1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Pasal 1.
2. Ditjen POM, (1994) “ Petunjuk Pelaksanaan Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik (CPOTB)”, Jakarta. 3. Retno Iswari Tranggono. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama,Anggota IKAPI. 4. Hadisoewignyo, L. dan A. Fudholi. 2013. Sediaan Solid. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 258 hlm. 5. Departemen Kesehatan RI. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal.1033. 6. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, (2014), Farmakope Indonesia edisi V. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta. 7. Anief, M., 2005, Farmasetika, 29-30, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 8. Lachman, Leon, dkk. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Penerbit UI-Press : Jakarta. 9. Ansel, H. C., 2008, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Ibrahim, F., Edisi IV, 391-397, 607-617, Universitas Indonesia Press, Jakarta. 10. World Health Organization. 2004. International Statistical Classification of Disease and Related Health Problems Tenth Revision Volume 2 second edition. Geneva: World Health Organization.