Anda di halaman 1dari 3

1/22/2018 PT Freeport Indonesia

BAHASA
ENGLISH

PENCARIAN
Kontak Kami
FAQ
FCX GLOBAL
Tentang Kami

Corporate Responsibility

Media

Berkarir Bersama Kami

Virtual Tour

Media
Virtual Press Room
Siaran Pers
Berita
Publikasi
Perpustakaan Video
Perpustakaan Foto
Fakta Freeport Indonesia

http://ptfi.co.id/id/media/news/re-entry-protocol-distances-workers-from-exposure-to-mining-induced-seismicity 1/3
1/22/2018 PT Freeport Indonesia
Home > Media > Berita > Protokol Re-entry Jauhkan Pekerja dari Paparan Mining Induced Seismicity

Berita
Protokol Re-entry Jauhkan Pekerja dari Paparan Mining Induced Seismicity

01 Agustus 2016 | OPERASIONAL News


Share:

Penambangan bawah tanah adalah proses yang rumit dan menantang. Selain hambatan nyata dimana pekerja harus bekerja di area yang lembab dan gelap setiap saat,
tantangan-tantangan lain acapkali membayangi operasional penambangan bawah tanah.

Bumi kita terdiri dari elemen-elemen yang dinamis dibuktikan dengan pergerakan tanah dan batuan bumi yang salah satunya disebabkan oleh aktivitas seismik.

Penambangan bawah tanah dapat dipastikan mengubah dan atau menambah aktivitas seismik di dalam tanah. Khususnya di area operasi penambangan bawah tanah PTFI,
tanpa eksploitasi alam dalam bentuk operasi penambangan saja gerakan aktivitas seismik di dalam tanah sudah dipastikan terjadi, apalagi dengan kenyataan adanya
perubahan tekanan tanah dan batuan akibat proses penambangan bawah tanah, potensi bahaya geoteknik membutuhkan penanganan serius dan terukur untuk
meminimalisasi ancaman.

Menjawab tantangan alam dalam proses penambangan bawah tanahnya, PTFI tidak membiarkan tantangan alam menghambat operasional kebanggaannya yang
merupakan salah satu dari penambangan bawah tanah terbesar di dunia ini.

Divisi GeoEngineering melalui Departemen Underground Geotechnical & Hydrology memberlakukan protokol pembagian area kerja produksi di Tambang Bawah Tanah
DMLZ. Melalui kajian dan studi menyeluruh mengenai dinamika geoteknik di tambang bawah tanah, tim Underground Geotechnical & Hydrology memberikan
rekomendasi area-area aman dan area-area berpotensi bahaya di wilayah produksi tambang bawah tanah PTFI.

Protokol yang membagi area berbahaya (area merah) dan area aman (area hijau) ini memastikan produksi Tambang DMLZ dapat terus berlangsung dengan aman.
Protokol akan diberlakukan jika terjadi kondisi berikut: 1) saat event seismik melebihi ambang batas 0.7 magnitude dan 2) jika event seismik yang terekam terjadi lebih
dari 3 kali di atas -0.3 magnitude dalam kurun 1 jam. Aktivitas seismik ini terekam pada microseismic system di Tambang DMLZ, (sensor serupa seismograf yang
dipasang di sekitar area tambang underground DMLZ) yang memonitor aktifitas tambang di dalam tambang secara real time 24 jam/7 hari dan memberikan data cermat
yang mengutamakan akurasi tingkat tinggi.

Saat kondisi di atas terjadi, maka pekerja yang bekerja di area merah baik di level extraction dan undercut akan dievakuasi ke area hijau. Selanjutnya tim Underground
Geotechnical & Hydrology akan melanjutkan analisis dan inspeksi bersama grup produksi untuk menganalisa aktivitas seismik yang terjadi sekaligus memastikan area
aman atau tidak untuk melanjutkan pekerjaan.

Dibutuhkan sistem informasi yang akurat dan efektif untuk memastikan seluruh pekerja di área tambang bawah tanah terinformasi saat protokol re-entry diberlakukan.
Selain lampu darurat dan sirine yang akan menyala saat keadaan merah terjadi, tanda-tanda batas area merah dan hijau juga sudah terpasang di area-area yang dapat
terlihat dengan jelas oleh pekerja. Untuk melengkapi sistem informasi ini, tim ops-mine underground merekomendasikan untuk mengintegrasikan lampu darurat dan
sirene dengan Gai-tronics – sebuah sistem informasi yang dikerjakan oleh tim automation tambang bawah tanah, terintegrasi dengan dispatcher yang akan memberikan
arahan pemberlakukan protokol re-entry melalui pengeras suara yang tersebar di area produksi - sehingga cakupan peringatan semakin luas dan karyawan dapat
terinformasi dengan lebih baik.

Tantangan alam dan keselamatan kerja adalah dua hal yang tidak bisa dikompromi. Melalui langkah ini PTFI ingin mengupayakan semaksimal mungkin menjauhkan
pekerja dari paparan mining induced sesmicity, atau bahaya-bahaya seismik dalam penambangan bawah tanah. Ancaman seismik adalah bahaya yang kasat mata sehingga
rekayasa teknik yang cermat sangat diperlukan sehingga operasi dapat dilakukan dengan aman dan produktif. Bagi Anda yang bekerja di Tambang DMLZ, pastikan Anda
memahami dengan baik protokol re-entry ini. Selamat bekerja dengan aman dan selamat! (Sularso)

Berita Terkait

Resmi dibuka, Mess Hall Kenanga Megah di Super Block Ridge Camp
Srikandi-srikandi Tambang Bawah Tanah
http://ptfi.co.id/id/media/news/re-entry-protocol-distances-workers-from-exposure-to-mining-induced-seismicity 2/3
1/22/2018 PT Freeport Indonesia
Fasilitas Pengolahan Air Terbaik di Tambang Bawah Tanah PTFI
Penggunaan Simulator Wujudkan Efisiensi Biaya & Keselamatan Kerja

Tata Kelola
Public Policy Committee of the Board of Commissioners of Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. assist the Board carry
out its oversight responsibilities within the company.

Selengkapnya

Link Terkait
Sekilas Tentang Kami
Bagaimana Kami Beroperasi
Nilai-Nilai PTFI
Perpustakaan Video
Perpustakaan Foto
PTFI di Masyarakat

Freeport Indonesia @IDFreeport

PT Freeport Indonesia mengikuti Kerangka Kerja Pembangunan Berkelanjutan dari International Council on Mining and Metals (ICMM / Dewan International tentang
Pertambangan dan Logam) dan Pedoman Pelaporan Berkelanjutan dari Global Reporting Initiative (GRI)

Corporate Responsibility
Kekuatan Hukum
Kebijakan Privasi
Sitemap
Kontak Kami
Copyrights @ 2013, PT Freeport Indonesia

http://ptfi.co.id/id/media/news/re-entry-protocol-distances-workers-from-exposure-to-mining-induced-seismicity 3/3

Anda mungkin juga menyukai