Anda di halaman 1dari 16

BAB V

KERJA MESIN FRAIS

4.1Maksud dan Tujuan

Setelah selesai latihan kerja mesin Frais praktikum akan mempu:

1. Mengunakan dan menentukan Cutter mesin Frais


2. Menggunakan dan mengoprasikan mesin Frais:
 Menentukan dan mengatur putaran Sepindel Mesin Frais
 Menemtukan kecepatan pemakanan (feeding) benda kerja
3. Membuat permukaan benda kerja menjadi rata
4. Membuat alur, membuat kemiringan pada benda kerja

4.2 Teori Dasar

Mesin freis adalah mesin perkakas yang digunakan untuk mengerjakan atau
menyelesaikan suatu benda kerja dengan menggunakan pisau freis (cutter) sebagai pahat
penyayat yang berputar pada sumbu mesin. Mesin termasuk perkakas yang mempunyai
gerakan utama berputar, Pisau freis dipasang pada sumbu arbor, jika arbor mesin berputar
melalui suatu putaran motor listrik maka pisau freis akan berputar, arbor mesin dapat
berputar kekanan atau kekiri sedangkan banyaknya putaran diatur sesuai dengan kebutuhan.
Mesin freis melepaskan logam ketika benda kerja dihantarkan terhadap suatu pemotongan
berputar. Kecuali untuk putaran, pemotong berbentuk bulat tidak mempunyai gerakan lain.

Pemotong freis memiliki satu deretan mata potong pada keliling yang masing-masing
berlaku sebagai pemotong tersendiri pada daur putaran. Benda kerja dipegang pada meja yang
mengendalikan hantarannya terhadap pemotong. Pada mesin umumnya terapat tiga
kemungkinan gerakan meja-logitudinal, menyilang, dan vertikal-tetapi pada beberapa meja
juga memiliki gerakan putar.
Mesin freis yang paling mampu melakukan banyak tugas dari segala mesin perkakas.
Permukaan yang datar mampu berlekuk dapat dimensi dengan penyelesaian dan ketelitian
istimewa. Pemotongan sudut, cela, roda gigi dan ceruk dapat dilakukan dengan menggunakan
berbagai pemotong. Pahat gurdi, peluasan lubang dan bor dapat di pegang dalam soket arbor
dengan melepas pemotong dan arbor. Karena semua gerakan meja mempunyai penyetelan
micrometer, maka lubang dan pemotongan yang lain dapat diberi jarak secara tetap. Operasi
pada umumnya yang dilakukan oleh ketam, kempah gurdi, mesin pemotong roda gigi dan
mesin peluas lubang dapat dilakukan pada mesin freis. Mesin ini mempunyai penyelesaian
dan lubang baik sampai batas ketelitian dengan jauh lebih mudah dari pada ketam.
Pemotongan berat dapat diambil tanpa banyak merugikan pada penyelesaian atau
ketepatannya. Pemotongannya efisien pada gerakannya dan dapat dipakai untuk waktu yang
lama sampai perlu di asah kembali. Dalam kasus pada umumnya, benda kerja diselesaikan
dalam satu lantaran dari meja. Keuntungan ini ditambah dengan ketersediaan dari pemotong
yang sangat beraneka ragam membuat mesin freis sangat penting dalam bengkel.

Berdasarkan posisi spindle utama ada 3 jenis, antara lain :


1. Mesin milling vertikal

2. Mesin milling horisontal

3. Mesin milling universal


Berdasarkan fungsi penggunaannya, antara lain :
1. Mesin milling copy

Merupakan mesin milling yang digunakan untuk


mengerjakan bentukan yang rumit. Maka dibuat master / mal yang dipakai sebagai referensi
untuk membuat bentukan yang sama.
Mesin ini dilengkapi 2 head mesin yang fungsinya sebagai berikut :
a. Head yang pertama berfungsi untuk mengikuti bentukan masternya.
b. Head yang kedua berfungsi memotong benda kerja sesuai bentukan masternya.
Antara head yang pertama dan kedua dihubungkan dengan menggunakan sistem hidrolik.
Sitem referensi pada waktu proses pengerjaan adalah sebagai berikut :
a. Sistem menuju satu arah, yaitu tekanan guide pada head pertama ke arah master adalah 1
arah.
b. Sistem menuju 1 titik, yaitu tekanan guide tertuju pada satu titik dari master.
2. Mesin milling hobbing

Merupakan mesin milling yang digunakan untuk membuat roda gigi / gear dan sejenisnya (
sprocket dll ). Alat potong yang digunakan juga spesifik, yaitu membentuk profil roda gigi (
Evolvente ) dengan ukuran yang presisi.
3. Mesin milling gravier

Merupakan mesin yang digunakan untuk membuat


gambar atau tulisan dengan ukuran yang dapat diatur sesuai keinginan dengan skala tertentu.
4. Mesin milling planer

Merupakan mesin yang digunakan untuk


memotong permukkan ( face cutting ) dengan benda kerja yang besar dan berat.
5. Mesin milling CNC
Merupakan mesin yang digunakan untuk
mengerjakan benda kerja dengan bentukan – bentukan yang lebih komplek. Meruapakan
penggangi mesin milling copy dan gravier. Semua control menggunakan sistem electronic
yang komplek ( rumit ). Dibutuhkan operator yang ahli dalam menjalankan mesin ini. Harga
mesin CNC ini sangat mahal.

4.2.1 Bagian - Bagian Mesin Milling/Frais

Perlengkapan Mesin Frais


Ragum
Benda kerja yang akan dikerjakan dengan mesin frais harus dijepit dengan kuat agar
posisinya tidak berubah waktu difrais. Berdasarkan gerakannya ragum dibagi menjadi 3 jenis,
antara lain: ragum biasa, ragum berputar, dan ragum universal.
Ragum Biasa
Ragum biasa digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya sederhana dan
biasanya hanya digunakan untuk mengefrais bidang datar saja. Bagian bawah ragum dapat
disetel posisinya sesuiai dengan posisi benda kerja yang akan difrais. Bila sudah sesuai baru
kemudian diikat kuat dengan mur baut ke meja mesin freis. Adanya ikatan ini diharapkan
benda kerja tidak akan mengalamai perubahan posisi saat dikerjakan dengan mesin frais.
Ragum Berputar
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus membentuk sudut
terhadap spindle. Bentuk ragum ini sama dengan ragum biasa tetapi pada bagaian bawahnya
terdapat alas yang dapat diputar hingga sudut 360°. Ragum ini juga diletakkan di atas meja
mesin frais secara horizontal yang diikat dengan mur baut dengan kuat. Bagian tengahnya
terdapat skala nonius yang dapat digunakan untuk menentukan sudut putaran yang
dikehendaki.
Ragum Universal
Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga dapat diatur letaknya baik
secara horizontal maupun vertikal. Ragum universal dapat mengatur sudut benda kerja yang
akan dikerjakan dalam berbagai posisi. Sehingga pegerjaan benda kerja dapat dari arah
vertical maupun horizontal.

Deviding Head (Kepala Pembagi)

Kepala pembagi adalah peralatan mesin frais yang digunakan untuk membentuk segi
beraturan pada poros yang panjang. Pada peralatan ini biasanya dilengkapi dengan plat
pembagi yang berfungsi untuk membantu pembagian yang tidak dapat dilakukan dengan
pembagian langsung.
Alat ini sangat penting, khususnya diwaktu membuat suatu segi yang sama sisi pada
suatu batang atau benda yang berbentuk bulat.atau yang lainnya (tidak harus bulat), misalnya
segi 4, 6, 8, 10, 12 dan seterusnya. Diadalam alat ini terdapat hubungan antara roda gigi
cacing dengan poros ulir cacing. Jumlah gigi pada roda gigi cacing biasanya 40 buah. Jadi
perbandingan putaran antara poros dengan roda cacing adalah 40 : 1, maksudnya apabila
poros diputar 40 kali putaran, maka roda gigi cacing akan berputar 1 kali. Dengan demikian
bila poros ulir cacing diputar 1 kali, maka benda kerja akan berputar 1/40 putaran. Pada poros
berulir ini dipasang piring pembagi (plat index) yang mempunyai lubang-lubang kecil dengan
jumlah banyak. Tetapi kedudukan lubang-lubang ini beraturan menurut garis lingkaran, dan
pada tiap-tiap garis lingkaran lubang ditandai dengan tulisan angka-angka, misalnya 12, 15,
16, 17, 18, 19, 20, 21 dan seterusnya; di mana angka-angka tersebut menunjukkan jumlah
lubang-lubang pada garis lingkaran tersebut.
Selain itu, pada ujung poros dipasang suatu batang pemutar (engkol) dan sepasang kaki
jangka. Pada ujung batang pemutar dipasang pin yang berpegas, di mana ujung pin tersebut
akan masuk pada lubang yang terdapat pada piring pembagi jika kedudukannya tepat. Batang
pemutar dapat diatur kedudukannya sehingga ujung pin akan masuk pada lubang yang
terdapat pada garis lingkaran yang dikehendaki, sedangkan kaki jangka gunanya untuk
menentukan jumlah lubang yangharus ditambahkan dan kedudukan pin. Contoh 1: Jika kita
akan membuat/mengefreis suatu benda bulat menjadi 8 bagian yang sama panjang sisinya,
maka batang pemutar harus diputar 40 : 8 = 5 untuk setiap pergantian pengefresian. Karena
hasilnya genap, maka ujung pin dapat ditempatkan di mana saja asalkan setelah diputar 5 kali,
pin harus ditempatkan kembali pada tempat semula. Contoh II:
Jika batang tersebut akan difreis menjadi 15 bagian yang sama, maka caranya adalah:
Ø Batang tersebut harus diputar 40 : 15 = 2 2/3, artinya pergantian pengefreisan adalah 2 putaran
ditambah 2/3 putaran.
Ø Carilah piring pembagi yang mepunyai lubang kelipatan dari 3, misalnya 21. Kemudian ujung
pin pada batang pemutar masuk ke lubang yang terdapat garis lingkaran yang berangka 21
(mempunyai lubang 21 buah).
Ø 2/3 putaran = 2/3 x 21 = 14 bagian, 14 lubang.
Ø Dengan demikian batang pemutar untuk satu pengefreisan haruas diputar sebanyak 2 putaran
ditambah 14 lubang.
Ø Jadi 40/15 = 2 2/3 = 2 14/21 Þ artinya 2 putaran engkol + 14 lubang pada pelat pembagi yang
mempunyai jumlah lubang 21
Agar penambahan 14 lubang (kelebihan putaran) tidak selalu dihitung atau tidak terjadi
kekeliruan setiap pergantian bagian yang difreis, maka jangka diatur sehingga jarak kedua
kaki menjadi 14 lubang. Sehingga setiap pergantian bagian yang difreis, kaki jangka ini
diputar sehingga kedudukan pin selalu tetap pada jarak putaran yang telah ditentukan.

Kepala Lepas (Tail Stock)

Kepala lepas digunakan untuk menyangga benda kerja yang dikerjakan dengan dividing
head. Sehingga waktu disayat benda kerja tidak terangkat atau tertekan ke bawah.

Arbor
Pisau pada mesin frais horizontal dipasang pada arbor yang posisinya diatur dengan
pemasangan ring arbornya. Arbor jenis ini biasanya digunakan untuk mesin frais horisontal
saja. Alat ini ini bentuknya bulat panjang dan sepanjang badannya beralur untuk pasak.
Bagian ujung berbentuk tirus dan ujung lainnya berulir. Poros freis dilengkapi dengan cincin-
cincin (collar) dan terpasang pada badang poros. Cincin ini berfungsi sebagai
pengunci/pengikat pisau freis yang terpasang diantara cincin-cincin tersebut. U mumnya pisau
freis yang terpasang berbentuk panjang dan ditengahnya berlubang dan beralur untuk pasak,
misalnya Plain Mill Cutter , pisau freis roda gigi, atau yang lainnya.

Stub Adaptor
Bagian ini adalah tempat dudukan (pengikatan) cutter sebelum dipasang pada sarung tirus
pada sumbu utama. Dipasang pada mesin freis tegak, Alat ini digunakan untuk memegang
pisau freis yang pendek dan berlubang serta beralur misalnya Face Mill Cutter .

Kolet

Kolet adalah alat penjepit pisau freis yang bertangkai tirus/lurus. Bentuk alat ini bermacam-
macam, tetapi prinsip kerjanya sama yaitu untuk memegang pisau freis yang berbentuk jari
(End Mill Cutter).
Macam-Macam Pisau Frais
Alat potong yang digunakan pada waktu mengefreis ialah pisau freis. Umumnya
bentuk pisau freis bulat panjang dan disekililingnya bergerigi yang beralur. Pada lubangnya
tedapat alur untuk kedudukan pasak agar pisau freis tidak ikut berputar. Bahan pisau freis
umumnya terbuat dari HSS, atau Karbida.

Cutter Mantel
Cutter jenis ini dipakai untuk mesin frais horizontal.

Cutter Alur Cutter


Digunakan untuk membuat alur-alur pada batang atau
permukaan benda lainnya.

Cutter Modul
Cutter ini dalam satu set terdapat 8 buah. Cutter ini dipakai untuk membuat roda-roda
gigi.

Cutter Radius Cekung


Cutter ini dipakai untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius dalam
(cekung)

Cutter Radius Cembung


Cutter ini dipakai untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius luar
(cembung)
Cutter Alur T

Alat ini hanya digunakan untuk untuk membuat alur berbentuk “T” seperti halnya pada
meja mesin frais.

Cutter Ekor Burung


Cutter ini dipakai untuk membuat alur ekor burung. Cutter ini sudut kemiringannya
terletak pada sudut-sudut istimewa yaitu : 30º, 45º, 60º

Cutter Endmill

Ukuran cutter ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil sampai ukuran besar. Cutter ini
biasanya dipakai untuk membuat alur pasak dan ini hanya dapat dipasang pada mesin frais
vertical.
Kecepatan Potong (Cutting Speed)
Yang dimaksud dengan kecepatan potong (CS) adalah kemampuan alat potong
menyayat bahan dengan aman menghasilkan tatal dalam satuan panjang /waktu (m/menit atau
feet/menit). Pada gerak putar seperti mesin frais, kecepatan potong (CS) adalah keliling kali
putaran atau π . d . n; di mana π adalah nilai konstansta 22/7= 3.14; d adalah diameter pisau
dalam satuan milimeter dan n adalah kecepatan putaran pisau dalam satuan putaran/menit
(rpm). Karena nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku
(Tabel 6), maka komponen yang bisa diatur dalam proses penyayatan adalah putaran
mesin/pisau. Dengan demikian rumus untuk menghitung putaran menjadi:

Karena satuan Cs dalam meter/menit sedangkan satuan diameter pisau/benda kerja dalam
millimeter, maka rumus menjadi :

Dalam menentukan besarnya kecepatan potong dan putaran mesin,


selain dapat dihitung dengan rumus diatas juga dapat dicari pada tabel kecepatan potong
pembubutan (lihat tabel) yang hasil pembacaannya mendekati dengan angka hasil
perhitungan.
Tabel Kecepatan Potong Untuk Beberapa Jenis Bahan

4) Pemasangan alat Bantu.


a) Ragum
1. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam memasang ragum. Antara lain :
Periksalah ragum dalam kondisi baik dan bersih.
2. Usahakan pemasangan ragum berada ditengahtengah benda kerja, hal ini bertujuan untuk
mendapatkan keleluasaan kerja.
3. Luruskan lubang baut pengikat agar bertepatan dengan alur meja mesin.
4. Kerasi baut-baut pengikat. Sebelum baut-baut terikat dengan kuat, pastikan bahwa bibir
ragum benar-benar tegak lurus atau sejajar dengan pergerakan meja. Untuk mengecek
kesejajaran ragum tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan dial indikator dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Ikatlah ragum dengan salah satu baut pengunci dan ingat pengikatanya jangan terlalu keras
(sebelum kedudukan baut benar-benar tegak lurus, jangan kerasi baut-baut pengikatnya.
b. Pasang pararel pada ragum, kemudian pasang blok bagnet pada badan mesin.
c. Kenakan sisi penggerak jarum pada sisi pararel.
d. Gerakan meja mesin sejalan dengan sisi pararel yang dipasang pada ragum.
e. Pukulah ragum dengan palu lunak sedikit demi sedikit apabila jarum pada dial indikator
bergerak. gerakkan meja mesin berulang kali dan bila dari ujung ke ujung jarum sudah tidak
bergerak,baru baut-baut pengikat ragum dikerasi semua, tapi ingat dalam mengerasi ragum
jangan sampai merubah posisi dari ragum tersebut.
b) Dividing head
Pemasangan dividing head harus sejajar dengan meja mesin karena kalau tidak benda kerja
yang dihasilkan akan miring. Oleh karena itu pada waktu memasang jarak tepi dividing head
harus sama bila diukur dari tepi meja. Untuk lebih tepatnya dalam mancari kesejajaran
dividing head terhadap merja mesin dapat digunakan prosedur pengukuran seperti dibawah ini
:

1. Pastikan mandrill dan lubang spindle dalam keadaan bersih kemudian masukkan
mandril dan dalam lubang spindle.
2. Lepaskan hubungan gigi spindle dengan sumbu cacing.
3. Stell jam penunjuk diatas meja mesin, sambil spindle diputar dan teliti jam
penunjuknya. Jika jarum bergerak beranti belum sentris
4. Geser jam penunjuk mendekati spindle dan perhatikan angka yang ditunjukkan oleh
jarumnya, kemudian jam penunjuk digeser lagi ke arah mandrel sambil diputar
spindlenya
5. Kerjakan langkah ini secara berulang-ulang samapai angka jam menunjukkan angka
yang tetap untuk keduan ujungnya. setelah jam penunjuk tidak bergerak sama sekali
waktu digeser maka setting kedataran telah selesaia dan kerasi semua baut-baut
pengikatanya.

- Terdapat aplikasi teknik didalam percobaan milling ini antara lain:


- Membuat alur dalam dan luar pada poros /roda gigi permukaan benda kerja.
- Mengebor sebuah plat
- Membuat sebuah /suatu motif pada plat .
- Pembuatan roda gigi dilakukan dengan langkah pertama pembuatan lilitan seperti roda gigi
langkah pertama dari roda gigi yang dibuat pada plat tipis setelah sesuai pembuatan ukuran
pada roda gigi yang dibuat.
- Pengeboan pada bagian-bagian yang dibuat lubang pada umumnya dilakukan dengan cara
memakan plat permukaan plat yang dimakan seperti lubang sehingga dilakukan ditempat
pembuat lubang pada mesin milling pad kaki milling.
- Membuat ukiran atau huruf pada benda kerja dimana pada poros pemillingan benda kerja
diukir tulisan huruf yang telah kita kerjakan dan hasilnya proses milling pada benda kerja
membuat ukir pada permukaan benda kerja.

4.3 Peralatan dan Perlengkapan


BAHAN MESIN PERKAKAS
1. Bp. 37 Uk. =1”x 98 1. mesin fais dengan 1. Kunci pas Unit
kelengkapannya Arbor
2. pisau frais mantel
2. Pelumas mesin dan 50x50x22 (Axial
pendingin SAE 40 cutters) 2. Siku , mistar ingsut
dan minyak kompon 3. Pisau potong sisi Engineer Level dan
(Radial cutters pisau tembaga.
4. Pisau potong sudut
3. Alluminium (Benda (Anyular Cutters)
kerja uji impak) 5. Pisau potong bentuk 3. Alat alat ukur.
tetap (Profils Cutters)

4.4 Lankah Kerja


1. Potong bahan dengan mesin gergaji
2. Persiapkan Mesin frais dengan pisaunya yang terikat sedekat mungkin dengan badan
mesin , demikian juga penahan aebor sedekat mungkin dengan pisau.
3. Jepit benda kerja pada ragum, beri ganjal dan penjepit harus datar .atar pakai alat ukur
4. Coba putar mesin dan gerakan meja harus bebas dari sentuhan-sentuhan ke bagian
bagian lain.
5. Aturlah kedudukan pisau terhadap benda kerja di tengah –tengah dan stel dengan
kertas letak pisau dengan benda kerja hingga beripit baik, baru stel nonius meja dalam
kedudukan nol.
6. Turunkan meja mesin, gesek benda kerja di luar pisau naikan lagi meja mesin pada
keduduakan semula dan jalankan mesin untuk pemakain sisi pertamanya, dan lakukan
seperti ini untuk pekerjaan selanjutnya hingga ke 4 sisinya tepat pada ukuran dan siku-
siku satu sama lain.
7. Setiap penyayatan hanya diperkenakan Max. 0,25 mm
8. Ikatkan benda kerja berdiri tegak lurus dan potong sisinya hingga rata.
9. Balik benda kerja dan stel menurut No.8, kerjakan pemotong hingga ukuran sesuai
dengan yang ditentukan.
10. Bila telah selesai periksa pada Istruktur
11. Mersihkann mesin, kembalikan alat dan siap untuk menjawab pertanyaan dari
Istruktur.
4.5 Keselamatan Kerja

1. Perikas mesin sebelum bekerja ,mungkin ada bagian-bagian yang longgar


2. Tidak diperkenankan merubah-rubah kedudukan handel mesin pada waktu mesin
sedang berjalan.
3. Jangan memindahkan ban mesin dengan tenaga mesin Jangan memneri olie terlal

Anda mungkin juga menyukai