PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu fase penting dalam kesehatan reproduksi adalah fase remaja.
merupakan fase dalam siklus hidup berusia 10-24 tahun sedangkan menurut
Departemen Kesehatan, remaja adalah usia 10-19 tahun. Fase ini merupakan
peralihan dari anak-anak menuju fase dewasa dan pada fase ini kematangan
secara psikologis cenderung belum nampak. Dilain pihak, pada fase inilah
reproduksi seperti kehamilan usia dini, aborsi yang tidak aman, infeksi
1
pelecehan seksual dan perkosaan. Dengan adanya pendidikan, diharapkan
atau di masa yang akan datang. Pada usia remaja yang merupakan usia
sekolah dan usia kerja diperlukan perhatian khusus terutama dalam hal
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang diambil adalah sebagai
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi
2. Tujuan Khusus
reproduksi
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan
penelitian selanjutnya.
4. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, dan
E. Keaslian Penelitian
N Peneliti
Judul Ranc Cob Variabel Hasil
o (th)
3
1 Sumiyati Faktor yang obeservasio Variabel Hasil penelitian ini
Andayani berhubungan nal analitik bebas: menunjukkan bahwa
dengan faktor pribadi yang
ng Tias dengan desain
faktor memiliki hubungan
(2014) perilaku cross pribadi bermakna dengan
hygiene organ sectional Variabel perilaku personal
reproduksi dengan terikat: hygiene organ
wanita pada sampel perilaku reproduksi anak sekolah
Proportiona dasar yang telah
anak-anak l
personal menstruasi di
sekolah dasar Random hygiene Kecamatan Kapongan
di Kecamatan Sampling Kabupaten Situbondo
Kapongan adalah gangguan saat
Kabupaten menstruasi (p=0,001),
pengetahuan (p=0,002),
Situbondo dan sikap (p=0,000).
2 Hani Hubungan cross- Variabel Hasil penelitian
Handayan pengetahuan, sectional bebas: univariat diperoleh
i (2011) sikap dan bersifat tingkat bahwa tingkat
prilaku remaja analitik pengetahu pengetahuan,sikap
putri tentang dengan an,sikap dan perilaku remaja
kebersihan sampel dan putri tentang
organ Purposive perilaku kebersihan organ
genetalia sampling. remaja genitalia eksterna,
eksterna di putri pengetahuan baik
Madrasah Variabel sebesar 32
Tsanawiah terikat: responden (31,4%),
Pembangunan kebersihan berpengetahuan
organ cukup sebanyak 57
genetalia responden (55,9%)
dan 13 responden
(12,7%) yang
berpengetahuan
kurang.Sikap baik
39 responden
(38,2%),sikap
cukup 19 responden
(18,6%),sikap
kurang 44
responden(43,1%),p
erilaku baik 51
responden
(50%),perilaku
cukup 39 responden
(38,2%), perilaku
kurang 12
responden (11,8%).
Hasil bivariat
4
terdapat hubungan
antara pengetahuan
terhadap sikap
(p=0,042),terdapat
hubungan antara
sikap dengan
perilaku (p=0,017).
3 Letisa Pengaruh eksperiment Variabel Persentase jenis
Azelia pemberian al (true bebas: kelamin
Astri, Sri experimenta responden pada
Winarni,
pendidikan l) dengan
pemberian kelompok lakilaki
Yudhy kesehatan menggunaka pendidika dan perempuan sama
Dharmawan terhadap n n (50,0%), persentase
(2016) tingkat rancangan kesehatan terbesar
pengetahuan acak Variabel umur responden pada
kelompok umur 11
remaja awal (RAK).
terikat: tahun yaitu lebih dari
Sekolah Dasar tingkat setengah
di Daerah pengetahu jumlah responden
Wisata an remaja (55,6%).
Bandung, awal Peningkatan skor rata-
rata
Kabupaten tertinggi pada
Semarang kelompok
perlakuan materi organ
reproduksi dengan
metode
diskusi kelompok yaitu
sebesar
21,33 dan pada
kelompok
perlakuan materi
pubertas
dengan metode
brainstorming
yaitu sebesar 16,33.
Ada perbedaan pada
tingkat
pengetahuan siswa
antara
kelompok perlakuan
materi
organ reproduksi dan
pubertas
(p=0,0001)
Tidak ada perbedaan
pada
tingkat pengetahuan
siswa
antara kelompok
perlakuan
dengan menggunakan
metode
5
ceramah, diskusi
kelompok dan
brainstorming
(p=0,398)
BAB II
6
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Konsep Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah
Afriyanti, 2011).
a. Tingkat Pengetahuan
1) Tahu (know)
7
Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah
bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain dapat
2) Memahami (comprehension)
3) Aplikasi (aplication)
8
dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat
4) Analisis (analysis)
5) Sintesis (synthesis)
6) valuasi (evaluation)
9
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk
memperoleh pengetahuan.
c) Berdasarkan pengalaman
10
Pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai
a) Jenis pengetahuan
11
Pengetahuan implisit sering kali berisi kebiasaan dan
(a) Pendidikan
kebahagiaan.
12
pengetahuan adalah pendidikan. Pengetahuan
(b) Pekerjaan
(c) Usia
pengetahuan.
13
Agus (2013) menyatakan bahwa usia
(suka lupa).
(b)Sosial budaya
informasi.
14
dan Riyanto (2013) pengetahuan seseorang dapat
antaranya:
15
benar-benar dikuasai oleh semua kader kesehatan di semua
tingkat dan jajaran, sebab istilah sehat, bukan sekedar apa yang
sehat.
belajar.
16
c. Sasaran Pendidikan Kesehatan
pedesaan.
(Susilo,.R.2011)
b) Wawancara (interview)
2) Metode Kelompok
17
kelompok tersebut besar atau kecil, karena metodenya akan lain.
sasaran pendidikan.
a) Kelompok besar
(1) Ceramah
(2) Seminar
b) Kelompok kecil
kelompok.
18
(2) Curah pendapat (Brin storming)
terjadi diskusi.
19
(5) Bermain peran (Role play)
narasumber.
utuh, bukan hanya bebas dari penyakit kecacatan dalam segala aspek
20
sehat, secara menyeluruh mencakup fisik, mental dan kedudukan
sosial yang berkaitan dengan alat, fungsi serta proses reproduksi, dan
prosesnya.
penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental
yang sehat baik pada saat ini maupun dimasa depan, memenuhi hak
21
Menurut Mariana Amiruddin, definisi kesehatan reproduksi
reproduksi.
22
termasuk HIV/AIDS, dan Program Kesehatan Reproduksi pada Usia
Alamiah
subur. Nilai anak perempuan dan anak laki-laki dalam keluarga dan
23
akses seksual orang lain terhadapnya. Keempat, dapat memperoleh
reproduksi
juga perlu diarahkan pada masa remaja atau peralihan dari masa anak
24
saat usia remaja terjadi peningkatan hormon-hormon seksual.
Secara fisik akan muncul apa yang disebut sebagai tanda-tanda seks
25
kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi tidak aman, penyakit
antara lain:
jerawat.
26
terpaksa, tersinggung dan disakiti dengan apa yang telah di
lakukan pasangannya.
4) Masturbasi
27
yang bisa menyebabkan luka atau infeksi. Onani juga bisa
6) Aborsi
a. Pengertian Perilaku
28
motif, nilai-nilai, sifat, keperibadian, dan sikap yang saling
2010).
bawa oleh anak didik untuk merubah perilaku orang tua maupun
29
atau masyarakat yang bersangkutan. Selain itu, ketersediaan fasilitas,
kelompok yaitu:
kesehatannya.
30
lingkungan yang bermula dari pemikiran atas dasar pengetahuan
aspek :
penyakit
keadaan sehat.
mendatangkan penyakit.
31
menderita penyakit dan atau kecelakaan. Perilaku ini dimulai
negeri.
b) Perilaku sakit
pengobatan penyakit
32
c) Perilaku peran sakit
reproduksi.
1) Anatomi
33
mikroorganisme penyebab penyakit bisa masuk dan
indung telur
di saat mandi.
34
terbuat dari bahan katun.
vagina.
yaitu:
35
berpengaruh terhadap pembentukan Perilaku Hygiene Organ
Reproduksi, yaitu :
sekitar.
36
terpeliharanya kebersihan organ reproduksi perorangan dengan
baik.
dilingkungannya.
aspek
37
sosial.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis/Desian Penelitian
primer.
1. Lokasi
Anggana
2. Waktu
1. Populasi
38
2. Sampel
dikenal dengan sampel yang diambil dari responden atau kasus yang
2012)
39
perilaku pemeliharaan kesehatan reproduksi.
E. Data Operasional
F. Instrumen Penelitian
yaitu benar dan salah. Bila jawaban benar maka diberikan skor 1 dan bila
40
dan tidak.
dan bivariat.
1. Analisis univariat
H. Jalannya Penelitian
1. Tahap persiapan
I. Etika Penelitian
41
1. Bebas dari eksploitasi
Subjek harus diyakinkan bahwa partisipasinya dalam penelitian atau
sanksi apapun.
3. Informed consent (informasi untuk responden)
Sebelum melakukan tindakan, keluarga diberitahu tentang maksud, tujuan,
pengumpulan data.
5. Confidentiality (kerahasiaan informasi)
Kerahasiaan mengacu pada tanggung jawab peneliti untuk melindungi
42