Anda di halaman 1dari 6

f.

a
(13I BPJS Kesehatan
aL, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

PERJANJIAN KERJA SAMA


ANTARA
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN
DENGAN
IKATAN DOKTER INDONESIA
TENTANG
SINERGI DALAM RANGKA OPTIMALISASI PENYELENGGARAAN
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.KARTU INDONESIA SEHAT

Nomor : 5751KTN1017
Nomor : 008664.A lPBl A.311012017

Berdasarkan Nota Kesepahaman, antara Badan Penyelenggara Jaminan Sosial


Kesehatan dengan lkatan Dokter lndonesia Nomor 09/MOU/0615 dan Nomor
7707|PB,|4.310612015, maka pada hari ini, Rabu tanggal dua puluh lima, bulan Oktober
tahun dua ribu tujuh belas (2511012017) bertempat di Lampung, yang bertandatangan di
bawah ini:

1. dr. R. Maya Amiarny Rusady, : Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan Badan


M. Kes, AAK Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, dalam
hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut
berdasarkan Keputusan Presiden Rl Nomor 24lP
Tahun 2016 tanggal 19 Februari 2016 tentang
Pengangkatan Dewan Pengawas dan Direksi
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
Masa Jabatan Tahun 2016-2021, karenanya sah
bertindak untuk dan atas nama serta mewakili
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan, yang berkedudukan di jalan Letjen
Suprapto Kavling 20 Nomor 14, Cempaka Putih,
Jakarta Pusat, selanjutnya disebut PIHAK
KESATU;

2. Prot. dr. llham Oetama Marsis, : Ketua Umum Pengurus Besar lkatan Dokter
SpOG (K) lndonesia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama lkatan Dokter lndonesia, yang
berkedudukan di jalan Dr. G.S.S. Y. Ratulangi
No. 29, Menteng, Jakarta, selanjutnya disebut
sebagai PIHAK KEDUA;

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebut PARA
P!HAK.
PARA PIHAK telah sepakat dan setuju untuk membuat Perjanjian Kerja Sama tentang
Sinergi Dalam Rangka Optimalisasi Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
Nasional-Kartu lndonesia Sehat, selanjutnya disebut "Perjanjian", dengan ketentuan dan
syarat-syarat sebagai berikut:

PASAL 1
DEFINISI DAN INTERPRETASI

Kecuali apabila ditentukan lain dalam Perjanjian ini, istilah-istilah di bawah ini memiliki
pengertian-pengertian sebagai berikut:
a. Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar Peserta
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan.
b. Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6
(enam) bulan di lndonesia, yang telah membayar iuran.
c. Fasilitas Kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan/atau Masyarakat.
d. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (selanjutnya disingkat FKTP) adalah fasilitas
kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non
spesialistik untuk keperluan observasi, promotif, preventif, diagnosis, perawatan,
pengobatan, dan/atau pelayanan kesehatan lainnya.
e. Standar Pelayanan Medis adalah pedoman yang harus diikuti oleh dokter atau dokter
gigi dalam menjalankan praktek kedokteran.
.
f Dokter adalah dokter dan dokter spesialis warga negara Indonesia atau warga negara
asing yang teregistrasi sebagi anggota lDl dan diakui oleh Pemerintah Republik
lndonesia

PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN

(1) Maksud Perjanjian ini adalah sebagai pedoman bagi PARA PIHAK guna mencapai
Sinergi Dalam Rangka Optimalisasi"Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
Nasional-Kartu lndonesia Sehat yang dikelola oleh PIHAK KESATU.
(2) Tujuan Perjanjian ini adalah tenruujudnya kerja sama dan sinergi antara PARA PIHAK
dalam rangka optimalisasi penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional-
Kartu lndonesia Sehat yang dikelola oleh PIHAK KESATU dengan program
penjagaan mutu praktik kedokteran dan memperjuangkan kepentingan dokter yang
dijalankan PIHAK KEDUA.

PASAL 3
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Perjanjian adalah sebagai berikut:


a. Pertukaran data dan informasi;
b. Optimalisasi dalam upaya kendali mutu dan kendali biaya di Fasilitas Kesehatan;
c. Tukar menukar informasi program pembinaan
2

4.h
PASAL 4
PELAKSANAAN

1. Pertukaran data dan informasi;


a, PARA PIHAK melakukan mapping data ketersediaan dokter di suatu wilayah
b. PARA PIHAK sinkronisasi data fasilitas kesehatan dengan melibatkan pemangku
kebijakan terkait
c. PARA PIHAK melakukan pertukaran data dan informasi antara lain:
1) data jumlah, sebaran dan kebutuhan dokter di suatu wilayah;
2) data rasio dokter dibandingkan peserta terdaftar di FKTP, per jenis FKTP per
wilayah; dan
3) data ketersediaan dokter spesialis di rumah sakit yang sudah bekerjasama di
suatu wilayah.
d. PARA PIHAK melakukan advokasi kepada pemerintah daerah terkait ketersediaan
dokter di fasilitas kesehatan berdasarkan kebutuhan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat di suatu wilayah

2. Optimalisasi dalam upaya kendali mutu dan kendali biaya di Fasilitas Kesehatan;
a. PIHAK KEDUA melakukan peningkatan dan penyegaran kompetensi anggota
melalui program pendidikan pelatihan berkelanjutan (P2KB) di fasilitas kesehatan
dan dapat difasilitasi oleh PIHAK KESATU;
b. PIHAK KEDUA memberikan rekomendasi terkait usulan keanggotaan Tim Kendali
Mutu Kendali Biaya Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu lndonesia Sehat
(JKN-KrS);
c. PIHAK KEDUA akan memberikan dukungan dalam bentuk himbauan kepada
fasilitas kesehatan untuk menyusun standar prosedur operasional dan penerapan
standar prosedur operasional tersebut oleh anggota dalam rangka perlindungan
anggota;
d. PIHAK KESATU berkoordinasi dengan PIHAK KEDUA apabila terdapat dugaan
pelanggaran/penyimpangan perilaku profesi yang dilakukan oleh dokter;
e. PIHAK KEDUA melakukan pembinaan kepada dokter dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan berdasarkan evaluasi TKMKB;
f. PIHAK KEDUA dilibatkan PIHAK KESATU dalam pelaksanaan kredensialing FKTP
yang akan bekerjasama dengan PIHAK KESATU.
g. PARA PIHAK bersama-sama mengadvokasi pemerintah daerah untuk pemerataan
peserta dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kab/Kota untuk memberikan
rekomendasi tentang pemerataan peserta (redistribusi peserta) sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
h. PIHAK KEDUA memberikan panduan kendali mutu Biaya yang disusun organisasi
profesi sebagai acuan perwakilan lDl yag terlibat dalam Tim kendali mutu dan biaya
di wilayah kabupaten I kota

3. Tukar menukar informasi program pembinaan


PARA PIHAK melakukan tukar menukar informasi dalam rangka pembinaan dokter

*{
PASAL 5
MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara berkala oleh PARA PIHAK paling sedikit
satu kali dalam satu tahun.

PASAL 6
PEMBIAYAAN

Segala biaya yang timbul berkenaan dengan pelaksanaan Perjanjian ini dibebankan
kepada PARA PIHAK secara proporsional.

Pasal 7
KERAHASIAAN

PARA PIHAK dilarang, tanpa persetujuan tertulis dari Pihak lainnya, untuk
memberitahukan, membuka atau memberikan informasi, keterangan atau hal yang
sejenisnya yang menyangkut isi atau yang berhubungan dengan perjanjian ini, selama
berlakunya dan sesudah berakhirnya perjanjian ini, kepada pihak ketiga lainnya baik yang
berupa badan hukum maupun perorangan, kecuali:
a. Kepada instansi pemerintah yang benrenang mengatur atau mengeluarkan ijin
tentang hal-hal yang diperjanjikan dalam perjanjian ini;
b. Hal-halyang memang karena sifatnya sudah diketahui umum;
c. Diperintahkan oleh badan peradilan atau instansi pemerintah lainnya secara tertulis
dan resmi, berkaitan dengan proses penegakan hukum atas suatu perkara yang
terkait dengan hal-hal yang diatur dalam perjanjian ini;
d. Menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di lndonesia, informasi tersebut
harus disampaikan kepada pihak lain yang disebut secara jelas dalam peraturan
perundang-undangan tersebut.

PASAL 8
JANGKA WAKTU

(1) Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 25
Oktober 2017 sampai dengan 24 Oktober 2019.

(2) Perjanjian ini dapat diakhiri sebelum jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dengan ketentuan PIHAK yang bermaksud untuk mengakhiri Perjanjian ini
memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada PIHAK lainnya paling lambat
30 (tiga puluh) hari kalender sebelum diakhirinya Perjanjian ini.

(3) Apabila perjanjian ini berakhir dan tidak diperpanjang lagi atau diakhiri sebelum jangka
waktunya, maka pengakhiran perjanjian ini tidak berpengaruh terhadap tugas dan
tanggung jawab yang harus diselesaikan oleh PARA PIHAK yang telah disepakati.

q'h
PASAL 9
ADDENDUM

(1) PARA PIHAK dapat mengadakan addendum terhadap hal yang belum diatur dan/atau
memerlukan perubahan dalam rumusan substansi Perjanjian ini atas persetujuan
PARA PIHAK.
(2) Addendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.

Pasal 10
KORESPONDENSI

(1) Semua pemberitahuan yang berhubungan dengan Perjanjian ini termasuk alamat
masing-masing PIHAK disampaikan secara tertulis ke alamat sebagai berikut:

PIHAK KESATU
Kepada Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
Up. Deputi Direksi Bidang Jaminan Pembiayaan Kesehatan Primer
Alamat ; Letjen Suprapto Kavling 20 Nomor 14, Cempaka Putih,

rerepon ,i,[?W[1f'0510
Faksimile : (021) 4212940
Email : deputi.jpkp@bpis-kesehatan.go.id

PIHAK KEDUA
Ketua Umum PB lDl
c.q Ketua Bidang kesejahteraan anggota dan MONEV Terapan JKN
Alamat : Jl. Dr. G.S.S.Y. Ratulangi No. 29, Menteng, Jakarta Pusat.
Nomor Telepon : 021 3150679
Nomor Fax :021 3900473
Alamatemail :pbidi@idionline.org

(2) Apabila terjadi perubahan alamat sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, PARA
PIHAK wajib memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lain paling lambat 14
(empat belas) hari sebelumnya.

Pasal 11
KEADAAN MEMAKS A (FORCE MAJEURq

(1) Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (selanjutnya disebut "Force Majeure")
adalah suatu keadaan yang terjadinya diluar kemampuan, kesalahan atau kekuasaan
PARA PIHAK dan yang menyebabkan Pihak yang mengalaminya tidak dapat
melaksanakan atau terpaksa menunda pelaksanaan kewajibannya dalam Perjanjian
ini. Force Majeure tersebut meliputi bencana alam, banjir, wabah, perang,
pemberontakan, huru-hara, pemogokkan umum, kebakaran dan kebijaksanaan
Pemerintah yang berpengaruh secara langsung terhadap pelaksanaan Perjanjian ini.
(2) Dalam hal terjadinya peristiwa Force Majeure, maka Pihak yang terhalang untuk
melaksanakan kewajibannya tidak dapat dituntut oleh Pihak lainnya. Pihak yang
5

qr
terkena Force Majeure wajib memberitahukan adanya peristiwa Force Majeure
tersebut kepada Pihak yang lain secara tertulis paling lambat 7 (tujuh) hari kalender
sejak saat terjadinya peristiwa Force Majeure, yang dikuatkan oleh surat keterangan
dari pejabat yang benruenang yang menerangkan adanya peristiwa Force Majeure
tersebut. Pihak yang terkena Force Majeure wajib mengupayakan secara maksimal
untuk tetap melaksanakan kewajibannya sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini
segera setelah peristiwa Force Majeure berakhir.
(3) Apabila peristiwa Force Majeure tersebut berlangsung terus hingga melebihi atau
diduga oleh Pihak yang mengalami Force Majeure akan melebihi jangka waktu 30
(tiga puluh) hari kalender, maka PARA PIHAK sepakat untuk meninjau kembali
Jangka Waktu Perjanjian ini.
(4) Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu Pihak sebagai akibat
terjadinya peristiwa Force Majeure merupakan tanggung jawab masing-masing Pihak.

PASAL 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN DAN DOMISILI

(1) Setiap perselisihan, pertentangan dan perbedaan pendapat yang timbul sehubungan
dengan Perjanjian ini akan diselesaikan terlebih dahulu secara musyawarah dan
mufakat oleh PARA PIHAK.
(2) Apabila penyelesaian secara musyawarah tidak berhasil mencapai mufakat, maka
PARA PIHAK sepakat untuk menyerahkan penyelesaian perselisihan tersebut melalui
Pengadilan.
(3) Mengenai Perjanjian ini dan segala akibatnya, PARA PIHAK memilih kediaman hukum
atau domisili yang tetap dan umum di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat.

PASAL 13
PENUTUP

Perjanjian ini dibuat 2 (dua) rangkap yang sama bunyinya, ditandatangani oleh PARA
PIHAK di atas materai yang cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang
sama.

PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA,


% BPJS KESEHATAN
r1x
gR rt%-
AN DOKTER INDONESIA

6f;
[N
y Rusady, M. Kes, AAK Prof. dr. llham Oetama Marsis, SpOG (K)

JN/fn/0H.07

Anda mungkin juga menyukai