. Passager (fetus)

3. Permulaan Persalinan

Permulaan persalinan antara lain :

a. Kontraksi Braxton Hicks

b. Ketegangan dinding perut

c. Ketegangan ligament rotundum

d. Gaya berat janin, kepala kearah bawah uterus

Masuknya kepala janin kedalam panggul dapat dirasakan oleh wanita

hamil dengan tanda-tanda sebagai berikut :

1) Terasa ringan dibagian atas dan rasa sesak berkurang

2) Dibagian bawah terasa penuh dan mengganjal

3) Kesulitan saat berjalan.

4) Sering berkemih.

5) Terjadi His Permulaan


Pada saat hamil muda sering terjadi Braxton Hicks yang kadang

dirasakan sebagai keluhan karena rasa sakit yang itimbulkan. Biasanya

pasien mengalami adanya rasa sakit di pinggang dan terasa sangat

mengganggu, terutama pada pasien dengan ambang rasa sakit yang

rendah. Adanya perubahan kadr hormon estrogen dan progesteron

menyebabkan oksitosin semakin mengkat dan dapat menjalankan

fungsinya dengan efektif untuk menimbulan kontraksi atau his permulaan.

His permulaan ini sering diistilahkan sebagai his palsu dengan ciri-ciri

sebagai berikut :

a) Rasa nyeri ringan dibian bawah

b) Datang tidak teratur

c) Tidak ada perubahan pada serviks atau tidak ada tanda-tanda

kemajuan persalinan.

d) Durasi pendek

e) Tidak bertambah bila beraktifitas

4. Tanda Masuk dalam Persalinan

a. Terjadinya His Persalinan

Karakter dari his persalinan

1) Pinggang terasa sakit menjalar ke depan.

2) Sifat his teratur, interval makin pendek, dan keluhan makin

besar.

3) Terjadi perubahan pada serviks.


4) Jika pasien menambah aktifitasnya, misalnya dengan berjalan,

maka kekuatanya bertambah

b. Pengeluaran Lendir Darah

Dengan adanya his persalinan, terjai perubahan pada serviks yang

menimbulkan.

1) Pendataran dan pembukaan.

2) Pembukaan menyebab selaput lendir yang terdapat pada

kanalis serviks terlepas.

3) Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah

c. Pengeluaran cairan

Sebagai pasien pengaluaran air ketuban akibat pecahnya selaput

ketuban.jika ketuban sudah pecah, maka ditargetkan persalinan dapat

berlangsung dalam 24 jam. Namun jika ternyata tidak tercapai, maka

persalinan akirnya diakhiri dengan tindakan tertentu, misalnya ekstraksi

vakum, atau sectio saesaria.

5. Bidang Hodge

Menurut (Kuswanti, Melina, 2013) digunakan untuk menentukan

sampai manakah bagian terendah janin turun dalam panggul, yang terdiri

dari :

a. Hodge I yaitu bidang yang dibentuk pada lingkaran pintu atas panggul

dengan bagian atas symphysis dan promontorium.

b. Hodge II yaitu sejajar dengan Hodge I, terletak setinggi bagian bawah

symphysis.
c. Hodge III yaitu sejajar dengan Hodge I dan II, terletak setinggi spina

ischiadika kanan dan kiri.

d. Hodge IV yaitu sejajar dengan Hodge I, II, III, terletak setinggi os

koksigis.

6. Tahap Persalinan

Menurut ( Marmi, 2012)

a. Kala I (Pembukaan)

Pasien dikatakan dalam tahap persalinan kala 1 jka sudah terjadi

pembukaan serviks dan kontraksi terjadi teratur minimal 2 kali dalam 10

menit selama 40 detik. Kala I adalah kala pembukaan yang berlngsung

antara pembukaan 0-10cm (pembukaan lengkap). Proses ini terbagi

menjadi dau fase, yaitu fase laten (8jam) dimana serviks membuka sampai

3 cm dan fase aktif (7jam) dimanaserviks membuka 3-10 cm. Kontraksi

lenih kuat dan sering terjadi selama fase aktif. Pada permulaan his, kala

pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga parturient (ibu sedang

bersalin) masih dapt berjalan-jalan. Lamanya kala I untuk primgravida

berlangsung 12 jam sedangkan pada multigravida sekita 8 jam.

b. Kala II (pengeluaran Bayi)

Kala II adalah kala pengeluaran bayi, dimulai dari pembukaan lengkap

sampai bayi lahir. Uterus dengan kekuatan hisnya ditambah kekuatan

meneran akan mendorong bayi hingga lahir. Proses ini biasanya

berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida.

Diangnosa persalinan kala II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan


dalam untuk memastika pembukaan sudah lengkap dan kepala janin sudah

tampak di vulva dengan diameter 5-6 cm.

1) His semakin kuat dengan interval 2-3 menit, dengan durasi 50-100

detik.

2) Menjelang akhir kala I, ketuban pecah ditandai dengan pengeluaran

cairan secara mendadak.

3) Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan

meneran karena tertekannya fleksusfrankenhouser.

4) Dua kekuatan, yaitu his dan meneran akan mendorong kepala bayi

sehingga kepala membuka pintu, berturut-turut lahir ubun-ubun besar,

dahi, hidung, muka, serta kepala seluruhnya.

5) Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh ptaran paksi luar, yaitu

penyesuaian kepala pada punggung.

6) Setelah putaran aksi luar berlangsung, maka persalinan bayi ditolong

dengan jalan berikut.

a) Pegang kepala pada tulang oksiput dan bagian bawah dagu,

kemudian ditarik curam kebawah untuk melahirkan nahu depan, dan

curam ke atas untuk melahirkan bahu belakang.

b) Setelah kedua bahu bayi lahir, ketika dikait untuk melahirkan sisa

badan bayi.

c) Bayi lahir diikuti oleh sisa air ketuban.


c. Kala III ( pelepasan plasenta )

proses retraksi uterus, maka plasenta lepas dari lapisan Nitabusch.

Lepasnya pasenta sudah dapat diperkirakan dengan memperhatikan tanda-

tanda sebagai berikut :

1) Uterus menjadi berbentuk bundar

2) Uterus terdorong ke atas, karena plasenta dilepas ke segmen bawah

rahim.

3) Tali pusat bertambah panjang.

4) Terjadi perdarahan.

d. Kala IV

Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan

postpartum paling sering terjadi pada 2 jam pertama.Observasi yang

dilakukan adalah :

1.) Tingkat kesadaran penderita

2.) Pemeriksaan tanda – tanda vital : tekanan darah, nadi, dan pernafasan

3.) Kontraksi uterus

7. Asuhan kebidanan pada ibu bersalinan

a. Kala I

1) Anamnesa

Beberapa hal yang digunakan pada ibu saat anamnesis adalah sebagai

berikut :

a) Nama, umur, alamat

b) Gravid , dan para


c) HPHT

d) Kapan bayi akan lahir (menentukan taksiran ibu)

e) Riwayat alergi obat-obatan

f) Riwayat kehamilan sekarang

g) Riwayat medis lainnya

h) Masalah medis saat ini

2) Pemeriksaan fisik

a) Cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan fisik

b) Tunjukan sikap ramah dan sopan, tentramkan hati dan bantu ibu agar

merasa nyaman.

c) Minta ibu menarik napas perlahan dan dalam ia merasa

tegang/gelisah

d) Minta ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya

e) Nilai kesehatan dan keadaan umum ibu, suasana hatinya, tingkat

kegelisahan atau nyeri kontraksi,warna konjungtiva, kebersihan,

status gizi, dan kecukupan air tubuh

f) Nilai tanda-tanda vital ibu

g) Lakukan pemeriksaan abdomen

h) Lakukan pemeriksaan fisik

3) Pemeriksaan abdomen

a) Menentukan tinggi fundus uteri

b) Menentukan kontraksi uterus

c) Menentukan denyut jantung janin


d) Menentukan presentasi

e) Menentukan bagian terbawah janin

4) Pemeriksaan dalam

Pemeriksaan dalam dilakukan untuk

a) Mendeteksi dini adanya komplikasi/penyulit

b) Memantau jalannya persalinan, apakah masi fisiologis atau

patologis

c) Memantau pembukaan serviks

d) Menilai penurunan bagian terendah janin

e) Memantau keadaan ketuban sudah pecah atau masih utuh.

5) Pemeriksaan janin

a) Jika didapati denyut jantung janin tidak normal (kurang dari 100

atau lebih dari 180 denyut per menit). Curigai adanya gawat janin

b) Posisi atau presentasi

c) Jika didapat kemajuan yang kurang baik dan adanya persalinan

lama, sebaiknya segera tangani penyebab tersebut.

b. Kala II

1) Pemantauan ibu

Tanda-tanda dan gejala kala II adalah sebagai berikut:

a) Ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya

kontraksi

b) Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rectum dan atau

vagina.
c) Perineum terlihat menonjol

d) Vulva vagina dan sfingter ani terlihat membuka

e) Peningkatan pengeluaran lender darah

Tindakan yang dilakukan untuk mengevaluasi kesejahteraan ibu

adalah:

a. Tanda-tanda vital

b. Kandung kemih

c. Urin : protein dan keton

d. Hidrasi : cairan, mual muntah

e. Kondisi umum : kelemahan dan keletihan fisik, tingkah laku,

dan respon terhadap persalinan, serta nyeri dan kemampuan

koping

f. Upaya ibu meneran

g. Kontraksi setiap 30 menit

Kemajuan persalinan jika selama kala I fase aktif dan

memasuki fase pengeluaran, maka dapat dikatakan kemajuan

persalinan cukup baik. Menurut friedmann, durasi waktu untuk

kala II rata-rata adalah 1 jam untuk primigravida dan 15 menit

untuk multipara
2) Pemantauan janin

Beberapa hal dari janin yang harus selalu diperhatikan adalah :

a.) Denyut jantung janin (DJJ)

Denyut normal 120-160 kali/menit, dan pemeriksaan DJJ

dilakukan setiap 30 menit

b.) Adanya air ketuban dan karakterisiknya (jernih, keruh,

kehijauan/tercampur mekonium)

c.) Penyusupan kepala janin

Asuhan dukungan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

a. Pemberian rasa aman, dukungan, dan keyakinan kepada ibu

bahwa ibu mampu bersalin

b. Membantu pernafasan

c. Membantu teknik meneran

d. Ikut sertakan dan hormati keluarga yang menemani

e. Berikan tindakan yang menyenangkan

f. Penuhi kebutuhan hidrasi

g. Penerapan pencegahan infeksi

h. Pastikan kandung kemih kosong

c. Kala III

1) Asuhan yang dapat diberikan pada ibu antara lain :

a.) Memberikan kesempatan kepada ibu untuk segera memeluk

bayinya dan menyusuinya

b.) Memberitahu setiap tindakan yang akan dilakukan


c.) Pencegahan infeksi pada kala III

d.) Memantau keadaan ibu ( tanda vital, kontraksi, perdarahan)

e.) Melakukan kolaborasi/rujukan bila terjadi kegawatdaruratan

f.) Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi

g.) Memberikan motivasi dan pendampingan selama kala III

d. Kala IV

1) Asuhan yang diberikan pada ibu antara lain :

a.) Memonitor konsistensi uterus

b.) Memperhatikan adanya uterus berelaksasi

c.) Mengecek kelengkapan plasenta dan membrane pada saat

inspeksi

d.) Mengecek kandung kemih

e.) Meminta ketersediaan orang kedua untuk memantau

konsistensi uterus dan aliran lokia, serta membantu massase

uterus

f.) Menilai kemampuan pasangan ibu-bayi untuk memulai

pemberian ASI

g.) Mencegah perdarahan

h.) Mencegah distensi kandung kemih

i.) Menjaga keamanan

j.) Mempertahankan kenyamanan

k.) Menjaga kebersihan

l.) Mempertahankan keseimbangan cairan dan nutrisi


m.) Perawatan kolaboratif

C. Tinjauan Tentang Nifas

1. Pengertian Nifas

Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar (lahir)

dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti pada keadaan

semula (sebelum hamil). Masa nifas berlangsung selama kira-kra 6 minggu.

(Sulistyawati 2009).

Setelah masa pemulihan tersebut berlansung, ibu akan mengalami

banyak perubahan, baik secara fisik maupun psikologi sebenarnya sebagian

besar bersifat fisiologis, namun jika tidak dilakukan pendampingan melalui

asuhan kebidanan maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi keadaan

patologi. (Sulistyawati 2009).

2. Tahapan masa nifas

Menurut (Ambarwati dkk, 2011) Masa nifas dibagi menjadi 3 tahap,

yaitu purperium dini, purperium intermedial, dan remote purperium.

a. Puerperium dini

Puerperium dini merupakan masa kepulihan, yaitu dalam hal ini

ibu telah di perbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama

islam, dianggap bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.

b. purperium intermedial

purperium intermedial merupakan masa kepulihan menyeluruh

alat-alat genetalia, yang lamanya 6-8 minggu.


c. Remote puerperium

Remote puerperium merupakan masa yang diperlukan untuk pulih

dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu

persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna

dapat berlangsung selama berminggu-minggu, bulanan, bahkan

tahunan.

3. Perubahan Sistem Reproduksi Pada Masa Nifas

Menurut (Sukarni, Margareth, 2013)

a. Involusi uterus

Involusi uterus atau pengerutan uterus merupakan suatu proses

dimana uterus kembali kekondisi sebelum hamil.

b. Involusi tempat plasenta

Uterus pada bekas implantasi plasenta merupakan luka yang kasar

dan menonjol kedalam kavum uteri. Segera setelah plasenta lahir, dengan

cepat luka mengecil, pada akhir minggu kedua hanya sebesar 3-4 cm dan

pada akhir nifas 1-2 cm.

c. Perubahan pada serviks

Serviks mengalami involusi bersam-sama uterus. dan membentuk

seperti corong. Hal ini disebabkan korpus uteri berkontraksi, sedangkan

serviks tidak berkontraksi, sehingga perbatasan secara korpus dan serviks

uteri berbentuk cincin. Warna serviks merah kehitam-hitaman. Karena


penuh pembuluh darah. Segerah setelah bayi dilahirkan, tangan

pemeriksa masih dapat dimasukan 2-3 jari dan setelah 1 minggu hanya 1

jari saja yang dapat masuk.

d. Lochia

Lochia adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas dan

mempunyai reaksi basah yang dapat membuat organism berkembang

lebih cepat dari pada kondisi asam yang ada pada vagina.

e. Perubahan vulva vagina dan perineum

Selama proses persalinan vulva dan vagina mengalami penekanan

serta peregangan, setelah beberapa hari persalinan kedua organ ini

kembali dalam keadaan kendor.Perubahan pada perineum pasca

melahirkan terjadi pada saat perineum mengalami robekan. Robekan

jalan lahir dapat terjadi secara spontan atau dilakukan episiotomy dengan

indikasi tertentu. Meskipun demikian, latihan otot perineum dapat

mengembalikan tonus tersebut dan dapat mengencangkan vagina hingga

tingkat tertentu. Hal ini dapat dilakukan pada akhir puerperium dengan

latihan harian.

4. Asuhan yang diberikan pada ibu masa nifas

Asuhan yang diberikan oleh bidan pada ibu masa nifas antara lain:

a. Kebersihan diri

1.) Anjurkan ibu untuk melakukan kebersihan diri seluruh tubuh

2.) Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin


3.) Sarankan ibu untuk mengganti pembalut dua kali sehari

4.) Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum da

sesudah membersihkan daerah kelamin

5.) Jika ibu mempunyai luka episiotomy atau laserasi srankan ibu

untuk menghindari menyentuh daerah luka.

b. Istirahat

1.) Anjurkan ibu untuk beristirahat cukup untuk mencegah kelelahan

yang berlebihan

2.) Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal:

Mengurangi jumlah produksi ASI dan memperlambat proses

involusi uterus dan memperbanyak perdarahan

c. Gizi

1.) Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari

2.) Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein,

mineral, dan vitamin, yang cukup

3.) Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari

4.) Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya

selama 40 hari pasca bersalin

5.) Minum kapsul vitamin A

d. Perawatan payudara

1) Menjaga payudara tetap bersih dan kering

2) Menggunakan BH yang menyokong payudara


3) Apabila putting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar

pada sekitar putting susu setiap kali menyusui.

D. Tinjauan Tentang BBL/Neonatus

1. Pengertian bayi baru lahir

Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dengan presentasi letak

belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan

genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000

gram, nilai Apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan. (Rukiah, 2010)

2. Pengetian Neonatus

Neonatus ialah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus

menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstra uterin.

Beralih dari ketergantungan mutlak pada ibu menuju kemandirian fisiologis.

(Rukiah, 2010).

Asuhan segera pada bayi baru lahir normal adalah asuhan yang diberian

pada bayi selama jam pertama setelah lahir. Aspek penting dari asuhan

segera lahir adalah :

a. Jagalah bayi agar tetap kering dan hangat

b. Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan kontak antara kulit bayi dengan

kulit ibu

c. Ganti handuk / kain yang basah dan bungkus bayi dengan selimut dan

memastikan bahwa kepala telah terlinungin dengan baik untuk mencegah

keluarnya panas tubuh.


d. Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15

menit.

1) Bila telapak bayi tersa dingin, periksa suhu aksila bayi.

2) Bila suhu bayi <36,5oC, segera hangatka bayi tersebut.

3) Kontak dini dengan bayi

4) Kontak dini antara ibu dan bayi penting untuk:

5) Kehangatan mempertahankan panas yang benar pada bayi baru lahir.

6) Dorong ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi tlah siap (dengan

menunjukan refleks rooting) jangan paksa bayi untuk menyusui.

3. Refleks pada Bayi Baru Lahir

Menurut (Medforth, dkk, 2013) refleks adalah reaksi terhadap

stimulus eksternal seperti sentuhan, suara, dan cahaya. Stimulus tertentu

memunculkan reaksi khusus yang memberikan kepastian tentang

perkembangan neuromuscular normal. Refleks umum yang terpantau pada

bayi baru lahir diantaranya :

a) Refleks rooting

b) Refleks menggenggam

c) Refleks mengisap

d) Refleks moro

e) Reflex berjalan atau melangkah

f) Refleks tonic neck

Asuhan pada bayi baru lahir


g) Penilaian

h) Pencegahan infeksi

i) Pencegahan kehilangan panas

j) Merawat tali pusat

k) Pemberian ASI

l) Pencegahan infeksi pada mata

m) Profilaksis perdarahan bayi baru lahir

n) Pemberian imunisasi Hepatitis B

E. Tinjauan Tentang Keluarga berencana (KB)

1. Pengertian keluarga berencana

Menurut (Iriyanto koes, 2014) Keluarga berencana adalah suatu usaha

yang mengukur banyaknya jumlah kelahiran.

Beberapa definisi tentang KB :

a. Upaya peningkatan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga

kecil yang bahagia sejahtera (Undang-Undang No. 10/1992 )

b. Keluarga berencana merupakn suat uasaha menjarangkan au

merencanakan jumlahdan jarak kehamilan dengan menggunakan

kontrasepsi.

c. Menurut WHO (Expert Committe, 1970) ialah tindakan yang membantu

individu/pasutri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu,

menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkankelahiran


yang diinginkan, mengatur inteval diantara kehamilan dan menentuka

jumlah anak dalam keluarga.

2. Metode Kontrasepsi Sederhana Tanpa Alat

a. Metode kelender / metode Ritmik

Metode kalender adalah metode kontrasepsi sederhana yang

dilakukan oleh pasangan suami isteri dengan tidak melakukan senggama

atau hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi

Keuntungan :

1) Metode kalender atau pantang berkala lebih sederhana

2) Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat

3) Tidak membutuhkan alat atau pemeriksaan khusus dalam

penerapannya

4) Tidak mengganggu pada saat berhubungan seksual

5) Tidak memerlukan biaya

Kekurangan metode kalender :

1) Memerlukan kerjasama yang baik antara suami dan istri

2) Harus ada motivasi dan disiplin pasangan dalam menjalankannya

3) Pasangan suami istri tidak dapat melakukan hubungan seksual

setiap saat.

4) Pasangan suami istri harus tau masa subur dan masa tidak subur

5) Harus mengamati siklus menstruasi minimal enam kali siklus

6) Siklus menstruasi yang tidak teratur (menjadi penghambat)

b. Metode Suhu Basal Badan (THERMAL)


Metode suhu basal suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama

istirahat atau dalam keadaan istirahat (tidur).

Keuntungan :

1) Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pasangan suami istri

terhadap masa subur atau ovulasi.

2) Membantu wanita yang mengalami siklus haid tidak teratur dengan

cara mendeteksi masa subur atau ovulasi

3) Dapat digunakan sebagai kontrasepsi ataupun meningkatkan

kesempatan untuk hamil.

4) Membantu menunjukkan perubahan tubuh lain pada saat

mengalami masa subur atau ovulasi seperti perubahan lender serviks

5) Metode suhu basal tubuh yang mengendalikan adalah wanita itu

sendiri.

Kekurangan :

1) Membutuhkan motivasi dari pasangan suami istri

2) Memerlukan konseling dan KIE dari tenaga medis

3) Suhu tubuh basal dipengaruhi oleh penyakit , gangguan tidur,

merokok, alcohol, stress, penggunaan narkoba.

4) Pengukuran suhu tubuh harus dilakukan pada waktu yang sama.

5) Tidak mendeteksi awal masa subur.

6) Membutuhkan masa pantang yang lama

c. Metode Lendir Serviks (Metode Ovulasi Billings/MOB)


Metode kontrasepsi dengan menghubungkan pengawasan terhadap

perubahan lender serviks wanita yang dapat dideteksi di vulva. Pola yang

didentifikasi menunjukan bahwa individu wanita dapat memperkirakan

masa ovulasi dengan cukup akurat tanpa harus memperhatikan perubahan

suhu basal tubuh

1) Hari – hari kering

2) Hari-hari subur

3) Hari puncak

Keuntungan :

1) kendali wanita

2) Memberikan kesempatan pada pasangan menyentuh tubuhnya.

3) Meningkatkan kesadaran terhadap perubahan pada tubuh

4) Memperkirakan lendir yang subur yang subur sehingga

memungkinkan kehamilan.

5) Dapat digunaka mencegah kehamilan

Kerugian :

1) Membutuhkan komitmen

2) Perlu diajarkan oleh spesialis KB alami

d. Metode Amenorhea Laktasi

Metode Amenorhea laktasi adalah kontrasepsi yang mengandalkan

pemberian Asi Susu Ibu (ASI ) secara eksklusif, artinya hanya diberikan

ASI saja tanpa pemberian makanan tambahan atau minuman apapun.

Keuntungan :
1) Segera efektif

2) Tidak menganggu senggama

3) Tidak ada efek samping secara sistemik

4) Tidak perlu pengawasan medis

5) Tidak perlu obat atau alat

6) Tanpa biaya

Kerugian :

1) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui

dalam 30 menit pasca persalinan.

2) Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi social

3) Tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus hepatitis

3. Metode Sederhana Dengan Alat

a. Kondom

Kondom adalah adalah suatu alat kontrasepsi berupa sarung dari

karet yang diselubungkan ke organ intim pria.

Cara kerja kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan

sel telur dengan cara mengemas sperma diujung selubung karet yang

dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah kedalam

saluran pada produksi perempuan.

Keuntungan :

1) Efektif bila digunakan dengan benar

2) Tidak menganggu produksi ASI

3) Tidak menganggu kesehatan klien


4) Tidak berefek samping

5) Murah dan dapat dibeli secara umum.

6) Tidak perlu resep dokter

7) Dapat mencegah penularan IMS

8) Mudah dipakai sendiri

Kerugian :

1) Angka kegagalan relatif tinggi

2) Efektifitas tidak terlalu tinggi

3) Agak mengganggu hubungan seksual

4) Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan KB

5) Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam

hal limbah.

b. Spermisida

Spermisida adalah kontrasepsi yang dapat melumpuhkan sampai

membunuh sperma. Alat ini dimasukkan ke dalam vagina setelah kira-

kira 5-10 menit hubungan seksual dapat dilakukan.

Cara kerja menyebabkan sel membran sperma terpecah,

memperlambat gerakan sperma, dan menurunkan kemampuan

pembuahan sel telur.

Keuntungan :

1) Efektif seketika

2) Tidak mengganggu produksi ASI

3) Tidak mengganggu kesehatan klien


4) Mudah digunakan

5) Tidak mempunyai pengaruh sistemik

Kerugian :

1) Efektifitas kurang

2) Efektifitas sebagai kontrasepsi bergantung kepatuhan mengikuti

cara penggunaannya.

3) Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah aplikasi sebelum

melakukan hubungan seksual.

4) Ketergantungan pengguna dari motivasi berkelanjutan dengan

memakai setiap melakukan hubungan seksual.

c. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

AKDR adalah alat kontrasepsi dalam rahim lebih dikenal orang

awam dengan istila spiral. AKDR adalah suatu alat atau benda yang

dimasukan kedalam rahim yang sangat efektif, berjangka panjang, dapat

dipakai oleh semua perempuan usia reproduktif.

Keuntungan :

1) Efektifitasnya tinggi

2) AKDR akan segera efektif beitu terpasang di rahim

3) Metode jangka panjang

4) Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat- ngingat

5) Tidak mempengaruhi hubungan seksual


6) Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk

hamil.

7) Tidak ada efek samping hormonal

8) Tidak mempengaruhi kualitas ASI

9) Dapat dipasang segera setelah melahirkan atatu sesudah abortus

(apabila tidak terjadi infeksi )

Kerugian :

Efek samping yang umum terjadi .

1) Perubahan siklus haid (umumnya pada 8 bulan pertama dan akan

berkurang setelah 3 bulan)

2) Haid lebih lama dan banyak

3) Perdarahan

4) Bercak-bercak perdarahan (spotting)

5) Kadang-kadang suami mengeluh dengan adanya benang

6) Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS

7) Penyakit radang panggul terjadi

8) Sakit nyeri dan perdarahan

d. Metode Kontrasepsi Mantap

Adalah suatu metode kontrasepsi operatif minor pada pria yang

sangat aman, sederhana dan sangat efektif, memakan waktu operasi yang

singkat dan tidak memerlukan anestesi umum.

Keuntungan :
1) Efektif

2) Aman

3) Cepat, hanya memerlukan 5-10 menit dan pasien tidak perlu di

rawat di RS

4) Menyenangkan bagi akseptor

5) Tidak menanggu seksual selanjutnya

6) Biaya rendah

Kerugian :

1) Harus dengan tindakan operatif

2) Kemungkinan ada komplikasi, seperti perdarahan dan infeksi

3) Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin mempunyai

anak

e. Metode Kontrasesi Operatif Pada Pria

MOP adalah suatu metode kontrasepsi operatif minor pada pria

yang sangat aman, sederhana dan sangat efektif, memakan waktu operasi

yang singkat dan tidak memerlukan anastesi umum.

Keuntungan :

1) Efektif, kemungkinan gagal tidak ada

2) Aman, morbiditas rendah dan tidak ada mortalitas

3) Cepat, hanya memerlukan 5-10 menit dan pasien tidak perlu

dirawat di RS

4) Menyenangkan bagi akseptor karea memerlukan anestesi local saja

5) Tidak menganggu hubungan seksual


Kerugian :

a) Harus dengan tindakan operatif

b) Kemungkinan ada komplikasi seperti perdarahan dan infeksi

c) Tidak seperti sterilisasi wanita yang langsung menghasilkan steril

permanen , pada vasektomi masih harus menunggu beberapa hari

d) Tidak dapat dilakukan pada orang yang masng ingin mempunya

anak

f. Metode Kontrasepsi Mantap Pada Wanita

MOW adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur yang

mengakibatkan orang atau pasangan yang bersangkutan tidak akan

mendapat keturunan lagi.

g. Kontrasepsi Hormonal

1) Kontrasepsi Pil

a) Pil Oral Kombinasi

Pil kombinasi merupakan pil kontrasepsi yang berisi hormone

sintesis ekstrogen dan progesterone.

Cara Kerja :

1) Menekan ovulasi

2) Mencegah implantasi

3) Mengentalkan lendir serviks

4) Pergerakan tuba sehingga transportasi ovum akan terganggu

Efektivitas :

Efektifitas tinggi/ seribu perempuan dalam tahun pertamapenggunaan.


Keuntungan :

1) efektifitasnya tinggi, dapat dipercaya jika diminum sesuai aturan

pakainya

2) tidak mengganggu kegiatan seksual suami istri

3) siklus haid menjadi teratur

5) Mudah dihentikan setiap saat

Kerugian :

1) Mahal dan membosankan karena digunakan satiap hari

2) Mual muntah

3) Perdarahan bercak atau perdarahan, pada 3 bulan pertama

4) Pusing

5) Nyeri payudara

6) Kenaikan berat badan

7) Tidak mencegah PMS

8) Tidak boleh untuk ibu menyusui

b) Kontrasepsi Suntikan

1) Suntikan Kombinasi

Suntikan kombinasi merupakan kontrasepsi suntik yang berisi

hormone sintesis estrogen dan progesterone.

Keuntungan :

a.) Tidak mempengaruhi aktifitas seksual

b.) Praktis

c.) Aman
d.) Tidak membatasi usia

e.) Efektif

Kerugian :

1) Perubahan pola haid

2) Mual

3) Perdarahan bercak diantara masa haid

4) Sakit kepala

5) Nyeri payudara

6) Tidak melindungi dari IMS dan HIV AIDS

7) Kenaikan berat bedan

c) Implant

Implant adalah metode kontrasepsi yang dipakai dilengan atas

tepatnya dibawah kulit.

Cara Kerja :

1) Menekan ovulasi

2) Mengentalkan lendir serviks

3) Menipiskan endometrium

Keuntungan :

1) Aman digunakan setelah melahirkan dan menyusui

2) Bebas dari pengguna estrogen

3) Perlindungan jangka panjang ( 3 tahun )

4) Tidak mengganggu aktifitas seksual


5) Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang

panggul.

Kerugian :

1) Perubahan berat badan

2) Rasa nyeri, perih, pedih pada payudara

3) Pusing, sakit kepala,

4) Cloasma ( bercak hitam pada wajah )

5) Lebih mahal

6) Sering timbul perubahan pola haid

4. Tinjauan Tentang Manajemen Asuhan Kebidanan Menurut Hellen Varney

Menurut (Walyani, 2014)

a. Pengkajian (Data Dasar)

Pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua

informasi yang akurat dan lengkap, pemeriksaan fisik sesuai dengan

kebutuhan, pemeriksaan tanda-tanda vital, dan pemeriksaan penunjang

(laboratorium).

b. Identifikasi Diagnosis atau Interpretasi Data

Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosis

atau masalah kebutuhan klien berdasarkan interpretasi data yang benar atas

data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang telah dikumpulkan

diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik.
c. Masalah Potensial

Dilakukan identifikasi diagnosis atau masalah potensial dan

mengantisipasi penangananya. Pada langkah ini kita mengidentifikasi

masalah potensial yang berdasarkan rangkaian masalah yang sudah

diidentifikasikan.

d. Tindakan Segera Dan Kolaborasi

Pada langkah ini mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen

kebidanan. Bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera,

melakukan konsultasi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain

berdasarkan kondisi klien.

e. Rencana Tindakan Asuhan

Kebidanan pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh

ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya dan merupakan lanjutan

manajemen terhadap diagnosis atau masalah yang telah diidentifikasikan

atau diantisipasi. Setiap rencana asuhan harus disertai oleh klien dan bidan

agar dapat dilaksanakan dengan efektif.

f. Implementasi Tindakan

Implementasi dapat dikerjakan keseluruhan oleh bidan ataupun

bekerjasama dengan kesehatan lain. Bidan harus melakukan implementasi

yang efisien dan akan mengurangi waktu perawatan serta akan

meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan klien.

g. Evaluasi
Pada tahap evaluasi ini bidan harus melakukan pengamatan dan

observasi terhadap masalah yang dihadapi klien. Pada prinsipnya tahapan

evaluasi adalah pengkajian kembali terhadap klien untuk menjawab

pertanyaan seberapa jauh tercapainya rencana yang dilakukan.


BAB III

ASUHAN KEBIDANAN

A. Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. P.D 25 TH G3P2A0

UK 36-37 MINGGU DENGAN KEHAMILAN NORMAL

DI POSKESDES BULOTA

I. PENGUMPULAN DATA

A. Identitas / Biodata

Nama Ibu : Ny. P.D Nama Suami : Tn. A.G

Umur : 25 th Umur : 27 th

Suku / Bangsa : Gorontalo/Indonesia Suku / Bangsa : Gtlo/Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Desa. Bulota Alamat : Desa. Bulota

B. Anamnesa (Data Subjektif)

Hari / Tanggal : Senin / 8 Mei 2017 Pukul : 16.30

a. Alasan kunjungan : Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.

b. Keluhan utama : Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

c. Riwayat menstruasi

1) Menarche : Umur 13 tahun

2) Banyaknya : 2-3x ganti pembalut

3) Lamanya : 7 hari

4) Siklus : 28-30 hari

5) Teratur /tidak : Teratur


6) Sifat darah : Encer

7) Dismenerhoe : Ya, hari pertama haid

d. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu:

Persalinan Keadaan Bayi Nifas


Umur Penyu
No
Anak Jenis lit Kompli Laktasi
UK Penolong Tempat BB PB JK
Persalinan kasi
3.5 50 Tidak Tidak Ya
1 2012 Spontan Aterm Bidan RS P
kg Cm ada ada
3.6 49 Tidak Tidak Ya
2 2014 Spontan Aterm Bidan RS P
kg Cm ada ada

e. Riwayat kehamilan ini

1) HPHT : 21 Agustus 2016

2) TP : 28 Mei 2017

3) UK : 38-39 minggu

4) Keluhan-keluhan pada : Trimester I : Mual dan muntah

Trimester II : Keputihan

Trimester III : Tidak ada

5) Pergerakan janin pertama kali dirasakan : Umur kehamilan 16 minggu

6) Pergerakan janin 24 jam terakhir : Ibu mengatakan > 10 kali

7) Keluhan yang dirasakan

a) Muntah terus-menerus : Tidak ada

b) Nyeri perut yang hebat : Tidak ada

c) Panas tinggi atau demam : Tidak ada

d) Sakit kepala berat dan terus menerus : Tidak ada

e) Penglihatan kabur : Tidak ada

f) Rasa gatal pada vulva dan vagina : Tidak ada

g) Pengeluaran cairan pervaginam : Tidak ada


h) Bengkak pada muka dan tangan : Tidak ada

8) Diet / Makanan

a) Makan : Frekuensi : 3x sehari

Jenis : Nasi, ikan, sayur dan buah

Banyaknya : 1 porsi dihabiskan

b) Minum : Frekuensi : 7-8 gelas sehari

Jenis : Air putih dan susu

9) Pola eliminasi

a) BAK

Frekuensi : > 10 kali sehari

Warna : Jernih

Bau : Pesing

Konsistensi : Cair

b) BAB

Frekuensi : 1 kali sehari

Warna : Kehitaman

Bau : Khas

Konsistensi : Lunak

10) Aktivitas sehari-hari

a) Pola istirahat dan tidur : Tidur siang : 1-2 jam

Tidur malam : 7-8 jam

b) Seksualitas : Jarang dilakukan

c) Pekerjaan : Mengurus anak dan pekerjaan rumah

tangga seperti memasak dan menyapu.


d) Personal hygiene

Mandi : 2 kali sehari

Keramas : 3 kali seminggu

11) Imunisasi TT1 : 10 Desember 2016

TT2 : 10 Januari 2017

12) Kontrasepsi yang pernah digunakan : KB suntik 3 bulan selama

±3 tahun

13) Obat-obatan yang pernah dikonsumsi : Tablet Fe

f. Riwayat ANC

1) ANC pertama kali umur : 10 minggu

Tempat : Dokter praktek

2) Frekuensi

Trimester I : 2 kali

Trimester II : 4 kali

Trimester III : 1 kali

g. Riwayat penyakit siskemik

1) Kelainan jantung : Tidak ada kelainan

2) Kelainan ginjal : Tidak ada kelainan

3) Asma / TB paru : Tidak ada

4) Hepatitis : Tidak ada

5) Diabetes Melitus : Tidak ada

6) Hipertensi : Tidak ada

7) Epilepsi : Tidak ada

8) Alergi : Tidak ada


h. Riwayat penyakit keluarga

1) Kelainan jantung : Tidak ada kelainan

2) Hipertensi : Tidak ada

3) Asma : Tidak ada

4) Gemeli : Tidak ada

i. Riwayat sosial

1) Kehamilan ini : Direncanakan

2) Perasaan tentang kehamilan ini : Ibu mengatakan merasa senang

3) Perkawinan : Pertama

4) Status perkawinan : Sah

5) Kawin pertama umur : 19 tahun

6) Dengan suami umur : 20 tahun

7) Lamanya : ±5 tahun

8) Anak : 2 orang

9) Pendapatan : ± 5.000.000

j. Rencana persalinan

a. Tanggal : 28 Mei 2017

b. Penolong : Bidan

c. Tempat : Polindes

d. Pendamping : Suami dan keluarga

e. Transportasi : Bentor

f. Pendonor : Saudara kandung

C. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum : Baik

2. Tingkat kesadaran : Composmentis


3. Keadaan emosional : Stabil

4. Tanda-tanda vital

TD : 110/70 mmHg

N : 86 x/menit

R : 20 x/menit

SB : 36,50C

5. Antropometri

TB : 156 cm

BB sekarang : 55 kg

BB sebelum hamil : 52 kg

LILA : 28 cm

6. Kepala : Bersih, tidak berketombe dan tidak

rontok

7. Muka

Oedema : Tidak ada

Cloasma : Tidak ada

8. Mata

Conjungtiva : Merah muda

Sklera : Tidak kuning

Kotoran : Tidak ada

9. Mulut

Mukosa bibir : Lembab

Stomatitis : Tidak ada

Lidah : Tidak Pucat

Gigi : Tidak berlubang


Perdarahan gusi : Tidak ada

10. Hidung

Polip : Tidak ada

11. Telinga

Kebersihan : Tidak ada kotoran

12. Leher

Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada

Pembesaran pembuluh limfe : Tidak ada

Peningkatan vena jugularis : Tidak ada

13. Dada

Payudara : Simetris kiri dan kanan

Benjolan : Tidak ada

Areola : Hyperpigmentasi

Putting susu : Menonjol

ASI / Colostrum : Sudah ada

14. Abdomen

a. Inspeksi

1) Bekas luka operasi : Tidak ada

2) Pembesaran perut : Sesuai usia kehamilan

3) Bentuk perut : Memanjang

4) Tanda-tanda kehamilan

Linea alba : Ada

Linea nigra : Ada

Striae : Tidak ada


b. Palpasi

1) Leopold I : TFU : 31 cm, teraba bagian lunak (bokong)

TBBJ : (TFU – 11) x 155)

(31– 11) x 155 = 3100 gram

2) Leopold II : Sebelah kiri teraba bagian datar, memanjang

(punggung janin). Sebelah kanan teraba bagian-

bagian kecil (ekstremitas janin).

3) Leopold III : Bagian terbawah janin teraba bulat, keras dan

melenting (Presentasi kepala)

4) Leopold IV : Sudah masuk PAP (Divergen)

c. Auskultasi

DJJ : 147 x/ menit

Tempat : Punctum maksimum 2 jari dibawah pusat sebelah

kiri perut ibu

15. Pemeriksaan genetalia

Tanda chandwich : Tidak ada

Varises : Tidak ada

Bekas luka operasi : Tidak ada

Kelenjar bartholini : Tidak ada

Pengeluaran : Tidak ada

16. Pemeriksaan anus

Haemoroid : Tidak ada

17. Ekstermitas

Oedema tangan dan jari : Tidak ada

Pucat telapak tangan dan ujung jari : Tidak ada


Oedema tibia dan kaki : Tidak ada

Betis merah / keras : Tidak ada

Varises tungkai : Tidak ada

Refleks patella kanan / kiri :+/+

D. UJI DIAGNOSTIK

Pemeriksaan Urine

Protein Urine : Negatif

II. INTERPRETASI DATA

Hari / Tanggal : Senin / 8 Mei 2017 Pukul : 16.20 Wita

a) Diagnosa : Ny. P.D umur 25 tahun, G3P2A0, UK 36-37 minggu janin

intrauterine, tunggal, hidup, presentasi kepala, punggung kiri,

Sudah masuk PAP.

Dasar S : - Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya

- Ibu mengatakan ini kehamilan ke 3 dan tidak pernah keguguran

- Ibu mengatakan HPHT 21-08-2016

- Ibu mengatakan merasakan gerakan janin >10kali dalam 24 jam

Dasar O : TTV : TD : 110/70 mmHg

SB : 36,50C

N : 86 x/menit

R : 20 x./menit

Antropometri :

TB : 155 cm

BB sekarang : 55 kg

BB sebelum hamil : 52 kg

LILA : 28 cm
Palpasi :

Leopold I : TFU : 31 cm, Bokong

TBBJ : (31– 11) x 155 = 3100 gram

Leopold II : Punggung kiri

Leopold III : Presentasi kepala

Leopold IV : Divergen

Auskultasi :

DJJ : 147 x/menit

Tempat : Punctum maksimum 1 jari dibawah

pusat sebelah kiri perut ibu

Perkusi :

Refleks Patella Kaki Kanan / kiri

:+/+

b) Masalah : Tidak ada

c) Kebutuhan : Konseling (KIE)

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA

Tidak ada

V. PERENCANAAN

1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan

2. Jelaskan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III

3. Jelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan

4. Jelaskan tentang persiapan persalinan

5. Anjurkan pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang


VI. PELAKSANAAN

1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan

baik

2. Menjelaskan tentang tanda bahaya pada ibu hamil

a. Perdarahan pervaginam

b. Nyeri perut yang hebat

c. Sakit kepala berat dan terus menerus

d. Penglihatan kabur

e. Bengkak pada muka dan tangan

f. Pengeluaran cairan pervaginam

g. Gerakan janin tidak terasa

3. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan

a. Adanya kontraksi yang dirasakan semakin sering dan durasinya semakin lama

dan meskipun ibu istirahat sakitnya tidak akan hilang maupun berkurang

b. Sakit perut yang ibu rasakan sampai ke bagian belakang atau sakit perut

melingkar.

c. Adanya pengeluaran lendir dan darah.

d. Pengeluaran cairan/ketuban

4. Menjelaskan tentang persiapan persalinan pada ibu yaitu

a. Persiapan penolong, tempat, pendamping, transportasi, pendonor.

b. Persipan biaya/ dana.

c. Persiapan perlengkapan seperti baju bayi.

5. Menjelaskan pada ibu untuk datang ke pelayanan kesehatan untuk melakukan

kunjungan ulang dua minggu depan pada tanggal 21 April 2017 dan apa bila
merasakan tanda bahaya pada ibu hamil atau merasakan tanda-tanda persalinan

segera datang ke pelayanan kesehatan tanpa menunggu jadwal kunjungan ulang.

V11. EVALUASI

1. Ibu mengatakan mengerti dengan kondisinya dan bayi yang dikandungnya.

2. Ibu mengerti dan mampu mengulangi penjelasan tentang tanda-tanda bahaya

kehamilan trimester III, tanda-tanda persalinan dan persiapan persalinan yang

telah di jelaskan.

3. Ibu mengatakan akan datang ke pelayanan kesehatan untuk melakukan

kunjungan ulang dua minggu depan pada tanggal 21 April 2017 dan apa bila

merasakan tanda bahaya pada ibu hamil atau merasakan tanda-tanda persalinan

segera datang ke pelayanan kesehatan tanpa menunggu jadwal kunjungan ulang.


CATATAN PERKEMBANGAN PADA NY. P.D

DENGAN KEHAMILAN NORMAL

DI POSKESDES BULOTA

No. Tanggal / waktu Catatan perkembangan

1. 30 Apri 2017 S: (Data Subjektif)


16.00 wita 1. Ibu mengatakan sakit pinggang dan buang air kecil pada malam
hari sudah mulai berkurang
2. Ibu mengatakan tidak ada keluhan
3. Ibu mengatakan merasakan pergerakan janin lebih dari 10 kali
dalam sehari
O: (DATA OBJEK)
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaaran : Composmentis
c. Emosional : Stabil
d. TTV
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernafasan : 22x/menit
Suhu tubuh : 36,5◦c

e. Antropometri
BB : 54 kg
TB : 155 cm
LILA : 28 cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Abdomen
1) Inspeksi
a) Bekas luka operasi : Tidak ada
b) Pembesaran perut : Sesuai usia kehamilan
c) Bentuk perut : Memanjang
2) Palpasi
Leopold I : TFU 29 cm,bokong,
TBBJ : (29-12)x155 = 2635 gram
Leopold II : Punggung Kiri
Leopold III : Kepala
Leopold IV : Konvergen
3) Auskultasi
a) DJJ : (Terdengar)
b) Frekuensi : 148x/m
c) Tempat : Punctum maksimum 2 jari di
bawah pusat sebelah kiri perut ibu.

b. Pemeriksaan genetalia
Tidak dilakukan pemeriksaan
c. Ekstremitas
1) Oedema pada tangan : Tidak ada
2) Oedema pada kaki : Tidak ada
3) Varices : Tidak ada
4) Refleks patella kanan : +(Positif)
5) Refleks patella kiri : +(Positif)
A: (ASSESMENT)
1. Diagnosa : Ny. P.D ,umur 25 tahun G3P2A0, UK
36 - 37 minggu janin intrauterin tunggal hidup,
presentasi kepala, punggung kiri, kepala belum
masuk pintu atas panggul.
2. Masalah : Tidak ada
3. Kebutuh : KIE
P : (PLANNING)
Tanggal : 30 April 2017 Pukul: 16.10 WITA
1. Beritahu ibu mengenai hasil pemeriksaan
2. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet FE
dengan cara diminum 1 x 1 pada malam hari dikonsumsi
dengan air putih/ air jeruk, dan tidak dengan minuman yang
bersoda karena dapat menghambat penyerapan obat.
3. Mengingatkan pada ibu untuk memeriksakan kehamilannya
satu minggu kemudian
S: (Data Subjektif)
07 Mei 2017
2 1. Ibu mengatakan tidak ada keluhan
2. Ibu mengatakan merasakan pergerakan janin lebih dari 10 kali
10.00 wita
dalam sehari
O: (DATA OBJEK)
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaaran : Composmentis
c. Emosional : Stabil
d. TTV
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernafasan : 22x/menit
Suhu tubuh : 36,5◦c
e. Antropometri
BB : 52 kg
TB : 155 cm
LILA : 28 cm

2. Pemeriksaan fisik
a. Abdomen
1) Inspeksi
a) Bekas luka operasi : Tidak ada
b) Pembesaran perut : Sesuai usia kehamilan
c) Bentuk perut : Memanjang
2) Palpasi
Leopold I : TFU 30 cm,bokong,
TBBJ : (30-11)x155 = 2945 gram
Leopold II : Punggung Kiri
Leopold III : Kepala
Leopold IV : Divergen
4) Auskultasi
a) DJJ : (Terdengar)
b) Frekuensi : 135x/m
c) Tempat : Punctum maksimum 2 jari di
bawah pusat sebelah kiri perut ibu.
b. Ekstremitas
1) Oedema pada tangan : Tidak ada
2) Oedema pada kaki : Tidak ada
3) Varices : Tidak ada
4) Refleks patella : + (Positif)
A:(ASSESMENT)
1. Diagnosa : Ny. P.D ,umur 25 tahun G3P2A0, UK
37 - 38 minggu janin intrauterin tunggal hidup,
presentasi kepala, punggung kiri, kepala sudah
masuk pintu atas panggul.
2. Masalah : Tidak ada
3. Kebutuh : KIE
P : (PLANNING)
Tanggal : 7 Mei 2017 Pukul : 17.00 WITA
1. Beritahu ibu mengenai hasil pemeriksaan
2. Membertahu ibu tentang :
a. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan yang
mengandung serat seperti sayur dan buah
b. istirahat
c. Tanda-tanda persalinan
3 15 Mei 2017 S: (Data Subjektif)
16.30 wita 1. Ibu mengatakan mulai merasa mules dan sakit perut sampai
kepinggang
2. Ibu mengatakan merasakan pergerakan janin lebih dari 10 kali
dalam sehari
O: (DATA OBJEK)
1.Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaaran : Composmentis
c. Emosional : Stabil
d. TTV
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernafasan : 22x/menit
Suhu tubuh : 36,6◦c
e. Antropometri
BB : 74 kg
TB : 159 cm
LILA : 29 cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Abdomen
1) Inspeksi
a) Bekas luka operasi : Tidak ada
b) Pembesaran perut : Sesuai usia kehamilan
c) Bentuk perut : Memanjang
2) Palpasi
Leopold I : TFU 31 cm,bokong,
TBBJ : (31-11)x155 = 3100 gram
Leopold II : Punggung Kiri
Leopold III : Kepala
Leopold IV : Divergen
3) Auskultasi
a) DJJ : (Terdengar)
b) Frekuensi : 138x/m
c) Tempat : Punctum maksimum 3 jari di
bawah pusat sebelah kiri perut ibu
b. Pemeriksaan genetalia
Tidak dilakukan pemeriksaan
c. Ekstremitas
1) Oedema pada tangan : Tidak ada
2) Oedema pada kaki : Tidak ada
3) Varices : Tidak ada
4) Refleks patella kanan : +(Positif)
5) Refleks patella kiri : + (Positif)
A:(ASSESMENT)
1. Diagnosa : Ny. P.D ,umur 25 tahun G3P2A0, UK
38 - 39 minggu janin intrauterin tunggal hidup,
presentasi kepala, punggung kiri, kepala sudah
masuk pintu atas panggul.
2. Masalah : Tidak ada
3. Kebutuh : KIE

P : (PLANNING)
Tanggal : 15 Mei 2017Pukul : 16.15 WITA
1. Beritahu ibu mengenai hasil pemeriksaan
2. Memberitahu ibu tanda-tanda persalinan
3. Memberitahu pada ibu dan keluarga untuk mempersiapkan
perencanaan persalinan.
B. Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. P.D G3P2A0

DENGAN PERSALINAN NORMAL

DI POSKESDES BULOTA

I. PENGUMPULAN DATA

A. Identitas / Biodata

Nama Ibu : Ny. P.D Nama Suami : Tn. A.G

Umur : 25 th Umur : 28 th

Suku / Bangsa : Gorontalo/Indonesia Suku / Bangsa : Gtlo/Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Desa. Bulota Alamat : Desa. Bulota

B. Anamnesa

Hari / Tanggal : Jumat / 19 Mei 2017 Pukul : 20.00 wita

1) Alasan masuk : Ibu mengatakan ingin bersalin

2) Keluhan sejak kunjungan terakhir : Ibu mengatakan sakit perut bagian

bawah melingkar sampai ke pinggang

dan disertai pengeluaran darah sejak

pukul 16.00 wita.

3) Tanda-tanda persalinan

Kontraksi mulai terasa sejak : 16.00 wita

Frekuensi : 3 kali dalam 10 menit

Durasi : 35 - 40 detik
Lokasi / ketidaknyamanan : Perut bagian bawah melingkar sampai

kebelakang

4) Pengeluaran pervaginam

Darah lendir : Ada

Darah : Ada

Ketuban : Belum ada

5) Masalah-masalah khusus : Tidak ada

6) Riwayat kehamilan sekarang

HPHT : 21 Agustus 2016

TP : 28 Mei 2017

7) Riwayat Imunisasi : TT1 : 10 Desember 2016

TT2 : 10 Januari 2017

8) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu:

Persalinan Keadaan Bayi Nifas


Umur Penyu
No
Anak Jenis lit Kompli Laktasi
UK Penolong Tempat BB PB JK
Persalinan kasi
3.5 50 Tidak Tidak Ya
1 2012 Spontan Aterm Bidan RS P
kg Cm ada ada
3.6 49 Tidak Tidak Ya
2 2014 Spontan Aterm Bidan RS P
kg Cm ada ada

9) Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir: ibu mengatakan >10 kali sehari

10) Makan dan minum terakhir

Jenis makanan : Nasi, ikan, dan sayur

Banyaknya : 1 porsi dihabiskasn

Jenis minuman : air putih, teh hangat dan susu.


11) BAB terakhir

Warna : Kecoklatan

Konsisten : Padat

Bau : Khas feses

Jumlah : 1 x sehari

12) BAK

Warna : Kekuningan

Konsisten : Cair

Bau : Pesing

Jumlah : ≥ 5x sehari

13) Tidur

Tidur siang : 1-2 jam

Tidur malam : 6-7 jam

14) Psikologis : Ibu mengatakan cemas menunggu

kelahiran bayinya

15) Keluhan lain : Tidak ada

C. Pemeriksaan Fisik

1) Keadaan umum : Baik

2) Tingkat kesadaran : Composmentis

3) Keadaan emosional : Stabil

4) Tanda-tanda vital

Tekanan Darah : 110/80 mmHg

Suhu Badan : 36.90C

Nadi : 86 x / menit

Respirasi : 22 x / menit
5) Antropometri

Tinggi badan : 155 cm

Berat badan : 56 kg

6) Kepala : Bersih, tidak berketombe dan tidak rontok

7) Muka

Oedema : Tidak ada

Cloasma : Tidak ada

8) Mata

Konjungtiva : Merah muda

Sklera : Tidak kuning

9) Telinga

Kebersihan : Tidak ada kotoran

10) Hidung

Polip : Tidak ada

11) Mulut dan gigi

Mukosa bibir : Lembab

Stomatitis : Tidak ada

Lidah : Tidak pucat

Gigi : Tidak berlubang

Perdarahan gusi : Tidak ada

12) Leher

Pembesaran kelenjar tyroid : Tidak ada

Pembesaran pembulu limfe : Tidak ada

Peningkatan vena jugularis : Tidak ada


13) Dada

Payudara : Simetris kiri dan kanan

Putting susu : Menonjol

Benjolan : Tidak ada

Pengeluaran ASI : Ada

14) Abdomen

a. Inspeksi

1) Bekas luka operasi : Tidak ada

2) Pembesaran perut : Sesuai usia kehamilan

3) Bentuk perut : Memanjang

4) Benjolan : Tidak ada

5) Konsistensi : Mengeras pada saat ada his

6) Kandung kemih : Kosong

b. Palpasi

Leopold I : TFU : 32 cm, Bokong.

TBBJ : (TFU – 11) x 155

(32– 11) x 155 = 3.255 gram

Leopold II : Sebelah kiri teraba bagian datar, memanjang

(punggung janin). Sebelah kanan teraba bagian-

bagian kecil (ekstremitas janin)

Leopold III : Bagian terbawah janin teraba bulat, keras dan melenting

(Presentasi kepala)

Leopold IV : Bagian terbawah Janin sudah masuk PAP (Divergen)

c. Auskultasi

DJJ : 145 x/ menit


Tempat : Punctum maksimum 4 jari dibawah pusat sebelah kiri perut

ibu

15) Pemeriksaan genitalia

Perineum : Utuh

Vulva vagina : Terdapat lendir

Luka : Tidak ada

Varises : Tidak ada

16) Pengeluaran pervaginam

Lendir bercampur darah : Ada

Warna : Merah segar

Jumlah : ±15 cc

Kelenjar bartholin : Tidak ada kelainan

Anus : Tidak ada hemoroid

17) Pemeriksaan dalam

Atas indikasi : Untuk mengetahui kemajuan persalinan

Dinding vagina : Baik

Portio : Tipis

Ketuban : Utuh

Pembukaan serviks : 7 cm

Penurunan kepala : H III-IV

Posisi : Ubun-ubun kecil

D. Uji Diagnostik

Pemeriksaan laboratorium : Tidak dilakukan


KALA I

Hari / Tanggal : Jumat / 19 Mei 2017 Pukul : 16.00 wita

II. INTERPRETASI DATA

A. Diagnosa : Ny. P.D, umur 25 tahun, G3P2A0, usia kehamilan 39-40 minggu,

inpartu kala I fase aktif, janin intra uterin, tunggal, hidup,

punggung kiri, presentasi kepala, dan sudah masuk PAP

(Divergen)

Dasar S : 1. Ibu mengatakan hamil anak ketiga dan belum pernah

Keguguran.

2. Ibu mengatakan sakit perut bagian bawah melingkar sampai

kepinggang sejak pukul 16.00 wita.

3. Ibu mengatakan HPHT tanggal 21 Agustus 2016.

4. Ibu mengatakan sudah ada pengeluaran lender campur darah

dari jalan lahir sejak jam 16.00 wita.

Dasar O : KU : Ibu : Baik Janin : Baik

TD : 110 / 80 mmHg

N : 86 x / menit

R : 22 x / menit

SB : 36,90C

His : 3 kali dalam 10 menit lamanya 35-40 detik

Palpasi : Leopold I : TFU : 32 cm, teraba bokong

TBBJ : (32 - 11) x 155 = 3.255 gram

Leopold II : Punggung kiri

Leopold III : Presentasi kepala

Leopold IV : Divergen
Auskultasi : DJJ : (+) 146x/menit, Teratur

Pemeriksaan dalam : VT pembukaan 7 cm, portio tipis,

ketuban masih utuh dan penurunan

kepala H III-IV.

B. Masalah : Tidak ada

C. Kebutuhan : Tidak ada

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA

Tidak ada

V. PERENCANAAN

Tanggal : Rabu / 19 Mei 2017 Pukul : 16.30 wita

1. Beritahu hasil pemeriksaan pada ibu.

2. Berikan dukungan moril pada ibu.

3. Anjurkan keluarga untuk mendampingi ibu selama proses persalinan.

4. Pantau keadaan ibu dan janin dengan pengisian partograf.

5. Pantau intake dan out put ibu

6. Lakukan pencegahan infeksi.

7. Lakukan persiapan alat persalinan.

8. Beri tahu ibu posisi-posisi dalam melakukan persalinan

9. Ajarkan ibu teknik relaksasi.

VI. PELAKSANAAN

Tanggal : Jumat / 19 Mei 2017 Pukul : 16.35 wita

1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga, bahwa keadaan ibu dan

janin dalam keadaan baik.


2. Memberikan dukungan moril pada dalam menghadapi persalinan.

3. Menganjurkan keluarga untuk tetap mendampingi ibu selama proses persalinan.

4. Memantau keadaan ibu dan janin dengan pengisian partograf.

5. Memantau intake ibu dengan menganjurkan ibu untuk makan atau minum.

6. Menganjurkan ibu untuk ke kamar mandi (toilet traning) secara teratur untuk

mengosongkan kandung kemih.

7. Melakukan pencegahan infeksi yaitu mencuci tangan setiap kali sebelum dan

sesudah melakukan tindakan.

8. Melakukan persiapan ruangan dan alat persalinan meliputi :

a. Persiapan ruangan, penolong, dan pasien

b. Persiapan alat :

1) 1 buah ½ kocher

2) 1 buah gunting episiotomi

3) 1 buah umbilikal klem

4) 1 buah klem kocher

5) 1 buah gunting tali pusat

6) 1 buah kateter metal / melatun

7) 1 buah nalpuder

8) 2 buah handscon steril

9) Kassa dan tampon secukupnya

10) Spuit berisi oxytosin 1 ml / 10 unit

11) Cutgut dan hecting set

9. Memberi tahu ibu posisi-posisi dalam melakukan persalinan

10. Ajarkan ibu teknik relaksasi, dengan cara menarik nafas dalam dengan hidung

dan buang perlahan dengan mulut jika merasakan adanya kontraksi.


VII. EVALUASI

Tanggal : Jumat / 19 Mei 2017 Pukul : 16.40 wita

1. Ibu merasa senang dengan hasil pemeriksaan kondisinya dan janin dalam

keadaan baik.

2. Ibu mengatakan merasa cemas menghadapi proses persalinan.

KALA II

Tanggal : Jumat / 19 Mei 2017 Pukul : 19.30 wita

II. INTERPRETASI DATA

a) Diagnosa : Ny. P.D, umur 25 tahun, G3P2A0, UK 39-40 minggu

inpartu kala II, janin intra uterin, tunggal, hidup, punggung

kiri, dan presentasi kepala.

Dasar S : 1. Ibu mengatakan perutnya bagian bawah semakin sakit

melingkar sampai belakang.

2. Ibu mengatakan ingin meneran.

Dasar O : KU : Ibu : Baik

Janin : Baik

TTV : TD : 110 / 80 mmHg

N : 88 x / Menit

R : 24 x / Menit

SB : 36,70C

Auskultasi : DJJ (+), frekuensi 148x/menit.

VT : Pembukaan serviks 10 cm, ketuban tidak

teraba (pecah spontan), warnah jernih, dan

penurunan kepala H-IV


b) Masalah : Tidak Ada

c) Kebutuhan : Tidak Ada

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA

Tidak ada

V. PERENCANAAN

Tanggal : Jumat / 19 Mei 2017 Pukul : 19.40 wita

1. Beritahu hasil pemeriksaan pada ibu.

2. Hadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu untuk mendampinginya selama

proses persalinan.

3. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih (Jika masih bisa ke kamar

mandi).

4. Atur posisi ibu untuk meneran dan ajarkan teknik relaksasi saat his.

5. Lakukan pencegahan infeksi.

6. Pimpin ibu untuk ibu pada saat ada dorongan ingin meneran.

7. Tolong kelahiran bayi sesuai APN dan jaga kehangatan bayi kemudian lakukan

IMD.

VI. PELAKSANAAN

Tanggal : Jumat / 19 Mei 2017 Pukul : 19.45 wita

1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu, bahwa kondisi janin dalam keadaan

baik, pembukaan servik 10 cm (lengkap), ketuban pecah spontan dan kepala

sudah didasar panggul.

2. Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu untuk mendampinginya

selama proses persalinan.


3. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih (Jika masih bisa ke kamar

mandi).

4. Mengatur posisi ibu untuk meneran dan relaksasi, memastikan ibu berada pada

posisi yang nyaman saat ada dorongan meneran sesuai dengan kenyamanan ibu.

5. Melakukan pencegahan infeksi dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah

melakukan tindakan serta menggunakan barier protektif untuk penolong.

6. Memimpin ibu meneran pada saat ibu ada dorongan ingin meneran.

7. Menolong kelahiran bayi sesuai APN dan jaga kehangatan bayi serta lakukan

IMD.

VII. EVALUASI

Tanggl : jumat / 19 Mei 2017 Pukul : 20.00 wita

1. Keadaan umum : Ibu : Baik

Bayi : Lahir spontan LBK, menangis dengan JK laki-laki

2. Tanda - tanda vital : TD : 110/80 mmHg

N : 86x/menit

R : 24x/menit

3. Perdarahan : ±100 cc

4. Kandung kemih : ± 50 cc

KALA III

Tanggal : Jumat / 19 Mei 2017 Pukul : 20.05 wita

II. INTERPRETASI DATA

a. Diagnosa : Ny. P.D, umur 25 tahun, G3P2A0 dengan kala III

Dasar S : 1. Ibu tampak lemas setelah melahirkan bayinya

2. Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules

Dasar O : 1. Keadaan umum : Baik


2. Uterus tampak globular dan teraba keras

3. Uterus terdorong ke atas karena plasenta sudah terlepas ke

segmen bawah rahim.

4. Tali pusat bertambah panjang dan ada semburan darah

tiba - tiba.

b. Masalah : Tidak Ada

c. Kebutuhan : Tidak Ada

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA

Tidak ada

V. PERENCANAAN

Tanggal : Jumat / 19 Mei 2017 Pukul: 20.10 wita

1. Pastikan tidak ada janin kedua dalam uterus

2. Penuhi nutrisi ibu dan dehidrasi

3. Lakukan Manajemen Aktif Kala III

4. Lakukan massase pada fundus uteri segera setelah plasenta lahir

5. Periksa kelengkapan plasenta

6. Periksa adanya laserasi pada jalan lahir, jika ada lakukan penjahitan perineum

VI. PELAKSANAAN

Tanggal : Jumat / 19 Mei 2017 Pukul: 20.10 wita

1. Memastikan bahwa tidak ada janin kedua di dalam uterus ibu.

2. Memenuhi nutrisi dan hidrasi ibu.

3. Melakukan Manajemen Aktif Kala III.


4. Melakukan masase (pemijatan) pada fundus uteri segera setelah plasenta lahir

dengan menggosok fundus uteri secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4

jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba keras).

5. Periksa kelengkapan plasenta dengan tangan kanan untuk memastikan bahwa

seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap, dan masukan ke

dalam kantong plastik yang tersedia.

6. Memeriksa jalan lahir untuk mengetahui ada / tidaknya laserasi, terdapat laserasi

derajat 1.

VII. EVALUASI

Tanggal : Jumat / 19 Mei 2017 pukul: 20.15 wita

a. Plasenta lahir lengkap degan selaputnya pada pukul 20.15 wita.

b. Tidak terdapat luka jahitan.

c. Kandung kemih kosong, kontraksi uterus baik, dan jumlah perdarahan ±100 cc.

KALA IV

Tanggal : Jumat / 19 Mei 2017 pukul: 20.40 wita

II. INTERPRETASI DATA

a) Diagnosa : Ny P.D umur 25 tahun, P3A0 dengan kala IV.

Dasar S : 1. Ibu tampak lega karena plasenta sudah lahir.

2. Ibu merasa sangat lelah.

Dasar O : 1. Keadaan umum : Baik

2. TFU : 2 jari bawah pusat

3. TTV : TD : 110/70 mmHg

R : 22x/m

N : 86x/m
SB : 36,80C

4. Kontraksi : Baik

5. Perdarahan : ±100 cc

6. Lochia : Rubra

7. Perineum : Tidak terdapat luka jahitan

b) Masalah : Tidak ada

c) Kebutuhan : Tidak ada

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA

Tidak ada

V. PERENCANAAN

Tanggal : Jumat / 19 Mei 2017 pukul: 20.45 wita

1. Lakukan observasi 2 jam postpartum / Kala IV yaitu setiap 15 menit pada satu

jam pertama dan setiap 30 menit pada satu jam kedua.

2. Ajarkan ibu dan keluarga tentang cara melakukan massase uterus.

3. Lakukan pencegahan infeksi.

4. Rapikan peralatan yang telah selesai digunakan.

5. Bersihkan ibu dan ganti dengan pakaian yang bersih dan kering.

6. Pindahkan ibu ke ruangan nifas.

7. Lakukan pengukuran antropometri pada bayi.

8. Dokumentasikan asuhan dilembar partograf.


VI. PELAKSANAAN

Tanggal : Jumat / 19 Mei 2017 pukul: 20.47 wita

1. Melakukan observasi 2 jam postpartum / Kala IV yaitu TTV, TFU, kontraksi

uterus, kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan

setiap 30 menit pada 1 jam kedua.

2. Mengajarkan ibu dan keluarga tentang cara melakukan massase uterus agar tetap

berkontraksi dengan baik untuk mencegah terjadinya perdarahan.

3. Melakukan pencegahan infeksi dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah

melakukan tindakan.

4. Merapikan dan membereskan semua peralatan yang telah selesai digunakan,

membersihkan tempat tidur dengan larutan klorin 0,5%, dan merendam alat

selama 10 menit.

5. Membersihkan ibu (washand), memakaikan pembalut, pakaian dalam dan

mengganti pakaian ibu dengan yang bersih dan kering.

6. Memindahkan ibu keruangan nifas.

7. Melakukan pengukuran antropometri pada bayi.

8. Melakukan pendokumentasian tindakan pada lembar partograf.

VII. EVALUASI

Tanggal : Jumat / 19 Mei 2017 pukul: 22.15 wita

1. Ibu sudah mampu melakukan mobilisasi dini dengan bantuan keluarga.

2. Observasi kala IV :

a) Keadaan umum : Baik

b) TFU : 2 Jari di bawah pusat

c) TTV : Tekanan Darah : 120/70 mmHg

Nadi : 84x/menit
Respirasi : 22x/menit

Suhu Badan : 36,8ºC

d) Kontraksi uterus : Baik

e) Perdarahan total : Kala III : ± 100 cc

Kala IV : ± 100 cc

f) Lochia : Rubra

g) Perineum : tidak terdapat luka jahitan

h) Ibu sudah dipindahkan keruangan nifas

3. Bayi

a) Antropometri : BB : 3.100 gram PB : 49 cm

LK : 35 cm LD : 33 cm

LP : 32 cm

b) Vital sign : R : 32x / menit SB : 36,7ºC

N : 120x/m
LAPORAN PERSALINAN

Nama Ibu : Ny. P.D Nama Suami : Tn. A.G

Umur : 25 th Umur : 28 th

Suku / Bangsa : Gorontalo/indonesia Suku / Bangsa : Gtlo/indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Desa. Bulota Alamat : Desa. Bulota

Pertolongan Persalinan Fisiologis

His kencang, ibu ingin mengedan vulva dan anus mengembang, perineum

menonjol tampak kepala janin pada jalan lahir, di luar his kepala masuk lagi

tandanya sedang membuka jalan lahir. Bokong ibu di alas dengan duk steril. DJJ

di dengar antara 2 his. Penolong memakai handscoon steril pada tangan kiri dan

kanan, vulva dan sekitarnya di bersihkan dengan kapas DTT.

His kencang ibu pimpin mengejan, vulva dan anus mengembang, tampak

kepala bayi semakin besar dan menekan perineum yang semakin tipis.

Saat sub occiput berada di bawah simpisis, penolong menyokong

perineum dengan tangan kanan dengan menggunakan duk steril untuk mencegah

robekan, tangan kiri penolong membantu refleksi kepala bayi dan mencegah agar

tidak terjadi defleksi maksimal di tambah dengan kekuatan mengedan ibu.

Berturut -turut lahirlah dahi, hidung, muka dan akhirnya lahirlah dagu dengan sub
occiput sebagai hypomoelion. Setelah itu ibu di larang untuk mengedan,

kemudian penolong mengecek leher bayi apakah ada lilitan tali pusat atau tidak.

Kemudian penolong menunggu kepala melakukan putaran paksi luar

sesuai dengan punggung janin. Kedua telapak tangan berada pada samping kiri

dan kanan kepala bayi dilakukan tarikan ringan ke perineum untuk melahirkan

bahu depan kemudian tarikan ringan ke samping untuk melahirkan bahu belakang

sampai axcilla lahir. Setelah kedua bahu lahir tangan kanan penolong menyangga

kepala, leher dan bahu bayi sedangkan tangan kiri diletakkan di bahu lain sambil

menyusuri piunggung, bokong sampai kedua tungkai lahir.

Pada pukul 20.00 wita bayi dengan jenis kelamin laki-laki lahir spontan

LBK, segera menangis. Selanjutnya bayi di nilai dan di letakkan di atas perut ibu.

Bayi di keringkan dengan handuk bersih dan di bungkus kecuali di daerah perut.

Tali pusat di jepit dengan klem kocher DTT ± 3 cm dari klem kocher yang

pertama sementara tangan penolong melindungi badan bayi. Tali pusat di gunting

di antara klem kocher tersebut. Ganti handuk bayi yang basah dengan selimut atau

kain bersih dan keriong kemudian di berikan kepada ibu untuk di susui.

Penatalaksanaan manajemen aktif kala III. Penolong memastikan kalau

kehamilan tunggal atau gemeli dan ternyata tunggal. Kemudian penolong

menyuntikan oksitosin 1 ampul, melakukan PTT dengan menekan simpisis

mendorong kearah dorso cranial. Apabila tali pusat bertambah panjang, pindahkan

klem 5 - 6 cm di depan vulva, setelah plasenta Nampak di depan vulva, kedua

tangan memegang plasenta memutar plasenta searah jarum jam.


Pukul 20.15 wita, lahirlah plasenta lengkap dengan selaputnya. Setelah

plasenta lahir penolong melakukan masase fundus uteri. Selanjutnya dilakukan

pemerikasaan pada jalan lahir. Kemudian ibu di bersihkan dan penolong

mengganti pakaian ibu dengan pakaian yang bersih dan kering. Ibu di istirahatkan

selama 2 jam sambil memantau keadaan post partum.

Keadaan Post Partum Keadaan Bayi Baru Lahir

Tekanan Darah : 120/70 mmHg BB : 3.100 gram

Suhu Badan : 36,50C PB : 49 cm

Nadi : 84x/menit LK : 35 cm

Respirasi : 22x/menit LD : 33 cm

Kontraksi uterus : Baik Anus : (+) Berlubang

Perdarahan kala II dan III : ±100 cc A-S : 8-9

Perdarahan kala IV : ± 200 cc

Total : ± 200 cc
B. Manajemen Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BY. NY.P.D

DENGAN BAYI BARU LAHIR NORMAL

DI POSKESDES BULOTA

I. PENGUMPULAN DATA

A. Identitas / Biodata

Nama Bayi : By. Ny. P.D

Umur : 0 Hari

Tgl / Jam Lahir : 19 Mei 2017 / 20.00 wita

Jenis Kelamin : Laki-laki

Berat Badan : 3.100 gram

Panjang Badan : 49 cm

Nama Ibu : Ny. P.D Nama Suami : Tn. A.G

Umur : 25 th Umur : 28 th

Suku / Bangsa : Gorontalo/Indonesia Suku / Bangsa : Gtlo/Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Desa Bulota Alamat : Desa. Bulota


B. Anamnesa (Data Subjektif)

Tanggal : jumat / 19 Mei 2017 Pukul: 20.30 wita

1. Riwayat penyakit kehamilan

a. Perdarahan : Tidak ada

b. Hipertensi : Tidak ada

c. Pre eklamsia : Tidak ada

d. Eklamsia : Tidak ada

e. Penyakit kelamin : Tidak ada

f. Lain – lain : Tidak ada

2. Kebiasaan waktu hamil

Makanan : Makan 3x sehari, jenis makanan nasi, ikan,

dan kadang - kadang buah.

Obat – obatan / Jamu : Tidak ada

Merokok : Tidak ada

Lain – lain : Tidak ada

3. Riwayat persalinan sekarang

a. Jenis persalinan : Spontan

b. Ditolong oleh : Bidan

c. Lama persalinan

Kala I : 5 jam

Kala II : ±10 menit

d. Ketuban pecah : Spontan

Warna : Jernih
e. Komplikasi persalinan

Ibu : Tidak ada

Bayi : Tidak ada

f. Keadaan bayi baru lahir

Nilai apgar : 8-9

C. Resusitasi

1. Pengisapan lendir : Tidak dilakukan

2. Ambu : Tidak dilakukan

3. Massage jantung : Tidak dilakukan

4. Intubasi Endutraheal : Tidak dilakukan

5. Oksigen : Tidak dilakukan

6. Terapi : Tidak dilakukan

D. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum : Baik

2. Vital sign : SB : 36,70C

N : 120 x / menit

R : 32 x / menit

3. Antropometri : BB lahir : 3.100 gram

Lingkar kepala : 35 cm

Lingkar dada : 33 cm

Lingkar perut : 32 cm

4. Pemeriksaan head to toe

a. Kepala : Sutura tidak teraba penyusupan, tidak ada benjolan

dibagian belakang.

b. Ubun - ubun : Datar, tidak ada caput succadeneum,


chepalhematomma

c. Mata : Simetris, tidak ada tanda-tanda infeksi

d. Telinga : Simetris kiri dan kanan, berlubang.

e. Mulut : Bibir, gusi, langit-langit normal, refleks hisap baik

f. Leher : Tidak ada benjolan dan pembengkakan

g. Dada : Bentuk simetris, putting susu menonjol, bunyi

jantung dan pernafasan normal

h. Tali Pusat : Tidak ada perdarahan, nanah, bau yang tidak enak

pada tali pusat atau kemerahan pada daerah tali pusat

i. Punggung : Tidak ada pembengkakan atau cekungan

j. Ekstremitas : Jumlah jari lengkap, dan gerakan normal

k. Kulit : Warna kemerahan, tidak ada tanda lahir atau

bercak hitam

l. Genitalia : scrotum sudah turun

m. Anus : (+) Berlubang

5. Refleks

a. Refleks Moro : Bayi bergerak aktif dan kaget saat pemeriksa

menepuk tangan

b. Refleks Rooting : Bayi menoleh saat disentuh pipinya

c. Refleks Walking : kaki bayi menjejak seperti akan berjalan

d. Refleks Sucking : Daya hisap bayi baik saat menyusu pada ibunya

e. Reflex Graps : Bayi akan menggenggam jari tangan pemeriksa

6. Eliminasi

BAB : Sudah 1 x

BAK : Sudah 1 x
II. INTERPRETASI DATA

Tanggal : Jumat / 19 Mei 2017 Pukul: 20.40 wita

a. Diagnosa : By Ny. P.D umur 0 hari dengan bayi baru lahir normal.

Dasar S : 1. Ibu mengatakan bayi lahir melalui persalinan normal

2. Ibu mengatakan keadaan bayinya sehat.

Dasar O : Keadaan umum bayi : Baik

Vital sign : SB : 36,70C

R : 32x/menit

N : 120x/m

Antropometri : BB lahir : 3.100 gram

PB : 49 cm

LK : 35 cm

LD : 33 cm

LP : 32 cm

b. Masalah : Tidak ada

c. Kebutuhan : Tidak ada

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA

Tidak ada

V. PERENCANAAN

Tanggal : Jumat / 19 Mei 2017 Pukul : 20.45 wita

1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan

2. Mempertahankan suhu tubuh bayi, agar tetap hangat.

3. Memberikan salep mata antibiotika tetrasiklin 1% pada mata bayi


4. Suntikan Vitamin K1 secara intramuskular, dipaha kiri anterolateral bayi.

5. Berikan konseling tentang :

a. Pentingnya pemberian ASI EKSKLUSIF

b. Perawatan tali pusar

c. Perawatan bayi sehari - hari

d. Tanda - tanda bahaya pada bayi

e. imunisasi

VI. PELAKSANAAN

Tanggal : Jumat / 19 Mei 2017 Pukul: 20.45 wita

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayinya dalam keadaan baik/normal

2. Menjaga bayi agar tetap hangat dengan segera lakukan IMD kemudian

menyelimutinya.

3. Memberikan salep mata antibiotika tetrasiklin 1% pada mata bayi .

4. Suntikan Vitamin K1 secara intramuskular, dipaha kiri anterolateral bayi.

5. Memberikan konseling pada ibu dan keluarga tentang :

a. Pentingnya pemberian ASI Ekslusif

Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Eksklusif yaitu pemberian ASI

tanpa PASI dan MP-ASI selama 6 bulan berturut - turut dan diberikan

secara ondement..

b. Perawatan tali pusat

1. Selalu cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum dan

sesudah memegang bayi

2. Jangan memberikan apapun pada tali pusar

3. Rawat tali pusat terbuka dan kering


4. Bila tali pusar kotor atau basah, cuci dengan air bersih dan sabun mandi

dan keringkan dengan kain bersih

c. Perawatan bayi sehari - hari

1) Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi

2) Memandikan bayi minimal 1x, maksimal 2x sehari dengan

menggunakan air hangat dan sabun bayi.

3) Tali pusat harus dirawat setiap selesai mandi, jaga agar tetap kering,

bersih dan tutup denga kasa steril

4) Bayi harus dijaga agar tetap hangat dengan mengganti pakaian bayi

apa bila basah

5) Menimbang berat badan bayi

d. Tanda - tanda bahaya pada bayi

1) Tidak mau menyusu

2) Kejang - kejang

3) Bayi merintih atau menangis terus - menerus

4) Tali pusar kemerahan sampai dinding perut, berbau atau bernanah

5) Demam / panas tinggi

6) Kulit dan mata bayi kuning

Apabila terdapat salah satu tanda bahaya di atas pada bayi, ibu dapat

segera membawa bayi ke puskesmas / fasilitas kesehatan terdekat.

VII. EVALUASI

Tanggal : Jumat / 19 Mei 2017 Pukul: 20.55 wita

1. Ibu mengatakan merasa senang dengan hasil pemeriksaan bahwa bayi dalam

keadaan sehat.

2. Bayi telah diberikan salep mata dan suntikan Vitamin K1.


3. Ibu mengerti dengan apa yang dijelaskan dan akan melakukan hal - hal yang

dianjurkan.
CATATAN PERKEMBANGAN PADA BAYI NY. P.D

DENGAN BAYI BARU LAHIR NORMAL

DI POSKESDES BULOTA

No Tanggal / waktu Catatan perkembangan

1. 20 Mei 2017 S: DATA SUBJEKTIF


1. Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat
09.00 Wita
2. Ibu mengatakan sering memberikan ASI pada bayinya
3. Ibu mengatakan bayinya ketika selesai menetek kadang-kadang
sering muntah
O: DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda vital
a. Nadi : 132x/menit
b. Respirasi : 36x/menit
c. Suhu : 36,7◦c
A: ASSESMENT
1. Diagnosa : By. P.D umur 1 hari dengan bayi baru
lahir normal
2. Masalah : Tidak ada
3. Kebutuhan : KIE

P: PLANNING
1. Beritahu pada ibu mengenai hasil pemeriksaan.
2. Memberitahu ibu bahwa bayinya akan dilakukan penyuntikan
imunisasi HB0 di paha kanan bayi.
3. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin
dan sesudah menyusui punggung bayi di tepuk atau di massase
secara lembut agar tidak muntah.
4. Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan perawatan tali pusat
dengan cara mempertahankan tali pusat dalam keadaan kering
dan jangan membubuhi tali pusat dengan apapun.
5. Menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya pada pagi hari
sekitar jam 07.00-08.00 untuk mencegah terjadinya
ikterus/kuning pada bayi.
2. 25 Mei 2016 S: DATA SUBJEKTIF
1. Ibu mengatakan senang dengan keadaan bayinya
09.30 wita
2. Ibu mengatakan tali pusat bayi sudah kering.
O: DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda vital
a. Nadi : 136 x/menit
b. Respirasi : 38 x/menit
c. Suhu : 36,7◦c
A: ASSESMENT
1. Diagnosa : By. P.D umur 6 hari dengan bayi baru
lahir normal
2. Masalah : Tidak ada
3. Kebutuhan : KIE
P: PLANNING
1. Beritahu pada ibu mengenai hasil pemeriksaan
2. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin sesuai
kebutuhan bayi tanpa pendamping asi atau susu formula
3. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir
yaitu cara menghisap lemah,muntah dan terus menerus, perut
kembung dan susah bernafas. Bila ditemukan salah satu tanda
bahaya tersebut bayi harus segera dibawah ke PKM/RS
terdekat
3. 27 Mei 2017 S: DATA SUBJEKTIF
1. Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat
16.40 Wita
2. Ibu mengatakan sering meberikan ASI pada bayinya
O: DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda vital
a. Nadi : 140 x/menit
b. Respirasi : 40 x/menit
c. Suhu : 36.8◦c
4. Antropometri
a. Lingkar Kepala : 36 cm
b. Lingkar Dada : 33 cm
c. Berat sekarang : 3200 gram
d. Berat badan : 3100 gram
5. Refleks
a. Refleks Moro : Baik
b. Refleks Rooting : Baik
c. Refleks Walking : Baik
d. Refleks Sucking : Baik
A: ASSESMENT
1. Diagnosa : By. P.D umur 8 hari dengan bayi baru
lahir normal
2. Masalah : Tidak ada
3. Kebutuhan : KIE
P: PLANNING
1. Beritahu pada ibu mengenai hasil pemeriksaan
2. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin
sesuai kebutuhan bayi tanpa pendamping asi atau susu
formula
3. Memberitahu ibu tentang pentingnya imunisasi dan
menganjurkan ibu untuk membawa bayinya ketempat
pelayanan kesehatan untuk mendapatkan imunisasi BCG dan
polio 1 pada usia 1 bulan.
4. Memberitahukan ibu untuk membawa bayinya tiap bulan
untuk memeriksakan pertumbuhan dan perkembangan serta
imunisasi pada bayi.
C. Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. P.D P3A0

DENGAN POST PARTUM NORMAL

DI POSKESDES BULOTA

I. PENGUMPULAN DATA

A. Identitas / Biodata

Nama Ibu : Ny. P.D Nama Suami : Tn. A.G

Umur : 25 th Umur : 28 th

Suku / Bangsa : Gorontalo/Indonesia Suku / Bangsa : Gtlo/Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Desa. Bulota Alamat : Desa. Bulota

B. Anamnesa (Data Subjektif)

Tanggal : Minggu / 21 Mei 2017 Pukul: 16.30 wita

1. Alasan kunjungan : Ibu mengatakan ingin memeriksakan keadaannya

2. Keluhan sekarang : Ibu mengatakan tidak ada keluhan

3. Riwayat menstruasi

Menarce : Umur 12 tahun

Siklus : 28-30 hari

Lamanya : 7 hari

Teratur/ tidak : Teratur

Sifat darah : Encer

Banyaknya : 2-3x ganti pembalut


Dismenorhoe : ya, pada hari pertama haid

HPHT : 21 Agustus 2016

HPL : 28 Mei 2017

4. Riwayat perkawinan

Perkawinana : Pertama

Status perkawinan : Sah

Menikah umur : 19 tahun dengan suami : 20 tahun

Lamanya : ±5 tahun

Jumlah anak : 2 orang

5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu:

Persalinan Keadaan Bayi Nifas


Umur Penyul
No.
Anak Jenis it Laktasi
UK Penolong Tempat BB PB JK Komplikasi
Persalinan
3.5 50 Tidak Ya
1 2012 Spontan Aterm Bidan RS P Tidak ada
kg Cm ada
3.6 49 Tidak Ya
2 2014 Spontan Aterm Bidan RS P Tidak ada
kg Cm ada

6. Riwayat kontrasepsi sebelumnya : Ibu mengatakan pernah menggunakan

Kontrasepsi suntik 3 bulan selama ±3 tahun.

7. Riwayat kesehatan

a. Penyakit siskemik yang pernah / sedang diderita : Tidak ada

b. Penyakit yang pernah / sedang di derita : Tidak ada

8. Riwayat kehamilan dan persalinan terakhir

a. Ibu

Jenis persalinan : Spontan

Melahirkan : Ke tiga
Komplikasi dan kelainan dalam persalinan : Tidak ada

Plasenta + selaput ketuban : Lahir lengkap

Perineum : Tidak rupture

Perdarahan total : ±200 cc

Tindakan lain : Tidak ada

b. Bayi

Lahir : 19 Mei 2017 Pukul : 20.00 wita

Berat badan : 3.100 gram

Panjang badan : 49 cm

Jenis kelamin : laki-laki

Apgar score : 8-9

Cacat bawaan : Tidak ada

Masa gestasi : 39 – 40 minggu

Komplikasi : Tidak ada

9. Keadaan post partum sekarang

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Keadaan emosional : Baik

Ambulasi : Telah dilakukan, ibu sudah bisa miring

kiri / kanan dan bias duduk.

Keluhan : Tidak ada

Nafsu makan : 3x sehari, jenis makanan : Nasi, ikan, sayur dan

kadang-kadang buah

Eliminasi : BAK : Frekuensi : 4-5 x sehari


Warna : Kuning

Konsistensi : Cair

Bau : Pesing

BAB : Frekuensi : 1 x sehari

Warna : Kecoklatan

Konsistensi : Padat

Bau : Khas feses

Ketidaknyamanan / rasa nyeri : Tidak ada

Pengalaman menyusui : sudah pernah

C. Pemeriksaan Fisik

1. Tanda-tanda vital

TD : 120/80 mmHg

N : 82x/menit

R : 22x/menit

SB : 36,80C

2. Kepala : Bersih, tidak berketombe dan tidak rontok

3. Mata

Konjungtiva : Merah muda

Sklera : Tidak ikterus

4. Mulut dan tenggorokan : Bibir tidak pucat, tidak stomatitis, tidak

caries dan tenggorokan tidak ada kelainan

5. Payudara

Pengeluaran ASI : Ada

Bentuk : Simetris

Putting susu : Menonjol


6. Uterus

TFU : 2 jari bawah pusat

Kontraksi uterus : Baik

7. Pengeluaran lochia

Lochia : Rubra

Warna : Merah segar

Jumlah : 2-3 x ganti pembalut

Konsistensi : Cair

Bau : Khas darah

8. Perineum : Tidak Ruptur

9. Kandung kemih : Kosong

10. Ekstermitas

Oedema : Tidak ada

Refleks patella : Positif kiri dan kanan

D. Uji Diagnostik

Pemeriksaan laboratorium : Tidak dilakukan

II. INTERPRETASI DATA

A. Diagnosa : Ny. P.D, umur 25 tahun, P3A0 dengan post partum normal

Dasar S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan

Dasar O : - TTV : TD : 120/80 mmHg

N : 82x/menit

R : 22x/menit

SB : 36,80C

- TFU : 2 jari bawah pusat

- Kontraksi : Baik
- Pengeluaran lochea : Lochea Rubra, merah segar

B. Masalah : Tidak ada

C. Kebutuhan : Tidak ada

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA

Tidak ada

V. PERENCANAAN

Tanggal : / 21 Mei 2017 Pukul: 16.35 wita

1. Beritahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan

2. Memberikan vitamin A yang pertama untuk ibu masa nifas

3. Berikan konseling pada ibu dan keluarga tentang

a. Nutrisi

b. Istrahat

c. Personal Hygiene

d. Perawatan Payudara

e. Pentingnya ASI Ekslusif

f. Tanda - tanda bahaya masa nifas

VI. PELAKSANAAN

Tanggal : Minggu / 21 Mei 2017 Pukul: 16.35 wita

1. Memberitahukan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan umumnya baik.

2. Memberikan vitamin A pertama pada ibu masa nifas untuk diminum saat ini.
3. Memberikan konseling tentang:

a. Nutrisi

Makan - makanan beraneka ragam dan bergizi seperti nasi, ikan, sayur,

tahu, tempe, dan kacang – kacangan.

b. Istrahat

Memberitahu ibu untuk istrahat cukup, saat bayi tidur ibu istrahat

sehingga ibu tidak kelelahan, dengan demikian mampu mempercepat

proses pemulihan kondisi ibu seperti keadaan sebelum melahirkan.

c. Personal hygiene

Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga personal hygiene dengan mandi

2x/hari, menggosok gigi minimal 2x/hari, keramas 3x seminggu,

membersihkan daerah kemaluan dengan air dan sabun dari bagian depan

kemudian bawah dan sekitar anus, ganti pembalut sesering mungkin.

d. Perawatan payudara

Memberitahu pada ibu tentang cara melakukan perawatan payudara yaitu:

1) Mencuci tangan

2) Mengompres payudara dan putting dengan air hangat

3) Mengurut secara melingkar dengan cara, mengoleskan baby oil pada

kedua telapak tangan, urutkan payudara dari pangkal kemudian

melintang dan kembali ke arah atas hingge ke pangkal payudara

sebanyak 20-30x.

4) Mengurut pangkal payudara dengan cara : mengoleskan baby oil pada

kedua telapak tangan, kemudian salah satu tangan menopang payudara

dan tangan lain mengurut dari pangkal hingga ke atas putting dengan

menggunakan jari kelingking, lakukan sebanyak 20-30x. Pastikan ASI


sudah keluar dengan mengurut payudara hingga putting dan tangan

membentuk huruf C.

e. Pentingnya ASI Eksklusif

Memberitahu ibu tentang pentingnya ASI Ekslusif yaitu :

1) Mengandung makan yang baik dan dapat memenuhi nutrisi bayi

2) Sebagai antibodi bayi

3) Mempercepat involusi uterus

4) Menimbulakan kontak batin antara ibu dan bayi

5) Anjurkan ibu untuk memberikan asi eksklusif yaitu selama 6 bulan

penuh setip 2 jam dalam sehari dan jangan memberikan makanan

tambahan atau susu formula.

f. Tanda - tanda bahaya nifas

Memberitahu ibu tentang tanda - tanda bahaya pada masa nifas yaitu :

1) Perdarahan lewat jalan lahir

2) Keluar cairan berbau dari jalan lahir

3) Bengkak diwajah, tangan, dan kaki, atau sakit kepala dan kejang -

kejang

4) Demam lebih dari 2 hari

5) Payudara bengkak, merah, dan disertai rasa sakit

6) Ibu terlihat dan merasa sedih, murung dan menangis tanpa sebab

(depresi)
VII. EVALUASI

Tanggal : Minggu / 21 Mei 2017 Pukul: 16.45 wita

1. Ibu mengatakan merasa senang dengan hasil pemeriksaannya

2. Ibu mengatakan mengerti dengan apa yang dijelaskan dan akan melakukan hal

- hal yang dianjurkan


CATATAN PERKEMBANGAN PADA NY. P.D

DENGAN POST PARTUM NORMAL

DI POSKESDE BULOTA

No Tanggal / Waktu Catatan Perkembangan

1 21 Mei 2017 S: SUBJEKTIF


1. Ibu mengatakan tidak ada keluahan.
Pukul:10.00 Wita
2. Ibu mengatakaan pengeluran ASI lancar dan bayi
menyusui dengan baik.
3. Ibu mengatakan mengganti pembalutnya 3x sehari
O: OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaaran : Composmentis
3. Emosional : Stabil
4. TTV
a. Tekanan darah : 120/80 mmHg
b. Nadi : 82x/menit
c. Pernafasan : 24x/menit
d. Suhu tubuh : 36,6◦c
5. Uterus
TFU : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi : Baik
Konsistensi : Bulat dan keras (globural)
6. Pengeluaran lochia/warna
Lochia : Rubra
Warna : Merah segar
Jumlah : 3x Ganti pembalut
Konsistensi : Encer
Bau : Khas darah

A: ASSESMENT
1. Diagnosa : Ny. P.D, umur 25 tahun, P3A0
dengan post partum normal 2 hari.
2. Masalah : Tidak ada
3. Kebutuhan : KIE
P : PLANNING
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa
kondisinya dalam keadaan baik.
2. Memberitahu ibu teknik menyusui yang benar.
3. Menganjurkan ibu untuk selalu menyusui bayinya.
4. Memberikan vitamin A kedua pada ibu.
2 25 Mei 2017 S: SUBJEKTIF
1. Ibu mengatakaan pengeluran ASI lancar dan bayi
Pukul : 16.30 wita
menyusui dengan baik.
2. Ibu mengatakan tidak ada keluhan
O: OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaaran : Composmentis
3. Emosional : Stabil
4. TTV
a. Tekanan darah : 120/80 mmHg
b. Nadi : 80x/menit
c. Pernafasan : 20x/menit
d. Suhu tubuh : 36,6◦c
5. Uterus
TFU : Pertengahan sympisis-pusat
6. Pengeluaran lochia/warna
Lochia : Sanguinolenta
Warna : Merah kekuningan
Jumlah : 2x Ganti pembalut
Konsistensi : Encer
Bau : Khas

A: ASSESMENT
1. Diagnosa : Ny. P.D, umur 25 tahun, P3A0
dengan post partum normal 6 hari
2. Masalah : Tidak ada
3. Kebutuhan : KIE

P : PLANNING
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa
kondisinya dalam keadaan baik.
2. Memberitahu ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri
dan merawat payudara.
3 26 Mei 2017 S: SUBJEKTIF
1. Ibu mengatakan sudah ingin menggunakan KB.
Pukul : 16.00 Wita
2. Ibu mengatakan tidak ada keluhan
O: OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaaran : Composmentis
3. Emosional : Stabil
4. TTV
a. Tekanan darah : 110/80 mmHg
b. Nadi : 80x/menit
c. Pernafasan : 20x/menit
d. Suhu tubuh : 36,6◦c
5. Uterus
TFU : Tidak teraba
6. Pengeluaran lochia/warna
Lochia : Alba
Warna : Putih bening
Bau : Khas

A: ASSESMENT
1. Diagnosa : Ny. P.D, umur 25 tahun, P3A0
dengan post partum normal 7 hari.
2. Masalah : Tidak ada
3. Kebutuhan : KIE
P : PLANNING
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa
kondisinya dalam keadaan baik.
2. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
3. Memberikan konseling KB kepada ibu
D. Manajemen Asuhan Kebidanan pada Akseptor KB

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. P.D

DENGAN AKSEPTOR KB

DI POSKESDES BULOTA

I. PENGUMPULAN DATA

A. Identitas / Biodata

Nama Ibu : Ny. P.D Nama Suami : Tn. A.G

Umur : 25 th Umur : 28 th

Suku / Bangsa : Gorontalo/indonesia Suku / Bangsa : Gtlo/indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Desa. Bulota Alamat : Desa. Bulota

B. Anamnesa (Data Subjektif)

Tanggal : Sabtu / 26 Juni 2017 Pukul : 10.00 wita

1. Alasan datang : Ibu mengatakan ingin melakukan pemasangan alat

kontrasepsi implant.

2. Keluhan utama : Ibu mengatakan tidak ada keluhan

3. Riwayat kesehatan

a. Riwayat kesehatan sekarang : Ibu mengatakan tidak menderita

penyakit menurun dan menahun

b. Riwayat kesehatan yang lalu : Ibu tidak pernah dirawat di Rumah

sakit

c. Riwayat kesehatan keluarga : Ibu mengatakan dalam keluarganya


tidak menderita penyakit menurun dan

menahun

4. Riwayat menstruasi

a. Menarche : Umur 13 tahun

b. Banyaknya : 2-3x ganti pembalut

c. Lamanya : 7 hari

d. Siklus : 28-30 hari

e. Teratur /tidak : Teratur

f. Sifat darah : Encer

g. Dismenerhoe : ya, pada hari pertama haid

5. Riwayat perkawinan

a. Umur waktu nikah : 22 tahun suami : 29 tahun

b. Lama : ± 13 tahun

c. Perkawinan ke : Pertama

d. Jumlah anak : 3 orang

6. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :

Persalinan Keadaan Bayi Nifas


Umur Penyu
No
Anak Jenis lit Kompli Laktasi
UK Penolong Tempat BB PB JK
Persalinan kasi
3.5 50 Tidak Tidak Ya
1 2012 Spontan Aterm Bidan RS P
kg Cm ada ada
3.6 49 Tidak Tidak Ya
2 2014 Spontan Aterm Bidan RS P
kg Cm ada ada

7. Riwayat kontrasepsi sebelumnya

KB yang pernah digunakan : Suntik 3 bulan

Keluhan : Timbul jerawat


Alasan berhenti : Karena efek samping KB

Rencana metode KB : Implant

8. Pola pemenuhan nutrisi dan eliminasi sehari – hari

a) Makan dan minum

Makanan : Nasi, ikan sayur dan kadang-kadang buah

Frekuensi : 3x sehari

Minuman : air putih

Frekuensi : 7-8 gelas sehari

b) Eliminasi

1) BAB

Frekuensi : 1 x sehari

Warna : kecoklatan

Konsistensi : lunak

2) BAK

Frekuensi : 4-5 x sehari

Warna : kuning jernih

Konsistensi : cair

C. Pemeriksaan Fisik (Data Objektif)

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Status emosional : Stabil

4. Tanda – tanda vital :

TD : 110/80 mmHg

R : 20 x/menit

N : 84 x/menit
SB : 36,60C

5. Antropometri

TB : 155 cm

BB : 57 kg

6. Pemeriksaan head to toe

a. Kepala : Bersih, warna hitam, tidak ada ketombe, dan tidak

rontok

b. Muka : Tidak ada oedema dan cloasma

c. Mata : Simetris, kongjutiva tidak anemis, sclera tidak

ikterus

d. Hidung : Bersih, tidak ada polip

e. Telinga : Simetris, tidak ada penguluaran secret dan

pendengaran baik

f. Mulut : Bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak caries, dan

gigi tidak berlubang

g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, pembuluh

limfe, dan peningkatan vena jugularis

h. Dada : Bunyi jantung nafas teratur, tidak ada benjolan

abnormal

i. Mammae :Simetris, putting menonjol, dan pengeluaran ASI ada

j. Perut : Tidak da bekas operasi, tidak ada massa dan nyeri

tekan

k. Pinggang : Tidak ada kelainan

l. Genetalia : Bersih, tidak ada varices dan oedema

m. Anus : Tidak ada hemoroid


n. Ekstremitas

Atas : Simetris, bersih, jari lengkap, dan kuku tidak pucat

Bawah : Simetris, bersih, jari lengkap, dan kuku tidak pucat

D. Pemeriksaan Penunjang

Tidak dilakukan

II. INTERPRETASI DATA

Tanggal: Sabtu / 26 Juni 2017 Pukul: 10.10 wita

1. Diagnosa : Ny.P.D, umur 25 tahun, P3A0 dengan akseptor KB Implant

Dasar S : - Ibu mengatakan ingin menggunakan KB implant

- Ibu mengatakan memiliki 3 orang anak

- Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

Dasar O : - Keadaaan Umum : Baik

- Tanda - tanda vital : TD : 110/80 mmHg

N : 84x/menit

R : 20x/menit

SB : 36,60C

- Antropometri : BB : 57 kg TB : 155 cm

2. Masalah : Tidak ada

3. Kebutuhan : Konseling KB

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA

Tidak ada
V. PERENCANAAN

Tanggal: Sabtu / 26 Juni 2017 Pukul: 10.15 wita

1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaanya

2. Berikan konseling tentang

a. Pengertian KB Implant

b. Jenis - jenis KB Implant

c. Keuntungan dan kerugian KB Implant

d. Indikasi dan kontraindikasi KB Implant

e. Efektifitas KB Implant

f. Efek samping pemasangan KB Implant

3. Lakukan informed concent

4. Lakukan persiapan pemasangan KB Implant

5. Lakukan pemasangan KB Implant

6. Berikan obat analgetika dan antibiotika setelah pemasangan KB implant selesai

7. Berikan KIE tentang perawatan pasca pemasangan KB implant

8. Anjurkan ibu untuk datang memeriksakan diri kepuskesmas 1 minggu setelah

pemasangan.

VI. PELAKSANAAN

Tanggal: Sabtu / 26 Juni 2017 Pukul: 10.15 wita

1. Melakukan konseling KB Implant ke pada calon akseptor dengan menjelaskan :

a. Pengertian KB Implant

KB Implant adalah jenis kontrasepsi efektif berupa kapsul kecil yang

mengandung hormon dan ditanamkan dibawah kulit akseptor

b. Jenis - jenis Implant

1) Norplant terdiri dari 6 batang yang dapat digunakan selama 5 tahun.


2) Implanon terdiri dari 1 batang yang dapat digunakan selama 3 tahun.

3) Jadena dan indolent terdiri dari 2 batang yang dapat digunakan selama

3 tahun.

c. Keuntungan dan Kerugian KB Implant

1) Keuntungan KB Implant

a) Dapat digunakan dalam jangka waktu panjang.

b) Tidak memiliki efek samping yang sistemik

c) Dapat langsung digunakan setelah persalinan / keguguran

d) Tidak mengurangi efektifitas bila digunakan bersamaan dengan

obat lain

e) Tidak mempengaruhi produksi ASI

f) Dapat dicabut kapan saja sesuai dengan kebutuhan akseptor

g) Mengurangi nyeri haid

2) Kerugian KB Implant

a) Dapat menimbulkan bekas luka insersi

b) Dapat mempengaruhi kenaikan / penurunan berat badan

c) Nyeri kepala / pusing, mual

d) Tidak dapat melindungi akseptor dari penyakit seksual (PMS)

e) Siklus haid tidak teratur

f) Sebagian kecil akseptor mengalami kehamilan diluar rahim

d. Indikasi dan kontraindikasi pemasangan KB Implant

1) Indikasi pemasangan KB Impalant

a) Usia reproduksi

b) Telah memiliki anak / belum memiliki anak

c) Pasca keguguran
2) Kontraindikasi pemasangan KB Implant

a) Hamil / diduga hamil

b) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya

c) Ibu yang sedang / pernah menderita Lever (Hepatitis), Jantung,

Stroke, Hepertensi, Kanker Payudara

e. Efektivitas

1) Efektivitasnya tinggi, angka kegagalan norplant < 1 per 100 wanita per

tahun dalam tahun pertama.

2) Efektivitasnya norplant berkurang sedikit setelah 5 tahun, dan pada

tahun ke 6 kira - kira 2,5 - 3 % akseptor menjadi hamil.

f. Efek samping

1) Amenorhea ( tidak haid)

2) Perdarahan bercak (spotting ringan)

3) Pertambahan atau kehilangan berat badan (perubahan nafsu makan)

4) Ekspulsi

5) Infeksi pada daerah insersi

2. Melakukan informed concent sebelum pemasangan KB Implant kepada calon

akseptor sehingga persetujuan yang diberikan oleh klien / keluarganya atas

dasar informasi dan penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan

terhadap klien.

3. Melakukan persiapan pemasangan KB Implant yaitu alat - alat pemasangan

implant seperti:

1) Tempat tidur untuk pasien berbaring pada ruang periksa,

2) Alat trokar yang berisi 2 batang implant beserta skapel dan bisturi

(Disposible)
3) Duk steril

4) 1 pasang handscoon

5) Pinset dalam bak instrumen sterill

6) Forcep mosquito/klem penjepit

7) Kom kecil yang berisi larutan betadin

8) Lidocain

9) Spuit 3 ml

10) Band aid atau plester

11) Kassa steril dan kassa pembalut

12) Bak instrument

13) Kain penyangga

4. Melakukan tindakan pemasangan KB Implant yaitu :

1) Minta pasien untuk mencuci tangannya yang akan di pasang implant

2) Petugas mencuci tangan

3) Mempersilahkan klien untuk berbaring dengan lengan kiri diletakkan di

atas kain bersih (kain penyangga)

4) Melakukan penyuntikan lidokain pada tempat pemasangan.

5) Menentukan tempat pemasangan implant 8 cm di atas lipatan siku.

6) Mendekatkan alat dan membuka bungkus steril tanpa menyentuh alat–alat

di dalamnya.

7) Memakai handscoon.

8) Memasukkan ujung trokar dengan ujung yang tajam menghadap ke atas

melalui luka insisi dengan sudut kecil sampai ujung tajam seluruhnya

berada di bawah kulit (2-3mm dari akhir ujung tajam)


9) Meletakkan kapsul tepat di bawah kulit bagian yang lain dengan cara

mengangkat trokar ke atas sehinggan kulit terangkat. Trokar harus cukup

dangkal sehinga dapat diraba dari luar dengan jari.

10) Menggunakan pendorong untuk mendorong kapsul ke arah ujung trokar

dengan menggunakan satu tangan untuk menstabilkan.

11) Meraba ujung kapsul dengan jari untuk memastikan kapsul sudah keluar

seluruhnya dari trokar.

12) Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, putar ujung trokar ke arah lateral

kanan dan kembali ke posisi semula, menggeser trokar sekitar 150–250,

kemudian memasukan trokar pelan – pelan sambil meraba kapsul yang

pertama.

13) Mengeluarkan seluruh trokar sambil mendorong alat pendorongnya serta

meraba kapsul kedua untuk memastikan kapsul kedua sudah keluar

seluruhnya.

14) Tekan tempat insisi dengan jari dengan menggunakan kasa selama 1 menit

untuk menhentikan perdarahan. Membersihkan tempat insisi dengan kassa

betadin kemudian menjepit ujung – ujung tempat insisi dengan

menggunakan klem penjepit kemudian menutupnya dengan band aid atau

plester.

5. Memberikan obat - obatan analgetika dan antibiotik seperti:

a. Amoxilin 3 x 500 mg/hari

b. Asam Mefenamat 3 x 500 mg/hari

6. Menganjurkan pasien untuk datang memeriksakan diri ke Puskesmas 1 minggu

kemudian yaitu tanggal 07 Juni 2017 atau sewaktu - waktu apabila ibu ada

keluhan.
VII. EVALUASI

Tanggal: Sabtu / 26 Juni 2017 Pukul: 10.30 wita

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaannya.

TD : 110 / 80 mmHg

BB : 67 kg

2. Ibu sudah mengerti tentang KB Implant dan efek sampingnya.

3. Telah dilakukan pemasangan KB Implant 2 kapsul.

4. Ibu sudah mengetahui jika KB Implant ini efektif selama 3 tahun dan bersedia

datang tanggal 1 juli 2020 untuk melepasnya.

5. Ibu bersedia untuk kontrol ulang 3 hari lagi atau bila ada keluhan.

6. Telah dilakukan dokumentasi pada buku register bidan.


CATATAN PERKEMBANGAN PADA NY. P.D

DENGAN AKSEPTOR KB IMPLANT

DI POSKESDES BULOTA

No Tanggal / Waktu Catatan Perkembangan

1 30 Juli 2016 S: SUBJEKTIF


Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Pukul 15.00 WITA
O: OBJEKTIF
1. KU : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Status emosional : stabil
4. TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 82x/ menit
SB : 36,7ºC
R : 20x/ menit
A: ASSESMENT
1. Diagnosa : Ny. S.Y, umur 35 tahun, P3A0
dengan akseptor KB Implant.
2. Masalah : Tidak ada
3. Kebutuhan : Tidak ada
P: PLANNING
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan
bahwa kondisinya dalam keadaan baik.
2. Memberikan penjelasan perawatan pasca
pemasangan KB implant yaitu daerah luka tetap
dibiarkan kering dan bersih selama 48 jam
pertama. Hal ini bertujuan untuk mencegah
infeksi pekerjaan harian tetap dikerjakan, namun
hindari benturan, gesekan atau penekanan pada
daerah luka. Balutan luka dibuka setelah 2 hari,
sedangkan plester dipertahankan hingga luka
sembuh biasanya selama 7 hari, lalu daerah
tersebut dapat disentuh dan dicuci.
BAB IV

PEMBAHASAN

Pembahasan dalam Bab ini merupakan analisa dalam meninjau antara

kesenjangan teori dan praktek yang ada dalam tinjauan kasus Ny. P.D , umur

25 tahun, G3P2A0 dalam masa kehamilan sampai KB yang dilaksanakan mulai

darii kehamilan Ny. P.D pada trimester III yaitu usia kehamilan 36-37

minggu.

Pada tanggal 08 Mei 2017 sebagai langkah awal dalam pemberian asuhan

telah dilakukan anamnesa / pengkajian pada Ny. P.D di Poskesdes Bulota.

A. Kehamilan

Pada Asuhan yang diberikan kepada Ny. P.D diberikan asuhan

kehamilan normal ibu melaksanakan pemeriksaan sebanyak 4 kali selama

kehamilannya. Pemeriksaan kehamilan pada Ny. P.D mengikuti standar

asuhan antenatal care 10 T yaitu : Timbang berat dan tinggi badan,

tekanan darah, pengukuran status gizi (LILA), pengukuran tinggi fundus

uteri, penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin, pemberian

imunisasi Tetanus Toksoid, pemberian tablet penambah darah minimal 90

tablet selama kehamilan, pelayanan tes laboratorium sederhana,

pelaksanaan temu wicara dalam rangka persiapan rujukan menurut

(Latifah Luthfatul 2017).

Pemeriksaan kehamilan Ny. P.D terdiri dari empat kali pada trimester

III. Pada pemeriksaan kehamilan pada tanggal 08 Mei 2017 umur

kehamilan ibu 36-37 minggu, dari pengakajian data subjektif ibu


mengeluh sering Buang Air Kecil (BAK). Hal ini sesuai dengan teori

(Hutahaean,2013) yang mengatakan bahwa keluhan sering Buang Air

Kecil (BAK) merupakan salah satu ketidaknyamanan pada ibu hamil

trimester III ini terjadi karena karena disebabkan oleh tertekannya

kandung kemih ibu. Hal ini dikarenakan perkembangan janin yang

semakin membesar di dalam rahim yang semakin menekan kandung

kemih ibu. Akibatnya kapasitas kandung kemih jadi terbatas sehingga ibu

sering ingin BAK.

Asuhan yang diberikan pada ibu antara lain : menganjurkan ibu untuk

mengurangi konsumsi cairan yang memicu terbentuknya air kemih seperti

kopi, teh, dan soda. Perbanyak minum pada siang hari, dan kurangi pada

malam hari, agar tidak menggangu tidur malam ibu dan ibu tetap dapat

memenuhi kebutuhan cairan yang harus ibu konsumsi. Tuntaskan

pengosongan kandung kemih setiap buang air kecil.

Kunjungan kehamilan dilakukan sampai 4 kali kunjungan. Pada

kunjungan pertama dilakukan pada tanggal 30 April 2017 pada kunjungan

ini ibu mengatakan frekuensi ketidaknyamanan BAK dapat dikurangi

dengan melakukan apa yang dianjurkan sebelumnya, akan tetapi ibu

mengatakan sering susah tidur pada malam hari. Ketidaknyaman yang ibu

alami ini adalah hal yang normal. Menurut penelitian National Sleep

Foundation (2007), Trimester ketiga adalah tahap tidur yang menantang

dalam kehamilan. Penyebabnya adalah karena adanya peningkatan


frekuensi BAK, kesulitan bernafas, kepanasan atau gerah. Dalam hal ini

tidak ada kesenjangan antar teori dan praktek.

Pada kunjungan kehamilan ke dua dan ke tiga ibu mengeluh sering

merasakan nyeri perut tapi akan hilang ketika istirahat. Menurut (Krisnadi

2012), Nyeri perut yang dirasakan ibu merupakan his palsu atau disebut

kontraksi braxton hicks dikarenakan kontraksi yang akan hilang pada saat

istirahat dan interval waktu yang tidak teratur. Adapun cara untuk

mengurangi ketidaknyamanan yaitu dengan istirahat yang cukup, berjalan-

jalan ataupun menganjurkan ibu untuk tidur dengan posisi miring kekiri

untuk mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan. Dan pada kunjungan

ke empat tanggal 15 Mei 2017 ibu mengatakan nyeri perut tembus hingga

pinggang. Menurut (Hamilton 2009), Nyeri bagian pinggang di sebabkan

oleh usia kehamilan yang bertambah dan berat uterus membesar yang

menyebabkan pergeseran pusat gravitasi dan postur ibu hamil sehingga

tubuh cenderung menjadi lordosis, untuk itu ibu harus lebih

mempertahankan postur tubuh saat berjalan, serta mengurangi aktivitas.

Agar otot punggung dan pinggang tidak meregang yang akan

menimbulkan rasa nyeri yang dirasakan ibu sekarang. Dalam hal ini tidak

ada kesenjangan antar teori dan praktek.

Dari pengkajian data objektif secara keseluruhan tidak ada masalah.

ibu dan janin dalam keadaan baik, dengan demikian kehamilan Ny. P.D

adalah kehamilan normal. Sehingganya diberikan Asuhan kehamilan


diberikan penanganan yang tepat untuk mencegah terjadinya penyulit yang

akan terjadi.

B. Persalinan

Anamnesa yang dilakukan pada Ny. P.D tanggal 19 Mei 2017 pukul

20.00 wita didapatkan keluhan yaitu mules-mules sejak pukul 16.00 wita

sudah ada pengeluaran lendir campur darah dan belum keluar air/cairan

ketuban. Ibu mengatakan pergerakan janinnya masih aktif. Dilakukan

pemeriksaan umum dan fisik dalam batas normal, pemeriksaan dalam

hasilnya vulva vagina tidak ada kelainan, porsio tebal dan lunak,

pembukaan 7 cm, selaput ketuban utuh, presentasi kepala penurunan

hodge III-IV.

Berdasarkan hasil anamnesa Ny. P.D sudah ada tanda-tanda inpartu

yaitu keluar lendir bercampur darah dan mules-mules. Tanda inpartu

diantaranya adalah adanya rasa sakit oleh adanya his yang teratur, keluar

lendir darah yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada serviks,

kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya, pada pemeriksaan dalam

serviks membuka dan mendatar dan pembukaan telah ada.

Kala 1 persalinan pada Ny. P.D berlangsung ± 8 jam, dihitung dari ibu

merasakan mules sampai pembukaan lengkap. Menurut (Sondakh J 2013),

pada primigravida berlangsung kira-kira 12 jam dan multigravida kira-kira

6-8 jam.

Kala II pada Ny. P,D berlangsung 30 menit dari pembukaan lengkap

19.30 wita dan bayi lahir spontan pukul 20.00 wita. Kala II berlangsung
selama 1,5 jam-2 jam pada primigravida dan multipara ½ - 1 jam

(Sondakh J, 2013).

Penatalaksanaan Manajemen Aktif Kala III yang dilakukan yaitu

pemberian oksitosin 10 U secara IM, melakukan peregangan tali pusat

terkendali dan massase fundus uteri, plasenta lahir pukul 20.15 wita

berlangsung 15 menit setelah bayi lahir. Hal ini normal terjadi karena

plasenta lahir 5-30 menit setelah bayi lahir .

Kala IV pada Ny. P.D .tidak terdapat robekan dijalan lahir , tinggi

fundus uteri 2 jari di bawah pusat, pengeluaran lochea rubra, kandung

kemih kosong. Pengawasan post partum dilakukan selama 2 jam post

partum yaitu untuk memantau perdarahan, TTV, kontraksi, TFU, dan

kandung kemih, pada 1 jam pertama pemantauan dilakukan setiap 15

menit sekali, pada 1 jam berikutnya dilakukan setiap 30 menit sekali. Dari

hasil observasi kala IV tidak terdapat komplikasi .

Pada persalinan antisipasi akan terjadi perdarahan tidak terjadi

dikarenakan ibu melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin

(antenatak care) dan mendapatkan asuhan kehamilan yang dapat

mencegah terjadinya penyulit pada saat persalinan sehingganya penyebab

kehamilan sudah di deteksi sejak dini pada saat kehamilan. Sesuai dengan

pendapat (Djaja,2013) yang menyatakan bahwa antenatal care adalah

suatu bentuk perawatan kesehatan pada ibu hamil yang diberikan secara

berkala dan teratur selama masa kehamilan dengan tujuan agar kehamilan

dan persalinan berakhir dengan ibu dalam kondisi sehat dan selamat
selama kehamilan, persalinan dan nifas tanpa trauma fisik maupun mental

yang merugikan dan bayi yang dilahirkan sehat.

C. Bayi Baru Lahir

Bayi Ny. P.D lahir cukup bulan masa gestasi 39-40 minggu, lahir

spontan pukul 20.00 wita tidak ditemukan adanya masalah, menangis (+),

tonus otot positif, anus berlubang, tidak ada cacat bawaan. Melakukan

penanganan pertama pada bayi baru lahir dengan menjaga kehangatan

bayi, bersihkan jalan nafas, potong tali pusat, lakukan Inisiasi Menyusui

Dini segera setelah bayi lahir sehingga tidak ada kesenjangan antara teori

dan praktik.

Melakukan pengukuran antropometri pada bayi berat bayi 3100 gram

dan panjang badan 49 cm, lingkar kepala 35 cm, lingkar dada 33 cm,

lingkar perut 33 cm. Pemeriksaan fisik dilakukan secara head to toe

hasilnya normal tidak ada kelainan.

Penatalaksanaan pada bayi baru lahir yaitu jaga kehangatan bayi, bersihkan

jalan nafas, keringkan dan tetap jaga kehangatan, potong dan ikat tali pusat tanpa

membubuhi apapun, lakukan Inisiasi Menyusu Dini dengan cara kontak kulit

bayi dengan ibu selama 1 jam, setelah itu beri salep mata tetrasiklin 1% pada

kedua mata, suntikan vitamin K 1 1mg/0,5cc intramuscular di 1/3 paha bagian

luar sebelah kiri anterolateral.

Kunjungan pertama, 1 jam neonates adalah menjaga kehangatan,

membersihkan jalan nafas, mengeringkan dengan tetap menjaga kehangatan,

menjepit dan memotong tali pusat, memberikan salep mata, menyuntikan

Vitamin K 1 0,1 ml serta melakukan IMD selama 60 menit. Tidak terdapat


kesenjangan karena IMD harus dilakukan selama 1 jam. Saat neonates 6 jam

tetap jaga kehangatan dan bayi belum dimandikan. By. Ny. P.D diberikan

imunisasi HB0 pada usia 8 jam neonates.

Kunjungan kedua, 2 hari neonates hasil pemantauan keadaan bayi dalam

batas normal tidak ditemukan masalah atau komplikasi keadaan bayi baik,

mengingat ibu tetap memberikan ASI eksklusif pada bayinya, tidak ditemukan

tanda-tanda bahaya pada bayinya dan keadaan tali pusat sudah kering dan belum

puput.

Kunjungan ketiga, 4 hari hasil pemantauan keadaan bayi dalam keadaan

normal, tidak terjadi ikterus, bayi menyusu ASI secara eksklusif dan diberikan

sesuai dengan kebutuhan bayi.

Dari hasil pemantauan keadaan bayi dalam batas normal tidak ditemukan

masalah atau komplikasi dalam hai ini selama asuhan pada bayi Ny. P.D tidak

terjadi kesenjangan antara teori dengan praktek. (Marmi 2015)

D. Nifas

Berdasarkan anamnesa di dapatkan hasil bahwa ibu masih merasakan

mules dan nyeri pada perineum. Menurut (Sofian,2015) Hal ini bersifat

fisiologis karena pada saat ini uterus berangsur-angsur menjadi kecil

(involusi) sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil diberikan

vitamin A sebanyak 1 kapsul yang di minum segera setelah ibu

melahirkan.

Kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi

baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-

masalah yang terjadi pada ibu nifas.


Kunjungan postpartum hari pertama pada Ny. P.D tinggi fundus uteri

2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong,

pengeluaran lochea rubra, Ny. P.D semua hasil pemantauan tidak ada

kelainan dan tidak terjadi perdarahan/komplikasi, menganjurkan untuk

mobilisasi dini yaitu dimulai dari miring kiri/kanan ditempat tidur, duduk

dan belajar berjalan. Adapun mules yang dirasakan ibu dikarenakan

adanya kontraksi rahim untuk itu memberitahu ibu dan keluarga cara

masase uterus dengan memijat perut bagian bawah untuk mencegah

terjadinya perdarahan. Menurut Nugroho (2014), Kunjungan pertama

dilakukan pada 6-48 jam setelah persalinan .

Kunjungan II adalah menilai adanya tanda-tanda infeksi atau

perdarahan abnormal, demam, memastikan ibu mendapat cukup makanan,

cairan dan istirahat, memastikan ibu menyusui dengan baik. Hasil

pemeriksaan ibu dalam keadaan normal dan sehat ibu menyusui bayinya

dengan baik dan sesuai kebutuhan bayi.

Kunjungan III hasil pemeriksaan menunjukan bahwa kondisi ibu baik

dan tetap menganjurkan ibu untuk terus menyusui bayinya dan

memberikan ASInya secara eksklusif.

Kunjungan ke IV postpartum kondisi ibu sehat, tinggi fundus uterus

tidak teraba lagi, dan memberikan konseling mengenai kontrasepsi jangka

panjang untuk menjarangkan kehamilan dan ibu mengatakan ingin

menggunakan KB Implant. Hasil pemeriksaan tidak ada kesenjangan


dengan teori, selama masa nifas Ny. P.D tidak mengalami penyulit dan

komplikasi (Nugroho, 2014).

E. Keluarga Berencana (KB)

Pada tanggal 26 Mei 2017 Ny. P.D memutuskan menggunakan KB

Implant berdasarkan pertimbangan dari ibu juga suaminya yang ingin

menunda kehamilan. Menurut (Mulyani,2013), Waktu yang tepat

pemasangan Implant yaitu selama haid (dalam waktu 7 hari pertama

datangnya haid), sesudah persalinan (dalam 3-4 minggu) bila tidak

menyusui, sesudah keguguran (segera atau dalam 7 hari pertama), saat

menyusui (bila lebih dari 6 minggu sesudah persalinan. Berdasarkan hasil

pemeriksaan dalam batas normal dan tidak ada riwayat penyakit obstetrik,

maka Ny. P.D telah dilakukan pemasangan KB implant. Dalam hal ini

tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.

Kunjungan KB dilakukan sebanyak 2 kali kunjungan yakni hari ke 3

dan hari ke tujuh pasca pemasangan implant. Pada kunjungan ke tiga ibu

tidak memiliki keluhan dan ibu mengatakan akan mengganti plasternya.

Pada kunjungan ke tujuh hasil pemeriksaan baik dan ibu mengatakan

lengan tepat dilakukannya pemasangan implant telah kering dan ibu

mengatakan tidak ada keluhan.

Upaya-upaya yang dilakukan dalam melaksanakan asuhan

komprehensif mulai dari kehamilan hingga KB dilaksanakan secara

optimal sehingga mencegah terjadinya penyulit dan komplikasi baik pada

ibu maupun bayi. Sehingganya dapat menurunkan angka kematian ibu dan
bayi. Adapun pelayanan diberikan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan dan kemampuan individu maupun keluarga untuk meningkatkan,

mencegah, dan memelihara kesehatan mereka (Setiadi,2008).


BAB V

PENUTUP

A. Tujuan

Tujuan Melakukan Asuhan Kebidanan mulai dari kehamilan

sampai KB secara Komprehensif yaitu dengan dasar teori yang terdapat di

perkuliahan dan praktek langsung ke pasien sehingga dapat membedakan

apakah ada kesenjangan yang terjadi antara teori dan praktik serta secara

langsung melakukan asuhan komprehensif untuk mencegah terjadinya

komplikasi sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan anak.

Setelah melakukan asuhan manajemen kebidanan pada Ny. P.D secara

komprehensif dari masa kehamilan sampai KB, dan di dokumentasikan

dalam bentuk 7 langkah varney dan perkembangan kehamilan sampai kb

di dokumentasikan dalam bentuk SOAP dimulai dari tanggal 08 Mei 2017

sampai 26 Mei 2017. Maka dapat disimpulkan :

a. Asuhan kehamilan pada Ny. P.D. sampai empat kali kunjungan selama

kehamilannya sesuai dengan standar 10 T. Dari hasil pengkajian sampai

pada pemeriksaan yang dilakukan tidak ada kompilkasi yang terjadi

pada ibu dan janin selama kehamilan Ny. P.D

b. Asuhan persalinan sesuai standar asuahan persalinan normal (APN)

pada Ny. P.D. dengan usia kehamilan cukup bulan 39-40 minggu. Saat

persalinan tidak ditemukan adanya penyulit pada Kala I, Kala II, Kala

III Dan Kala IV.


c. Asuhan nifas pada Ny. P.D. saat post partum hari pertama pada

tanggal 21 Mei 2017 dan kunjungan nifas sampai 4 kali kunjungan.

Selama pemantauan masa nifas yang dilakukan tidak ditemukan ada

tanda bahaya atau pun kelainan pada masa nifas

d. Asuhan bayi baru lahir segera pada bayi Ny. P.D. lahir pukul 20.00

wita, dan kunjungan neonatus sebanyak 4 kali kunjungan. Selama

pemantauan bayi baru lahir normal yang dilakukan tidak ditemukan

adanya kelainan dan tanda bahaya yang terjadi kepada bayi Ny. P.D.

e. Melakukan pemasangan alat kontrasepsi Implant pada Ny. P.D. pada

tanggal 26 Mei 2017.

B. Kesimpulan

Setelah melakukan asuhan manajemen kebidanan secara komprehensif

dengan menggunakan pendekatan manajemen asuhan kebidanan 7 langkah

varney dan melakukan kunjungan rumah pada Ny. P.D dari masa hamil

sampai KB yang dimulai pada bulan Mei 2017 sampai Juli 2017. Maka dapat

disimpulkan :

a. Telah melakukan asuhan kehamilan kepada Ny. P.D dan melakukan

empat kali kunjungan selama kehamilannya. Pemeriksaan Antenatal

care yang dilakukan sesuai dengan standar 10 T. Dari hasil pengkajian

sampai pada pemeriksaan yang dilakukan tidak ada komplikasi yang

terjadi pada ibu dan janin selama kehamilan Ny P.D

b. Telah melakukan pertolongan persalinan sesuai standar APN pada Ny.

P.D dengan usia kehamilan cukup bulan 39 - 40 minggu. Saat


persalinan tidak ditemukan adanya penyulit dan komplikasi pada

Kala I Kala II, Kala III, dan Kala IV.

c. Telah melakukan asuhan pada bayi baru lahir segera pada bayi Ny.

P.D lahir pukul 20.00 wita yang berjenis kelamin laki-laki, tidak

adanya cacat serta tanda bahay dan melakukan kunjungan Neonatus

yaitu 3 kali kunjungan (KN1, KN2 dan KN3). Selama pemantauan

bayi baru lahir tidak ditemukan adanya komplikasi dan tanda bahaya

yang tejadi pada bayi Ny. P.D.

d. Telah melakukan Asuhan Nifas pada Ny. P.D saat 1 Hari post

partum, dan kunjungan Nifas 3 kali kunjungan (KF1, KF2 dan KF3).

Selama pemantauan masa nifas yang dilakukan tidak ditemukan

adanya tanda bahaya ataupun kelaianan pada masa nifas.

e. Telah melakukan asuhan KB pada Ny. P.D dengan akseptor KB

implant. Melakukan konseling, memberikan informasi dan edukasi

tentang alat kontrasepsi, mampu memasang alat kontrasepsi pada Ny.

P.D sesuai teori, Pada pemasangan KB implant dan pemantauan

sesudah pemasangan KB implant pada hari ke tiga dan ke enam tidak

ditemukan adanya tanda bahaya.


C. Saran

1. Bagi Mahasiswa

Diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

dalam melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif terhadap klien serta

menerapkan asuhan sesuai dengan prosedur dalam melakukan pelayanan

kebidanan sehingga kesehatan ibu mulai dari kehamilan sampai dengan KB

terpantau dengan baik dan dapat berjalan dengan normal, serta dapat

mengurangi terjadinya komplikasi dan penyulit.

2. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan pada klien agar lebih rajin untuk memeriksakan diri ke

fasilitas kesehatan, agar mendapat informasi dan asuhan kompeten serta

berkualitas pada masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan

pemasangan KB. Sehingga bisa dideteksi secara dini, masalah yang mungkin

terjadi. Dan mendapat penanganan yang tepat segera mungkin.

3. Bagi Lahan Praktek

Diharapkan lebih meningkatkan pelayanan dengan menggunakan

acuan atau sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan serta dapat mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan agar dapat menerapkan setiap

asuhan kebidanan sesuai dengan teori dari mulai kehamilan, persalinan, BBL,

nifas, dan KB serta dapat mendeteksi kelainan secara dini dan mencegah

terjadinya komplikasi yang terjadi.


4. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa

khususnya mahasiswa kebidanan dalam penyediaan fasilitas sarana dan

prasarana yang mendukung peningkatan kompetensi mahasiswa,

meningkatkan keterampilan di laboratorium, adanya penguasaan teori yang

luas sehingga dapat menghasilkan lulusan bidan - bidan yang kompeten yang

mampu menerapkan secara langsung dan berkesinambungan asuhan pada ibu

hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir yang sesuai dengan standar

pelayanan kebidanan.

5. Bagi Bidan

Diharapkan agar bidan maupun tenaga pelayanan kesehatan lainya

dapat memberikan asuhan secara menyeluuruh serta mampu mendeteksi

kelainan secara dini dan mencegah terjadinya komplikasi yg terjadi, serta

mampu memfasilitasi perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan dalam

memberikan pelayanan.

6. Bagi pasien atau klien asuhan

Diharapkan agar setiap pasien memiliki kesadaran untuk selalu

memeriksakan keadaannya secar teratur sehingga akan merasa lebih yakin

dan nyaman karena mendapatkan gambaran tentang pentingnya pengawasan

dan keterlibatan langsung pada masa Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi baru

lahir dan pemasangan KB.


DAFTAR PUSTAKA

Anonimous a, 2016. Angka Kematian Ibu (AKI) Dan Angka Kematian Bayi
(AKB), WHO.

Anonimous b, 2016. Angka Kematian Ibu Dan Bayi Di Indonesia, Departemen


Kesehatan Indonesia.

Anonimous c, 2016. Laporan Pencapaian Angka Kematian Ibu Dan Bayi Di


Provinsi Gorontalo, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Diakses
23 Januari 2017

Astuti Hutari, 2012. Asuhan Kebidanan Ibu 1 (Kehamilan), Rohima Press,


Yogyakarta

Ai Surasiah Dkk, 2011. Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan, PT Refika


Aditama, Bandung

Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013

Handayani S, 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana, Pustaka Belajar,


Yogyakarta.

Hani, U. Marjati, J.K dan Yulifah, R. (2014). Asuhan Kebidanan Pada


Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika

Ilmilah Widia, 2015. Buku Ajar Asuhan Persalinan Normal, Nuha Medila,
Yogyakarta.

Marmi, 2015, Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Mulyani, 2013, Keluaga Berencana dan Alat Kontrasepsi, Nuha Medika,
Yogyakarta.
Muslihatun ,dkk, 2010, Dokumentasi Kebidanan, Fitramaya, Yogyakarta.
National Sleep Foundation, Kumalasari D,2012, Jurnal : Hubungan antara
Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Tidur pada Ibu Hamil Trimester III,
journal.unpad.ac.id diakses pada tanggal 5 agustus 2017 pukul 12.00 wita
Nugroho,dkk, 2014, Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas (Askeb 3), Nuha
Medika, Yogyakarta.
Pantikawati, 2010, Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan), Nuha Medika,
Yogyakarta.
Saifuddin, 2014, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiharjo, Jakarta.
Saifuddin,dkk, 2014, Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, PT Bina Pustaka
Sarwono Prawiharjo, Jakarta.
Setiadi,2008, Konsep dan Keperawatan Keluarga, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sofian, 2015, Rustam Mochar Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri
Patologi, EGC, Jakarta.
Sondakh J, 2013, Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Walyani, 2015, Asuhan Kebidanan pada Kehamilan, Pustaka Barupress,
Yogyakarta.
Sulistyawati A dan Nugrahey E, 2013. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin,
Jakarta: Salemba Medika

Saleha Sitti, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba
Medika
LAMPIRAN
DOKUMENTASI

KUNJUNGAN 1 ANC

.
KUNJUNGAN 2
KUNJUNGAN 3
PERSALINAN & BBL & NIFAS
KB

Anda mungkin juga menyukai