SURVEI GNSS
Pengukuran GPS RTK
Disusun Oleh
Kelompok 5 A
1. Ansgarius Asa 15/390167/TK/44117
2. Faisal Budi Hermawan 15/384996/TK/43658
3. Pandu Kurnia 15/385016/TK/43678
4. Siska Nurul Inayati 15/385025/TK/43687
5. Wahyuni 15/378907/TK/42849
II. TUJUAN
- Mahasiswa mampu melakukan pengoperasian alat GPS RTK
- Mahasiswa mampu melakukan pengukuran dengan menggunakan GPS RTK
V. LANGKAH KERJA
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada saat pengukuran adalah sebagai
berikut:
1. Menyiapkan dan mengecek kondisi alat yang akan digunakan.
2. Menentukan lokasi pengukuran, yaitu pada taman fakultas teknik UGM
lalu memilih reciever yang akan dihubungkan beserta seri devicenya, lalu
menekan pilihan Connect yang terdapat pada pojok kiri bawah untuk
menyambungkan
7. Memastikan rover terhubung dengan internet dengan cara memilih salah satu
nama jaringan internet yang muncul pada jendela Link Configure, lalu mengisi
passwordnya menekan Connect maka rover akan terhubung dengan
internet.
11. Pada saat pengukuran, tampilan layar akan tampak seperti berikut :
Lalu menekan pilihan Store position yang terletak pada pojok kiri bawah
untuk menyimpan data posisi titik apabila sudah mencapai ketelitian yang
bagus.
12. Akan muncul jendela Store Point, maka dapat dilakukan editing point Id yang
terekam sesuai dengan penamaan titik yang diinginkan, lalu menekan centang
pada pojok kiri bawah.
Pada praktikum kali ini dilakukan pengukuran suatu bidang yang diukur
posisi setiap sudutnya hingga membentuk atau memodelkan suatu bidang dengan
menggunakan GNSS metode RTK NTRIP (Global Navigation Satellite System Real
Time Kinematic Networked Transport of RTCM via Internet Protocol ).
Penentuan posisi dengan menggunakan metode RTK NTRIP adalah penentuan
posisi secara relatif karena penentuan posisi suatu titik relative (Rover)
membutuhkan titik lain (Base) yang telah diketahui koordinatnya sebagai referensi.
Oleh karena itu setiap pengukuran koordinat titik menggunakan GNSS metode RTK
NTRIP harus menggunakan minimal 2 buah alat GNSS, dimana 2 alat tersebut
memiliki perannya masing - masing yaitu sebagai Base atau Rover. Base yang
digunakan pada praktikum kali ini adalah CORS ( Continously Operating Reference
System) yang terdapat di daerah kabupaten Bantul dengan user ID adalah BPN1
dengan Base Adress yaitu 202.162.36.162:1330. CORS tersebut merupakan jaring
kerangka geodetic aktif berupa stasiun permanen yang dilengkapi dengan receiver
yang dapat menerima sinyal dari satelit GNSS yang beroperasi secara kontinyu
selama 24 jam. CORS digunakan sebagai referensi yang menyediakan data posisi
secara real time ataupun post – processing dan menyediakan jaringan terbuka agar
data – data posisi yang dihasilkan dapat diakses secara aktif oleh pengguna.
Untuk mendapatkan data posisi secara real time tersebut diperlukan
sambungan internet atau jaringan internet sehingga pada praktikum yang dilakukan
kali ini diperlukan kartu SIM (Subscriber identity module ) dengan jenis provider
bebas atau mobile provider IP network yang berbeda yang sudah dapat tersambung ke
jaringan internet. Pada saat pengukuran metode RTK NTRIP dilakukan, Sinyal dari
satelit GNSS diterima oleh Base Station, yaitu CORS lalu sinyal tersebut dipancarkan
dan diterima oleh Rover pada media sambungan internet pada rentang waktu tertentu
hingga mencapai data yang didapatkan bersifat fix. Rentang waktu untuk mencapai
data yang fix bergantung pada kualitas jaringan yang disediakan oleh provider yang
digunakan pada saat pengukuran. Pada praktikum kali ini,jenis provider yang
digunakan pada saat pengukuran adalah Telkomsel 3G, dimana rentang waktu untuk
mencapai data yang fix dibutuhkan waktu rata – rata 2 menit dalam satu pengukuran
titik. Oleh karena itu, kualitas jaringan provider merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kecepatan pengambilan data pada pengukuran metode RTK NTRIP
sedangkan untuk faktor yang mempengaruhi kualitas data biasanya sama dengan jenis
metode pengukuran GNSS lainnya, yaitu efek multipath, Obstruksi, dan lain
sebagainya. Keunggulan dari pengukuran dengan GNSS metode RTK NTRIP ini
adalah Rover atau pengguna dapat menerima koreksi NRTK ( Network Real Time
Kinematic ) tanpa harus memasang base station atau stasiun referensi sendiri.
Koordinat hasil pengukuran dapat diplot ke dalam citra dengan bantuan
software Arcgis sehingga membentuk bidang yang dipetakan. Bidang yang terbentuk
dari koordinat GPS dapat dibandingakan dengan gambar citra satelit. . Jika bidang
hasil ploting koordinat tidak sesuai atau berbeda dengan bentuk bidang pada gambar
citra satelit dimungkinkan koordinat yang didapat berasal dari pengukuran GPS yang
kurang tepat atau jelek. Koordinat yang dihasilkan dari pengukuran seperti itu bisa
disebabkan oleh data ukuran yang masih float atau mengandung banyak kesalahan
yang belum terkoreksi secara baik.
Berikut hasil plotingan citra satelit:
Bisa dilihat pada gambar diatas hasil plotingannya kurang tepat atau cukup
jauh seperti koordinat 1,2 dan 6 karena kualitas data ukuran yang jelek. Jika
perbedaan yang didapatkan pada saat ploting di citra satelit cukup kecil atau hanya
beberapa cm dari citra tersebut masih dianggap memenuhi standar dan bisa digunakan
karena pengukuran dengan hasil koordinat GPS yang fix pun masih mengandung
kesalahan yang lebih kecil dibandingkan float.
VII. KESIMPULAN
Dalam pengukuran GPS menggunakan metode RTK NTRIP bisa didapatkan
koordinat float maupun fix tergantung oleh jaringan internet ke CORS, obstruksi
yang ada dan lain sebagainya. Hasil koordinat yang diperoleh dapat dibandingkan
dengan citra satelit dari area yang dipetakan untuk mengetahui kualitas data
koordinat dari hasil pengukuran GPS.