Teori Evolusi
Teori Evolusi
Teori Evolusi
Teori tentang evolusi merupakan teori yang tetap hangat dipertentangkan sampai saat ini. Banyak tokoh
yang berpendapat tentang hal ini, tetapi belum ada satu teori yang dapat menjawab semua fakta dan
kejadian tentang sejarah perkembangan makhluk hidup.
Charles Darwin bukanlah orang yang pertama kali mengemukakan teori evolusi. Sebelumnya telah ada
tokoh-tokoh yang pernah mengemukakan teori evolusi.
1. Aristoteles (384 – 322 SM)
Aristoteles adalah seorang filosof yang berasal dari Yunani, yang mencetuskan teori evolusi. Ia
mengatakan bahwa evolusi yang terjadi berdasarkan metafisik alam, maksudnya metafisika alam dapat
mengubah organisme dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Aristoteles
berpendapat bahwa mahluk hidup terbentuk dari benda mati secara spontan. Teorinya dikenal dengan
nama generation spontanea.
Sebenarnya, Aristoteles mengetahui bahwa telur-telur ikan merupakan hasil perkawinan akan menetas
menghasilkan ikan yang sama dengan induknya, tetapi dia yakin bahwa ada ikan yang berasal dari lumpur.
2. Anaximander (500 SM)
Anaximander juga merupakan seorang filosof yang berasal dari Yunani. Ia berpendapat bahwa manusia
berawal dari makhluk akuatik mirip ikan yang berpindah ke darat dan mengalami proses evolusi.
3. Empedoclas (495 – 435 SM)
Empedoclas adalah seorang filosof Yunani. Ia mengemukakan teori bahwa kehidupan berasal dari lumpur
hitam yang mendapat sinar dari matahari dan berubah menjadi makhluk hidup. Evolusi terjadi dengan
dimulainya makhluk hidup yang sederhana kemudian berkembang menjadi sempurna dan akhirnya
menjadi beraneka ragam seperti sekarang ini.
4. Erasmus Darwin (1731 – 1802)
Erasmus Darwin adalah kakek dari Charles Robert Darwin, seorang tokoh evolusi berkebangsaan Inggris.
Teorinya adalah bahwa evolusi terjadi karena bagian fungsional terhadap stimulasi adalah diwariskan. Ia
menyusun buku yang berjudul Zoonamia yang menentang teori evolusi dari Lamarck.
5. Count De Buffon (1707 – 1788)
Buffon berpendapat bahwa variasi-variasi kecil yang terjadi karena pengaruh alam sekitar diwariskan
sehingga terjadi penimbunan variasi.
6. Sir Charles Lyell (1797 – 1875)
Lyell adalah seorang ilmuwan yang berasal dari Skotlandia dengan bukunya yang terkenal berjudul
Principles of Geology. Di dalam bukunya tersebut Lyell berpendapat bahwa permukaan bumi terbentuk
melalui proses bertahap dalam jangka waktu yang lama.
Setelah masa itu, bermunculan pendapat para ahli biologi lain. Mereka menyatakan bahwa makhluk hidup
senantiasa mengalami perubahan secara berangsur-angsur dalam waktu yang lama. Perubahan-
perubahan itu menyebabkan munculnya sifat-sifat baru. Sifat baru ini pada mulanya hanya menunjukkan
penyimpangan sedikit dari moyangnya. Akan tetapi, pada generasi selanjutnya penyimpangan-
penyimpangan itu semakin banyak sehingga muncul spesies baru. Hal itu kemudian menjadi dasar teori
evolusi. Beberapa tokoh pencetus teori evolusi adalah :
a. Lamarck
Jean Baptiste Lamarck (1774-1829) adalah seorang ahli biologi dari Perancis yang membuat suatu teori
mengenai makhluk hidup yang sederhana dengan yang modern mamiliki suatu hubungan asal-muasal.
Teori Lamarck dikenal dengan paham "use and disuse" dari buku Philosophie Zoologique yang sudah tidak
dapat diterima alias gagal. Dalam bukunya lamarck menjelaskan teorinya dengan inti sari sebagai berikut
di bawah ini :
1. Makhluk hidup sederhana adalah nenek moyang dari makhluk hidup yang sempurna / modern
dengan tingkat kompleksitas yang tinggi.
2. Makhluk hidup akan senantiasa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya
dengan menggunakan organ tubuhnya.
3. Organ tubuh yang sering dipakai atau digunakan akan berkembang ke taraf yang lebih baik,
sedangkan organ yang jarang ataupun yang tidak pernah digunakan akan menghilang.
4. Perubahan organ tubuh akan diwariskan dan diturunkan ke generasi berikutnya atau keturunannya.
Contoh yang digunakan lamark untuk memperkuat teorinya adalah pada binatang / hewan menjangan.
Pada awal mula ceritanya menjangan tidak punya tanduk. Tetapi karena kepalanya sering digunakan untu
beradu kepala antara menjangan yang satu dengan yang lain, maka tumbuh tanduk panjang. Semakin
sering beradu pala, semakin panjang tanduknya.
Contoh lain yang dapat digunakan oleh Lamarck adalah jerapah. Menurut Lamarck, pada awalnya jerapah
memiliki leher pendek. Karena makanannya berupa daun-daun yang tinggi, maka jerapah berusaha untuk
dapat menjangkaunya. Karena terbiasa dengan hal ini maka semakin lama, leher jerapah menjadi semakin
panjang dan pada generasi berikutnya akan lebih panjang lagi.
Teori Lamarck ditentang oleh Erasmus Darwin (kakek dari Charles Darwin) yang mengatakan bahwa
populasi jerapah adalah heterogen, ada yang berleher pendek dan ada yang berleher panjang. Jerapah-
jerapah tersebut berkompetisi untuk mendapatkan makanan. Dari persaingan tersebut jerapah berleher
panjang akan menang dan akan tetap hidup, sifat ini akan diwariskan kepada keturunannya. Jerapah yang
berleher pendek akan mati dan perlahan-lahan mengalami kepunahan.
Charles Darwin mengemukakan teori evolusinya secara lengkap dalam buku yang berjudul On The Origin
of Species by Means of Natural Selection (Asal mula spesies yang terjadi melalui seleksi alam) yang
diterbitkan pada 24 November 1859. Dalam buku ini dikemukakan dua teori pokok, yaitu:
1. Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies-spesies yang hidup di masa silam.
2. Evolusi terjadi melalui seleksi alam.
Dua teori utama Darwin merupakan hasil pengamatan Darwin sebagai berikut: Pengamatan ke-1, setiap
spesies mempunyai potensial fertilisasi yang besar sehingga ukuran populasinya akan meningkat secara
eksponensial bila setiap individu yang dilahirkan berhasil melakukan percobaan. Pengamatan ke-2, ukuran
populasi cenderung menjadi stabil kecuali fluktuasi musiman. Pengamatan ke-3, sumber daya alam
terbatas. Pengamatan ke-4, individu-individu populasi sangat bervariasi dalam hal ciri-ciri tubuh, namun
tidak ada dua individu yang benar-benar sama. Pengamatan ke-5, kebanyakan variasi diwariskan pada
keturunannya. Setelah Darwin menyelesaikan perjalanannya dan kembali ke Inggris, ia banyak
mempelajari geologi, terutama tentang fosil. Buku yang berpengaruh besar terhadap Darwin adalah
Principles of Geology (Prinsip-Prinsip Geologi) karangan Charles Lyell. Setelah mempelajari buku tersebut,
Darwin berkesimpulan bahwa:
1. Deretan fosil yang terdapat di batuan muda berbeda dengan fosil pada batuan yang lebih tua.
2. Perbedaan itu disebabkan adanya perubahan secara perlahan-lahan.
Darwin juga mempelajari buku mengenai hubungan ekonomi dan penduduk dunia di antaranya buku
karangan Thomas R. Malthus (1766-1834) yang berjudul An Essay on The Principle of Population, dimana
Malthus berpendapat bahwa kenaikan jumlah penduduk cenderung lebih cepat daripada kenaikan
produksi pangan. Oleh karena itu, timbul masalah bagi manusia dalam menyelamatkan diri dari bahaya
kelaparan.
c. August Weismann (1934 – 1914)
Weismann berpendapat bahwa sel-sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan dalam penurunannya,
melainkan berdasarkan pada prinsip genetika. Weismann melakukan percobaan untuk membuktikan
teorinya tersebut. Perlakuan diberikan kepada dua tikus yang dipotong ekornya dan kemudian kedua tikus
tersebut dikawinkan. Hasilnya adalah generasi keturunannya masih berekor panjang sampai generasi ke-
21. Dari percobaan yang dilakukan tersebut maka akhirnya Weismann menarik kesimpulan seperti
berikut.
a. Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak diwariskan kepada generasi berikutnya.
b. Evolusi merupakan masalah genetika, artinya evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap faktor-
faktor genetika.