Anda di halaman 1dari 3

Deden Kusuma Putra

XII IPS 3

KONFERENSI TINGKAT TINGGI ( KTT )

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah pertemuan puncak antara


pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN dalam hubungannya terhadap pengembangan
ekonomi dan budaya antar negara-negara Asia Tenggara. Sejak dibentuknya ASEAN telah
berlangsung 14 kali KTT resmi, 4 KTT tidak resmi, dan 1 KTT Luar Biasa.

Konferensi Tingkat Tinggi ke-19 ASEAN di Bali akan resmi dibuka 17 November
2015. Sejak dua hari sebelumnya, para pejabat senior negara-negara ASEAN, telah memulai
bekerja mempersiapkan rancangan agenda pembahasan yang akan di diskusikan lebih lanjut
oleh para kepala pemerintahan.Konferensi Tingkat Tinggi dui Nusa Dua Bali ini tidak hanya
dihadiri kepala pemerintahan negara-negara anggota ASEAN, melainkan juga oleh beberapa
kepala pemerintahan mitra, antara lain Presiden Barrack Obama dari Amerika Serikat.Kali ini
ASEAN juga akan melakukan dialog khusus dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Untuk
keperluan itu, Ban Ki-moon, Sekjen PBB akan hadir dan melakukan pertemuan dengan para
pemimpin ASEAN. Karena itu pertemuan ini disebut 19th ASEAN Summit and Related
Summits 2011.

Sehubungan dengan agenda yang dibicarakan, pertemuan tingkat tinggi ASEAN di


Nusa Dua Bali kali ini mempunyai makna strategis, tidak hanya bagi negara-negara anggota
ASEAN, melainkan juga bagi para mitranya. Bagi ASEAN, KTT kali ini diharapkan mampu
meletakan kerangka landasan bagi dilaksanakannya komunitas ASEAN beberapa tahun
mendatang.

Berkenaan dengan itu para pemimpin ASEAN tentu harus mampu mengkaji rencana
komunitas ini, antara lain dengan mempelajari pengalaman negara-negara Eropa dengan
perhimpunan mereka, European Union.Krisis ekonomi keuangan yang melanda mereka, perlu
menjadi salah satu perhatian sebagai upaya antisipasi. Kondisi krisis keuangan yang juga
dialami negara maju, termasuk Amerika Serikat, juga harus menjadi bahan pemikiran dan
diskusi agar komunitas ASEAN dapat mengantisipasi terjadinya krisis serupa sebagaimana
yang terjadi selama ini.
Dalam perspektif inilah, kedudukan Indonesia sebagai Ketua ASEAN dan sebagai
tuan rumah KTT, sungguh sangat strategis dan menentukan masa depan ASEAN. Namun
selain berfikir dalam kerangka ASEAN, Pemerintah Indonesia juga harus lebih berfokus pada
makna dan guna ASEAN bagi peningkatan keberadaan bangsa dan kesejahteraan rakyatnya.

Apapun yang dicapai dalam Konferensi Tingkat Tinggi kali ini, muara akhirnya
adalah pada pemanfaatannya bagi segenap rakyat Indonesia yang jumlahnya memang
terbanyak dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya. Dalam persepsi
ekonomi, jumlah penduduk yang banyak bermakna pasar bagi negara lain. Artinya, dimasa
datang dalam kerangka negara ASEAN atau dalam skala yang lebih luas Indonesia harus
mampu mewujudkan diri bukan hanya sebagai pasar terbesar bagi produk negara-negara lain,
melainkan menjadi negara pengekspor terbesar, baikpun untuk ASEAN maupun negara
lainnya.

Berikut adalah hasil KTT ASEAN 2015 adalah :

1. Negara anggota siap sambut era Komunitas ASEAN


Merujuk pada Chairman's Statement KTT ASEAN 2015, para pemimpin negara-
negara anggota ASEAN mengklaim bahwa proses implementasi sejumlah program
persiapan menuju berlakunya Komunitas ASEAN, telah mencapai kesuksesan. Mereka
siap menyambut era Komunitas ASEAN.
Sebagai informasi, Komunitas ASEAN sebagai kerangka bagi integrasi lintas
sektor—keamanan, ekonomi, sosial dan budaya—di antara negara-negara anggotanya
akan mulai berlaku pada 31 Desember mendatang.Lebih detil tentang Komunitas ASEAN
bisa kamu baca dalam publikasi Bank Pembangunan Asia (ADB) berikut ini.

2. PM India ingatkan bahaya terorisme sudah sampai ke Asia Tenggara


Perdana Menteri India Narendra Modi mengingatkan pemimpin-pemimpin negara
yang hadir bahwa bahaya terorisme telah sampai ke kawasan Asia Tenggara dan
sekitarnya.
"Kita kerap berpikir terorisme bukan merupakan persoalan utama di kawasan ini.
Serangan tidak beradab di Paris, Ankara, Beirut, Mali, dan terhadap pesawat Rusia harus
menjadi pengingat bahwa bayangan terorisme telah sampai ke masyarakat kita," kata Modi
saat berbicara di East Asia Summit (EAS) yang merupakan bagian dari KTT ASEAN
2015.
Terkait isu keamanan, para pemimpin ASEAN menegaskan komitmen mereka untuk
bekerjasama menjaga keamanan kawasan, termasuk dari bahaya terorisme, dengan
mengedepankan prinsip-prinsip yang moderat.

3. ASEAN, Amerika Serikat, Tiongkok, sepakati pentingnya kode etik untuk atur
reklamasi Laut Selatan
Negara-negara ASEAN dan Amerika Serikat menyepakati perlunya dibuat regulasi
yang mengikat secara hukum untuk merespons proses reklamasi Laut Cina Selatan yang
dilakukan oleh Tiongkok. Tiongkok sendiri menyetujui langkah ini. Proses reklamasi yang
diduga dilakukan Tiongkok untuk membangun pulau bagi pangkalan militernya ini telah
mendorong timbulnya tensi geopolitik di kawasan Asia Tenggara.

Dalam KTT ASEAN 2015, pihak Tiongkok mengungkapkan bahwa keberadaan pulau
ini dan fasilitas yang ada di dalamnya juga akan membawa manfaat bagi negara-negara
ASEAN.Presiden Filipina Benigno Aquino III, yang vokal mengkritisi reklamasi
Tiongkok di Laut Cina Selatan, meragukan kebenaran pernyataan ini.

4. Presiden Aquino ucapkan salam perpisahan


Berbicara tentang Presiden Benigno Aquino III, ia menyampaikan rasa terima kasih
dan salam perpisahan kepada para pemimpin negara lain yang hadir dalam KTT ASEAN
2015.Tahun depan, masa jabatan Aquino memang akan berakhir. KTT ASEAN 2015 akan
menjadi yang terakhir baginya sebagai Presiden Filipina.
"Meski tidak bisa lagi hadir secara fisik sebagai presiden, saya akan bersama kalian dalam
doa dan semangat, sebagai teman sejati yang secara konsisten mengadvokasi kesuksesan
ASEAN dan negara-negara yang ada di dalamnya," kata Aquino.

5. Indonesia berhasil dorong kerjasama maritim kawasan Asia Timur


Indonesia memanfaatkan KTT ASEAN kali ini untuk mendorong terwujudnya kerja
sama maritim di kawasan Asia Timur.
"Pada saat pertemuan East Asia Summit (EAS), Indonesia pada akhirnya dapat
mengarusutamakan kerja sama maritim dalam EAS. Saya kira ini merupakan satu capaian
diplomasi Indonesia yang luar biasa," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Untuk tahun ini kita mencoba untuk mengarusutamakan kerja sama maritim di dalam
bentuk EAS Statement on Regional Maritime Cooperation. Ini sangat strategis sekali bagi
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai