Anda di halaman 1dari 3

FILARIASIS

NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

TANGGAL DITETAPKAN OLEH


TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

1 PENGERTIAN Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) adalah penyakit menular yang


disebabkanoleh cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai
jenis nyamuk. Penyakitini bersifat menahun (kronis) dan bila
tidak mendapatkan pengobatan dapatm e n i m b u l k a n c a c a t
menetap berupa pembesaran kaki,lengan dan
a l a t kelamin baik perempuan maupun laki-laki.

2 TUJUAN Prosedur ini dibuat dimaksudkan untuk dokter dapat melakukan


konselingdan edukasi kepada pasien dan keluarga dan
memberikan terapi dengan baik

3 Kebijakan Langkah- langkah penanganan filariasis wajib sesuai dengan


langkah-langkah SOP ini.

4 alat Tempat tidur, stetoskop ,Arloji, thermometer ,tensimeter, tampon hidung.

Terapi filariasis bertujuan untuk mencegah atau


5 Prosedur memperbaiki perjalanan penyakit, antara lain dengan
penatalaksanaan a.memelihara kebersihan kulit.
b.Fisioterapi kadang diperlukan pada penderita limfedema kronis.
c . o b a t a n t i f i l a r i a a d a l a h Diethyl carbamazine citrate
( D E C ) d a n i v ermektin.
d. D E C dapat membunuh mikrofilaria dan cacing dewasa,
ivermektin merupakan anti mikrofilaria yang kuat, tetapi
tidak memiliki efek makrofilarisida.
e.dosis D E C mg/kgBB 3 dosis/hari setelah makan, selama
12 hari, pada Tropical Pulmonary Eosinophylia
(TPE) pengobatan diberikan selama tiga minggu.
f.Efek samping bisa terjadi sebagai reaksi terhadap
D E C a t a u r e a k s i terhadap cacing dewasa yang mati.
reaksi tubuh terhadap protein y a n g d i l e p a s k a n p a d a
s a a t c a c i n g d e w a s a m a t i d a p a t t e r j a d i beberapa jam
setelah pengobatan, didapat ' bentuk yang mungkin terjadi yaitu
reaksi sistemik dan reaksi lokal
1.reaksi sistemik berupa demam,sakit kepala,
n y e r i b a d a n , pusing, anoreksia, malaise dan muntah-muntah.
Reaksi sistemik cenderung berhubungan dengan intensitas infeksi.
2.reaksi lokal berbentuk
limfadenitis,abses,dan transienlimfedem a.
reaksi lokal terjadi lebih lambat
n a m u n berlangsung lebih lama dari reaksi sistemik.
3. Efek samping D E C lebih berat pada penderita
onchorcerciasis s e h i n g g a o b a t t e r s e b u t t i d a k
d i b e r i k a n d a l a m p r o g r a m pengobatan masal didaerah
endemis filariasis dengan ko-endemis Onchorcercia valvulus
g.ivermektin diberikan dosis tunggal 150 ug/kg BB
e f e k t i f t e r h a d a p penurunan derajat mikrofilaria W.bancrofti,
namun pada filariasis oleh brugia spp. penurunan tersebut bersifat
gradual. efek sampingi i v e r m e k t i n s a m a d e n g a n D E C
k o n t r a i n d i k a s i i v e r m e k t i n ya i t u wanita hamil dan anak
kurang dari 5 tahun. Karena tidak memilik i efek terhadap
cacing dewasa, ivermektin harus diberikan setiap 1 bulan atau
12 bulan untuk menjaga agar derajat mikrofilaremia tetap rendah.
h.Pemberian antibiotik dan/atau anti jamur akan mengurangi
serangan berulang, sehingga mencegah terjadinya limfedema kronis.
i.antihistamin dan kortikosteroid diperlukan untuk
m e n g a t a s i e f e k samping pengobatan. analgetik dapat diberikan
bila diperlukan.
j.Pengobatan operatif, kadang-kadang hidrokel kronik memerlukan
tindakan operatif, demikian pula pada chyluria yang tidak
membaik dengan terapi konservatif

KONSELING DAN EDUKASI


pemberikan informasi kepada pasien dan keluarganya mengenai
penyakit filariasis terutama dampak akibat penyakit dan cara
penularannya. Pasiendan keluarga juga harus memahami
pencegahan dan pengendalian penyakit menular ini melalui
a. Pemberantasan nyamuk dewasa.
b. Pemberantasan jentik nyamuk.
c. mencegah gigitan nyamuk.
setelah pengobatan, dilakukan kontrol
u l a n g t e r h a d a p g e j a l a d a n mikrofilaria, bila masih
terdapat gejala dan mikrofilaria pada pemeriksaan darahnya,
pengobatan dapat diulang 6 bulan kemudian.
KRITERIA RUJUKAN
Pasien dirujuk bila dibutuhkan pengobatan operatif atau bila
gejala tidak membaik dengan pengobatan konservatif.

9 SUMBER Perawatan dasar DEPKES RI Tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai