Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Arif Rahmahabimantara
P27820714017
Tingkat IV Semester VII
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
LAPORAN PENDAHULUAN
PLATING FRAKTUR MANDIBULA
A. Definisi
Fraktur mandibula adalah rusaknya kontinuitas tulang mandibular yang dapat disebabkan
oleh trauma baik secara langsung atau tidak langsung. Fraktur mandibula dapat terjadi pada
bagian korpus, angulus, ramus maupun kondilus (emedicine,2011)
Plating mandibula: Operasi dengan melakukan reposisi dan fiksasi dengan menggunakan
plat mini – sekrup pada patah tulang mandibula.
Wiring mandibula: Operasi dengan melakukan reposisi dan fiksasi dengan menggunakan
kawat stainless steel pada patah tulang mandibula.
B. Indikasi
Patah tulang mandibula dengan deformitas/maloklusi/ trismus
C. Komplikasi operasi
1. Infeksi
2. Lesi r. mandibularis n. fasialis
3. Terjadi deformitas ulang setelah operasi
D. Prosedur
1. Persiapan Alat
a. On Steril
- Hypatik
- Gunting verban
- Tempat sampah
- Mesin suction
- Mesin diatermi dan plat diatermi
- Meja mayo
- Meja instrumen
- Meja operasi dan bantal operasi
- Lampu operasi
- Linen set
- Waslap
b. Steril, kassa, deppers, bengkok (1) cucing (2) berisi savlon dan 3 kasa dan 1 cucing berisi
alkohol 70 % deepers 3 untuk, desinfeksi, dan cairan PZ pada tempatnya.
- Handscoon sesuai ukuran dan jumlah
- Mez no. 10
- Senur diatermi
- Ganula dan selang suction
- Benang vickryl 3/0 jarum taper/round 1
- Handle lampu 2
- Sikat/hibiscrub
- Spuit 100 cc untuk tempat PZ dan mencuci mulut (spoel)
c. Persiapan alat steril di meja mayo dan tambahan yang disiapkan
1. Desinfeksi klem 1
2. Doek klem 5
3. Handvat mez no.3 1
4. Mest no. 10 1
5. Pincet chiruqis 2
6. Gunting benang 1
7. Van pean (klem) kecil/manis 2
8. Krom klem 2
9. Kocher klem sedang 2
10. Naldvoelder 1
11. Rough hak 2
12. Tongspatel 1
13. Rasparatorium 1
14. Kuretase 1
15. Intande hag 1
16. Bor dan mata bor 1
17. Scrow no. 9 dan 11 sesuai permintaan operator 1
18. Scrow driver 1
19. Plat dengan 8 hole dan 6 hole 2
20. Tang untuk memotong plat 1
21. Bending tang (untuk membengkokan plat) 1
22. Tang kanada 1
23. Tang cucut 1
24. Senar wire 6
25. Pemotong senar wire 1
2. Persiapan penderita
a. Inform consent
b. Inform to consent
c. Alat kesehatan dan obat-obatan
d. Puasa dan lavement
3. Cara kerja
a. Menjelang operasi
Penjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan operasi yang akan
dijalani serta resiko komplikasi disertai dengan tandatangan persetujuan dan
permohonan dari penderita untuk dilakukan operasi. (Informed consent).
Memeriksa dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan operasi.
Penderita puasa minimal 6 jam sebelum operasi.
Antibiotika profilaksis, Cefazolin atau Clindamycin kombinasi dengan Garamycin,
dosis menyesuaikan untuk profilaksis.
b. Tahapan operasi
Intubasi orotrakeal
Pasang tampon steril orofaring
Desinfeksi rongga mulut
Desinfeksi lapangan operasi
Untuk mendapatkan oklusi yang baik perlu fiksasi sementara interamaksila pada
daerah premolar/molar kanan-kiri
Irisan buko/labioginggival diatas garis fraktur
Buat flap Mukoperiosteal sehingga nampak garis fraktur
Debridement dan reposisi
Pilih Miniplate disesuaikan ukuran dan bentuk sesuai
Setelah plate diletakkan pada posisi akurat dilakukan pengeboran pada tulang setebal
satu melalui salah satu lubang plate.
Ukur panjang lubang untuk menentukan panjang skrup yang akan dipasang
selanjutnya skrup dipasang kendor dulu.
Posisi plate dibetulkan dengan memperhatikan oklusi
Spoel luka dengan cairan garam faali dan kontrol perdarahan.
Luka operasi ditutup rapat.
Fiksasi intermaksila dilepaskan
E. Perawatan Perioperatif
Perawatan pre operatif merupakan tahap pertama dari perawatan perioperatif yang
dimulai sejak pasien diterima masuk di ruang terima pasien dan berakhir ketika pasien
dipindahkan ke meja operasi untuk dilakukan tindakan pembedahan. Perawatan intra operatif
dimulai sejak pasien ditransfer ke meja bedah dan berakhir bila pasien di transfer ke wilayah
ruang pemulihan. Perawatan post operasi merupakan tahap lanjutan dari perawatan pre dan
intra operatif yang dimulai saat klien diterima di ruang pemulihan pasca anaestesi dan
berakhir sampai evaluasi selanjutnya.
Persiapan pembedahan dapat dibagi menjadi 3 bagian, yang meliputi persiapan psikologi
baik pasien maupun keluarga dan persiapan fisiologi (khusus pasien).
1. Persiapan Psikologi
Pada Pre Operatis Psikologis dilakukan Inform consent maka hal hal yang perlu
dikaji sebagai berikut
a. Pengetahuan tentang peristiwa prosedural tindakan sebelum operasi.
b. Pengetahuan alat alat khusus yang diperlukan.
c. Pengetahun prosedur pembedahan dan lingkungan operasi (meliputi dokter operator,
dokter anastesi, dan perawat).
d. Pengetahuan pengobatan setelah operasi.
2. Persiapan Fisiologi
a. Diet sebelum tindakan pembedahan.
b. Persiapan Perut / Pemberian lavement.
c. Persiapan Kulit (pembersihan area bedah dari rambut atau bulu badan)
d. Hasil Pemeriksaan (Meliputi hasil laboratorium, foto roentgen, ECG, USG dan lain-
lain.
e. Persetujuan Operasi / Informed Consent
3. Persiapan Akhir Sebelum Operasi di Kamar Operasi (Serah terima dengan perawat OK)
maka dilakukan Inform to consent dengan hal-hal sebagai berikut
a. Mencegah Cidera
1) Cek daerah kulit / persiapan kulit dan persiapan perut (lavement).
2) Cek gelang identitas / identifikasi pasien.
3) Lepas tusuk konde dan wig dan tutup kepala / peci.
4) Lepas perhiasan
5) Bersihkan cat kuku.
6) Kontak lensa harus dilepas dan diamankan.
7) Protesa (gigi palsu, mata palsu) harus dilepas.
8) Alat pendengaran boleh terpasang bila pasien kurang / ada gangguan
pendengaran.
9) Kaus kaki anti emboli perlu dipasang pada pasien yang beresiko terhadap
tromboplebitis.
10) Kandung kencing harus sudah kosong.
11) Catatan tentang persiapan kulit (tanda lokasi pembedahan).
a) Tanda-tanda vital (suhu, nadi, respirasi, TN)
b) Pemberian premedikasi
c) Pengobatan rutin.
d) Data antropometri (BB, TB)
e) Pemeriksan laboratorium.
f) Pemberian Obat Premedikasi ( Profilasis)
Hasri, Eva Tirtabayu. 2012. Praktik Keselamatan Pasien Bedah di RSUD X. Tesis. Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta
Reksoprodjo, Soelarto. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Fakultas Kedoktran Universitas
Indonesia. Jakarta: Binarupa Aksara. 1995
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta: Prima
Medika.
Caraspot. 2010. Proses Keperawatan NANDA, NOC &NIC. Yogyakarta: mocaMedia.