Korupsi 3
Korupsi 3
Oleh :
Alfi’ah Rachmata (135020301111076)
Viky Wahyu Clara A. (135020301111085)
Shofia Megawati (135020301111089)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
MEI 2016
A. Korupsi Dalam Perspektif Pancasila
Tindakan-tindakan korupsi merupakan bentuk penyelewengan /tindakan dari
butir-butir Pancasila yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
Manusia Indonesia percaya dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam
hal ini jelas perilaku tindakan pidana korupsi ini tidak mencerminkann perilaku
tersebut karena perilaku tindak pidana korupsi adalah perilaku yang tidak percaya
dan taqwa kepada Tuhan. Dia menafikan bahwa Tuhan itu Maha Tau, Melihat dan
Maha Mendengar.
2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Dalam sila ini perilaku tindak pidana korupsi sangat melanggar hukum bahkan
sama sekali tidak mencerminkan perilakuyang baik, seperti mengakui persamaan
derajat, saling mencintai, sikap tenggang rasa, gemar melakukan kegiatan
kemanusiaan serta membela kebenaran dan keadilan.
3. Sila Persatuan Indonesia.
Tindak pidana dan tipikor bila dilihat dalam sila ini, maka pelakunya itu
hanya mementingkan diri sendiri / pribadi, tidak ada rasa rela berkorban untuk
bangsa dan Negara, bahkan bisa dibilang tidak cinta tanah air karena perilakunya
cenderung mementingkan nafsu, kepentingan pribadi atau kasarnya kepentingan
perutnya saja.
4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyarawatan / Perwakilan.
Dalam sila ini perilaku yang mencerminkannya seperti, mengutamakan
kepentingan Negara dan masyarakat, tidak memaksakan kehendak, keputusan
yang diambil harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta
menjunjung tinggi harkat martabat manusia dan keadilannya. Sangat jelaslah
bahwa tindak pidana korupsi tidak pernah ada rasa dalam sila ini.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Rata-rata bahkan sebagian besar pelaku tindak pidana korupsi itu, tidak ada
perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana gotong royong, adil,
menghormati hak-hak orang lain, suka memberi pertolongan, menjauhi sikap
pemerasan terhadap orang lain, tidak melakukan perbuatan yang merugikan
kepentingan umum, serta tidak ada rasa bersama-sama untuk berusaha
mewujudkan kemajuan yang merata dan keadilan sosial.
Jadi semua perilaku tindak pidana dan tipikor itu semuanya melanggar dan
tidak mencerminkan sama sekali perilaku pancasila yang katanya ideologi bangsa ini.
Selain bersifat mengutamakan kepentingan pribadi, juga tidak adanya rasa
kemanusiaan, keadilan, saling menghormati, saling mencintai sesama manusia, dan
yang paling riskan adalah tidak ada rasa ‘percaya dan taqwa’ kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Korupsi memiliki dampak yang begitu luas dalam kehidupan berbangsa dan
dampak yang ditimbulkan korupsi mencakup berbagai aspek yaitu aspek ideologi,
aspek ekonomi, aspek politik dan pemerintahan, aspek penegakan hukum, aspek
kehidupan social masyarakat dan lainnya. Berikut ini merupakan penjelasan dampak-
Pancasila adalah ideology bangsa Indonesia oleh karena itu setiap perbuatan
akan tetapi pada zaman sekarang ini nilai pancasila dirusak oleh suatu tindakan
yang tidak bermoral yaitu korupsi. Korupsi jelas bertentangan dengan sila