Anda di halaman 1dari 2

STRUKTUR OTOT RANGKA

Serat-serat otot rangka memiliki susunan interv yang sangat terorganisasi yang menghasilkan

Gambaran seran lintang.

Otot rangka dirangsang untuk berkontraksi melalui pengeluaran asetilkolin (ACh) di taut neuromuskulus
antara ujung-ujung akhir neuron motorik dan sel Otot (lihat h. 204), Pemahaman mendasar mengenai
komponen struktural serat Otot rangka sangat penting untuk memahami bagaimana potensial aksi otot
yang dicetuskan oleh ACh menimbulkan kontraksi. Sebuah sel Otot rangka, yang dikenal sebagai serat
otot, berukuran relatif besar, memanjang, dan berbentuk seperti silinder dengan garis tengah berukuran
dart 10 sampai 100 mikrometer (l sepersejuta meter) dan panjang sampai 750-000 g, atau kaki Sebuah
otot rangka terdiri dari sejumlah serat Otot yang terletak sejajar Satu sama Iain dan disatukan oleh
jaringan ikat (Gbr_ 8-2a). Serat-serat tersebut menjulur di seluruh panjang Otot, Selama perkembangan
masa mudigah, serat-Serat otot rangka yang besar dibentuk melalui fusi banvak sel kecil: dengan
demikian, salah satu Ciri menonjol adalah adanya banyak nukleus di sebuah sel otot Gambaran Iain
adalah banyaknya mitokondria, organel energi, seperti yang dapat diduga karena tingginya kebutuhan
energi Suatu jaringan seaktif otot rangka. Ciri struktural yang paling menonjol pada serat Otot rangka
adalah adanya banyak miofibril. Unsur-unsur kontraktil khusus ini, yang membentuk 80% dari volume
Serat otot, adalah struktur intrasel berbentuk silindris dengan garis tengah I urn yang terentang ke
seluruh panjang serat otot (Gbr. 8-2b)_ Setiap miofibril terdiri dari susunan teratur unsur-unsur si
toskeleton yang sangat terorganisasi—filamen tebal dan tipis (Gbr. 8-2c), Filamen tebal, yang bergaris
tengah 12 sampai 18 nm dan panjang 16 µm adalah susunan khusus dari protein miosin, sedangkan
filamen tipis, yang bergaris tengah 5 sampai 8 nm dan panjang 1,0 µm, keduanya terutama dibentuk
Oleh protein aktin (Gbr. 8-2d). Protein-protein ini juga ditemukan di semua sel lain dałam tubuh tetapi
dengan susunan Yang kurang temrganisasi, Tingkat - tingkat organisasi pada sebuah Otot rangka dapat
diringkas sebagai berikut:

otot utuh (sebuah organ)

otot serat (sebuah Sel)

myofibril (Struktur intrasel )

filamen tebal dan tipis (unsur sitos – keleton khusus)

miosin dan aktin (protein)

Dilihat di bawah mikroskop cahaya, sebuah miofibril Yang berada dałam keadaan relaksasi (Gbr. 8-3a)
mem- perlihatkan pita-pita gelap (pita A) dan terang (pita I) berganti-ganti. Pita-pita dari semua miofibril
terletak sejajar satu sama lain dan secara kolektif menimbulkan gambaran seran lintang (striated) pada
serat otot rangka (Gbr. 8-3b). Serangkaian tumpukan filamen tebal dan tipis Yang berganti•ganti dan
sedikit tumpang tindih (overlap) satu sama lain membentuk pita A dan pita I (Gbr. 8-2c). Pita A terdiri
dari tumpukan filamen tebal bersama dengan bagian dari filamen tipis Yang turnpang tindih di kedua
ujung filamen tebal. Filamen tebal hanya ditemukan di pita A dan terentang di seluruh lebarnya. Daerah
Yang lebih terang di dałam bagian tengah pita A, tempat filamen-filamen tipis tidak berłemu. dikenal
sebagai zona H. Hanya bagian tengah filamen tebal Yang dijumpai di daerah ini. Pita I terdiri dari bagian
filamen tipis sisanya Yang tidak menonjol ke pita A. Dengan demikian. pita hanya berisi filamen tipis
tetapi tidak seluruh panjang filamen tersebut. Di bagian tengah setiap pita I Yang memadat terlihat
sebuah garis Z vertikal, Daerah antara gua garis Z disebut sarkomer, Yang merupakan unit fungsional
Otot rangka. Unit fungsional setiap organ adalah komponen terkecil Yang dapat melaksanakan semua
fungsi organ Yang bersangkutan. Dengan demikian, sarkomer adalah komponen terkecil suatu serat otot
Yang marnpu ber kontraksi. Garis Z sebenamya adalah protein sitoskeleton Yang menggepeng seperti
cakram (piringan) Yang meng• hubungkan filamen•filamen tipis dari dua sarkomer Yang berdampingan.
Setiap sarkomer dałam keadaan relaksasi memiliki lebar sekitar 2.5 um dan terdiri dari satu pita A penuh
dan separuh dari tiap-tiap pita I Yang terletak di kedua Sisi. Selama pertumbuhan, otot mengalami
peningkatan panjangnya karena penambahan sarkomer, bukan karena peningkatan ukuran sarkomer
Seperti garis-garis Z Yang menahan sarkomer-sarkomer agar tetap menyatu dałam suatu rantai di
sepanjang miofibril, diyakini terdapat suatu sistem protein penunjang Yang menahan filamen•filamen
tebal secara vertikal di dałam setiap tumpukan. protein-protein tersebut dapat dilihat sebagai garis M.
Yang berjalan secara vertikal di bagian tengah pita A dan di tengah zona H. Dengan mikroskop elektron,
dapat terlihat jembatan slang Yang halus berjalan dari setiap filamen tebal ke arah fil amen•filamen tipis
di sekitarnya di daerah tempat filamen tebal dan tipis bertumpang tindih (Gbr. 8-2c dan 8-4a). Secara
tiga dimensi, filamen-filamen tipis tersusun secara heksagonal mengelilingi filamen tebal. Dari setiap
filamen tebal menonjol jembatan•jembatan silang ke enam arah menuju filamen tipis Yang
mengelilinginya. Setiap filamen tipis, sebaliknya, dikelilingi oleh tiga filamen tebal (Gbr. 8"4b). Sebagai
gambaran mengcnai besarnya filamen-filamen [ni. diperkirakan bahwa

sebuah serat Otot dapat mengandung 16 miliar filamen tebal dan 32 miliar filamen tipis, semua tersusun
dengan pola Yang sangat akurat di dałam miofibril. Miosin membentuk filament – filament tebal
sedangkan aktin adalah komponen struktural ułama pada filarnen•filamen tipis.

Setiap filamen tebal terdiri dari beberapa ratus molekuł miosin Yang terkemas dałam susunan tertentu.
Molekuł miosin adalah suatu protein Yang terdiri dari dua sub• unit identik, Yang masing•masing
berbentuk seperti tongkat (stick) golf (Gbt: 8-5a). Ujung-ujung ekor protein jalin-menjalin satu sama lain,
dengan dua kepala globuler menonjol di salah satu ujung- Kedua belahan setiap filamen tebal
merupakan bayangan cermin Yang terbuat dari molekul-molekul miosin Yang berjajar menurut
panjangnya dałam susunan Yang teratur, dengan ekor berorientasi ke arah bagian tengah filamen,
sedangkan kepala globularnya menonjol ke luar dałam interval- interval ruang Yang teratur (Gbr. 8-5b)-
Kepala - kepala ini membentuk jembatan silang antara filamen tebal dan tipis. Setiap jembatan silang
memiliki dua tempat penting untuk proses kontraktil: tempat pengikatan aktin (actin binding sites) dan
tempat ATPase miosin (myosin ATPase Site).

Filamen tipis terdiri dari tiga protein—aktin, tropomiosin. dan troponin (Gbr. 8-6). Molekuł aktin, protein

Anda mungkin juga menyukai